Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

IDEOLOGI DAN STRATEGI


MUHAMMADIYAH

Disusun oleh:
FEBRIAN RONI SETIAWAN
20191331052

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Maksud serta tujuan dari adanya penyusunan makalah tentang Ideologi dan
Strategi Muhammadiyah adalah sebagai tugas mata kuliah Al Islam dan
Kemuhammadiyahan I. Makalah ini berisi tentang Ideologi dan Strategi
Muhammadiyah.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Sehingga
dalam penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir
amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

Gresik, 26 Maret 2020


DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………….…..……..… i

Kata Pengantar …………………………………………………..….…..… ii

Daftar Isi …………………………………………………..….…..… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………...............1


B. Rumusan Masalah ……………………………………..............1
C. Tujuan Masalah ………………………………………............2

BAB II PEMBAHASAN
KEMUHAMMADIYAHAN (LANDASAN IDEOLOGIS
BERDIRINYA MUHAMMADIYAH)
A. Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah
Tangga Muhammadiyah........................................................................3
B. Sejarah Penyusunan Muqaddimah Anggaran dasar/ Anggaran
Rumah Tangga........................................................................................ 3
C. Pokok-Pokok Pikiran Yang Terkandung Pada Muqaddimah
Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Islam.................... 4
D. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah....................................6
E. Tujuan Muhammadiyah dan Cara Mencapainya Visi dan Misi
Muhammadiyah.......................................................................................7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………........... 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 13


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Muhammadiyah sebagai organisasi besar di negeri ini tentu banyak faktor
yang mempengaruhi tentang keberadaanya. Selanjutnya muhammadiyah sebagai
organisasi pembaharu pasti ada maksud dan tujuan yang melandasinya. Dengan
maksud dan tujuan tersebut muhammadiyah bergerak dengan besar kecilnya
kegiatan sebagai contoh amal usaha muhammadiyah. Dalam makalah ini akan
dijelaskan tentang maksud,tujuan, sejarah perumusan serta pengertian yang
terkandung didalamnya. Rumusan maksud dan tujuan muhammadiyah sejak
berdiri sampai sekarang ini mengalami beberapa kali perubahan redaksional,
perubahan susunan bahasa dan istilah. Sekalipun begitu tidak dengan sendirinya
berubah isi dan jiwanya, karena hakekatnya antara yang lama dan baru adalah
sama-sama untuk perubahan yang lebih baik.
Maksud dan tujuan yang dimaksud adalah yang termaktub dalam anggaran
dasar atau anggaran rumah tangga muhammadiyah. Pada dasarnya maksud dan
tujuan muhammadiyah adalah sebagai organisasi yang bergerak dalam berbagai
bidang amal usaha untuk perbaikan kualitaas hidup masyarakat bangsa dan
negara.

B. Rumusan Masalah
1. Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah
2. Sejarah Penyusunan Muqaddimah Anggaran dasar/ Anggaran Rumah Tangga
3. Pokok-Pokok Pikiran Yang Terkandung Pada Muqaddimah Anggaran Dasar/
Anggaran Rumah Tangga
4. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
5. Tujuan Muhammadiyah dan Cara Mencapainya

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah
Tangga Muhammadiyah
2. Untuk Mengetahui Sejarah Penyusunan Muqaddimah Anggaran dasar/
Anggaran Rumah Tangga
3. Untuk MengetahuiPokok-Pokok Pikiran Yang Terkandung Pada
Muqaddimah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga
4. Untuk MengetahuiLatar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
5. Untuk Mengetahui Tujuan Muhammadiyah dan Cara Mencapainya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga


Muhammadiyah

Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan


suatu kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-Quran dan As-Sunah tentang
pengabdian dari manusia kepada Allah SWT, amal dan perjuangan bagi setiap
umat muslim yang sadar akan kedudukannya selaku hamba dan Khalifah dimuka
1
bumi.

B. Sejarah Penyusunan Muqaddimah Anggaran dasar/ Anggaran Rumah


Tangga

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di susun secara formal


setelah muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usaha selama 38 tahun. Tetapi
bukan berarti sebelum itu muhammadiyah belum memiliki jiwa semangat, dan
nafsu perjuangan secara pasti. Sebab K.H. Ahmad dahlan dalam mendirikan
muhammadiyah mengacu kepada Al-Qur’an meskipun belum tertuang dalam
tulisan. Hal seperti di atas tidak dapat dipertahankan sebab kepemimpinan akan
terus berganti di tambah lagi adanya tuntutan kepastian terhadap cita-cita
muhammadiyah hal itu yang mendorong Ki Bagus Hadikusumo untuk
merumuskan secara tertulismukaddimah anggaran dasar muhammadiyah.

Hasil rumusan ki bagus pertama kali di perkenalkan dalam Muktamara


Darurat tahun 1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamar Muhammadiyah
ke-31 tahun 1950 di Yogyakarta muqaddimah anggaran dasar muhammadiyah
kembali di ajukan dan di sahkan secara resmi. Akan tetapi muncul konsep lain
yang di buat oleh Prof. Dr. Hamka dkk. Yang isinya menitik beratkan pada
peranan dan sumbangsih muhammadiyah dalam mengisi kemerdekaan dan
pembangunan negara. Pada sidang tanwir pada tahun 1951, meneliti dan melihat
muhammadiyah jauh ke depan. Akhirnya di pakailah konsep Ki Bagus
Hadikusumo dengan penyempurnaan susunan redaksi. Tim penyempurna
meliputi:
1. Prof. Dr Hamka
2. Prof. Mr Kasman Singodimejo
3. KH Farid Ma’ruf
4. Zein Jambek2

C. Pokok-Pokok Pikiran Yang Terkandung Pada Muqaddimah Anggaran


Dasar/ Anggaran Rumah Tangga
Muqaddimah Anggara Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar. Pendirian
ialah:
1. Pokok Pikiran Pertama
Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan
beribadah serta tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan
dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-
mata, ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-
satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.”
2. Pokok Pikiran Kedua
Hidup manusia itu bermasyarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradah) Allah atas
hidup manusia di dunia ini.”

3. Pokok Pikiran Ketiga

Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-satunya yang dapat


dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban
hidup bersama (bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera
yang haqiqi, didunia dan akhirat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat
diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong,
bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya,
lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu”
4. Pokok Pikiran Keempat
Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada
Allah berbuat ihs dan islah kepada manusia atau mayarakat. Pokok pikiran
tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:
“menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga
adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada
Allah. Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh Nabi, sejak Nabi
Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan kepada umatnya masing-
masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat. ”
5. Pokok Pikiran Kelima
Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-
benarnya, hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba)
perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW.
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar
sebagai berikut :
“Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa
sebagaimana yang tersebut diatas, tiap-tiap orang terutama ummat islam, yang
percaya kepada Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian
Nabi yang suci itu, beribadat kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya
mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan
masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni tulus dan ikhlas karena
Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya
belaka serta mempunyai rasa tanggung jawab dihadirat Allah atas segala
perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi
segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya,dengan penuh
pengharapan akan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.”
6. Pokok Pikiran Keenam
Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara
berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan yag
sebaik-baiknya. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
“untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka
dengan berkat rahmat Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam Al-
Qur’an : Q.S ALI IMRAN 104
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh(berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkardan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
7. Pokok Pikiran Ketujuh
Pokok pikiran / prinsip / pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka
itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan ideloginya terutama untuk mencapai
tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur
lahir batin yang di ridhai Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai
berikut :
“kesemua itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah
Allah dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW guna mendapat
karunia dan ridhonya di dunia dan akhirat untuk mencapai masyarakat yang
sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah,
sehingga merupakan:
“suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah lindungan Tuhan
yang Maha Pengampun”
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantar
ke pintu gerbang surga “Jannatun Na’im dengan keridhaan Allah Rahman dan
3
Rahim.

D. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah


1. Faktor subyektif
Faktor Subyektif yang sangat kuat, bahkan dikatakan sebagai faktor utama dan
faktor penentu yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah hasil
pendalaman KH Ahmad Dahlan terhadap Al Qur'an dalam menelaah,
membahas dan meneliti dan mengkaji kandungan isinya. Sikap KH Ahmad
Dahlan seperti ini sesungguhnya dalam rangka melaksanakan firman Allah
sebagaimana yang tersimpul dalam dalam surat An-Nisa ayat 82 dan surat
Muhammad ayat 24 yaitu melakukan taddabur atau memperhatikan dan
mencermati dengan penuh ketelitian terhadap apa yang tersirat dalam ayat.
Sikap seperti ini pulalah yang dilakukan KH Ahmad Dahlan ketika menatap
surat Ali Imran ayat 104 :
"Dan hendaklah ada diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung ".
Memahami seruan diatas, KH Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk
membangan sebuah perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang teratur
dan rapi yang tugasnya berkhidmad pada melaksanakan misi dakwah Islam
amar Makruf Nahi Munkar di tengah masyarakat kita
2. Faktor Obyektif
Ada beberapa sebab yang bersifat objektif yang melatarbelakangi berdirinya
Muhammadiyah, yang sebagian dapat dikelompokkan dalam faktor internal,
yaitu faktor-faktor penyebab yang muncul di tengah-tengah kehidupan
masyarakat Islam Indonesia, dan sebagiannya dapat dimasukkan ke dalam
faktor eksternal, yaitu faktor-faktor penyebab yang ada di luar tubuh
masyarakat Islam Indonesia.
Faktor obyektif yang bersifat internal
a. Ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al-Quran dan as-
Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagian besar umat Islam
Indonesia
b. Lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan
generasi yang siap mengemban misi selaku ”Khalifah Allah di atas bumi”
Faktor obyektif yang bersifat eksternal

