Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL:

STUDI KASUS PADA SEBUAH PERGURUAN TINGGI NEGERI

Faiz Zamzami
Ihda Arifin Faiz

Universitas Gadjah Mada, Jl. Prof. Dr. Mr. Drs. Notonegoro Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Surel: faiz@ugm.ac.id

http://dx.doi.org/DOI: 10.18202/jamal.2015.04.6003

Abstrak: Evaluasi Implementasi Sistem Pengendalian Internal: Studi


Kasus pada Sebuah Perguruan Tinggi Negeri. Penelitian ini bertujuan
mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal yang dilaku-
kan oleh PTN X sesuai dengan ketentuan Sistem Pengendalian Inter-
nal Pemerintah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun
2008. Penelitian dilakukan dengan metode observasi arsip data, wawan­
cara semi terstruktur, dan partisipasi. Hasil penelitian menunjukkan,
secara umum sistem pengendalian internal PTN X telah dijalankan
de­ngan baik dan sesuai dengan SPIP. Namun demikian, perlu pembe-
nahan dalam aspek layanan pengadaan barang dan jasa, dokumentasi
penilaian resiko, dan pengembangan aplikasi.
Jurnal Akuntansi Multiparadigma
JAMAL Abstract: An Evaluation of Internal Control System Implementa-
Volume 6
tion: a Case Study in a State University. This study aims to evaluate
Nomor 1
Halaman 1-174 the implementation of the internal control system made ​​by PTN X in accor-
Malang, April 2015 dance with the Internal Control System as provided in Regulation No. 60
ISSN 2086-7603
e-ISSN 2089-5879
of 2008. The study was conducted by the method of observation data ar-
chives, semi-structured interviews, and participation. The results showed,
in general, the internal control system of PTN X has been executed properly
Tanggal Masuk:
and in accordance with SPIP. Nevertheless, it needs improvement in as-
13 Oktober 2014
pects of service provision, risk assessment documentation, and application
Tanggal Revisi:
10 Maret 2015
development.
Tanggal Diterima:
16 April 2015 Kata Kunci: Evaluasi, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, Pergu-
ruan Tinggi Negeri

Sistem pengendalian internal berperan tahun 2012 dan wajar tanpa pengecualian
penting dalam menciptakan efisiensi dan pada tahun 2013. Namun di periode yang
produktivitas operasional, utamanya dalam sama (tahun 2012-2013) ditemukan indi-
mencapai tujuan institusi dan keberhasi- kasi tindakan kecurangan (faud) di beberapa
lan reformasi sektor publik (PP No.19 tahun Perguruan Tinggi Negeri dari hasil audit ope­
2005; Altamuro dan Beatty 2010). Hasil pene- rasional yang dilakukan oleh BPK. Kondisi
litian Altamuro dan Beatty (2010) menun- tersebut memberikan arah baru bagi tata
jukkan perbaikan pengelolaan dan pelapor­ kelola perguruan tinggi yang baik (Good Uni-
an pengendalian internal dapat mendorong versity Governance) yang merupakan bagian
peningkatan kualitas laporan keuang­ an dari mainstream global atas paradigma Good
yang dihasilkan. Hanya saja sistem pe­ Corporate Governance (GCG).
ngendalian internal yang dibentuk ternyata Bongani (2013) menyatakan bahwa
masih kurang berfungsi secara efektif di LSM di Zimbabwe menerapkan pengenda­
lingkungan perguruan tinggi. Hal ini dapat lian internal dalam operasi yang dilakukan,
terlihat dari diterimanya pendapat auditor meskipun variasi derajat dikaitkan dengan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas hasil setiap aspek pengendalian internal yang di-
audit laporan keuangan Kementerian Pendi- dasarkan jenis, ukuran dan posisi yang di-
dikan yaitu wajar dengan pengecualian pada tempati oleh personel dalam organisasi. Hasil

20
Zamzami, Faiz, Evaluasi Implementasi Sistem Pengendalian Internal: Studi Kasus pada... 21

penelitian lainnya, Musa (2010), menyo­ roti mis dan mampu mendukung pengambilan
ketidakcukupan pengendalian keamanan keputusan yang efektif bagi kemajuan insti-
dalam implementasi Sistem Informasi Akun- tusi. Sebagai institusi publik yang tunduk
tansi yang terkomputerisasi, dan beberapa di bawah hukum dan aturan yang berlaku,
saran dan rekomendasi diperkenalkan un- penilaian penerapan sistem pengendalian
tuk memperkuat titik lemah untuk menutup internal menjadi penting untuk memasti-
celah pengendalian keamanan Sistem Infor- kan institusi telah menjalankan tugas po-
masi Akuntansi Terkomputerisasi dalam or- kok dan fungsinya dalam bingkai prosedur
ganisasi di negara Saudi. Dari hasil beberapa kerja yang telah ditetapkan. Berangkat dari
penelitian tersebut peneliti ingin mendalami hasil temuan penelitian ini, institusi dapat
implementasi pengendalian internal di Per- melakukan pembenahan atas penerapan
guruan Tinggi, apakah hasil penelitian akan sistem pengendalian internal atau dapat
sama dengan hasil penelitian sebelumnya pula menjadi indikasi adanya kelemahan pe-
mengenai penerapan pengendalian inter- nyusunan sistem pengendalian internal.
nal terutama LSM di Zimbabwe. Penelitian Hasil penelitian ini juga diharapkan
ini belum banyak dilakukan di Perguruan mampu memberikan gambaran bagi insti-
Tinggi Negeri sehingga penulis tertarik un- tusi lain yang sejenis di bawah kementerian
tuk melakukan penelitian ini di Universitas. pendidikan dalam melakukan pengelolaan,
Merujuk hasil audit atas laporan penyusunan serta evaluasi sistem pengen-
keuang­ an yang dilakukan oleh auditor dalian internal. Dengan demikian, penyu-
eksternal, PTN X telah mendapat opini Wa- sunan sistem pengendalian internal dan
jar Tanpa Pengecualian (WTP). Namun jika penerapannya seharusnya dirancang untuk
dibandingkan dengan hasil audit operasional dapat mendukung operasional sistem kerja
yang dilakukan BPK, hasilnya secara opera- yang berjalan agar efektif dan efisien sesuai
sional didapati temuan-temuan yang mate- tuntutan SPIP. Penelitian ini penting untuk
rial terkait pengadaan barang dan jasa pada dilakukan dalam persepektif peningkatan
PTN X yang belum sepenuhnya sesuai den- good university governance bagi Perguruan
gan peraturan yang berlaku seperti Keputu- Tinggi Negeri.
san Presiden tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, serta METODE
peraturan internal PTN X. Adanya perbe- Penelitian ini merupakan penelitian
daan hasil temuan dari dua institusi auditor kualitatif dengan menggunakan tiga metode
eksternal tersebut dapat menjadi indikasi pengumpulan data yaitu: partisipasi, ob-
adanya potensi tata kelola dan pengenda­ servasi dan wawancara. Pada penelitian
lian yang tidak sesuai. Pengendalian internal ini, data yang didapatkan akan diolah dan
akan menjadi early warning yang efektif bagi dijelaskan mengacu pada studi pustaka
institusi atas indikasi terjadinya mismanage- yang telah dilakukan. Kemudian dengan
ment atau penyimpangan karena posisinya menggunakan analisis deskriptif, peneliti
langsung bersinggungan dengan tubuh in- menganalisis keseuaian antara kriteria dan
stitusi keseluruhan. Dalam hal ini kami praktik implementasi sistem pengendalian
menjadikan PTN X sebagai subyek penelitian internal di PTN X. Analisis ini berkenaan
karena posisinya yang strategis. Selain itu, dengan pemenuhan butir-butir yang ditetap-
PTN X dapat menjadi prototype kompleksitas kan dalam unsur Sistem Pengendalian In-
pengelolaan perguruan tinggi beserta evalu- tern dalam Peraturan Pemerintah nomor 60
asi penerapan sistem pengendalian internal tahun 2008 mengacu pada unsur Sistem
yang selama ini dijalankan. Pengendalian Intern yang telah dipraktik-
Tujuan dari penelitian ini adalah un- kan di lingkungan pemerintahan di berbagai
tuk mengevaluasi penerapan sistem pengen- negara. Dalam studi kasus ini, analisis akan
dalian internal unit kerja di PTN X dengan meliputi aspek-aspek berikut.
merujuk pada Peraturan Pemerintah no. 60 Pertama, analisis atas lingkungan pe­
tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian In- ngendalian. Pimpinan Instansi Pemerintah
ternal Pemerintah (SPIP). Manfaat dari hasil wajib menciptakan dan memelihara ling-
penelitian ini bagi institusi nantinya dapat kungan pengendalian yang menimbulkan
dijadikan sebagai pijakan untuk mengeva­ perilaku positif dan kondusif untuk pene­
luasi penerapan sistem pengendalian inter- rapan Sistem Pengendalian Intern dalam
nal yang dijalankan sehingga dapat dipasti- lingkungan kerjanya, melalui: penegakan
kan sistem kerja dapat berjalan lebih dina- integritas dan nilai etika, komitmen terha-
22 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1, April 2015, Hlm. 20-27

