Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nurul Rafika Huda

NIM: 1810412138
Kelas: Institusi Internasional AB

ANALISIS VIDEO MENGENAI ORGANISASI INTERNASIONAL: ASEAN

ASEAN (Association of Southeast Asian Nation) merupakan asosiasi yang


beranggotakan 10 negara Asia Tenggara pada saat ini. Pada tahun 1967 Thailand, Indonesia,
Filipina, Singapore, dan Malaysia membentuk ASEAN. Tujuan dibentuknya ASEAN adalah
untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, politik dan sosial budaya. Selain itu, adanya
keinginan untuk menyeimbangkan konflik politik antara negara-negara anggota sebagai akibat
dari dekolonisasi dan pembangunan pasca kolonisasi yang pernah terjadi. Setelah
terbentuknya ASEAN yang terdiri dari lima negara anggota sekaligus negara pendiri, pada
tanggal 8 Januari 1984 Brunei Darussalam bergabung dengan ASEAN yang disusul dengan
Vietnam (1995), Laos dan Myanmar(1997) dan Kamboja (1999) bergabung dengan ASEAN.
Memasuki abad ke-21, Asean mulai berkembang dengan mengadakan perjanjian-perjanjian
dan kerja sama dengan negara-negara selain anggota. Pada tahun 2000, terdapar Perjanjian
Pasar Bebas atau ASEAN Free Trade Agreement yang bertujuan untuk mendukung
perdagangan dan manufaktur lokal, serta memfasilitasi integrasi arus ekonomi bagi setiap
anggotanya. AFTA telah ditandatangani pada tahun 1992 di Singapura oleh enam anggota
negaranya, tetapi berjalan dengan mengikuti pertambahan anggota hingga tahun 1999. AFTA
juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal, menarik investasi dari luar
negeri, dan menciptakan pasar global. Selain bermitra dengan antar-anggota, AFTA juga
bermitra dengan negara non anggota Asean, Pada tahun 2000, ASEAN menandatangani
kerjasama perdagangan dengan India, Tiongkok, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan
Jepang. Untuk mempererat hubungan antar-anggota, terdapat pertemuan antara kepala-kepala
negara setiap tahunnya yang dinamakan dengan ASEAN Summit. Semenjak tahun 2001,
ASEAN Summit dilaksanakan tiap tahun. ASEAN Summit merupakan pertemuan antar
kepala negara dan kepala pemerintahan dan membahas permasalahan terkini dan mencari
solusi dari permasalahan tersebut.

Pada KTT ASEAN ke-13 di Singapura pada tahun 2007, seluruh negara anggota
menandatangani Piagam ASEAN. Piagam ASEAN menegaskan kembali keberlakuan semua
nilai, prinsip, peraturan dan tujuan ASEAN seperti yang telah tercantum dalam berbagai
perjanjian, deklarasi, konvensi, traktat dan dokumen-dokumen dasar ASEAN lainnya. Piagam
ASEAN juga mengubah ASEAN dari organisasi yang bersifat longgar menjadi organisasi
yang memiliki legal personality dan berdasarkan aturan-aturan yang jelas. Selain itu, Piagam
juga menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi organisasi yang berorientasi pada
masyarakat. Piagam ASEAN ini juga yang menegaskan sikap non intervensi untuk setiap
anggotanya. Non intervensi yang dimaksud dalam hal ini adalah ASEAN tidak
mencampurtangankan dirinya dalam pengambilan keputusan atas permasalahan yang terjadi
pada negara anggotanya. Hal ini berlaku juga bagi para anggotanya bahwa mereka tidak dapat
ikut campur tangan dalam permasalahan negara lain.

Asean berdiri atas tiga pilar utama, diantaranya yaitu:

1. Sebagai komunitas politik dan keamanan untuk memastikan perdamaian di kawasan


ASEAN
2. Sabagai komunitas ekonomi digunakan untuk meningkatkan perekonomian domestik
di Asia Tenggara
3. Sebagai komunitas sosial dan budaya termasuk dengan persamaan identitas

ASEAN juga banyak menghadapi permasalahan, terutama permasalahan yang


berhubungan dengan keadilan sosial dan lingkungan. Negara negara seperti Vietnam atau
Filipina rentan terhadap dampak perubahan iklim. Namun, sudah terdapat beberapa rencana
untuk menghadapi permintaan akan sumber daya energi yang tinggi dan memastikan
pasokannya, terutama dalam pemanfaatan batubara yang merusak iklim. Laos membuat
bendungan di Sungai Mekong. Namun Vietnam yang mendapatkan dampaknya karena
mereka kekurangan banyak air di delta Sungai Mekong. Penggunaan sumber daya energi yang
berasal dari fosil tidak perlu digunakan untuk menutupi kekurangan penggunaan energi.
Sumber daya energi terbarukan digunakan menggantikan penggunaan solar menjadi
pemggunakan energi bio massa dan tenaga angin memiliki dampat yang besar bagi wilayah
tersebut. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan ekonomi daerah dan
membuka kesempatan kerja.

Hampir seluruh wilayah negara anggota ASEAN masih terdapat banyaknya ladang
pertanian dan hutan. Banyak wilayah yang dibakar dengan tujuan untuk pembuatan ladang
kelapa sawit, terutama di Indonesia. Asap yang ditimbulkan dari pembakaran tersebut
menutupi banyak wilayah di Indonesia dan menyebar ke negara tetangganya, yaitu Singapura
dan Malaysia. Polusi udara yang terus menerus menjadi permasalahan di kawasan regional
ASEAN akhirnya membuat para negara anggota menyetujui adanya perjanjian tentang kabut
asap yang mulai berlaku pada tahun 2003 yang isinya negara negara anggota harus
mengurangi kebakaran hutan, kerusakan lingkungan dan polusi udara. Namun perjanjian
tersebut tidak berjalan dengan sempurna dan dinyatakan gagal karena ketiga hal yang
diusahakan dalam perjanjian tersebut sampai saat ini masih terjadi. Untuk menangani masalah
suatu negara yang melibatkankan negara lain, ASEAN harus mengupayakan untuk
memecahkan masalah dan mencari solusi dengan upaya bersama dan berpikir dengan
melampaui batas yang biasa terjadi. Hal ini akan selesai apabila menerima saran dari
organisasi masyarakat sipil yang bertujuan untuk mendirikan pilar keempat, yaitu pilar
lingkungan. Keadaan ini harus menjamin batas ekologis akan dibahas dalam diskusi. Dalam
hal ini masyarakat sipil diinformasikan secara transparan dan dapat lebih banyak terlibat,
betindak bebas dari tekanan negara, dan dapat menimbulkan keadilan bagi sosial dan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai