Anda di halaman 1dari 14

2!

SEDIAAN KRIM

4.1. Definisi
Krim dapat digunakan untuk 
Krim merupakan istilah
 pemberian obat melalui agina.
yang digunakan dalam dunia
!. "enururt #I edisi III krim
farmasi, kedokteran dan
adalah sediaan setengah padat
kosmetik, sebagai sediaan
berupa emulsi yang mengandung
berbentuk emulsi, dan bersifat semi
minimal
solid. Krim biasanya digunakan
$% & air untuk pemakaian
untuk pemakaian pada kulit
luar. Krim rusak karena pengaruh
atau membran mukosa.
suhu dan perubahan komposisi
karena
Beberapa definisi krim,
 penambahan salah satu fase secara
adalah sebagai berikut :
 berlebihan. Krim yang
1. Krim adalah bentuk sediaan
sudah diencerkan harus digunakan
setengah padat, mengandung
dalam 'aktu satu bulan.
satu atau lebih bahan terlarut
(enga'et yang digunakan metil
atau terdispersi dalam bahan dasar
paraben )%,1!-
yang sesuai (FI IV, 1994).
%,1* &+ atau propil paraben )%,%!-
Istilah ini secara tradisional
%,% &+
telah digunakan untuk sediaan
. Krim adalah sediaan semi
setengah padat yang mempunyai
solid kental, umumnya berupa
konsistensi relatif cair, diformulasi
emulsi "/ )krim berair+ atau
sebagai emulsi air dalam
emulsi
minyak atau minyak dalam
/" )krim berminyak+ )
air. Sekarang batasan tersebut
The Pharmace!ica" #$%e&+
lebih diarahkan untuk produk yang
terdiri dari emulsi minyak dalam 0. Krim adalah sediaan homogen,

air atau disperse mikrokristal iscous atau semi solid yang


asam-asam lemak atau  biasanya mengandung larutan atau
alkohol berantai panjang dalam air, suspensi satu atau lebih at
yang dapat dicuci dengan air dan aktif dalam basis yang cukup.
lebih ditujukan untuk  Krim diformulasikan
 penggunaan kosmetika dan estetika. menggunakan basa hidrofilik
atau hidrofobik
untuk mendapatkan krim
yang tersatukan dengan
secret kulit.
2

Krim biasanya digunakan pada kulit sering menggunakan at


atau membran mukosa  pengemulsi campuran dari
untuk  surfaktan )jenis lemak yang
 perlindungan, pengobatan atau ampifilik+ yang
 pencegahan. Krim harus umumnya merupakan rantai
menggunakan penga'et panjang alkohol 'alaupun untuk
serta mengandung at tambahan beberapa sediaan kosmetik
yang cocok seperti anti pemakaian asam lemak lebih
oksidan, stabilier, popular.
pengemulsi dan  b. Ti-e A0M a!a 20
 pengental )'P, 19) Krim berminyak mengandung at
. Krim adalah sediaan yang  pengemulsi /" yang
diformulasi misibel dengan spesifik seperti adeps lanae, 'ool
sekret kulit, alkohol atau ester asam
dimaksudkan lemak dengan atau garam dari
untuk digunakan di kulit asam lemak dengan logam
atau membran mukosa beralensi !, misal 4a. Krim
tertentu dengan tujuan /" dan "/ membutuhkan
 protektif, terapeutik, atau emulgator yang berbeda-beda. 6ika
 profilaktik, terutama yang emulgator tidak tepat, dapat terjadi
tidak memerlukan efek  pembalikan fasa.
oklussif ('P
**) Ken!n+an Se%iaan Krim
Keuntungan sediaan krim adalah :
1. "udah dicuci dan dihilangkan
4.. Pen++$"$n+an dari kulit dan pakaian
Krim 'er%asaran !. 7idak berminyak 
-emaaian . Basis krim mengandung air dalam
a. 3ntuk kosmetik, 4ontoh :  jumlah banyak sedangkan
Cold  sel hidup biasanya lembab.
cream 8al ini akan mempercepat
. 3ntuk pengobatan, 4ontoh : pelepasan obat. Selain itu,
Krim neomisin tegangan permukaan kulit akan
diturunkan oleh emulgator dan
'er%asaran !i-e em"sin/a bahan pembantu
a. Ti-e M0A a!a 02
Krim "/ )5anishing krim+
yang digunakan melalui kulit akan
hilang tanpa bekas. (embuatan
krim "/
20