dap kompetensi, kepemimpinan yang kon- lanjut rekomendasi hasil audit dan review
dusif, pembentukan struktur organisasi lainnya. Pemantauan berkelanjutan di­
yang sesuai dengan kebutuhan, pendelega- selenggarakan melalui kegiatan pengelolaan
sian wewenang dan tanggung jawab yang rutin, supervisi, pembandingan, rekonsiliasi,
tepat, penyusunan, dan penerapan kebi- dan tindakan lain yang terkait dalam pelak-
jakan yang sehat tentang pembinaan sum- sanaan tugas. Evaluasi terpisah diselengga-
ber daya manusia, perwujudan peran aparat rakan melalui penilaian sendiri, reviu, dan
pengawasan intern pemerintah yang efektif, pengujian efektivitas Sistem Pengendalian
hubungan kerja yang baik dengan Instansi Intern. Evaluasi terpisah dapat dilakukan
Pemerintah terkait. oleh aparat pengawasan intern pemerintah
Kedua, telaah penilaian risiko. Pim­ atau pihak eksternal pemerintah. Evaluasi
pinan Instansi Pemerintah wajib melakukan terpisah dapat dilakukan dengan menggu-
penilaian risiko. Penilaian risiko terdiri atas nakan daftar uji pengendalian.Tindak lanjut
identifikasi risiko dan analisis risiko. Ketiga, rekomendasi hasil audit dan review lainnya
analisis kegiatan pengendalian. Pimpinan sebagaimana dimaksud harus segera di­
Instansi Pemerintah wajib menyelenggara- selesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan
kan kegiatan pengendalian sesuai dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil
ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas audit dan review lainnya yang ditetapkan.
dan fungsi Instansi Pemerintah yang ber-
sangkutan. Kegiatan pengendalian terdiri HASIL DAN PEMBAHASAN
dari, Review atas kinerja Instansi Pemerin- Sistem Pengendalian Internal Peme­
tah yang bersangkutan, review atas kinerja rintah (SPIP) yang diatur dalam Peraturan
Instansi Pemerintah dilaksanakan dengan Pemerintah No 60 tahun 2008 mendefinisi-
membandingkan kinerja dengan tolak ukur kan sistem pengendalian internal se­ bagai
kinerja yang ditetapkan, pembinaan sum- proses yang integral pada tindakan dan ke­
ber daya manusia, pengendalian atas pe­ giatan yang dilakukan secara terus menerus
ngelolaan sistem informasi, pemisahan tu- oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
gas, kontinuitas pelayanan, pengendalian memberikan keyakinan memadai atas ter-
fisik atas asset, penetapan dan review atas capainya tujuan organisasi melalui ke­
indikator dan ukuran kinerja, pemisahan giatan yang efektif dan efisien, keandalan
fungsi, otorisasi atas transaksi dan kejadian pelaporan keuangan, pengamanan aset
yang penting, pencatatan yang akurat dan negara, dan ketaatan terhadap peraturan
tepat waktu atas transaksi dan kejadian, perundang-undangan.
pembatasan akses atas sumber daya dan Unsur Sistem Pengendalian Intern
pencatatannya, akuntabilitas terhadap sum- dalam Peraturan Pemerintah ini menga-
ber daya dan pencatatannya, dokumentasi cu pada unsur Sistem Pengendalian In-
yang baik atas Sistem Pengendalian Intern tern yang telah dipraktikkan di lingkungan
serta transaksi dan kejadian penting. pemerintahan di berbagai negara, yang me-
Keempat, penilaian informasi dan ko- liputi: 1) Lingkungan Pengendalian, yaitu
munikasi. Pimpinan Instansi Pemerintah Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh
wajib mengidentifikasi, mencatat, dan meng- pegawai harus menciptakan dan memeli-
komunikasikan informasi dalam bentuk dan hara lingkungan dalam keseluruhan orga­
waktu yang tepat.Komunikasi atas infor- nisasi yang menimbulkan perilaku positif
masi wajib diselenggarakan secara efektif, dan mendukung terhadap pengendalian
untuk menyelenggarakan komunikasi yang intern dan manajemen yang sehat, 2) Pe-
efektif, pimpinan Instansi Pemerintah harus nilaian Risiko, yaitu pengendalian intern ha-
sekurang-kurangnya: menyediakan dan me- rus memberikan penilaian atas risiko yang
manfaatkan berbagai bentuk dan sarana ko- dihadapi unit organisasi baik dari luar mau-
munikasi; dan mengelola, mengembangkan, pun dari dalam, 3) Kegiatan Pengendalian,
dan memperbarui sistem informasi secara yaitu kegiatan pengendalian membantu me-
terus menerus. mastikan bahwa arahan pimpinan Instansi
Kelima, analisis atas pemantauan Pemerintah dilaksanakan. Kegiatan pengen-
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melaku- dalian harus efisien dan efektif dalam pen-
kan pemantauan Sistem Pengendalian In- capaian tujuan organisasi. 4) Informasi dan
tern. Pemantauan Sistem Pengendalian Komunikasi, yaitu informasi harus dicatat
Intern dilaksanakan melalui pemantauan dan dilaporkan kepada pimpinan Instansi
berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak Pemerintah dan pihak lain yang ditentukan.
Zamzami, Faiz, Evaluasi Implementasi Sistem Pengendalian Internal: Studi Kasus pada... 23

Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan S1 dan S2 dan pelatihan yang berkelan­
sarana tertentu serta tepat waktu sehingga jutan, c) Filosofi Manajemen dan Gaya Ope­
memungkinkan pimpinan Instansi peme­ rasi, yaitu Pimpinan Universitas mendukung
rintah melaksanakan pengendalian dan dan mengembangan Struktur pengelolaan
tanggung jawabnya, 5) Pemantauan yaitu keuang­ an yang baik (pencatatan hingga
pemantauan harus dapat menilai kualitas pelaporan baik secara manual maupun ter-
ki­nerja dari waktu ke waktu dan memasti- komputerisasi) sehingga tercipta pola ke­
kan bahwa rekomendasi hasil audit dan re- terbukaan, efisiensi dan efektifitas dalam
view lainnya dapat segera ditindaklanjuti. menjalankan lembaga tersebut, d) Struktur
Untuk memperkuat dan menunjang efekti- Organisasi yaitu struktur organisasi PTN X
vitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian dirancang cukup fleksibel untuk meng­hadapi
Intern dilakukan pengawasan intern dan perubahan tugas pokok dan fungsi pimpin­
pembinaan penyelenggaraan SPIP. an, Unit Layanan Pengadaan (ULP) terpusat
Konsepsi pengendalian internal di sek- di Kantor Pusat, sehingga peng­adaan dilaku-
tor publik bertujuan untuk mencapai penge- kan terpusat melalui ULP de­ngan memben-
lolaan keuangan publik yang efektif, efisien, tuk kelompok kerja, e) Penetap­an dari Oto-
transparan, dan akuntabel (pasal 2 PP No 60 ritas dan Pertanggung jawaban yaitu tang-
Tahun 2008). Keberadaan sistem pengenda­ gung jawab dan pendelegasian otoritas pe­
lian internal sangat penting bagi suatu insti- ngelola Universitas telah ditetapkan secara
tusi karena Pengendalian yang lemah akan jelas & tertulis pada masing-masing unit
mengakibatkan kerugian, skandal, kegagal­ kerja. Wewenang diberikan kepada pegawai
an, bahkan kebangkrutan (bankrupcy) atau yang tepat sesuai de­ngan tingkat tanggung
rusaknya reputasi. Jika risiko dibiarkan saja jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan
tanpa adanya media pengendali risiko, maka Universitas. Pegawai yang diberi wewenang
hal tersebut akan menjadi permasalahan mampu memahami wewenang dan tanggung
institusi dalam mencapai tujuannya (Pick- jawab yang dimiliki dengan baik.
ett 2003:86). Berdasarkan lima komponen Evaluasi Penilaian Risiko. Penilaian
pengendalian internal Sistem Pengendalian risiko baik identifikasi risiko dan analisis
Internal Pemerintah (PP No. 60 tahun 2008), risiko lebih sering dilakukan oleh Satuan
studi ini menemukan fakta tentang SPI di Audit Internal yaitu disusun dalam mengi-
PTN X. dentifikasi dan menganaisis risiko secara
Evaluasi Lingkungan Pengendalian. menyeluruh di PTN X yang digunakan un-
Peneliti memandang lingkungan pengenda- tuk pemilihan unit yang akan diaudit de­
lian yang diterapkan di PTN X cukup baik ngan memperhatikan risiko yang paling be-
dan mendukung penerapan sistem pengen- sar akan menjadi prioritas dalam penugasan
dalian internal. Lingkungan pengendalian audit. Beberapa catatan dalam evaluasi pe-
yang ada mencerminkan situasi yang dapat nilaian risiko adalah belum ada dokumen-
mendukung manajemen dalam menciptakan tasi pimpinan unit kerja di lingkungan PTN
sistem pengendalian internal lembaga yang X dalam melakukan penilaian risiko yang
efektif yaitu a) Integritas dan Nilai Etika, berisi mengenai pernyataan dan arahan
yaitu Pimpinan Universitas telah menyusun yang spesifik, terukur, dapat dicapai, realis-
kode etik bagi tenaga pendidik dan tenaga tis, dan terikat waktu sehubungan dengan
kependidikan. Bentuk pelanggaran terkait pengelolaan risiko yang dihadapi.
dengan kode etik diproses melalui proses Evaluasi Informasi dan Komunika­
Bina Aparatur Negara (BINAP) yang dikoor- si. PTN X telah memiliki informasi dan ko-
dinasikan oleh Direktorat SDM, b) Komitmen munikasi berupa sistem anggaran, pena-
kepada Kompetensi, yaitu Universitas me- tausahaan keuangan, dan akuntansi yang
miliki komitmen dalam mendorong tenaga digunakan untuk pemrosesan transaksi
pendidik dan tenaga Kependidikan untuk baik untuk penerimaan dan pengeluaran,
dapat melanjutkan pendidikan ke bidang pemro­sesan sistem informasi dalam bentuk
yang le­bih tinggi dan mengambil sertifikasi aplikasi anggaran yaitu Simabeka, apli­kasi
keahlian.Kebijakan ini berlaku bagi dosen aplikasi sistem informasi keuangan un-
dan tenaga kependidikan. Hal ini tercermin tuk penatausahaan dalam pengajuan uang
kedalam Rencana Operasional (Renop) PTN muka dan pembuatan pertanggung jawab­
Xdan komitmen Direktorat SDM untuk me- an, aplikasi akuntansi yaitu untuk penyu-
ningkatkan kualitas pegawai dengan mem- sunan lapor­ an keuangan dan penyusunan
berikan beasiswa agar dapat melanjutkan kompilasi keuangan fakultas dan kantor
24 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1, April 2015, Hlm. 20-27

