Anda di halaman 1dari 22

MANFAAT PEMBERIAN PUPUK NPK TERHADAP PRODUKSI

TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L.)

PAPER

OLEH :

ELITA GRABIELA PURBA

190301136

AGROTEKNOLOGI 3

LABORATORIUM BUDIDAYA TANAMAN UNIT DASAR AGRONOMI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

F A K U L T A S P E R T A N I A N

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2020

MANFAAT PEMBERIAN PUPUK NPK TERHADAP PRODUKSI

TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L.)


PAPER

OLEH :

ELITA GRABIELA PURBA

190301136

AGROTEKNOLOGI 3

Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melengkapi Komponen


Penilaian Pada Praktikum Dasar Agronomi Program Studi
AgroteknologiFakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diketahui Oleh
Asisten Koordinator

(Muhammad Fikri Haiqal)


NIM : 160301059
Diketahui Oleh Diketahui Oleh
Asisten Korektor I Asisten Korektor II

(Sarjuni Sauliando Ritonga) (Arjona Situmorang)


NIM : 160301189 NIM : 170301105

LABORATORIUM BUDIDAYA TANAMAN UNIT DASAR AGRONOMI


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
F A K U L T A S P E R T A N I A N
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan paper ini.

Adapun judul dari paper ini adalah “Manfaat Pemberian Pupuk NPK

Terhadap Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.)” yang

merupakan salah satu syarat untuk melengkapi komponen penilaian pada

Praktikum Dasar Agronomi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen

pengajar mata kuliah Dasar Agronomi, yaitu Ir. Rosita Sipayung, M.P Ir. T.

Irmansyah, M.P; Fery Ezra T Sitepu, S.P, M.Si ; Ir. Meirani, M.P;

Dr.Ir.Mariati, M.Sc ; Dr. Nini Rahmawati Sp.M.Si ;.

Prof. Dr. Ir. Noverita Sprinse Vinolina, M.P serta abang dan kakak asisten yang

telah membantu dalam pembuatan paper ini.

Penulis menyadari bahwa paper ini masih belum sempurna.Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan paper ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kash. Semoga paper ini

bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, April 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..…….ii

PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………….……1
Tujuan Praktikum………………………………………………………….2
Kegunaan Penulisan……………………………………………………….2

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.) ……………………….3
Syarat Tumbuh Bawang Merah ( Allium cepa L.)
Iklim……………………………………………………………….5
Tanah………………………………………………………………5

MANFAAT PEMBERIAN PUPUK NPK TERHADAP


PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L.)
Pengertian Pupuk NPK …………………………………………………..6
Manfaat Pupuk NPK……………………………………………………....7
Kandungan Pupuk NPK…………………………………………………...8
Kelebihan dan Kekurangan Pupuk NPK…………………………………10
Manfaat Pemberian Pupuk NPK Terhadap Produksi Tanaman Bawang
Merah (Allium cepa L.) ………………………………………………….12

KESIMPULAN………………………………………………………………….14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...15

ii
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk mendapatkan potensi hasil bawang merah yang diharapkan dilakukan

dengan meningkatkan teknik budidaya yang benar, pengelolaan lingkungan dan

pemilihan bahan tanaman yang berkualitas. Selain tersebut diatas salah satu faktor

dalam pembudidayaan yang penting adalah pengadaan bibit secara tepat yang

berguna untuk menjaga stabilitas produksi (Sunarjono, 2008).

Kesuburan tanah merupakan kemampuan atau kapasitas tanah untuk

menyediakan unsur hara dalam jumlah cukup untuk mendukung pertumbuhan dan

perkembangbiakan tanaman. Tercukupinya semua kebutuhan unsur hara tanaman

akan menjamin pertumbuhan tanaman yang baik dan akan memberikan hasil yang

maksimal. Kekurangan salah satu unsur hara dapat mengganggu pertumbuhan

tanaman. Unsur esensial seperti nitrogen (N), pospat (P), dan kalium (K)

dibutuhkan tanaman bawang merah dalam jumlah yang cukup banyak. Apabila

ketersediaan unsur-unsur tersebut terbatas, maka perlu ditambahkan melalui

pemupukan (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).

