Anda di halaman 1dari 7

Project Bahan Bangunan Pantai

1. Sebut dan Jelaskan material penyusun struktur pelindung pantai


2. Identifikasi ad brpkah jenis semen itu
3. Cara mencegah korosi logam
4. Cari jurnal terkait breakwater atau jenis pelindung pantai (buat kesimpulan di jurnal tsb)

Jawab

1. Material penyusun struktur bangunan pantai

 BREAKWATER (Mengurangi energi gelombang yang mengenai pantai)


Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat
sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai.

 GROIN (Mengubah laju angkutan sedimen sejajar pantai)


Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton (pipa
beton), dan batu.

 REVETMENT (Memperkuat tebing pantai)


Konstruksi perkuatan tebing pantai ini berfungsi untuk melindungi tanah atau
bangunan di belakang dinding(revetmen) tersebut dari gempuran gelombang,
sehingga tanah tidak tererosi.
 SEAWALL (Memperkuat tebing pantai)
Seawall adalah struktur perlindungan pantai yang diletakkan sejajar garis pantai
yang berfungsi menahan gelombang penuh dan sebagai penahan timbunan tanah
 BULKHEAD (Memperkuat tebing pantai)
Bulkhead (turap baja) adalah struktur perlindungan pantai yang diletakkan sejajar
garis pantai yang berfungsi untuk melindungi tanah dari gempuran gelombang juga
melindungi terjadinya kelongsoran (sliding) tanah, terutama tanah hasil reklamasi.
Bangunan ini digunakan untuk perlindungan terhadap gelombang yang
sedang.

 JETTY (Stabilisasi muara sungai)


Jetty adalah bangunan pelindung pantai yang diletakkan tegak lurus garis pantai,
digunakan untuk stabilisasi muara sungai.Jetty merupakan struktur sempit yang
melindungi garis pantai dari arus dan pasang surut. Jetty biasanya terbuat dari kayu,
tanah, batu, atau beton, membentang dari pantai ke tengah perairan.

 Artificial Headland
Artificial Headland (Tanjung buatan) adalah struktur batuan yang dibangun di
sepanjang ujung pantai mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik/lokasi
strategis.
2. Jenis semen

 Jenis Semen Portland Type I

Kegunaan Semen Portland Type I diantaranya konstruksi bangunan untuk rumah


permukiman, gedung bertingkat, dan jalan raya. Karakteristik Semen Portland
Type I ini cocok digunakan di lokasi pembangunan di kawasan yang jauh dari
pantai dan memiliki kadar sulfat rendah.

 Jenis Semen Portland Type II

Kegunaan Semen Portland Type II pada umumnya sebagai material bangunan


yang letaknya dipinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, dan
bendungan. Karakteristik Semen Portland Type II yaitu tahan terhadap asam
sulfat antara 0,10 hingga 0,20 persen dan hidrasi panas yang bersifat sedang.

 Jenis Semen Portland Type III

Jenis semen Portland type III digunakan untuk pembuatan bangunan tingkat
tinggi, jalan beton atau jalan raya bebas hambatan, hingga bandar udara dan
bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan asam sulfat. Ketahananya
Portland Type III menyamai kekuatan umur 28 hari beton yang menggunakan
Portland type I.

 Jenis Semen Portland Type IV

Karakteristik Semen Portland IV adalah jenis semen yang dalam


penggunaannya membutuhkan panas hidrasi rendah. Jenis semen portland type IV
diminimalkan pada fase pengerasan sehingga tidak terjadi keretakkan. Kegunaan
Portland Type IV digunakan untuk dam hingga lapangan udara.

 Jenis Semen Portland Type V


Kegunaan Semen Potrtland Type V dirancang untuk memenuhi kebutuhan di
wilayah dengan kadar asam sulfat tinggi seperti misalnya rawa-rawa, air laut atau
pantai, serta kawasan tambang. Jenis bangunan yang membutuhkan jenis ini
diantaranya bendungan, pelabuhan, konstruksi dalam air, hingga pembangkit
tenaga nuklir.
3. Cara mencegah korosi pada logam

 Mengontrol atmosfer agar tidak lembab dan banyak oksigen, misalnya dengan
membuat lingkungan udara bebas dari oksigen dengan mengalirkan gas CO2.
 Mencegah logam bersinggungan dengan oksigen di udara dan juga air.
Pencegahan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

o Mengecatnya

Lapisan cat mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air. Hanya
jika cat tergores atau terkelupas, maka korosi mulai terjadi dan dapat
menyebar di bawah cat yang masih utuh. Contoh yang menggunakan teknik
ini adalah pada kapal, jembatan dan mobil.