lain yang terdapat dalam basis krim a.Identifikasi dan penetapan


sehingga absorbsi lebih cepat. Basis kadar 
krim yang berair juga at aktif dalam sediaan at
dapat memelihara kelembaban dan cara penetapannya.
sel kulit yang rusak.  b. (ersyaratan-persyaratan
0. Krim mudah dipakai, yang harus dipenuhi oleh
memberikan dispersi obat sediaan krim at 9.
yang baik pada . ata farmakologi
 permukaan kulit dan mudah untuk  menentukan dosis at
dicuci dengan air. aktif dalam sediaan, indikasi,
. /bsorbsi obat yang optimal kontra indikasi, efek
adalah samping, interaksi dan
 pada obat yang larut air dan  peringatan pasien.
larut minyak, maka bentuk 0. ata preformulasi dan bahan baku
pemba'a yang cocok untuk  pembantu untuk menyusun formula
memperoleh absorbsi yang sediaan krim.
optimal adalah krim atau basis .3ndang-undang yang
salep emulsi (RPS, 3a" 41). berhubungan, yaitu peraturan-
peraturan mengenai
3ntuk membuat sediaan  penggolongan obat, penandaan dan
krim yang berkhasiat dan aman,  pengemasannya.
diperlukan data-data sebagai 3ntuk membuat sediaan krim,
berikut: dibutuhkan beberapa bahan pembantu.
1. "onografi at aktif untuk (emilihan bahan pembantu didasarkan
keperluan  pada kesesuaian dan bentuk fisik jenis
 pemeriksaan bahan baku yang campuran serbuk yang
digunakan. Bahan baku dibutuhkan. Bahan pembantu
harus memenuhi persyaratan yang digunakan sebaiknya
farmakope agar dapat digunakan seminimal mungkin. Semakin
untuk sediaan farmasi. banyak bahan yang
!. "onografi sediaan krim at digunakan, semakin banyak
9 untuk mengetahui persyaratan pula masalah yang timbul, seperti
yang harus dipenuhi oleh masalah inkompatibilitas. Karena
sediaan krim yang meliputi : itu, sedapat mungkin eksipien
yang digunakan
 benar-benar dibutuhkan
dalam formulasi. /kan lebih
baik jika
2

menggunakan eksipien yang dapat untuk


 berfungsi lebih dari satu macam. pertumbuhan
mikroorganisme.
8al-hal yang perlu diperhatikan b. apat terjadi
dalam merancang sediaan krim adalah : kontaminasi
(emilihan at aktif untuk
1. sediaan krim harus dalam bentuk aktifnya. (emilihan basis krim harus
mikroorganisme yang berasal
dari bahan baku, alat
!. maupun selama
disesuaikan dengan sifat atau  penggunaan sediaan.
kestabilan at aktif yang digunakan. . Karena krim mengandung
a. Bila at aktif larut lemak, maka minyak, maka perlu
sebaiknya tipe emulsi /" dan ditambahkan anti oksidan
demikian pula sebaiknya. untuk mencegah terjadinya
b.  p8 stabilitas at aktif harus ketengikan.
diperhatikan. $. (enggunaan emulgator
c. ;77 at aktif dengan bahan harus disesuaikan dengan
tambahan maupun basis jenis krim yang dikehendaki
dalam sediaan harus dan tersatukan dengan at aktif.
diperhatikan. <. (enambahan fasa air dalam
d. Sifat termolabil at krim tidak boleh dilakukan secara
aktif mempengaruhi biasa, tapi dilakukan secara
proses hati-hati dan secara partikular
 pencampuran at aktif ke dalam untuk mencegah kontaminasi
 basis. mikroba.
. Konsistensi sediaan krim (enambahan dilakukan secara
yang diinginkan adalah tepat dan terhindar dari efek
konsistensi yang cukup kental, panas selama pencampuran.
untuk menjamin stabilitas (enambahan air secara
dispersi, tetapi cukup lunak berlebihan dapat mempengaruhi
sehingga mudah dioleskan. stabilitas dari
(ada pembuatan krim perlu  beberapa krim. 6ika diencerkan,
0. ditambahkan penga'et, karena :
krim seharusnya digunakan dalam
*. (embuatan
! minggu setelah pembuatan. krim
a. Krim sebaiknya dilakukan secara
mengandung banyak air yang aseptik, semua alat yang
merupakan media yang baik  dibutuhkan harus direbus dalam
air dan kemudian
2$