pusat PTN X, serta aplikasi asset yang di- gung jawab kepada Direktorat Pengelola
gunakan untuk mencatat mutasi aset ter- Aset, yang mengkoordinasikan untuk pe­
masuk dalam penyusunan depresiasi aset. ngelolaan aset mulai dari pengadaan, peme-
Catatan yang sebaiknya diperbaiki dalam liharaan, dan pemanfaatan aset di PTN X, e)
proses pengembangan sistem terintegrasi Pemisahan tugas dan tanggung jawab sudah
adalah proses kompilasi Laporan Keuangan diterapkan yaitu adanya pemisahan antara
PTN X belum dilakukan secara otomatisasi bagian keuangan dengan bagian pengadaan,
melalui software akuntansi yang sudah ada, dan bagian akuntansi, hal ini penting dilaku-
tetapi masih dilakukan secara manual de­ kan untuk meminimalisir risiko kesalah­ an
ngan mempergunakan spreadsheet (Micro- dan kecurangan. f) Pembagian tugas dan
soft Excel). Proses kompilasi tersebut sangat tanggung jawab dalam penanganan suatu
rawan terhadap salah saji dengan pertim- transaksi atau kejadian di PTN X sudah dia-
bangan volume data yang harus dikompilasi tur sedemikian rupa sehingga tidak ada pe­
cukup besar dan rawan terhadap kesalahan rangkapan tugas terutama dalam otorisasi,
yang disebabkan oleh manusia. persetujuan, pe­ mrosesan, dan pencatatan,
Evaluasi Aktifitas Pengendalian. pembayaran atau penerimaan uang, reviu,
Evaluasi terhadap aktivitas pengendalian dan pemeriksaan, misalnya dalam merea­
internal pada pengelolaan keuangan meli- lisasikan anggaran maka unit kerja harus
puti: a) Reviu pencapaian atas kinerja pe­ mengajukan terlebih dahulu uang muka
ngelolaan PTN X (target penerimaan dan kerja dengan diotorisasi oleh atasan unit
anggaran) oleh jajaran Pimpinan PTN X. PTN kerja yang mengajukan, kemudian Direk-
X melakukan review atas kinerja keuangan torat Keuangan melalui sistem keuangan
tiap semesteran yang bersamaan dengan melakukan verifikasi kesesuaian anggaran,
proses penyusun­an anggaran tahunan dan setelah itu jika sudah sesuai maka Direktor-
RKAT Perubahan dalam Rapat Kerja Univer- at Keuangan akan menyetujui uang muka
sitas (RKU), selain itu proses reviu juga di- tersebut dan sebaliknya pada saat menyu-
lakukan oleh fungsi legislatif,b) Pembinaan sun pertanggung jawaban juga akan diveri-
SDM untuk mencapai hasil yang diharap- fikasi oleh Direktorat Keuangan dan pada
kan yaitu target dan anggaran PTN X yang periode tertentu akan diperiksa oleh Satuan
