Anda di halaman 1dari 8

Relasi Rekursif

A. Pendahuluan
Relasi rekursif adalah topik penting dalam kombinatorik. Banyak permasalahan
dalam kombinatorik dapat dimodelkan dengan relasi rekursif. Bukan itu saja, relasi
rekursif ini sebenarnya secara implisit telah tersampaikan pada matematika sekolah
SMP atau SMA. Barisan aritmatika misalnya, adalah konsep matmatika yang bisa
didekati dengan relasi rekursif ini. Misalkan diketahui suatu barisan aritmatika dengan
suku awal a dan beda b. Jika suku ke n dinotasikan dengan u n, maka suku ke (n+1)
adalah
un+1 = un + b dengan u1 = a dan n = 1, 2, 3, …

Dari relasi ini, kita peroleh u1 = a, u2 = a+b, u3 = a + 2b, …, un = a + (n-1)b.


Contoh lain dari relasi rekursif ini adalah permutasi, yakni banyaknya cara
menyusun n unsure. Misalkan Pn adalah banyaknya cara menyusun n unsur. Tentu saja
P1 = 1. Untuk n > 1, maka Pn = n. Pn-1. Sehingga

Pn = nPn-1 = n(n-1)Pn-2 = n(n-1)(n-2)Pn-3 = n(n-1)(n-2)…P1 = n!

suatu konsep yang sudah kita peroleh sebelumnya.


Contoh berikutnya adalah suatu ide matematika yang sudah kita kenal sejak
Sekolah Dasar, yaitu Barisan Fibbonacci, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, … yang secara umum
dinyatakan dengan

Fn = Fn-1 + Fn-2 dengan F1 = F2 = 1 dan n = 3, 4, 5, …

Dengan relasi ini, maka suku-suku berikutnya dari barisan ini akan dapat ditentukan
secara rekursif atau iteratif. F1 dan F2 pada contoh ini disebut kondisi awal dari relasi
rekursif ini. Jika kondisi awal ini diubah, maka akan diperoleh barisan “Fibbonacci” yang
lain.

Page | 25
Contoh aplikasi dari relasi rekursif ini adalah sebagai berikut. Seorang anak kecil
misalnya hendak menaiki n buah anak tangga. Setiap anak itu naik, ia hanya bisa naik
1 atau 2 anak tangga. Bagaimanakah relasi rekursif dari masalah ini?

n n
4
3 ⋰ Ln-1 ⋰ Ln-2
2 2
1 1 1

Andaikan Ln adalah banyaknya cara anak tersebut menaiki n anak tangga. Maka
dengan mudah bisa dipahami bahwa L 1 = 1, L2 = 2 (naik 1-1 atau naik sekaligus 2
tangga), L3 = 3, dan L4 = 5 (tunjukkan!). Apakah ada cara sistematis untuk menentukan
L4 selain dengan mencek semua kemungkinan satu demi satu? Jelas bahwa setelah
langkah pertama diambil, tentu saja tersisa ≤ 3 anak tangga yang harus dinaiki. Jadi,
jika langkah pertama tersebut adalah naik 1 anak tangga, maka tersisa L3 cara untuk
menaiki 4 tangga. Namun jika langkah pertama tersebut adalah naik 2 tangga
sekaligus, maka ada L2 cara untuk meniki 4 tangga. Sehingga L 4 = L3 + L2 = 3 + 2 = 5.
Argumentasi ini berlaku secara umum untuk menaiki n tangga. Jadi L n = Ln-1 + Ln-2, lagi-
lagi barisan Fibbonacci.
Definisi: Relasi/persamaan rekursif adalah relasi atau persamaan yang menghitung
banyaknya cara melakukan suatu prosedur yang melibatkan n unsur yang
dinyatakan dengan banyaknya cara melakukan prosedur tersebut dengan
kurang dari n unsur.

Jadi, jika ak adalah banyaknya cara melakukan suatu prosedur yang melibatkan k
unsur, k= 0, 1, 2, 3, …, maka suatu relasi rekursif adalah suatu persamaan yang
menyatakan an sebagai fungsi dari beberapa ak dengan k < n. Sebagai contoh adalah a n
= 2an-1.
Seperti induksi matematika yang melibatkan kondisi awal, demikian juga halnya
dengan relasi rekursif. Kita tidak akan bisa melakukan perhitungan secara rekursif, jika
tidak ada suatu nilai awal untuk memulainya. Sebagai contoh, untuk Barisan Fibbonacci
Fn = Fn-1 + Fn-2, maka nilai awal F1 = F2 = 1, akan menentukan suku-suku berikutnya
dari barisan Fibbonacci tersebut. Andai F1 =1, tetapi F2 = 3, maka kita akan

Page | 26
memperoleh barisan yang sama sekali berbeda. F 1 =1 dan F2 = 1 dalam hal ini adalah
nilai awal atau kondisi awal dari barisan Fibbonacci tersebut.

