Anda di halaman 1dari 5

DEDINISI, FUNGSI DAN TUJUAN HUKUM

Hukum adalah sistem yang ditetapkan oleh lembaga berwenang guna membatasi tingkah laku
manusia, berisi perintah atau larangan untuk melakukan sesuatu. Indonesia merupakan negara
hukum yang menganut sistem hukum campuran dengan sistem hukum utamanya yaitu hukum
Eropa Kontinental. Selain menggunakan sistem hukum tersebut, di Indonesia berlaku sistem
hukum adat dan sistem hukum agama.

Pengertian Hukum Menurut Para Ahli

 Plato

Menurut Plato, hukum adalah sebuah pengaturan yang teraturan dan tersusun dengan baik serta
juga mengikat terhadap masyarakat maupun pemerintah.

 Aristoteles

Menurut Aristoteles, hukum hanyalah sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat
tetapi juga hakim bagi masyarakat. Dimana undang-undanglah yang mengawasi hakim dalam
melaksanakan tugasnya untuk menghukum orang-orang yang bersalah atau para pelanggar
hukum.

 Karl Max

Menurut Karl Max, hukum adalah suatu cerminan dari hubungan hukum ekonomis suatu
masyarakat dalam suatu tahap perkembangan tertentu.

 Drs. E. Utrecht, S.H.

Menurut Drs. E. Utrecht, S.H., hukum adalah adalah suatu himpunan peraturan yang didalamnya
berisi tentang perintah dan larangan, yang mengatur tata tertib kehidupan dalam bermasyarakat
dan harus ditaati oleh setiap individu dalam masyarakat karena pelanggaran terhadap pedoman
hidup itu bisa menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah suatu negara atau lembaga.

Adapun ciri-ciri hukum, yaitu

1. Peraturan mengenai perilaku manusia dalam masyarakat

2. Peraturan dimonitor oleh badan berwenang

3. Peraturan bersifat memaksa

4. Sanksi tegas terhadap pelanggar

5. Berisi perintah atau larangan terhadap sesuatu

6. Perintah dan larangan harus dipatuhi setiap orang

Adapun unsur yang terdapat pada hukum, diantaranya yaitu:

a. Hukum akan mengatur tingkah laku manusia, berisi perintah dan larangan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu dengan tujuan agar tidak merugikan
kepentingan umum dan perilaku manusia tidak bersinggungan.

b. Peraturan hukum ditetapkan oleh badan atau lembaga berwenang. Peraturan hukum
tidak boleh dibuat oleh setiap orang, melainkan lembaga yang memiliki kewenangan
yang bersifat mengikat dengan masyarakat.
c. Peraturan hukum bersifat memaksa. Hukum dibuat bukan untuk dilanggar tetapi ditaati.

d. Hukum memiliki sanksi tegas terhadap setiap pelanggar hukum.

Tujuan Hukum

Terdapat dua teori mengenai tujuan hukum yang dikenal dalam literatur hukum yaitu
teori etis dan teori utilities.

1. Teori Etis, hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan dan memberikannya
kepada setiap orang yang menjadi haknya.

2. Teori Utilities, hukum bertujuan memberikan faedah (manfaat) bagi sebanyak-


banyaknya orang dalam masyarakat.

Tujuan hukum bersifat universal, seperti ketertiban, kedamaian, ketenteraman,


kebahagiaan, dan kesejahteraan dalam kehidupan di masyarakat. Adanya hukum
membuat setiap perkara dapat diselesaikan melalui proses pengadilan dengan perantara
hakim berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Hukum juga bertujuan untuk menjaga dan mencegah setiap orang untuk tidak menjadi
hakim terhadap diri sendiri. Namun pada hakikatnya, tujuan hukum adalah untuk
memberikan kebahagiaan dan keadilan.

