PENDAHULUA
Fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang pada
prinsip, hukum, teori, dan model yang biasa disebut produk. Selain itu yang paling
penting dalam IPA adalah proses dalam pembelajaran. Selain memberikan bekal
ilmu kepada siswa, mata pelajaran fisika merupakan wahana untuk menumbuhkan
Menurut PERMEN 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, salah satu tujuan pembelajaran Fisika di SMA/MA adalah
berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
kehidupan sehari-hari baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Banyak hal dalam
1
2
Dari informasi yang di peroleh dari guru fisika di SMA Negeri 2 Cilacap,
pembelajaran fisika yang selama ini sudah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Cilacap
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran masih kurang. Kondisi
yang demikian akan membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar. Hal ini
kegiatan belajar di kelas sehingga nilai siswa pada mata pelajaran fisika kurang
memuaskan. Agar tujuan pembelajaran fisika di SMA dapat dicapai maka perlu
adanya inovasi dalam proses pembelajaran fisika di kelas. Inovasi tersebut dapat
berupa model pembelajaran yang bisa membuat siswa menjadi lebih aktif dan
meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam belajar. Salah satunya adalah
yaitu model problem based learning. Problem based learning adalah model
memecahkan suatu permasalahan (Yuan dkk., 2008). Keadaan seperti ini akan
penelitian Van der Vleuten dkk. (1996), siswa yang telah melalui proses
ujian akhir atau tes dengan lebih santai dan tidak tegang karena mereka telah
santai dan tidak tegang akan memicu siswa untuk berpikir lebih efektif dan efisien
Dari hasil penelitian Bilgin dkk. (2008), problem based learning dapat
(1986) yang dikutip oleh Bilgin dkk. (2008), tujuan utama problem based
learning adalah membuat siswa menjadi aktif, bebas, dan belajar mandiri dari
masalah. Hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi siswa untuk kehidupan di masa
datang.
4
mengembangkan sifat atau karakter baik dari siswa (Raimi dan Adeoye, 2012).
saat ini dirasa tepat karena pendidikan saat ini lebih mengedepankan penguasaan
aspek keilmuan dan kecerdasan peserta didik. Jika peserta didik sudah mencapai
karakter dan nilai-nilai budaya dalam diri peserta didik sudah mulai terpinggirkan.
penting karena dalam kehidupan nyata masyarakat yang memiliki karakter dan
budaya yang kuat akan semakin memperkuat eksistensi suatu bangsa dan negara.
2003 menjabarkan tujuan Negara Republik Indonesia dalam fungsi dan tujuan
tersebut di atas, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan sejak 2 Mei tahun 2010
5
pendidikan.
proses penyadaran dan pembiasaan; (b) belajar melalui pengalaman; dan (c)
based learning.
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
pembelajaran.
kehidupan sehari-hari.
siswa.
pembelajaran fisika.
pembelajaran fisika.
7
akan dipecahkan oleh siswa secara berkelompok menggunakan ilmu yang telah
bersama dan diambil kesimpulan bersama dari diskusi tersebut. Inti dari model
problem based learning dalam penelitian ini adalah mengajarkan siswa untuk
belajar dari masalah dan dan menunjukan kemampuan siswa dalam mengambil
atau menyerap ilmu dari masalah yang ada di kehidupan sehari-hari. Sedangkan
pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang
tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif)
tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik
yang baik harus melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik” (moral
knowing), akan tetapi juga “merasakan dengan baik” atau loving good (moral
8
feeling), dan perilaku yang baik (moral action). Pendidikan karakter menekankan
Sedangkan menurut istilah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas berarti
kegiatan atau kesibukan. Dalam penelitian ini, aktivitas berkarakter berarti segala
mengalami peningkatan adalah disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, mandiri,
unsur berbeda ke dalam satu gagasan tunggal (Suprijono, 2009: 15). Dalam
penelitian ini diharapkan siswa bisa benar-benar memahami konsep usaha, energi
kinetik, energi potensial, dan hubungan dari ketiganya. Dari pemahaman yang
mendalam tersebut siswa tidak hanya dapat mendefinisikan suatu konsep tetapi
Susunan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan,
: Pendahuluan
penelitian.