a. Semakin meningkatnya Gerakan Kristenisasi di tengah-tengah masyarakat


Indonesia

b. Penetrasi Bangsa-bangsa Eropa, terutama Bangsa Belanda ke Indonesia


c. Pengaruh dari Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam.4

E. Tujuan Muhammadiyah dan Cara Mencapainya Visi dan Misi


Muhammadiyah
1. Visi
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-
Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif
dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar di semua bidang
dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin menuju
terciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

2. Misi
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar
memiliki misi :
Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah
SWT yang dibawa oleh para Rasul sejak Nabi Adam as. hingga Nabi
Muhammad saw. Memahami agama dengan menggunakan akal fikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan
persoalan-persoalan kehidupan.

Menyebar luaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an sebagai


kitab Allah terakhir dan Sunnah Rasul untuk pedoman hidup umat
manusia.
Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan
5
masyarakat.

Untuk tercapainya visi dan misi tersebut maka muhammadiyah melakukan


perjuangan yang berbeda dari organisasi islam lainnya. Muhammadiyah memiliki
ciri khas tersendiri dalam berjuang menyebarkan dakwah islamiyah, yaitu:

1. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam

Telah diuraikan dalam bab terdahulu bahwa Persyarikatan Muhammadiyah


dibangun oleh KH Ahmad Dahlan sebagi hasil kongkrit dari telaah dan
pendalaman (tadabbur) terhadap Alquranul Karim. Faktor inilah yang
sebenarnya paling utama yang mendorong berdirinya Muhammadiyah, sedang
faktor-faktor lainnya dapat dikatakan sebagai faktor penunjang atau faktor
perangsang semata. Dengan ketelitiannya yang sangat memadai pada setiap
mengkaji ayat-ayat Alquran, khususnya ketika menelaah surat Ali Imran,
ayat:104, maka akhirnya dilahirkan amalan kongkret, yaitu lahirnya
Persyarikatan Muhammadiyah. Kajian serupa ini telah dikembangkan sehingga
dari hasil kajian ayat-ayat tersebut oleh KHR Hadjid dinamakan “Ajaran KH
Ahmad Dahlan dengan kelompok 17, kelompok ayat-ayat Alquran”, yang
didalammya tergambar secara jelas asal-usul ruh, jiwa, nafas, semangat
Muhammadiyah dalam pengabdiyannya kepada Allah SWT.
Dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah seperti di atas jelaslah bahwa
sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami,
dimotivasi, dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Qur’an karena itupula
seluruh gerakannya tidak ada motif lain kecuali semata-mata untuk
merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam. Segala yang dilakukan
Muhammadiyah, baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran,
kemasyarakatan, kerumahtanggaan, perekonomian, dan sebagainya tidak dapat
dilepaskan dari usaha untuk mewujudkan dan melaksankan ajaran Islam.
Tegasnya gerakan Muhammadiyah hendak berusaha untuk menampilkan
wajah Islam dalam wujud yang riil, kongkret, dan nyata, yang dapat dihayati,
dirasakan, dan dinikmati oleh umat sebagai rahmatan lil’alamin.

2. Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam

Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah


Islamiyah. Ciri yang kedua ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap
melekat tidak terpisahkan dalam jati diri Muahammadiyah. Sebagaimana telah
diuraikan dalam bab terdahulu bahwa faktor utama yang mendorong berdirinya
Persyarikatan Muhammadiyah berasal dari pendalaman KH Ahmad Dahlan
terdapat ayat-ayat Alquran Alkarim, terutama sekali surat Ali Imran, Ayat:104.
Berdasarkan Surat Ali Imran, ayat : 104 inilah Muhammadiyah meletakkan
khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak)
Islam, amar ma’ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan juangnya.
Gerakan Muhammadiyah berkiprah di tengah-tengah masyarakat bangsa
Indonesia dengan membangun berbagai ragam amal usaha yang benar-benar
dapat menyentuh hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga
pendidikan sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, membangun
sekian banyak rumah sakit, panti-panti asuhan dan sebagainya. Semua amal
usaha Muhammadiyah seperti itu tidak lain merupakan suatu manifestasi
dakwah islamiyah. Semua amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan
tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah Islamiyah.

3. Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid

Ciri ke tiga yang melekat pada Persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai


Gerakan Tajdid atau Gerakan Reformasi. Muhammadiyah sejak semula
menempatkan diri sebagai salah satu organisasi yang berkhidmat menyebarluaskan
ajaran Agama Islam sebagaimana yang tercantum dalam Alquran dan Assunah,
sekaligus memebersihkan berbagai amalan umat yang terang-trangan menyimpang
dari ajaran Islam, baik berupa khurafat, syirik, maupun bid’ah lewat gerakan
dakwah. Muhammadiyah sebagai salah satu mata rantai dari gerakan tajdid yang
diawali oleh ulama besar Ibnu Taimiyah sudah barang tentu ada kesamaaan nafas,
yaitu memerangi secara total berbagai penyimpangan ajaran Islam seperti syirik,
khurafat, bid’ah dan tajdid, sbab semua itu merupakan benalu yang dapat merusak
akidah dan ibadah seseorang. Sifat Tajdid yang dikenakan pada gerakan
Muhammadiyah sebenarnya tidak hanya sebatas pengertian upaya memurnikan
ajaran Islam dari berbagai kotoran yang menempel pada tubuhnya, melainkan juga
termasuk upaya Muhammadiyah melakukan berbagai pembaharuan cara-cara
pelaksanaan Islam dalam kehidupan bermasyarakat, semacam memperbaharui cara
penyelenggaraan pendidikan, cara penyantunan terhadap fakir miskin dan anak
yatim, cara pengelolaan zakat fitrah dan zakat harta benda, cara pengelolaan
rumah sakit, pelaksanaan sholat Id dan pelaksanaan kurba dan sebagainya.
Untuk membedakan antara keduanya maka tajdid dalam pengertian pemurnian
dapat disebut purifikasi (purification) dan tajdid dalam pembaharuan dapat
disebut reformasi (reformation). Dalam hubungan dengan salah satu ciri
Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid, maka Muhammadiyah dapat
dinyatakan sebagai Gerakan Purifikasi dan Gerakan Reformasi.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah adalah suatu kesimpulan


dari perintah dan ajaran Al-Quran dan As-Sunah tentang pengabdian dari
manusia kepada Allah SWT.
2. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di susun secara formal
setelah muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usaha selama 38 tahun.
Sebagai pedoman utama Muhammadiyah dalam mencapai tujuan dan visi
misinya.
3. Pokok-pokok pikiran yang terkandung pada muqaddimah anggaran dasar
Muhammadiyah ada 7 pilar:
1. Berdasarkan Tauhid (ketuhanan), yakni hablum minallah
2. Hablum minannas, yakni bermasyarakat dengan baik
3. Berhukum dengan hukum Allah
4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
5. Mengikuti jejak (ittiba) perjuangan para Nabi terutama perjuangan
Nabi Besar Muhammad SAW
6. Berorganisasi (berkelompok)
7. Terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang di ridhai
Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
4. Berdirinya Muhammadiyah adalah hasil pendalaman KH Ahmad Dahlan
terhadap Al Qur'an dalam menelaah, membahas dan meneliti dan mengkaji
kandungan isinya. KH Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk membangan
sebuah perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapi
yang tugasnya berkhidmad pada melaksanakan misi dakwah Islam amar
Makruf Nahi Munkar di tengah masyarakat kita.
5. Tujuan Muhammadiyah salah satunya adalah untuk Menegakkan
keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang
dibawa oleh para Rasul sejak Nabi Adam AS. hingga Nabi Muhammad
SAW. Untuk tercapainya tujuan Muhammadiyah maka Muhammadiyah
memiliki ciri khas tersendiri dalam berjuang menyebarkan dakwah
islamiyah, yaitu:
a. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
b. Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam
c. Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid
DAFTAR PUSTAKA

Ukh Tyana, MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH, dalam


http://ukhtyan.blogspot.co.id/2013/09/mukadimah-anggaran-dasar-
muhammadiyah.html. diunggah pada kamis, 26 maret 2020

Asbar salim, LATAR BELAKANG BERDIRINYAMUHAMMADIYAH,dalam


http://asbarsalim009.blogspot.co.id/2014/02/latar-belakang-berdirinya-
muhammadiyah.html. diunggah pada kamis, 26 maret 2020

ina fauzia, makalah Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, dalam


http://inafauzia95.blogspot.co.id/2014/10/makalah-muqaddimah-anggaran-
dasar.html. Di unggah pada rabu, diunggah pada kamis, 26 maret 2020

Anda mungkin juga menyukai