Lebih singkatnya, tujuan hukum yaitu:

1. Mendatangkan kemakmuran dalam kehidupan di masyarakat

2. Mengatur pergaulan hidup manusia agar damai

3. Memberikan petunjuk bagi orang dalam pergaulan masyarakat

4. Menjamin kebahagiaan pada semua orang

5. Sarana untuk mewujudkan keadilan sosial (lahir dan batin)

6. Sarana penggerak pembangunan

Sebagai fungsi kritis

Selain tujuan tersebut, adapula tujuan hukum menurut para ahli diantaranya:

1. Menurut Aristoteles (Teori Etis), tujuan hukum sepenuhnya untuk mencapai keadilan.
Artinya memberikan kepada setiap orang apa yang telah menjadi haknya.

2. Menurut Jeremy Bentham (Teori Utilities), tujuan hukum untuk mencapai kemanfaatan.
Artinya hukum akan menjamin kebahagiaan bagi sebanyak-banyaknya orang.

Fungsi Hukum

Secara umum, fungsi hukum yaitu:

1. Melindungi kepentingan manusia

2. Sebagai alat untuk ketertiban dan keteraturan manusia dalam masyarakat

3. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial


4. Sebagai sarana alat penggerak pembangunan

5. Sebagai alat kritik/fungsi kritis

6. Menyelesaikan pertikaian

Adapun sifat hukum, diantaranya yaitu:

1. Hukum Bersifat Mengatur

Hukum membuat berbagai peraturan baik peraturan dalam bentuk larangan maupun
perintah yang akan mengatur segala tingkah laku manusia dalam kehidupan di
masyarakat agar tercipta ketertiban dan keamanan.

2. Hukum Bersifat Memaksa

Hukum memiliki kemampuan dan kewenangan memaksa warga masyarakat untuk


mematuhi setiap aturan. Akan ada sanksi tegas bagi siapa saja yang melakukan
pelanggaran hukum.

3. Hukum Bersifat Melindungi

Hukum diciptakan untuk melindungi hak setiap orang dan menjaga keseimbangan antara
berbagai kepentingan yang ada dalam kehidupan bangsa dan negara.

Jenis-Jenis Hukum di Indonesia

Secara umum, di Indonesia mengenal adanya 2 hukum yaitu Hukum Publik dan Hukum
Privat.

1. Hukum Publik adalah peraturan hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antara
warga Negara dengan Negara yang menyangkut kepentingan umum. Hukum publik
merupakan hukum yang mengatur masyarakat. Contoh hukum publik yaitu Hukum
Pidana, Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara.

2. Hukum Privat adalah hukum yang mengatur hubungan antara sesama manusia,

antara satu orang dengan orang yang lainnya dengan menitikberatkan kepentingan
perorangan. Contoh hukum privat diantaranya Hukum Sipil, Hukum Perdata dan Hukum
Dagang.

KAEDAH DAN NORMA HUKUM

Norma hukum adalah aturan-aturan yang dibuat oleh negara atau alat-alat
perlengkapannya dan berlakunya dapat dipaksakan oleh alat-alat kekuasaan negara
(polisi, jaksa, hakim).

Yang dinamakan dengan norma hukum ialah suatu aturan yang diciptakan oleh negara
atau dikatakan juga sebagai alat-alat perlengkapan negara dan juga berlakuknya hukum
tersebut bisa dipaksakan oleh alat-alat negara, seperti polisi, jaksa dan hakim.

Norma hukum mempunyai sifat memaksa dan juga mengikat. Mengikat artinya segala
macam peraturan yang ada didalam norma hukum berlaku kepada setiap orang atau
masyarakat dan memaksa artinya segala macam peraturan hukum yang telah dibuat harus
dipatuhi oleh siap pun juga.

Adapun unsur-unsur norma hukum yang diantaranya yaitu:


1. Terdapat aturan-aturan yang berhubungan tentang tingkah laku dalam pergaulan hidup
manusia.

2. Peraturan tersebut diciptakan oleh badan-badan resmi negara yang berwenang.

3. Peraturan tersebut mempunyai sifat yang memaksa.

4. Jika ada yang melanggar akan dikenai sanksi yang tegas dan memaksa.

Adapun beberapa contoh dari norma hukum yang diantaranya sebagai berikut:

 Peraturan lalu lintas.

 Peraturan hukum pajak.

 Peraturan hukum pidana “KUH Pidana”.

 Hukum tata negara.

 Hukum administrasi negara.

 Tidak terlambat masuk sekolah.

