Anda di halaman 1dari 2

4 kesalahan orang berpuasa

Rasulullah SAW telah memberikan prediksi bagaimana banyak orang yang berpuasa tanpa hasil
apapun keculai hanya lapar dahaga. Beliau bersabda dari lisannya yang mulia :
“ Betapa Banyak Orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanya
lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain
begadang saja” (HR An-NAsai)

Dalil tsb seharusnya menjadi warning atau peringatan dini bagi kita dalam meniti hari-hari
Ramadhan kita, agar tidak termasuk golongan yang celaka dalam arti berpuasa tanpa pahala.

Kaum muslimin yang berbahagia ..


Rasanya menjadi penting bagi kita untuk mengetahui mengapa orang yang berpuasa bisa mendapat
kecelakaan yang sedemikian buruk semacam itu. Setidaknya ada empat kesalahan orang berpuasa
yang bisa menjerumuskan mereka dalam dosa dan kehinaan,  mari bersama merenungkannya.

Pertama : Mereka yang berpuasa tanpa keikhlasan


Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang sudah sangat populer di telinga kita : Innamal a’maalu
binniyaaat. Yaitu : Sesungguhnya setiap amal bergantung pada niatnya  ....( HR Muttafaqi Alaih). 
Maka berpuasa tanpa keikhlasan ibaratnya surat perjanjian tanpa stempel dan materai, menjadi
tidak berlaku dan sia sia begitu saja.

puasa semestinya melatih orang untuk ikhlas, karena ia merupakan ibadah antara seorang hamba
dan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda :

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bersabda: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa,
sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya, (H.R. Bukhari).

Tapi sungguh sayang sekali, ternyata masih ada yang ternoda keikhlasannya dalam berpuasa karena
godaan riya, harta maupun kecenderungan diri pribadi. Puasa diliputi riya, karena ingin dianggap,
dihargai dan dipuji orang lain sebagai orang yang berpuasa. ada juga yang berpuasa dengan
bersemangat, bukan karena kewajiban semata tetapi juga karena keinginan pribadi untuk diet dan
menurunkan berat badan. Sungguh ini semua jika tidak dihapus dalam hati, akan mengotori
keikhlasan puasa kita, dan kita terjerumus dalam golongan mereka yang berpuasa tanpa pahala.

Kaum muslimin yang berbahagia ..


Yang kedua adalah mereka yang berpuasa tanpa ilmu. Tidak mengetahui mana yang membatalkan
dan mana yang tidak. Maka mereka menjalani puasa tanpa aturan, atau memahami tidak dengan
sepenuhnya benar. Akibatnya, puasa mereka menjadi begitu rapuh dan tanpa makna. Menyangka
telah melakukan hal yang benar padahal sejatinya salah.  Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW
bersabda :“seorang faqih (ahli ilmu agama) lebih ditakuti syetan dari pada seribu ahli ibadah (tanpa
ilmu) “. (HR Ibnu Majah).
Maka marilah meningkatkan kualitas ibadah puasa kita dengan memahami sepenuhnya hukum-
hukum seputarnya.

Kaum muslimin yang berbahagia ..


Golongan orang berpuasa yang celaka ketiga adalah mereka yang berpuasa hanya dari makan
minum dan berhubungan badan semata, dan merasa bahwa dengan itu mereka sudah memenuhi
semua ketentuan dan tuntutan puasa.  Barangkali kita perlu mengingat lebih dalam himbauan
rasulullah SAW berkaitan dalam masalah ini :

“Barang siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan beramal kedustaan, maka Allah SWT tidak
membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya”  (HR Bukhori)
Mereka dalam masalah ini berpuasa tetapi tidak mampu menundukkan nafsu dan emosinya. Maka
mereka menodai siang hari ramadhan dengan lisan yang tak terjaga dari ghibah, marah dan berkata
dusta, atau anggota badan yang tidak terjaga dari dosa dan kemaksiatan.

Kaum muslimin yang berbahagia ..


Yang keempat adalah mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh kemalasan, dalam arti
tidak menyadari kemuliaan bulan Ramadhan yang bertaburan berkah. Mereka tidak menyadari dan
memahami bahwa Ramadhan bukan hanya bulan puasa saja, tetapi lebih dari itu ia adalah bulan
musim kebaikan yang disyariatkan banyak amal kebaikan. Rasulullah SAW bersabda tentang bulan
mulia ini : “(Bulan dimana) dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, syetan-syetan
dibelenggu. Dan berserulah malaikat : wahai pencari kebaikan, sambutlah. Wahai pencari kejahatan,
berhentilah” (demikian) sampai berakhirnya ramadhan ( HR Ahmad)

Golongan ini berpuasa tetapi tidak menjalankan tarawih, tilawah dan tadarus. Tidak pula berusaha
untuk bersedakah, memberi berbuka pada orang yang berpuasa. Atau tidak pula menyempatkan diri
untuk i’tikaf dan amal kebaikan secara umum. Mereka hanya berpuasa dan menjadikan puasa
sebagai alasan untuk bermalas-malasan di siang hari, lalu makan pestapora di malam hari.

Akhirnya, semoga kita terhindar dari peringatan Rasulullah SAW tentang mereka yang berpuasa tapi
sia-sia dalam pahalan dan keutamannya. Semoga Allah SWT menjaga kita agar tidak terjerumus
dalam empat golongan mereka yang berpuasa tapi celaka.

Anda mungkin juga menyukai