Pemupukan yang dilakukan petani umumnya masih kurang tepat, dimana

pupuk belum digunakan secara rasional sesuai dengan kebutuhan tanaman dan

kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara. Pemupukan belum didasarkan

atas hasil uji tanah, sehingga akan memberikan dampak yang kurang

menguntungkan bagi sifat tanah dan lingkungan secara

keseluruhan

(Sabiham, 1996).
2

Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh

pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki persentase

kandungan hara yang tinggi dan berimbang. Salah satu jenis pupuk anorganik

adalah pupuk NPK. Setiap jenis pupuk NPK tersebut mempunyai kelebihan dan

kekurangan masing-masing sehingga diperlukan informasi mengenai jenis pupuk

yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan tanaman bawang merah

(Novizan, 2002).

Seiring dengan kebijaksanaan pintu terbuka dari pemerintah terhadap

peredaran berbagai jenis pupuk alternatif, maka pada saat ini telah beredar

berbagai macam produk pupuk. Mengingat pupuk alternatif yang beredar (baik

yang terdaftar maupun yang belum terdaftar) jumlah maupun jenisnya sangat

beragam, maka perlu dilakukan pengujian mengenai kualitas dan efektivitas

pupuk alternatif tersebut (Sasongko,2010).

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk menentukan jenis, dosis dan

kombinasi dosis pupuk terbaik bagi pertumbuhan, hasil dan kualitas hasil tanaman

bawang merah (Allium cepa L.)

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan dari paper ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Budidaya Tanaman Unit

Dasar Agronomi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
3

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.)

Klasifikasi bawang merah adalah sebagai berikut,Kingdom: Plantae; Divisi:

Spermatophyta; Kelas: Monocotyledoneae; Ordo:Liliales; Famili: Liliaceae;

Genus: Allium, Spesies: Allium cepa L. (Suriani, 2011).

Batang tanaman bawang merah merupakan bagian kecil dari keseluruhan

kuncup-kuncup. Bagian bawah cakram merupakan tempat tumbuh akar. Bagian

atas batang sejati merupakan umbi semu, berupa umbi lapis (bulbus) yang berasal

dari modifikasi pangkal daun bawang merah. Pangkal dan sebagian tangkai daun

menebal, lunak dan berdaging, berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.

Apabila dalam pertumbuhan tanaman tumbuh tunas atau anakan, maka akan

terbentuk beberapa umbi yang berhimpitan yang dikenal dengan istilah “siung”.

Pertumbuhan siung biasanya terjadi pada perbanyakan bawang merah dari benih

umbi dan kurang biasa terjadi pada perbanyakan bawang merah dan biji. Warna

kulit umbi beragam, ada yang merah muda, merah tua, atau kekuningan,

tergantung spesiesnya. Umbi bawang merah mengeluarkan bau yang menyengat

(Wibowo, 2005).

Daun bawang merah bertangkai relatif pendek, berwarna hijau muda hingga

hijau tua, berbentuk silinder seperti pipa memanjang dan berongga, serta ujung

meruncing, berukuran panjang lebih dari 45 cm. Pada daun yang baru bertunas

biasanya belum terlihat adanya rongga. Rongga ini terlihat jelas saat daun tumbuh

menjadi besar. Daun pada bawang merah ini berfungsi sebagai tempat fotosintesis

dan respirasi. Sehingga secara langsung, kesehatan daun sangat berpengaruh


4

terhadap kesehatan tanaman. Setelah tua daun menguning, tidak lagi setegak daun

yang masih muda, dan akhirnya mengering dimulai dari bagian bawah tanaman.