 Tidak membolos sekolah.

 Dan lain sebagainya.

Adapun kelompok-kelompok dalam norma hukum yang diantaranya yaitu:

1. Dilihat Dari Segi Hubungan Yang Diatur

Hukum publik merupakan hukum yang isinya mengatur tentang hubungan antara negara
dengan warga negara misalnya: HTN, HTUN, Hukum Pidana.

Hukum privat merupakan hukum yang isinya mengatur hubungan antara warna negara
dengan negara misalnya: hukum perdata dan juga hukum dagang.

2. Dilihat Dari Segi Isi Aturannya

Hukum material merupakan hukum yang isinya mengenai peraturan-peraturan mengenai


sebuah perbuatan dan sanksi atau konsekuensinya misalnya: KUHP, KUH Perdata.

Hukum formal merupakan hukum yang isinya mengenai peraturan-peraturan tentang cara
penerapan hukum material misalnya: KUHAP. KUHA Perdata.

3. Dilihat Dari Segi Ruang Lingkup Berlakunya (Saat berlakunya)

Hukum constitutum “hukum positif” merupakan hukum yang berlaku saat ini atau sekarang
untuk masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu. Ada ahli hukum yang menamakan
hukum constitutum ini sebagai “tata hukum”.

Hukum constituendum merupakan sebuah hukum yang diharapkan bisa berlaku pada waktu
yang akan datang atau masa depan.

Hukum asasi “hukum alam” merupakan sebuah hukum yang berlaku dimana saja dalam
segala waktu serta untuk segala bangsa yang ada di muka bumi ini.

Unsur-unsur norma hukum sebagai berikut:


1. Adanya aturan mengenai tingkah laku dalam pergaulan hidup manusia.

2. Aturan tersebut dibuat oleh badan-badan resmi negara.

3. Aturan itu bersifat memaksa.

4. Adanya sanksi yang tegas dan memaksa.

Perbedaan Norma Hukum dan Norma Lainnya

Diantara perbedaanya adalah sebagai berikut:

1. Suatu norma hukum itu bersifat heteronom, dalam arti bahwa norma hukum itu
datangnya dari luar diri seseorang. Sedangkan norma hukum lainnya bersifat otonom,
dalam arti norma itu datangnya dari dalam diri seseorang.

2. Norma hukum dapat didekati dengan sanksi pidana maupun sanksi secara fisik,
sedangkan norma lainnya tidak dapat didekati oleh sanksi pidana maupun pemaksa
secara fisik.

3. Dalam norma hukum sanksi pidana atau sanksi pemaksa itu dilaksankan oleh parat
negara misalnya polisi, jaksa, hakim, sedangkan terhadap pelanggaran norma-norma
lainnya sanksi itu datangnya dari diri sendiri, misalnya ada perasaan bersalah, perasaan
berdosa.

MACAAM-MACAM ASAS HUKUM

Asas Hukum adalah pikiran dasar yang terdapat dalam hukum konkret atau diluar
peraturan hukum konkret.

1. Asas hukum umum merupakan asas hukum yang berhubungan dengan keseluruhan
bidang hukum. Misalnya

a. asas lex posteriori derogat legi priori (peraturan yang baru akan menghapus peraturan
yang lama), misalnya UU No. 13 Tahun 1965 diganti dengan UU No.14 Tahun 1992
tentang UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

b. asas lex speciali derogat legi generali (peraturan yang lebih khusus akan
mengesampingkan peraturan yang bersifat lebih umum), misalnya KUH Dagang dapat
mengesampingkan KUH perdata dalam hal perdagangan.

c. asas lex superior derogat legi inferior (peraturan yang lebih tinggi akan
mengesampingkan peraturan yang lebih rendah), misalnya Pasal 7 UU No. 10 Tahun
2004.

2. Asas hukum khusus ialah asas yang berlaku dalam lapangan hukum tertentu. Misalnya

a. dalam hukum perdata berlaku asas pacta sunt servanda (setiap janji itu mengikat), asas
konsensualisme.

b. dalam hukum pidana berlaku Presumption of innocence (asas praduga tak bersalah),
asas legalitas.

Anda mungkin juga menyukai