ditetapkan telah terdokumentasikan dalam Audit Internal, g) Transaksi atau kejadian
Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) dan Ren- yang sah yang dikerjakan oleh staf yang
cana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) ditunjuk dengan merujuk pada RKAT unit
yang disahkan pada tiap tahunnya dan kerja, h) Pencatatan transaksi dan kejadian
menjadi komitmen bersama bagi Universitas diklasifikasikan dan dicatat secara tepat
dalam mencapai Visi dan Misi PTN X yang sesuai de­ngan Bagan Akun Standar dan je-
tersajikan dalam Rencana strategi dan Ren- nis kegiatan yang dilakukan, misal kegiatan
cana operasional yang diturunkan ke visi, pendidikan, kegiatan pengabdian masyara-
misi, dan Rencana operasional Fakultas, c) kat, kegiatan peningkatan layananan dan
Pemrosesan Informasi, yaitu akses ke data/ kegiatan lainnya, secara umum pada aktivi-
buku-buku/catatan/laporandi PTN X su- tas pengendalian sudah didokumentasikan
dah dikendalikan oleh pihak-pihak sesuai dan diterapkan dengan jelas namun masih
dengan tugas kerjanya dan hanya staf yang ditemukan transaksi penerimaan yang tidak
ditunjuk mempunyai otoritas yang dapat disetor ke rekening Rektor misal kegiatan
mengaksesnya karena setiap pegawai sudah kerjasama. Namun penerimaan tersebut
memiliki gambaran pekerjaan yang jelas. sudah tersajikan dalam laporan keuangan
Untuk pencatatan transaksi penerimaan hanya saja prosedurnya yang tidak sesuai
Universitassaat ini dilakukan melalui satu denganstandar prosedur yang dibuat. Con-
pintu yaitu melalui Direktorat Keuangan na- toh flowchart penerimaan dan pengeluaran
mun masih ada beberapa kerjasama belum melalui bank dapat dilihat pada Gambar 1
disetorkan melalui rekening Rektor PTN X. dan Gambar 2.
d) Pengendalian Fisik Aset/Sarana, yaitu Evaluasi Pemantauan. pemantauan
Kebijakan dan prosedur pe­ngamanan fisik yang telah dilakukan terdiri atas: a) Moni-
aset di PTN X telah disusun, diterapkan, dan toring kegiatan yang sedang berjalan (On-
dikomunikasikan kepada pegawai, hal ini di- going Monitoring) yaitu pengawasan secara
tunjukkan dengan bahwa setiap unit kerja langsung dan melekat dilakukan oleh atasan
ada staf yang ditunjuk untuk menjalankan langsung yang ditunjukkan dengan adanya
tugas sebaga pengelola barang dan bertang- otorisasi untuk setiap transaksi mulai dari
Zamzami, Faiz, Evaluasi Implementasi Sistem Pengendalian Internal: Studi Kasus pada... 25