Daun relatif lunak, jika diremas akan berbau spesifik seperti bau bawang merah.

Setelah kering di penjemuran, daun tanaman bawang merah melekat relatif kuat

dengan umbi, sehingga memudahkan dalam pengangkutan dan penyimpanan

(Sunarjono, 2008).

Bunga bawang merah terdiri atas tangkai bunga dan tandan bunga. Tangkai

bunga berbentuk ramping, bulat, dan memiliki panjang lebih dari 50 cm. Pangkal

tangkai bunga di bagian bawah agak menggelembung dan tangkai bagian atas

berbentuk lebih kecil. Pada bagian ujung tangkai terdapat bagian yang berbentuk

kepala dan berujung agak runcing, yaitu tandan bunga yang masih terbungkus

seludang. Setelah seludang terbuka, secara bertahap tandan akantampak dan

muncul kuncup-kuncup bunga dengan ukuran tangkai kurang dari 2 cm

(Sumadi, 2003).

Bakal biji bawang merah tampak seperti kubah, terdiri atas tiga ruangan

yang masing-masing memiliki bakal biji. Bunga yang berhasil mengadakan

persarian akan tumbuh membentuk buah, sedangkan bunga-bunga yang lain akan

mengering dan mati. Buah bawang merah berbentuk bulat, didalamnya terdapat

biji yang berbentuk agak pipih dan berukuran kecil. Pada waktu masih muda, biji

berwarna putih bening dan setelah tua berwarna hitam (Pitojo, 2003).
5

Syarat Tumbuh Bawang Merah (Allium cepa L)

Iklim

Bawang merah tidak tahan kekeringan karena sistem perakaran yang

pendek. Sementara itu kebutuhan air terutama selama pertumbuhan dan

pembentukan umbi cukup banyak. Di lain pihak, bawang merah juga paling tidak

tahan terhadap air hujan, tempat-tempat yang selalu basah atau becek. Sebaiknya

bawang merah ditanam di musim kemarau atau di akhir musim penghujan.

Dengan demikian, bawang merah selama hidupnya di musim kemarau akan lebih

baik apabila pengairannya baik (Wibowo, 2005).

Tanah

Tanaman bawang merah lebih baik pertumbuhannya pada tanah yang

gembur, subur, dan banyak mengandung bahan-bahan organik. Tanah yang sesuai

bagi pertumbuhan bawang merah misalnya tanah lempung berdebu atau lempung

berpasir, yang terpenting keadaan air tanahnya tidak menggenang. Pada lahan

yang sering tergenang harus dibuat saluran pembuangan air (drainase) yang baik.

Derajat kemasaman tanah (pH) antara 5,5 – 6,5 (Sartono, 2009).

Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman bawang merah adalah tanah

yang memiliki aerase dan drainase yang baik. Disamping itu hendaknya dipilih

tanah yang subur dan banyak mengandung bahan organis atau humus. Jenis tanah

yang paling baik adalah tanah lempung yang berpasir atau berdebu karena sifat

tanah yang demikian ini mempunyai aerase dan draenase yang baik

(Wibowo,2005).
6

MANFAAT PEMBERIAN PUPUK NPK TERHADAP PRODUKSI


TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L.)

Pengertian Pupuk NPK

Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang lengkap, mengandung empat

unsur makro yang sangat dibutuhkan dalam jumlah besar pada masa-masa

pembibitan yang membutuhkan pertumbuhan yang optimal sesuai dengan

kemampuan daya tumbuh optimal bibit itu sendiri (Prihmantoro, 1999). Pupuk

NPK merupakan pupuk anorganik majemuk yang mengandung 3 unsur yaitu N, P

dan K . Pupuk NPK sering digunakan dalam pertanian sebab memberikan

keuntungan dalam hal penghematan tenaga kerja dan waktu mencapai 50% dan

memiliki manfaat yang besar untuk memenuhi kebutuhan tanaman (Reinsema,

1993).

Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara

lengkap yaitu unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman bawang merah selama

masa pertumbuhannya. Setiap jenis pupuk NPK mempunyai kelebihan dan

kekurangan masing-masing sehingga diperlukan informasi mengenai jenis pupuk

yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan tanaman (Novizan, 2007).

Hara N, P, dan K merupakan hara esensial bagi tanaman dan sekaligus

menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Peningkatan dosis

pemupukan N di dalam tanah secara langsung dapat meningkatkan kadar protein

(N) dan produksi tanaman jagung, tetapi pemenuhan unsur N saja tanpa P dan K

akan menyebabkan tanaman mudah rebah, peka terhadap serangan hama penyakit

dan menurunnya kualitas produksi (Rauf et al., 2000).

Penggunaan pupuk majemuk NPK mampu meningkatkan serapan N,P dan


7

K serta produksi bawang merah pemupukan NPK juga nyata meningkatkan kadar

P-tersedia dan K-dd tanah dibandingkan dengan tanah yang tidak diberi pupuk

NPK. Pupuk majemuk NPK yang diuji berdasarkan hasil analisis contoh pupuk

yang dilakukan oleh Laboratorium Balai Penelitian Tanah, menunjukkan bahwa

komposisi kandungan unsur hara total N, P2O5, dan K2O masing-masing telah

memenuhi syarat yaitu 46,87% (> 30%) dan kandungan logam-logam beratnya

(Hg; Pb; dan Cd) berada jauh di bawah batas maksimum yang disyaratkan

(Sarno,2009).

Manfaat Pupuk NPK

Pemupukan N dengan dosis 242 kg/ha dapat meningkatkan hasil bawang

merah. Unsur P banyak berpengaruh pada pembungaan dan perkembangannya.

Penggunaan pupuk unsur K dapat meningkatkan kandungan gula, kandungan

vitamin C, kandungan asam total serta menambah jumlah yang dipanen

(Crisinskyy dan Schuten, 1984).

Pupuk NPK menghasilkan tanaman bawang merah yang lebih baik

dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk. Hal ini disebabkan karena

kandungan N dalam tanah berdasarkan hasil analisis tanah hanya sebesar 0,17 %

(tergolong rendah), sehingga dengan pemberian pupuk NPK dapat meningkatkan

ketersediaan unsur hara N yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif

tanaman. Unsur hara N diperlukan tanaman untuk pembentukan klorofil dan

merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman seperti batang, cabang dan daun

(Prihmantoro,1999).
Pengaruh pupuk NPK berbeda sangat nyata terhadap jumlah umbi per tanaman

dan berat satu tanaman bawang merah. Pemberian berbagai dosis pupuk NPK
8

menghasilkan jumlah umbi yang lebih banyak dan berat satu bawang merah yang

lebih berat dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk NPK . Hal ini disebabkan

dengan pemberian pupuk NPK dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara N, P,

dan K; Makin banyak unsur hara yang tersedia dapat meningkatkan serapan unsur

hara oleh tanaman bawang merah, yang akhirnya dapat memberikan hasil yang

lebih baik. tanaman akan memberikan hasil yang tinggi apabila unsur hara yang

diperlukan cukup tersedia (Agromedia ,2007).

Kebutuhan N untuk produksi umbi bawang merah bervariasi. Kebutuhan N

yang optimum untuk bawang merah 150-300 kg/ha bergantung pada varietas dan

musim tanam. Dosis pupuk K yang diberikan umumnya bervariasi antara 50-150

kg/ha. Liptan BPTP Jawa Barat tentang teknik budidaya bawang merah

menggunakan pupuk KCl dengan dosis 100 kg/ha (Hidayat dan Rosliani, 1996).

Pemberian NPK yang optimal dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman,

meningkatkan sintesis protein, pembentukan klorofil yang menyebabkan warna

daun menjadi lebih hijau, dan meningkatkan rasio pucuk akar. Oleh karena itu

pemberian NPK yang optimal dapat meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.

