ISI REVIEW
A. Perkenalan Permasalahan
Secara universal, ilmu sosial merupakan ilmu yang dikenal sebagai
pemecah dari berbagai permasalahan-permasalahan sosial atau konflik sosial.
Ilmu sosial diharapkan dapat memberikan solusi-solusi mengenai berbagai
konflik, baik internal maupun eksternal, dan juga secara sempit maupun luas.
Sehingga konflik-konflik tersebut dapat terpecahkan dan terselesaikan secara baik.
Temuan-temuan teoritis dari ilmu sosial, bukan hanya memberikan
sumbangan kepada pencapaian baik. Melainkan juga mendorong untuk
memberikan komitmen pada persuasi yang rasional tanpa melibatkan kekerasan
didalamnya. Sehingga hal ini sangat diperlukan di kehidupan.
B. Pokok Permasalahan
Dengan penjelasan mengenai ilmu sosial yang berfungsi menjadi
pemecah masalah. Ternyata tidak menutup kemungkinan timbul banyak masalah
baru yang menenggelamkan peneliti. Perlu diketahui secara realitas bidang
keilmuan ini, tercabik-cabik dengan konflik intelektual yang terjadi dikalangan
para ahli maupun pemikiran individual sendiri. Mereka pemerhati yang serius
dengan pengkajian ilmu sosial, akan tenggelam dalam sekian banyak teori dan
interpretasi yang saling bertentangan. Hal ini jelas dapat menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan, mengenai klaim inheren ilmu sosial dalam menyelesaikan
konflik-konflik yang terjadi.
Pernyataan-pernyataan tersebut dikemukakan dengan serius. Karena hal
tersebut menyangkut hakikat dan kredibilitas ilmu sosial di mata masyarakat.
Akan tetapi banyak juga yang menganggap hal ini sepele. Dalam hal ini
disebutkan ada tiga pandangan yang merelatifkan, yakni:
1. Konflik merupakan salah satu bidang utama dalam ilmu sosial.
2. Konflik tidak hanya memiliki dampak atau nilai-nilai negative.
4
5
3. Ilmu sosial, secara realitas tidak akan bisa terpisahkan dengan pembahasan
konflik.
Dari ketiga hal tersebut, dapat diketahui, jika konflik sendiri dapat
memberikan sumbangsih yang baik dalam perkembangan ilmu sosial. Adanya
konflik-konflik intelektual, dapat secara bertahap menemukan pemecahan dalam
menyelesaikan konflik utama. Menurut Helga Nowonty,
Kontroversi adalah bagian integral dari produksi pengetahuan secara
kolektif; ketidaksepakatan mengenai konsep-konsep, metode-metode,
interpretasi-interpretasi, dan aplikasi-aplikasi adalah tulang punggung
sains serta merupakan salah satu faktor paling produktif dalam
pengembangan ilmiah
E. Sumbangan-Sumbangan Pemikiran
Dikatakan bahwa konflik yang tidak dapat dibandingkan harus
diselesaikan pada level disiplin-disiplin ilmu tersebut. Para ilmuan yang
berkontribusi memiliki disiplin ilmu yang berbeda. Dan perbedaan tersebut terasa
dalam menangani ketegangan yang terjadi, dan berusaha untuk menyelesaikan
konfliknya.
Philip Quarkles van Ufford mengawali buku menganai pembahasan
perdebatan intelektual yang menyangkut hubungan kompleks antara sekte
keagamaan religious Belanda (Gereja reformasi di Belanda, dengan gereja-gereja
di Jawa, Indonesia. Andre Droogers seorang sarjana antropologi agama,
membahas konflik antara reduksionisme dan religionisme. Ilmuan politik Jan P.
Verhoogt, menguraikan tentang permasalahan loyalitas yang bertentangan dalam
mayoritas elektorat Belanda. Albert W. Musschenga yang ahli dalam bidang etika
filosofis, memberikan penjelasan konseptual kapan benar-benar mengalami
konflik moral yang mendesak. Dan penulis terakhir P.W. Brouwer membahas
tentang filsafat hukum dan pengkajian-pengkajian hukum yang saling merujuk
satu sama lain.
8