SEDIAAN KRIM
4.1. Definisi
Krim dapat digunakan untuk
Krim merupakan istilah
pemberian obat melalui agina.
yang digunakan dalam dunia
!. "enururt #I edisi III krim
farmasi, kedokteran dan
adalah sediaan setengah padat
kosmetik, sebagai sediaan
berupa emulsi yang mengandung
berbentuk emulsi, dan bersifat semi
minimal
solid. Krim biasanya digunakan
$% & air untuk pemakaian
untuk pemakaian pada kulit
luar. Krim rusak karena pengaruh
atau membran mukosa.
suhu dan perubahan komposisi
karena
Beberapa definisi krim,
penambahan salah satu fase secara
adalah sebagai berikut :
berlebihan. Krim yang
1. Krim adalah bentuk sediaan
sudah diencerkan harus digunakan
setengah padat, mengandung
dalam 'aktu satu bulan.
satu atau lebih bahan terlarut
(enga'et yang digunakan metil
atau terdispersi dalam bahan dasar
paraben )%,1!-
yang sesuai (FI IV, 1994).
%,1* &+ atau propil paraben )%,%!-
Istilah ini secara tradisional
%,% &+
telah digunakan untuk sediaan
. Krim adalah sediaan semi
setengah padat yang mempunyai
solid kental, umumnya berupa
konsistensi relatif cair, diformulasi
emulsi "/ )krim berair+ atau
sebagai emulsi air dalam
emulsi
minyak atau minyak dalam
/" )krim berminyak+ )
air. Sekarang batasan tersebut
The Pharmace!ica" #$%e&+
lebih diarahkan untuk produk yang
terdiri dari emulsi minyak dalam 0. Krim adalah sediaan homogen,
=a! Pen+em"si
E. Pen+$m-"es (enambahan at-at polar yang
(engompleks diperlukan bersifat lemak, seperti setil
untuk mengomplekskan logam alkohol cenderung menstabilkan
yang ada dalam emulsi "/ sediaan
sediaan yang dapat semipadat. Ion-ion polialen,
mengoksidasi. seperti "g, 4a, dan /l
cenderung menstabilkan emulsi
F. =a! Pen+em"si 0 Em"+a!$r /" dengan membentuk ikatan
Asam s!eara! digunakan silang dengan gugus-gugus
dalam krim yang basisnya polar banan lemak. 7anah liat,
dapat dicuci dengan air, sebagai magnesium aluminium
at pengemulsi untuk memperoleh silikat.
konsistensi krim tertentu serta juga membantu menstabilkan
untuk memperoleh efek yang emulsi /" jika digunakan
tidak menyilaukan pada kulit. dengan pengemulsi yang
6ika sabun stearat digunakan cocok, mungkin dengan
sebagai pengemuls maka umumnya efek
kalium hidroksida pengentalnya pada fase internal
atau trietanolamin sehingga bahan tersebut
ditambahkan secukupnya agar mencegah
bereaksi dengan *- penggabungan. "agnesium
!%& asam stearat. /sam aluminium silikat dapat berpindah
lemak yang tidak bereaksi ke daerah antarmuka,
meningkatkan konsistensi krim. membentuk suatu lapisan tipis yang
Krim ini bersifat l una k dan lebih kuat. 6enis emulsi sabun
menjadi mengkilap dapat menjadi tidak stabil dengan
karena adanya pembentukan kristal- adanya at-at yang bereaksi
kristal asam stearat. Krim asam. (engemulsi kationik atau
yang dibuat dengan nonionik dipilih untuk obat-obat
natrium stearat yang memerlukan
mempunyai konsistensi yang p8 asam. Senya'a
jauh lebih keras. alam jumlah amonium kuarterner setil
yang cukup, stearil alkohol trimetil amonium klorida
menghasilkan krim keras yang dapat membantu
dapat diperlunak dengan setil menstabilkan emulsi ini
alkohol. bila dikombinasikan dengan
alkohol
berlemak seperti setil alkohol. Cat
1%$
1, !, %, $%, 2%, 1!%, 1*% dan (enetapan potensi antibiotik )
FI
!0%.
IV, 1994, Hal 891-899+
4airan
yang dipipet diganti dengan
cairan penerima yang sama,
bersuhu <o4.
Kadar at
aktif dalam sample
ditentukan dengan metode
yang sesuai, jika
perlu diencerkan.
6ika
komponen krim mengandung
bahan yang dapat
bercampur dengan cairan
penerima, maka
pada permukaan krim
dipasang membran selofen
sehingga krim tidak kontak
langsung dengan cairan
penerima.