Hara K sangat diperlukan dalam pembentukan, pembesaran, dan pemanjangan

umbi (Ispandi, 2003).

Kandungan Pupuk NPK

Pupuk NPK merupakan hara makro, yang diserap tanaman dalam jumlah

yang banyak. Hara K berfungsi dalam proses fotosintesis dengan memperlancar

proses masuknya CO2 lewat stomata, transport fotosintat, air dan gula, serta

dalam sintesis protein dan gula.. Hara K diserap tanaman dalam bentuk ion K+
9

dan jumlahnya dalam tanah cukup bervariasi.. Kalium dalam tanah berada dalam

bentuk K dalam larutan, K dapat dipertukarkan dan K tidak dapat dipertukarkan.

Pada tanah lahan kering hara K dalam kondisi rendah. Pemberian pupuk K dalam

bentuk MOP Rusia dapat meningkatkan kadar K terekstrak HCl 25% dan

NH4Oac 1N pH 7 (Nursyamsi. et al., 2005).

Pada pupuk NPK terdapat unsur hara esensial pada tanaman seperti unsur

hara N, P dan K. Unsur hara Nitrogen, fosfor dan Kalium memiliki peranan yang

tidak dapat digantikan satu sama lain. Unsur hara Nitrogen berperan penting

dalam merangsang pertumbuhan vegetatif dari tanaman. Sedangkan Unsur hara

Fosfor merupakan unsur pelengkap dalam pembentukan protein, enzim dan inti

sel. Fosfor berperan dalam proses fotosintesis dan asimilasi, meningkatkan

kualitas biji/buah dan bobot biji. Dan Kalium memiliki peranan dalam

memperkokoh batang, akar dan daun sehingga tidak mudah roboh atau terserah

penyakit (Dewi,2014).

Unsur hara Nitrogen diperoleh dari batuan dan mineral yang berasal dari

hasil pelapukan bahan organis, dari udara melalui fiksasi Nitrogen oleh

mikroorganisme baik yang bersimbiosa dengan akar tanaman leguminosa seperti

bakteri rhizobium, azotobacter dan clostridium. Sumber lain dari Nitrogen di

dalam tanah melalui air hujan dan melalui penambahan pupuk buatan. Nitrogen

diserap tanaman dalam bentuk NO3- (Nitrat) dan NH4+ (ammonium)

(Ruhnayat, 2007).
Fosfor diserap tanaman dalam bentuk ion H2PO4- dan sebagian kecil

diserap tanaman dalam bentuk ion HPO42- pada pH netral ataupun pH basa.

Unsur hara Fosfor merupakan unsur pelengkap dalam pembentukan protein,


10

enzim dan inti sel. Fosfor berperan dalam proses fotosintesis dan asimilasi,

meningkatkan kualitas biji/buah dan bobot biji. Selain itu, unsur Fosfor juga

berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dan sebagai perangsang

perkembangan akar. Akar yang tidak berkembang secara baik tidak dapat

mengabsorpsi unsur hara lebih banyak (Ruhnayat, 2007).

Unsur Kalium berada bebas dalam plasma sel dan titik tumbuh tanaman,

dapat memacu pertumbuhan pada tingkat permulaan, menambah daya tahan

tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan. Unsur hara Kalium

berperan dalam meningkatkan toleransi terhadap kondisi kering karena mampu

mengontrol stomata daun sehingga transpirasi dapat dikendalikan. Selain itu,

Kalium berperan dalam membantu pembentukan protein dan karbohidrat

(Selian,2008).

Kelebihan dan Kekurangan Pupuk NPK

Pupuk NPK adalah pupuk majemuk yang memiliki komposisi unsur hara

yang seimbang dan dapat larut secara perlahan-lahan. Pupuk NPK memiliki

beberapa keunggulan antara lain sifatnya yang lambat larut sehingga dapat

mengurangi kehilangan unsur hara akibat pencucian, penguapan, dan penjerapan

oleh koloid tanah. Salah satu cara untuk mengurangi biaya produksi serta

meningkatkan kualitas lahan dan hasil tanaman adalah dengan pemberian pupuk

majemuk seperti pupuk NPK. Keuntungan menggunakan pupuk majemuk ini

adalah penggunaannya yang lebih efisien baik darisegi pengangkutan maupun

penyimpanan (Pirngadi,et.al., 2005).


11

Unsur nitrogen berpengaruh terhadap aktivator enzim untuk pembentukan

asam amino dan protein berguna untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif serta

mendorong pertumbuhan meristem ujung batang. Nitrogen adalah unsur essensial

untuk pertumbuhan tanaman. Peran nitrogen bagi tanaman yaitu untuk

merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, khususnya batang, cabang

dan daun serta berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang berguna

dalam proses fotosintesis (Lingga dan Marsono,2002).

Unsur fosfor (P) dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar selain N dan K.

Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion orthofosfat

primer (H2PO4). Apabila tanaman kekurangan unsur P antara lain menyebabkan

tanaman tumbuh dengan lambat, tanaman menjadi kerdil, perkembangan akar

terhambat, tepi daun, cabang dan batang berwarna keunguan atau merah yang

kemudian mengering dan menjadi kering (Endah,2008).

Unsur kalium (K) berperan selama pertumbuhan tanaman yaitu tahan

terhadap penyakit. Tanaman yang cukup akan unsur kalium menyebabkan

tanaman lebih tegar, sehingga proses fotosintesis dan proses metabolisme berjalan

dengan baik. Kalium berperan dalam proses membuka dan menutupnya stomata,

menunjang proses pembentukan akar, memperkuat daun, bunga dan buah

sehingga tidak mudah layu dan gugur (Endah,2008).

Penggunaan pupuk anorganik misalnya penggunaan pupuk NPK secara

terus menerus dan berlebihan akan mematikan mikroorganisme yang ada di dalam

tanah. Oleh karena itu pada tanah-tanah yang sudah miskin mikroorganisme,

penggunaan atau pemberian pupuk mikrobiologis atau biofertilizer merupakan


12

salah satu cara terbaik dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah. Penggunaan

pupuk mikrobiologis tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman

sehingga aman bagi kesehatan manusia. Selain itu yang terpenting adalah

penggunaannya dapat meningkatkan kesuburan tanah, memacu pertumbuhan

tanaman, dan meningkatkan produksi tanaman (Lingga dan Marsono, 2002).

Manfaat Pemberian Pupuk NPK Terhadap Produksi Tanaman Bawang


Merah (Allium cepa L.)

Pemberian pupuk NPK diharapkan mampu memberikan tambahan unsur hara

seperti nitrogen (NH4+, NO3-), fosfor (HPO42-) dan kalium (K+) pada tanah

sehingga dapat mencukupi kebutuhan hara bagi pertumbuhan bawang merah.

Pemupukan P menjadikan kepekatan P per satuan massa tanah semakin tinggi,

karena pupuk NPK dapat larut maka akan lebih banyak berperan menjaga

kepekatan P larutan jika ada anion P dalam larutan yang diserap akar tanaman

( Mira,2004).

Interaksi pupuk NPK menghasilkan bobot umbi kering untuk konsumsi

tertinggi, yaitu 2,40 kg/plot. Tingginya hasil yang diperoleh pada perlakuan N3K2

(250,100 kg/ha) karena kandungan N, P dan K-nya seimbang dibanding dengan

pupuk lainnya. Keseimbangan unsur hara terutama K di dalam tanah sangat

berperan dalam sintesis karbohidrat dan protein sehingga sangat membantu

memperbesar umbi bawang merah (Sutrisna et al. ,2003).