pengajuan dana sampai dengan pelaksa- curangan dari hasil audit operasional oleh
naan kegiatan termasuk dalam penyusun­ BPK tahun 2012-2013. Apabila PTN telah
an laporan keuangan. PTN X memiliki unit memenuhi komponen pengendalian internal
kerja yaitu Satuan Audit Internal yang se- sesuai SPIP maka dapat dijadikan indikasi
cara rutin melakukan penugasan audit dan pelaporan keuangan disajikan dengan baik
konsultasi pada unit kerja dilingkungan dan terbebas dari kecurangan sebagaimana
PTN X dan Dewan Audit yang secara perio- temuan Altamuro dan Beatty (2010). Untuk
dik melakukan review atas hasil audit KAI dapat mengetahui secara pasti perguruan
dan Kantor Akuntan Publik, Inspektorat dan tinggi negeri mana yang terindikasi melaku-
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). b) Tindak kan kecurangan maka BPK dapat melaku-
lanjut atas temuan audit yaitu PTN X memi- kan investigasi lebih mendalam. Temuan ini
liki mekanisme untuk memastikan adanya mendukung Bongani (2013) yang menun-
penyelesaian atas temuan hasil audit dan re- jukkan tidak adanya variasi yang signifikan
viu lainnya. Dari hasil audit Kantor Akuntan pada penerapan sistem pengendalian inter-
Publik, BPK dan Inspektorat yang disampai- nal apabila suatu institusi telah memenuhi
kan hasilnya kepada pimpinan Universitas, kriteria pengendalian internal yang diten-
temuan-temuan tersebut pimpinan Univer- tukan. Variasi penerapan sistem pengenda­
sitas melalui Kantor Audit Internal melaku- lian internal lebih disebabkan faktor sumber
kan monitoring tindaklanjut. daya manusia (SDM) dan pemakaian akun-
Dari hasil penelitian di atas berdasar- tansi sebagaimana temuan Bongani (2013)
kan lima komponen pengendalian internal dan Bowrin (2004) sehingga perlu upaya per-
sesuai SPIP (PP No. 60 tahun 2008) dapat baikan terstruktur dan sistematis atas pe­
dipastikan bahwa PTN X tidak termasuk ningkatan kapasitas SDM dalam menjalank-
perguruan tinggi negeri yang melakukan ke- an sistem, utamanya sistem akuntansi.
26 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1, April 2015, Hlm. 20-27