B. Relasi Rekursif Homogen


Sampai saat ini belum ada suatu teknik yang berlaku umum yang bisa
digunakan untuk menyelesaikan sembarang relasi rekursif. Yang ada baru sebatas
teknik untuk menyelesaikan suatu relasi rekursif dengan bentuk tertentu.

Definisi: Jika ci (I = 1, 2, 3, …r) adalah konstanta. Maka suatu relasi rekursif berbentuk
an = c1an-1 + c2an-2 + c3an-3 + … + cran-r + f(n) dengan cr ≠ 0 disebut relasi
rekursif linear koefisien konstan berorde r. Relasi rekursif ini adalah
homogen jika f(n) = 0. Suatu nilai an = g(n), n = 0, 1, 2, 3, … adalah solusi
dari relasi rekursif tadi jika g(n) memenuhi relasi rekursif tersebut beserta
kondisi-kondisi yang menyertainya.

Contoh: Dapat ditunjukkan dengan cara substitusi langsung bahwa a n = g(n) = A.2n +
B.n.2n + n2.2n-1 dengan A dan B konstan adalah solusi dari relasi rekursif linear
tak homogeny orde 2 dengan koefisien konstan a n = 4.an-1 – 4an-2 + 2n.

Teorema (prinsip Superposisi)


Jika an = g1(n) dan an = g2(n) berturut-turut adalah solusi dari:
an + c1an-1 + c2an-2 + c3an-3 + … + cran-r = f1(n) dan
an + c1an-1 + c2an-2 + c3an-3 + … + cran-r = f2(n),
maka A1g1(n) + A2g2(n) dengan A1 dan A2 adalah konstan adalah solusi dari
an + c1an-1 + c2an-2 + c3an-3 + … + cran-r = A1.f1(n) + A2.f2(n)……………….(1)
Bukti: Karena an = gi(n), I = 1, 2 adalah solusi, maka
g1(n) + c1g1(n-1) + c2g1(n-2) + c3g1(n-3) + …+ crg1(n-r) = f1(n) dan
g2(n) + c1g2(n-1) + c2g2(n-2) + c3g2(n-3) + …+ crg2(n-r) = f2(n).
Misalkan an = A1g1(n) + A2g2(n), maka substitusi ke (*) menghasilkan
an + c1an-1 + c2an-2 + c3an-3 + … + cran-r =
A1g1(n) + A2g2(n) + c1[A1g1(n-1) + A2g2(n-1)] + c2[A1g1(n-2) + A2g2(n-2)] +
c3[A1g1(n-3) + A2g2(n-3)] + …+ cr[A1g1(n-r) + A2g2(n-r)]
= A1[g1(n) + c1g1(n-1) + c2g1(n-2) + c3g1(n-3) + …+ crg1(n-r)] +
A2[g2(n) + c1g2(n-1) + c2g2(n-2) + c3g2(n-3) + …+ crg2(n-r)]
= A1.f1(n) + A2.f2(n) (yaitu ruas kanan dari (*)).
Jadi, an = A1g1(n) + A2g2(n) adalah solusi dari (*).

Page | 27
Tentu saja teorema di atas bisa diperumum, yakni jika g i(n) adalah solusi dari

an + c1an-1 + c2an-2 + c3an-3 + … + crar = fi(n)

dengan i = 1, 2, 3, …, k, maka kombinasi linear A1g1(n) + A2g2(n) + A3g3(n) + … +


Akgk(n) adalah solusi dari

an + c1an-1 + c2an-2 + c3an-3 + … + crar = A1f1(n) + A2f2(n) + …+ Akfk(n).

Akibat dari teorema di atas adalah teorema berikut:

Terorema: Jika g1(n), g2(n), g3(n), …, gr(n) adalah solusi dari relasi rekursif homogeny
an + c1an-1 + c2an-2 + c3an-3 + … + cran-r = 0 dengan cr ≠ 0, maka A1g1(n) +
A2g2(n) + A3g3(n) + … + Argr(n) juga solusi dari relasi rekursif tersebut.

Menyelesaikan relasi rekursif linear-homogen-koefisien konstan bisa dilakukan


dengan substitusi an = xn ke relasi asal. Jika relasi awal adalah:

an + c1an-1 + c2an-2 + … + cran-r = 0, (2)

maka substitusi an = xn akan menghasilkan

xn + c1xn-1 + c2xn-2 + … + crxn-r = 0  xr + c1xr-1 + c2xr-2 + … + cr = 0 (3)

Persamaan (3) disebut persamaan karakteristik. Beberapa kasus akan muncul berke-
naan dengan persamaan karateristik ini.