Pupuk NPK memberikan pengaruh yang sangat nyata dalam meningkatkan

produksi bawang merah. pertumbuhan bawang merah meningkat secara bertahap

dengan meningkatnya jumlah pemberian pupuk K. Hal ini ditunjukkan dengan


13

semakin tinggi dosis pupuk NPK, maka produksi bawang merah semakin

meningkat (Napitupulu dan Winarto, 2010).

Pupuk NPK berpengaruh dalam meningkatkan berat kering bawang merah.

Pemberian pupuk kalium yang tinggi pada tanaman bawang merah memberikan

hasil yang tinggi pada total hasil tanaman. Diameter umbi rerata bawang merah

adalah 2,32 cm dengan diameter yang hampir sama sehingga memberikan

pengaruh yang tidak berbeda nyata. Hal ini mungkin karena pengolahan tanah

yang cukup baik sehingga tanah gembur. Kondisi tersebut mendukung dalam

perkembangan besar umbi di dalam tanah, sehingga hanya sedikit umbi yang

berukuran kecil. Pengolahan tanah yang baik menyebabkan unsur hara yang ada

di dalam tanah, seperti pupuk kandang ataupun unsur hara lain akan bercampur

sedemikian rupa dalam mengisi keseluruhan bagian tanah, sehingga akan

berpengaruh pada perkembangan umbi (Bassiony ,2006).

Nilai tertinggi bobot umbi basah diperoleh dari kombinasi perlakuan

pemberian N 250 kg/ha dan K 100 kg/ha yaitu 67,88 g/rumpun, sedangkan nilai

terendah tanpa perlakuan pupuk sebesar 35,72 g/rumpun. Hal ini mungkin karena

pemberian pupuk N dan K pada dosis tinggi mengandung zat hara yang cukup

untuk menaikkan bobot umbi basah. Bobot umbi basah yang rendah kemungkinan

berhubungan dengan sedikitnya pupuk N dan K yang diperlukan tanaman

sehingga pertambahan bobot umbi basah lambat (Napitupulu dan Winarto, 2010)
14

KESIMPULAN

1. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara

lengkap yaitu unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman bawang merah

selama masa pertumbuhannya.

2. Pupuk NPK menghasilkan tanaman bawang merah yang lebih baik

dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk.

3. NPK memiliki beberapa keunggulan antara lain sifatnya yang lambat larut

sehingga dapat mengurangi kehilangan unsur hara akibat pencucian,

penguapan, dan penjerapan oleh koloid tanah.

4. Penggunaan pupuk NPK secara terus menerus dan berlebihan akan

mematikan mikroorganisme yang ada di dalam tanah

5. Pupuk NPK berpengaruh dalam meningkatkan berat kering bawang merah.


15

DAFTAR PUSTAKA

Agromedia. 2007. Petunjuk Pemupukan. Jakarta : Agromedia Pustaka

Bassiony, A. M. 2006. Effect of Potassium Fertilization on Growth, Yield, And

Quality of Onion Plants. J.Appl. Scie. Res. 2(10):780-785

Crisinsky. A.A dan D.J. Schuten. 1985. Sand culture system for stimulating plant

respond to phosphorous in soil. J. Amer. Hort. Sci. 110 (4): 121-131.

Dewi, E.R. 2014. Pengaruh Unsur Hara Nitrogen, Fosfor dan Kalium terhadap

Tanaman. Universitas Airlangga.

Endah, H.J. 2008. Membuat Tanaman Hias Rajin Berbunga. PT Agromedia

Pustaka.Jakarta

Hidayat, A. dan R. Rosliani 1996. Pengaruh Pemupukan N, P, dan K pada

Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah Kultivar Sumenep. J.Hort.

5(5):39-43.

Ispandi, A. 2003. Pemupukan P dan K dan Waktu Pemberian Pupuk pada

Tanaman Ubi Kayu di Lahan Kering Vertisol. Ilmu Pertanian. 10(2):35-

50.

Linggaa, P. dan Marsono. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar

Swadaya.Jakarta.

Mira, M. 2004. Pengaruh Kompos Pupuk Kotoran Ayam dan Pupuk N Terhadap
16

Nilai pH, N-total, Serapan N dan hasil Pakchoi (Brassica chinensis) pada

Fluventic Eutrudepts. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran,

Jatinangor.

Napitupulu,D dan L. Winarto. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K

terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. J. Hort. 20(1):27-35,

2010.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. PT.Agromedia

Pustaka. Jakarta. 114 hlm.

Nursyamsi, D., Husnaen, A. Kasno, dan D. Setyorini. 2005. Tanggapann

Tanaman Jagung (Zea Mays, L.) Terhadap Pemupukan MOP Rusia pada

Inceptisols dan Ultisols. Hal. 13-23. Jurnal Tanah dan Iklim No. 23,

Desember 2005. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.

Bogor.

Pitojo, S. 2003. Benih Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta. 82 hal.

Pirngadi, K. K. Permadi, dan H.M. Toha. 2005. Pengaruh Pupuk Organik dan

Anorganik Terhadap Hasil Padi Gogo Sistem Monokultur. Prosiding

Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya Pertanian melalui Akselerasi

Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Mendukung Revitalisasi Pertanian.

Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor. Hlm :

102-109.

Prihmantoro, H. 1999. Memupuk Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya,Jakarta


Steel, R.G.D dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu
17

Biometrik. Gramedia, Jakarta.

Rauf, A.W., T. Syamsuddin, S. R. Sihombing. 2000. Peranan Pupuk NPK pada

Tanaman Padi. Loka Pengkajian Teknologi Pertanian

No.01/LPTP/IRJA/99-00. Hal. 1-9

Reinsema, W.T. 1993. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhratara Niaga Media.

Jakarta.

Rosmarkam, A. dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.

Yogyakarta.

Ruhnayat, Agus. 2007. Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P, K Untuk

Pertumbuhan Tanaman Panili (Vanilla planifolia Andrews). Balai

Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Vol XVIII (1) : 49-59

Sabiham, S. 1996. Prinsip-Prinsip Dasar Uji Tanah dalam Pelatihan Optimalisasi

dalam Pemupukan. Proyek Pembinaan Kelembagaan Litbang Pertanian

Bekerjasama dengan Faperta, IPB, Bogor.

Sarno. 2009. Pengaruh Kombinasi NPK dan Pupuk Kandang terhadap Sifat Tanah

dan Pertumbuhan serta Produksi Tanaman Caisim. Jurnal Tanah Tropika.

Vol. 14, No.3. Hal. 211-219

Sartono. 2009. Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Bombay. Intimedia

Ciptanusantara. Jakarta Timur. 57 hal.

Sasongko, J. 2010. Pengaruh Macam Pupuk NPK dan Macam Varietas Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.)


Selian, A,R,K. 2008. Analisa Kadar Unsur Hara Kalium (K) dari Tanah
18

Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau secara Spektrofotometri Serapan

Atom (SSA). Skripsi tidak diterbitkan. Medan: FMIPA Universitas

Sumatera Utara.

Sumadi. 2003. Intensifikasi Budidaya Bawang Merah. Kanisius.Yogyakarta.80

Sunarjono. 2008. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suriani, N. 2011. Bawang Bawa Untung Budidaya Bawang Merah dan Bawang

Putih. Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta. 30 hal.

Sutrisna, N., S. Suwalan, dan Ishaq. 2003. Uji Kelayakan Teknis dan Finansial

Penggunaan Pupuk NPK Anorganik pada Tanaman Kentang Dataran

Tinggi Jawa Barat. J. Hort. 13(1):67-75.

Wibowo, S. 2005. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay.

Penebar Swadaya. Jakarta. 194 hal.

Anda mungkin juga menyukai