o Memberi oli atau minyak

Lapisan oli bisa mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air dan
harus dioleskan secara berkala. Contoh yang menggunakan teknik ini
adalah pada bagian bergerak dari mesin, seperti mesin mobil.

o Memberi lapisan plastic

Lapisan plastik mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air.
Hanya jika plastik terkelupas, korosi mulai terjadi. Contoh yang
menggunakan teknik ini adalah pada barang-barang dapur, seperti rak
pengering.

o Galvanisasi

Galvanisasi yaitu melapisi logam dengan seng (contohnya atap seng).


Lapisan seng (Zn) dapat mencegah kontak langsung logam dengan oksigen
dan air. Disamping itu, Zn yang teroksidasi ,emjadi Zn(OH)2 dapat bereaksi
lebih lanjut dengan CO2 di udara membentuk lapisan oksida
Zn(OH)2.xZnCO3 yang sangat kuat. Apabila lapisan Zn tergores, Zn masih
dapat melindungi besi karena Zn (Eo=-0,76 V) lebih mudah teroksidasi
dibanding Fe (Eo=-0,44 V). Contoh cara mencegah korosi dengan teknik
ini adalah pada besi penopang untuk konstruksi bangunan dan jembatan.

o Elektroplating

Elektroplating adalah pelapisan logam dengan logam lain menggunakan


metode elektrolisis. Sebagai contoh, pelapisan dengan logam nikel
(veernikel), krom (contohnya: kran air), timah (misalnya kaleng makanan),
dan timbal (contohnya pipa air minum).

o Pelapisan krom/Cr

Elektroplating adalah pelapisan logam dengan logam lain menggunakan


metode elektrolisis. Sebagai contoh, pelapisan dengan logam nikel
(veernikel), krom (contohnya: kran air), timah (misalnya kaleng makanan),
dan timbal (contohnya pipa air minum).

o Sherardizing

Sherardizing adalah mereaksikan logam dengan asam fosfat sehingga


permukaan logam tertutup dengan fosfat (Fe3(PO4)2). Sebagai contoh,
badan mobil.

 Perlindungan Katodik

Perlindungan katodik dilakukan dengan cara menghubungkan logam yang akan


dilindungi dengan logam lain yang mempunyai potensial elektrode yang sangat rendah
(biasanya Mg). Ketika terjadi oksidasi, logam yang dilindungi akan segera
menarik elektron dari logam pelindung sehingga oksidasi akan berlangsung pada
logam pelindung tersebut. Oleh karena logam pelindung teroksidasi, maka lama-
kelamaan dapat habis dan harus selalu diganti dengan yang baru secara periodik.

4. Jurnal break water


Kesimpulan

 Data angin dominan selama 10 tahun bergerak ke arah utara dengan persentase
sebesar 22,08 % dan kecepatan angin maksimum 21 knot. Panjang fetch rerata di
pantai Desa Botubarani yaitu mencapai 175,48 km. Tinggi gelombang pecah (Hb)
= 3,46 meter, sedangkan kedalaman gelombang pecah (db) = 3,87 meter.
 Penanganan masalah garis pantai di Desa Botubarani dilakukan dengan
menggunakan bangunan pelindung pantai yaitu Pemasangan Pemecah Gelombang
Lepas Pantai Bawah Laut (breakwater). Bangunan breakwater yang digunakan
dalam perencanaan ini dipilih bangunan tipe rubble mound karena sifatnya yang
fleksibel sehingga kerusakan maupun kelongsoran yang terjadi akibat serangan
gelombang tidaklah berakibat fatal karena bangunan masih dapat berfungsi
menahan serangan gelombang.
 Dalam menghitung dan merencanakan bangunan pelindung pantai (breakwater)
diperlukan Perhitungan Desain Bangunan. Adapun perhitungan desain bangunan
terdiri dari:

a. Elevasi Muka Air Rencana (Design Water Level, DWL)

b. Penentuan Elevasi Puncak Bangunan

c. Penentuan Berat Batu Lapis Lindung

d. Pelindung Kaki (Toe Protection )

Anda mungkin juga menyukai