1. Akar karakteristik berbeda

Teorema: Jika seluruh akar dari persamaan karakteristik (†) adalah real dan berbeda,
maka solusi umum dari relasi rekursif (2) adalah A1 + A2 + A3 + … +
Ar . Jika r buah nilai awal diberikan, maka solusi unik akan dipreoleh kare-
rena A1, A2, A3, …, Ar akan menjadi tertentu.
Contoh: Tentukan solusi dari an – 9an-2 dengan
a. a0 = 6 dan a1 = 12,
b. a3 = 324 dan a4 = 486, dan
c. a0 = 6 dan a2 = 10.
Jawab: a. Substitusi an = xn ke persamaan awal akan menghasilkan xn – 9xn-2 = 0 
x2 – 9 = 0. Sehingga x = ± 3. Solusi umum dari relasi rekursif ini adalah a n =
Page | 28
A.3n + B(-3)n. Dari kondisi awal diperoleh A + B = 6 dan 3A – 3B = 12, yang
pada akhirnya menghasilkan A = 5 dan B = 1. Sehingga solusi khusus dari
relasi rekursif di atas adalah an = 5.(3)n + (-3)n.
b. dan juga c silakan dikerjakan sendiri.

Soal-soal
1. Selesaikan relasi rekursif dari barisan Fibbonacci a n = an-1 + an-2 dengan a1 = a2 = 1.
2. Selesaikan relasi rekursif an = 3an-1 + 4an-2 – 12an-3; a0 = 2, a1 = 5, dan a2 = 12.

2. Akar karakteristik sama (Akar rangkap)


Jika persamaan karakteristik (3) memiliki akar rangkap x1 dangan multiplisitas m,

yakni (†) memuat factor (x – x1)m maka x1, , , , …, adalah solusi


dari relasi rekursif (2).

Teorema: Jika persamaan karakteristik (3) dari relasi rekursif (#) dengan cr ≠ 0
memiliki akar x1 dengan multiplisitas m (m ≤ r), maka solusi dari (#) yang
berkaitan dengan x1 akan memiliki bentuk:
dengan Ai, i = 0, 1, 2, …, m-1 adalah konstanta.

Contoh: Tentukan solusi dari an = 3an-1 + 6an-2 – 28an-3 + 24an-4 dengan a0 = 1, a1 = 2,


a2 = 3, dan a3 = 4.

Jawab: Substitusi an = xn akan menghasilkan xn = 3xn-1 + 6xn-2 -28xn-3 + 24xn-4


 x4 = 3x3 + 6x2 – 28x + 24
 x4 - 3x3 - 6x2 + 28x – 24 = 0
 (x-2)3(x+3) = 0
Jadi akar x = 2 memiliki multisiplitas 3 sedangkan akar x = -3 memiliki
multiplisitas 1. Sehingga solsi yang berkaitan dengan x = 2 adalah 2 n, n.2n, dan
n2.2n, sementara solusi yang berkaitan dengan x = -3 hanya (-3)n. Jadi solusi
umum dari relasi rekursif ini adalah an = A. 2n + B.n.2n + C.n2.2n + D.(-3)n.
Harga-harga dari A, B, C, dan D bias ditentukan dengan memanfaatkan
syarat tambahan yang diberikan:
Untuk n = 0 diperoleh 1 = A + D

Page | 29
Untuk n =1 diperoleh 2 = 2A + 2B + 2C – 3D
Untuk n = 2 menghasilkan 3 = 4A + 8B + 16C + 9D, dan
Untuk n = 3 memberikan 4 = 8A + 24B + 72C – 27D.
Sistem persamaan linear 4 variabel di atas akan menghasilkan A = 1,016, B =
0,035, C = -0,075, dan D = -0,016. Solusi khusus dari relasi rekursif ini adalah
an = 1,016. 2n + 0,035.n.2n – 0,075.n2.2n – 0,016.(-3)n.

3. Akar Kompleks
Bagaimana jika persamaan karakteristik memiliki akar kompleks?
Jika persamaan karakteristik memiliki koefisien-koefisien real, maka akar-akar
kompleksnya akan senantiasa berpasangan, yakni kompleks dan kompleks sekawan-
nya (complex conjugate). Dengan demikian seluruh akar dari persamaan karakteristik
ini adalah berbeda, sehingga konsep yang telah dipelajari pada bagian B.1 sebenarnya
bisa diterapkan pada kasus ini.
Namun demikian, biasanya kita menginginkan agar solusi dari relasi rekursif
yang dihadapi adalah real, tidak mengandung bilangan imajiner (walaupun sebenarnya
bilangan real tidak lebih real dari bilangan imajiner). Nah, jika ini yang diharapkan,
bagaimana mengatasinya?
Misalkan akar-akar kompleks tersebut adalah dan , maka
solusi yang terkait dengan akar-akar kompleks ini adalah A1 + A2 . Namun,
bisa diubah menjadi:
( ( ) ( )), √

( ( ) ( )), ( ).

Sehingga solusi yang terkait dengan akar-akar kompleks ini adalah:


( ( ) ( )) ( ( ) ( ))
=( ) ( ) ( ) ( )
= ( ) ( ),
dengan dan ( ).

Page | 30
Pada solusi terakhir ini, B1 kan dan B2 ditentukan dengan memanfaat kkondisi
tambahan yang diberikan, dan merupakan bilangan-bilangan real.
Contoh: Tentukan solusi dari relasi rekursif an = an-1 – an-2 dengan a1 = 1 dan a2 = 0.
Jawab : Substitusi an = xn akan menghasilkan xn = xn-1 – xn-2  x2 = x – 1

 x2 – x + 1 = 0, yang memiliki akar-akar x1,2 = √

Sehingga solusi umumnya adalah

an = ( √ ) ( √ )

= ( ( ) ( )) ( ( ) ( ))

= ( ( ) ( )) ( ( ) ( ))

=( ) ( ) ( — ) ( )

= ( ) ( )

Karena a1 = 1, maka √ , dan karena

a2 = 0, maka √ .

Solusi dari sistem persamaan linear dua variable ini adalah B 1 = 1 dan B2 = √ .

Sehingga solusi khusus dari relasi rekursif di atas adalah:

an = ( ) ( ),

sebuah solusi yang tidak mengandung bilangan imajiner sama sekali.

C. Relasi Rekursif tak homogen


Bentuk umum dari relasi rekursif linear tak homogen dengan koefisien konstan
adalah sebagai berikut : an + C1an-1 + C2an-2 + C3an-3 +…Cran-r = f(n) ; Cr ≠ 0, f(n) ≠ 0,
dan seluruh Ci, i = 1,2,3…k suatu konstanta. Solusi dari relasi rekursif yang tak homo-
gen adalah jumlah dari solusi homogen dan solusi khusus yang berkaitan dengan ke-
takhomogenannya tersebut.

Page | 31
Sampai saat ini belum ada prosedur umum yang bisa dipakai untuk menyelesai-
kan relasi rekursif tak homogen dengan f(n) yang umum. Yang ada barulah solusi untuk
f(n) yang khusus.

Bentuk f(n) Solusi khusus


nk dan 1 bukan akar karakteristik Aonk + A1nk-1 + … +Ak
nk dan 1 adalah akar karakteristik dengan A0nm + A1nm+1 + A2nm+2 + … + Aknm+k
multiplisitas m
n
K ; K bukan akar persamaan karakteristik AKn
Kn; K adalah akar karakteristik dengan An nm Kn
multiplisitas m
Kombinasi dari 3 bentuk di atas Kombinasi dari 4 solusi diatas
Soal-soal Latihan

1. Tentukan solusi dari :


a. an + 5an-1 +6an-2 = 3n2 – 2n + 1
b. an+1 = 2an +4n
c. an-6an-1 + 9an-2 = 3n
d. an + an-1 = 3n2 + n
2. Turunkan relasi rekursifnya lalu selesaikan
a. Turunkan relasi rekursif untuk menara Hanoi. (a n+1 = 2an+1)
b. Tentukan bayaknya daerah pada bidang datar yang dibentuk oleh n garis lurus
jika tidak ada pasangan garis yang sejajar dan setiap pasangan tiga garis tidak
melalui sebuah titik.
c. Tentukan banyaknya barisan biner dengan panjang n yang tidak mengandung 11
d. Tentukan relasi rekursif yang dibentuk oleh n lingkaran yang selalu berpotongan
pada dua titik dan tak ada 3 lingkaran yang melalui 1 titik.
e. Dalam suatu turnamen tenis ada 2n pemain yang akan berlaga . pemain pemain
tersebut dipasang-pasangkan menjadi n pasangan. Ada beberapa cara membuat
pasangan tersebut.
f. Turunkan relasi rekursif untuk derangement dari n unsur.
g. Tentukan jumlah 12 + 22 + 32 + ... +n2.

Page | 32

Anda mungkin juga menyukai