didinginkan dan dikeringkan iii. 3ntuk tube yang mudah


(F$rnas, 3a" 1).  berkarat, maka bagian tube
2. Bila sediaan terutama sebelah dalam harus
ditujukan untuk penggunaan pada dilapisi dengan larutan
luka terbuka yang besar atau dammar dalam
kulit yang  pelarut mudah menguap
 parah, maka krim harus steril (F$rnas, 1959).
('P 11. (engetiketan :
199). a. (ada etiket
1%. =adah dan penyimpanan: harus tertera >a! 6ar?,
i. =adah tertutup rapat, dan untuk antibiotika harus
sehingga mencegah penguapan tercantum daluarsanya (FI
dan kontaminasi dari isinya. III, 1959)
Bahan dan konstruksinya harus
b. (ada etiket
tahan terhadap sorpsi atau difusi
tercantum : ('P 19
isinya. Krim sebaiknya
 Bila perlu, bah'a
disimpan pada suhu tidak leih
krim tersebut steril.
dari ! o4, kecuali dinyatakan
lain oleh produsen. Krim tidak  7anggal kadaluarsa,

boleh didinginkan ('P dimana krim tidak boleh


digunakan lagi.
**).
 Kondisi penyimpanan.
ii. 6ika krim di'adahkan
dalam tube aluminium, maka c. (ada label

tidak boleh digunakan dicantumkan nama dan


penga'et senya'a raksa konsentrasi
organik karena akan antimikroba sebagai
terbentuk kompleks penga'et penga'et yang
aluminium dan ditambahkan.
untuk  mengatasinya tube harus
dilapisi dengan bahan yang inert Sediaan Krim yang Ideal
(F$rnas, 1959). 3ntuk itu,  apat menjamin stabilitas
saat memasukkan krim sistem dispersi, tetapi juga
ke dalam tube, krim dimasukkan cukup lunak sehingga mudah
beserta kertas dioleskan.
 perkamennya, untuk  Bebas dari partikel kasar atau
melindungi dari dinding tube,  partikel yang tidak larut.
dan juga bisa ditambahkan at
pengkhelat.
2<

 Bioaalabilitas maksimum. Basis krim terdiri atas


basis emulsi tipe /" dan tipe "/
4.. F$rm"asi Krim (RPS 1!h e%., **)7
4. .1 'asis Krim 1. Basis emulsi tipe /".
(emilihan basis krim tergantung 4ontoh: lanolin, cold cream
sifat obat, ;77, absorpsi: sifat Sifat :
kulit, aliran darah dan jenis luka @ emolien
(Ar! $f #$m-$n%in+). @ oklusif 
(ertimbangan @ mengandung air 
utamanya adalah konsistensi @ beberapa mengabsorpsi air yang
sediaan yang diharapkan. sifat at ditambahkan
berkhasiat yang digunakan dan @ berminyak 
!h
(ersyaratan basis (RPS 1 e%. !. Basis emulsi tipe "/.
**) antara lain: 4ontoh: hydrophilic ointment
1. noniritasi Sifat:
!. mudah dibersihkan @ mudah dicuci dengan
. tidak tertinggal di kulit air @ tidak berminyak 
0. stabil @ dapat diencerkan dengan
. tidak tergantung pada p8 air @ tidak oklusif 
$. tersatukan dengan berbagai obat (ada saat pemakaian,
#aktor yang perlu diperhatikan fasa kontinu akan menguap,
dalam pembuatan basis adalah dan meningkatkan konsentrasi at
(RPP, larut air 
**):  pada lapisan yang melekat.
1. kualitas dan kuantitas bahan 3ntuk mencegah terjadinya
!. cara pencampuran, kecepatan pengendapan obat, dan untuk
dan tipe pencampurannya meningkatkan absorbsi melalui
. suhu pembuatan kulit, ditambahkan
0. jenis emulgator  at yang tercampur dengan air
. dengan konsentrasi yang kecil tetapi tidak menguap )propilen gilkol+.
sudah dapat membentuk emulsi #ormulasi yang lebih baik adalah
yang stabil dengan tipe emulsi yang krim yang dapat mendeposit
dikehendaki )"/ atau "/+ lemak dan senya'a pelembab lain
sehingga membantu hidrasi kulit.
2*

Basis emulsi terdiri dari tiga )pengaduk+ dengan berbagai


komponen, yaitu fasa minyak, kecepatan pengadukan.
 pengemulsi dan fasa air. . #asa air yang mengandung
1. #asa minyak biasa disebut  pengemulsi dimasukkan ke
fasa internal, biasanya dalam kontainer kedua,
terbentuk dari kemudian dilarutkan dan
 petrolatum atau liAuid dipanaskan sampai suhu <4.
petrolatum dengan satu atau #asa air kemudian
lebih alkohol ditambahkan perlahan-
 berbobot molekul tinggi seperti setil lahan sambil terus diaduk
atau stearil alkohol. Stearil alkohol ke fasa minyak.
dan petrolatum membentuk . (enambahan pertama harus
fasa minyak yang mempunyai dilakukan perlahan-lahan tapi
kegunaan menghaluskan dan terus-menerus dan diaduk dengan
membuat nyaman kulit. Stearil hati-hati, artinya pengemulsi tidak 
alkohol juga  boleh diaduk dengan laju
 berpersn sebagai adjuan  pengadukan yang menyebabkan
 pengemulsi. terlalu banyak gelembung
!. #asa air mengandung penga'et, udara yang terperangkap.
 pengemulsi atau bagian dari /duk terus
 pengemulsi dan humektan.  perlahan-lahan selama
8umektan biasanya berupa gliserin,  penambahan fasa air dan
 propilen glikol atau polietilenglikol. sampai suhu mencapai %4.
#asa air juga bisa mengandung 4. Cat aktif biasana
komponen larut air dari ditambahkan setelah emulsi
sistem emulsi, bersama terbentuk dan telah
dengan at tambahan lain  banyak fasa air yang ditambahkan.
seperti penstabil, antioksidan, Senya'a obat ditambahkan secara
dapar dll.  berkala sebagai konsentrat
terdispersi dalam air.
Setelah pemilihan emikian
komponen yang tepat,  juga pe'arna dan dye. (RPS 1!h
basis emulsi dibuat melalui e%, **)
 proses pemanasan dan pengadukan.
1. #asa minyak dilelehkan dan #$n!$h 'asis Krim
dipanaskan dalam kontainer
yang dilengkapi dengan
agitator 
1%

=a! Pen+em"si
E. Pen+$m-"es (enambahan at-at polar yang
(engompleks diperlukan  bersifat lemak, seperti setil
untuk mengomplekskan logam alkohol cenderung menstabilkan
yang ada dalam emulsi "/ sediaan
sediaan yang dapat semipadat. Ion-ion polialen,
mengoksidasi. seperti "g, 4a, dan /l
cenderung menstabilkan emulsi
F. =a! Pen+em"si 0 Em"+a!$r /" dengan membentuk ikatan
Asam s!eara! digunakan silang dengan gugus-gugus
dalam krim yang basisnya  polar banan lemak. 7anah liat,
dapat dicuci dengan air, sebagai magnesium aluminium
at pengemulsi untuk memperoleh silikat.
konsistensi krim tertentu serta  juga membantu menstabilkan
untuk memperoleh efek yang emulsi /" jika digunakan
tidak menyilaukan pada kulit. dengan pengemulsi yang
6ika sabun stearat digunakan cocok, mungkin dengan
sebagai pengemuls maka umumnya efek  
kalium hidroksida  pengentalnya pada fase internal
atau trietanolamin sehingga bahan tersebut
ditambahkan secukupnya agar mencegah
bereaksi dengan *-  penggabungan. "agnesium
!%& asam stearat. /sam aluminium silikat dapat berpindah
lemak yang tidak bereaksi ke daerah antarmuka,
meningkatkan konsistensi krim. membentuk suatu lapisan tipis yang
Krim ini bersifat l una k dan lebih kuat. 6enis emulsi sabun
menjadi mengkilap dapat menjadi tidak stabil dengan
karena adanya pembentukan kristal- adanya at-at yang bereaksi
kristal asam stearat. Krim asam. (engemulsi kationik atau
yang dibuat dengan nonionik dipilih untuk obat-obat
natrium stearat yang memerlukan
mempunyai konsistensi yang  p8 asam. Senya'a
jauh lebih keras. alam jumlah amonium kuarterner setil
yang cukup, stearil alkohol trimetil amonium klorida
menghasilkan krim keras yang dapat membantu
dapat diperlunak dengan setil menstabilkan emulsi ini
alkohol. bila dikombinasikan dengan
alkohol
 berlemak seperti setil alkohol. Cat
1%$

 pengemulsi nonionik digunakan 3ntuk krim tipe "/ digunakan at


untuk emulsi "/ ataupun  pengemulsi seperti trietanolaminil
/", karena at ini dapat stearat )7E/-stearat+ dan
bercampur dengan sebagian besar golongan sorbitan, polisorbat
bahan-bahan obat. (engemulsi poliglikol, sabun. 3ntuk membuat
nonionik dapat digunakan krim tipe /" digunakan at
dengan garam-garam pengemulsi seperti lemak bulu
asam kuat atau dengan domba, setil, alkohol, stearil
elektrolit kuat. alkohol, setaseum dan
Krim yang dibuat dari emulgida.
emulgator anionik seperti sabun
dan emulsifying 'aJ B( dapat Emulgator yang ideal
mengalami: i+ pemisahan bila dalam untuk farmaseutika
krim tersebut harus memenuhi
terdapat emulgator kationik seperti  persyaratan berikut:
cetrimide emulsifying 'aJ a. Stabil.
ii+ menurunkan aktiitas  b. Inert.
antimikroha dari penga'et yang c. Bebas dari bahan yang toksik
bersifat kation. dan iritan.
/lkil sulfat dan fosfat seperti d. Sebaiknya tidak berbau, tidak 
 Fa-lauril sulfat dan Fa-setostearil sulfat  berasa dan tidak ber'arna.
 bila digunakan sendiri menghasilkan e. "enghasilkan emulsi yang
tipe "/ dengan stabilitas yang rendah stabil
tetapi ketika dikombinasi dengan  pada tipe yang diinginkan.
lemak alkohol maka memberikan Cat pengemulsi terdiri dari
stabilitas yang baik )/ulton,  pengemulsi anionik )misalnya i$n
(harmaceutical (ractice, +. "ari" s"fa!, TEA s!eara!+, kationik 
3ntuk membuat krim digunakan )+aram am$nim ar!erner+ dan
at pengemulsi, umumnya  pengemulsi nonionik 
berupa surfaktan anion, kation atau
)-$"i$sie!i"en"ari" a"$h$" dsb+.
nonionik. 6enis emulgator yang
digunakan ada :
4ampuran pengemulsi yang
 sura!tan, emulgator alam dan
 banyak digunakan, adaah :
serbu! 
1. Emulsifying 'aJ B(
 "adat terbagi halus. (emilihan at
 pengemulsi harus disesuaikan
dengan
 jenis dan sifat krim yang
dikehendaki.
1%<

4ampuran dari Fa-lauril elektrolit yang tinggi,


sulfat 1%& dengan 4etostearyl keasaman yang tinggi.
/lkohol 2%& )/ulton, Sifat- sifat emulgator
(harmaceutical (ractise+. kationik: daya
!. anneJ 'aJ  pengemulsi lemah
4ampuran etil dan stearil dan merupakan eksipien
alkohol yang disulfonasi yang dapat
. 4etrimide emulsifying 'aJ mempertinggi konsistensi.
4ampuran dari 4etrimide 4ontohnya:
senya'a
1%& dengan 4etostearyl alkohol
ammonium kuarterner
2%& seperti cetrimide,
)/ulton, (harmaceutical (ractise+.  benalkonium klorida dan
0. 4etomacrogol emulsifying 'aJ. domiphen bromide.
Sistem campuran pengemulsi . Em"+a!$r ani$ni. 
ini selain sebagai pengemulsi Efektif 
juga  pada p8 <-* digunakan
 berfungsi sebagai dalam emulsi yang
pengatur konsistensi. Golongan mengandung
ampifil  bahan obat anionik.
 biasanya adalah lemak 4ontohnya: 7E/, Fa-
alkohol tinggi )410-41*+ dan asam lauril sulfat.
lemak seperti palmitat dan stearat, c.Em"+a!$r n$ni$ni.  Efektif 
dimana keduanya merupakan  pada p8 -1%,
at tidak dipengaruhi oleh
 pengemulsi "/ degan lemak. elektrolit. Emulsi
yang menggunakan
#aktorikan yang harus diperhatikan emulgator ini
dalam pemilihan emulgator (#$$- biasanya memberikan efek
er iritasi yang lebih sedikit
 Bns, h"m 15C1;) dibandingkan dengan
1. Berdasarkan harga emulsi yang
8B menggunakan emulgator ionik.
 butuh, umumnya kombinasi Salah satu kelemahan
!. Sifat ionik emulgator   dari emulgator nonionik
a. Em"+a!$r a!i$ni.  adalah kecenderungannya
Efektif  untuk mengikat atau
 pada p8 -<, digunakan menginaktiasi
dalam emulsi yang  penga'et golongan
mengandung bahan obat asam karboksilat dan
kationik, konsentrasi fenolat.
1%*

4ontoh: gliseril ;. Mang harus diperhatikan


monostearat, sorbitan dari emulgator :
monolaurat, sorbitan (erbandingan gugus hidrofil
monooleat, sorbitan dan lipofil. 8B adaiah
mono ukuran keseimbangan keadaan
 palmitat, polioksi * stearat dll. lipofil dan hidrofil yang
. 7ipe kimia merupakan
emulgator. karakteristik emulgator
(erbedaan. tingkat golongan surfaktan.
kejenuhan komponen 4ara perhitungan 8B:
lipofilik dari
emulgatormempengaruhi
stabilitas emulsi.
4. 7ujuan pemakaian,
apakah
untuk oral atau topikal.
a. 4ara substitusi .
0,J N 1 )1-J+ O 1!,1
-1%,<J O
-!,2 J O
%,!<
/riacel *% yang diperlukan O %,!< 9 < g O 1,*2 g
7'een *% yang diperlukan O )1-%,!<+ 9 < g O ,11 g
 b. 4ara aligasi
8B campur : )*% & J 0,+ N )*%& J 1,%+ O 1.00
/riacel *% 8B 0, !,2
  1!,1
7'een *% 8B 1,% <,*
1%,<
/riacel *% yang diperlukan O !,21%,< 9 < g O 1,*2 g
7'een *% yang diperiukan O <,*1%,< 9 < g O .11 g
)Keterangan system 8B : Pharmace!ica" #$%e&, ha".8+

Emulgator yang sering


Span7'een !%,0%,$%,*
digunakan:
%,*, rnacrogol-%%, 0%%%,
a. Golongan alam: gom arab,
10%, setil alkohol, G"S,
tragakan, (GS emulgid.
. Semi Sintetik: 7E/-stearat, 7E/-
c. Cat terbagi halus: eegum,
lauril sulfat, Fa-
 bentonit.
stearat,
112

 photomicrography, dan ternyata berbanding


coutler counter )untuk ukuran terbalik dengan
partikel+. suatu kekuatan dari
Emulsi yang stabil tidak diameter partikel.
akan menunjukkan koalesen, Pr$se%r : sebarkan sejumlah
creaming krim yang membentuk
 pada saat self time atau lapisan tipis pada slide
saat dibekukan dan dicairkan mikroskop. ihat di ba'ah
berulang- ulang atau pada suhu mikroskop.
tinggi )0%- S/ara! : 7idak boleh lebih dari !%
o
% 4+  partikel berukuran Q!%Rm, tidak 
)ieberman, 8erbert /, "artin  boleh lebih dari ! partikel
". Dieger , and Gilbert S.  berukuran Q%Rm, dan
Banker, (harmaceutical osage tidak satupun partikel
#orms : berukuran Q2%Rm.
isperse Sistem ol 1, 122*, Fe' . Stabilitas krim
Mork, 8lm !$-!2+ ilakukan uji percepatan
dengan /gitasi atau
4.8. EVA6<ASI SEDIAAN sentrifugasi
KRIM
)mekanik+ )achman, 7eori
4.8.1. E:a"asi Fisi 
dan (raktek #ar. Ind., 8al 1%*1+.
1. (enampilan
Pr$se%r : sediaan
ilihat dengan adanya
disentrifuga dengan kecepatan
pemisahan fasa atau pecahnya
tinggi )N %%%% D(";+. /mati
emulsi, bau tengik, perubahan
adanya pemisahan atau tidak.
'arna.
Menr! 'echer : sentrifugasi
!. 8omogenitas
<% rpm, radius 1% cm, 
engan cara meletakkan
jam sebanding dengan efek
sedikit krim diantara ! kaca
graitasi 1 tahun.
objek dan diperhatikan adanya
3ltrasentrifugassi !%%% rpm
partikel-
atau lebih sebanding dengan
 partikel kasar atau
efek yang tidak diamati
ketidakhomogenan.
selama umur normal emulsikrim.
. 5iskositas dan rheologi
<i S!ai"i!as
0. 3kuran partikel:
%en+an Mani-"asi sh
Prinsi- : perubahan reflektan pada (!ermi)
 panjang gelombang dimana fase )6achman+.
dalam ber'arna
mengabsorbsi sebagian cahaya
yang masuk,
1!%

Pr$se%r : krim dioleskan dapat dilakukan dengan


pada kaca objek dan dipanaskan mikroskop untuk
pada suhu %, 0%, %, $% dan memberikan
o
<% 4. isualisasi yang baik
/mati dengan bantuan tentang tidak adanya
indikator 
ketidakcampuran.
)eJ. Sudan merah+, mulai
*. (enetapan p8 )FI IV, 1994
suhu
ha" 1*9C1*4*+
 berapa terjadi pemisahan. "akin
2. 3ji kebocoran tube )#I ed
tinggi suhu, krim makin stabil.
I5, 1220+
$. Isi minimum )FI IV, 1994,
ha" 995+
B. E:a"asi Kimia
<. (enentuan tipe emulsi
1. Identifikasi )
 3ji kelarutan at
tergantung monografi+.
'arna
. 3ji penetapan kadar )
)Mar!in+
7ergantung monografi+.
Sedikit at 'arna larut air, misal
. 3ji pelepasan bahan aktif dari
metilen biru atau biru
sediaan
brillian 4#4 diteteskan pada
Prinsi- : mengukur kecepatan
permukaan emulsi. 6ika at
 pelepasan bahan aktif dari sediaan
'arna terlarut dan berdifusi
krim dengan cara
homogen pada fase eksternal
mengukur konsentrasi at aktif
yang berupa air, maka tipe
dalam cairan
emulsi adalah "/. 6ika at
 penerima pada 'aktu tertentu.
'arna tampak sebagai tetesan
di fase internal, maka tipe
Pr$se%r :
emulsi adalah /". 8al
yang terjadi adalah  Sejumlah

sebaliknya krim dioleskan pada


 jika digunakan at 'arna ca'an (etri, permukaan
larut minyak )Sudan III+. dibuat serata mungkin.

 3ji pengenceran )Mar!in+  4airan

3ji ini dilakukan dengan  penerima disiapkan )dapar,


mengencerkan emulsi dengan ar. Fa4l %,2&, dll+
air. 6ika emulsi tercampur dalam gelas kimia $%%
baik dengan air, tanpa mldengan
adanya ketidakcampuran, olume tertentu )eJ. !% m+.
maka tipe emulsi adalah
"/. 8al ini
1!1

Kemudian gelas kimia direndam Penafsiran hasi"


dalam 'ater bath bersuhu < %4. Bahan aktif dinyatakan
(engaduk dipasang tepat mudah lepas dari sediaan
ditengah-tengah antara apabila pada 'aktu tunggu
 permukaan cairan penerima )'aktu pertama kali at aktif
dengan krim, dengan kecepatan ditemukan dalam cairan
$% rpm. penerima+ semakin kecil.
 4a'an alam hal ini tergantung dari
(etri yang telah diolesi pemba'a, penambahan
krim dimasukkan. komponen lain dan jenis
 4airan cairan

 penerima dipipet pada  penerima.

'aktu- 'aktu tertentu,


missal pada menit ke , 1%, #. E:a"asi 'i$"$+i

1, !, %, $%, 2%, 1!%, 1*% dan (enetapan potensi antibiotik )
FI 
!0%.
 IV, 1994, Hal 891-899+
 4airan
yang dipipet diganti dengan
cairan penerima yang sama,
 bersuhu <o4.
 Kadar at
aktif dalam sample
ditentukan dengan metode
yang sesuai, jika
 perlu diencerkan.
 6ika
komponen krim mengandung
 bahan yang dapat
bercampur dengan cairan
penerima, maka
 pada permukaan krim
dipasang membran selofen
sehingga krim tidak kontak
langsung dengan cairan
penerima.

Anda mungkin juga menyukai