informasi aset. Keempat, proses kompilasi


SIMPULAN Laporan Keuangan perlu dilakukan secara
Temuan penelitian mengindikasikan otomatis.
bahwa elemen-elemen sistem pengendalian Penelitian ini memberikan kontribusi
internal yang diaplikasikan oleh PTN X cu- dalam peningkatan good university gover-
kup efektif dan mendukung praktik mana- nance sehingga visi, misi dan tujuan Uni-
jerial yang baik. Akan tetapi pada beberapa versitas dapat dicapai dengan efektif dan
aspek juga masih mengandung beberapa efisien. Persiapan secara serius atas sumber
kelemahan untuk diperbaiki yaitu, mening- daya manusia (SDM) dalam menjalankan
katkan kepatuhan terhadap standar prose- sistem perlu dilakukan untuk meningkatkan
dur yang telah disusun. Pertama, setiap efektifitas penerapan sistem akuntansi.
penerimaan harus disetor ke rekening Uni-
versitas dengan atas nama Rektor terutama DAFTAR RUJUKAN
untuk pengelolaan kerjasama dengan pihak Musa A.A. 2010.“Investigating Adequacy of
ketiga. Kedua, dokumentasi penilaian risiko Security Controls in Saudi Banking
oleh pimpinan Universitas dan unit kerja di Sector an Empirical Study”.Journal of
lingkungan PTN X harus dilakukan secara Accounting – Business & Management,
spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, Vol. 17, No. 1, hlm 1-41.
dan terikat waktu. Ketiga, perlu dikembang- Altamuro, J., dan A. Beatty. 2010. “How
kan sistem informasi akuntansi untuk dapat Does Internal Control Regulation Affect
menyajikan informasi saldo secara tepat Financial Reporting?”. Journal of Ac-
waktu dan terintegrasi dengan aplikasi lain, counting and Economics 49, hlm 58-74.
misal sistem informasi anggaran, sistem in- Bongani, N. 2013. “Application of Internal
formasi, sumberdaya manusia, dan sistem Controls in NGOs: Evidence from Zim-
Zamzami, Faiz, Evaluasi Implementasi Sistem Pengendalian Internal: Studi Kasus pada... 27

babwe”.American Journal of Finance Pickett, K.H.S. 2003. The Essential Hand-


and Accounting, Vol. 1, No. 2, hlm 39- book of Internal Auditing, 2nd Edition.
47. John Wiley and Sons, Inc. West Sussex.
Bowrin, A. 2004. “Internal control in Trinidad Pemerintah Republik Indonesia. 2006. Per-
and Tobago religious organizations”.Ac- aturan Pemerintah Nomor 8 tahun
counting, Auditing and Accountability 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Journal, Vol. 17, No. 1, hlm 121-152. Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta.
Cooper, D. R., dan P. S. Schindler. 2008. Pemerintah Republik Indonesia. 2008. Per-
Business Research Method. McGraw aturan Pemerintah Nomor 60 tahun
Hill. . New York. 2008 tentang Sistem Pengendalian In-
Indriantoro, N. dan B. Supomo. 2002. tern Pemerintah. Jakarta.
Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE-Yog­ Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Per-
yakarta aturan Pemerintah Republik Indonesia
Moleong, L. J. 2007. Metodologi Penelitian No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Nasional Pendidikan. Jakarta.
Bandung. Sarwono. 2006. Metode Penelitian kuantita-
tif dan kualitatif. Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai