Anda di halaman 1dari 17

NURLAILATULQADRIAH

1594041039 Pendidikan Ekonomi / B UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR TUGAS :


Mata Kuliah TIK & KEWIRAUSAHAAN DOSEN : Dr. MUHAMMAD RAKIB, S.Pd, M.Si

Selasa, 05 April 2016

BAB 6 "CARA MEMPEROLEH MODAL"

A. Pengertian Modal
Modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai
dari berdiri sampai beroperasi. Modal terdiri dari uang dan tenaga (keahlian). Modal dalam
bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha, mulai dari biaya
prainvestasi, pengurusan izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan
modal kerja. Sedangkan modal keahlian diperlukan untuk mengelola atau menjalankan usaha
tersebut.

 B. Jenis-jenis Modal Usaha


Kebutuhan modal untuk melakukan usaha terdiri dari dua jenis, yaitu :
1.      Modal investasi, digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang-ulang.
Biasanya umurnya lebih dari satu tahun.
2.      Modal kerja, digunakan untuk jangka pendek, dapat diperoleh dari modal pinjaman bank.
Biasanya maksimal setahun. Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai
operasional perusahaan pada saat perusahaan sedang beroperasi.

    C. Sumber-sumber Modal


Sumber-sumber modal, ada yang dari modal sendiri dan modal asing (pinjaman).
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham. Sedangkan, modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang
diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Untuk usaha baru
biasanya perusahaan lebih menitikberatkan pada modal sendiri, karena sulitnya memperoleh
modal pinjaman, terutama dari bank.
 .
 D. Kelebihan dan Kekurangan Suatu Modal
1.   Kelebihan modal sendiri yaitu : tidak ada biaya, tidak tergantung kepada pihak lain, tidak
memerlukan persyaratan yang rumit, dan tidak ada keharusan pengembalian modal.
2.    Kekurangan modal sendiri  yaitu : jumlahnya terbatas, perolehan Modal sendiri dalam
jumlah tertentu sulit, dan kurang motivasi pemilik.

 3.   kelebihan model pinjaman adalah jumlahnya tidak terbatas dan motivasi usaha tinggi.
 4.     kekurangan Modal   pinjaman yaitu  : dikenakan berbagai biaya, harus dikembalikan,
beban moral.
 5. kelebihan modal campuran adalah dapat mengatur komposisi modal yang seimbang
Diposting oleh Nurlailatulqadriah di 22.30

1
http://nurlailatulqadriah.blogspot.co.id/2016/04/bab-6-cara-memperoleh-modal-modal.html =
21 : 05 – 25-03-2018

BAB I
CARA MEMPEROLEH MODAL
A.  PENGERTIAN MODAL
Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untung berdagang. Disisi
lain modal adalah harta benda (uang), barang yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan
sesuatu yang  menambah kekayaan.
Pengertian modal menurut Brigham
Modal ialah jumlah dari utang jangka panjang, saham preferen, dan ekuitas saham
biasa, atau mungkin pos-pos tersebut plus utang jangka pendek yang dikenakan bunga.
o    Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah modal (uang) dan
tenaga (keahlian).
o    Modal dlm bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha;seperti biaya
prainvestasi,pengurusan izin,biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap,sampai modal
kerja.
o    Modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk mengelola atau
menjalankan suatu usaha.

B.  CARA MEMPEROLEH MODAL


 Perusahaan membutuhkan modal dalam menjalankan aktifitasnya. Modal
merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan. Terdapat tiga
jenis badan usaha, yaitu perusahaan dagang, perusahaan jasa, dan perusahaan manu faktur.
Perusahaan memiliki kebutuhan modal yang berbeda-bedatergantung jenis usaha yang
dijalankan.
Tiga cara memperoleh modal.
1. Mencari mitra dengan “mimpi” serupa.
Seorang calon pengusaha bisa mencari partner/rekanan untuk membuat mimpi-
mimpi itu jadi kenyataan.  Rekanan yang ideal adalah rekanan yang memiliki sumber daya
yang tidak dimilikinya sendiri sehingga ada keseimbangan “modal/sumber daya” di antara
mereka. Umumnya kerabat dan teman dekatlah yang dijadikan prospective partner yang
utama sebelum mempertimbangkan pihak lainnya, seperti beberapa jenis institusi finansial
diantaranya bank.
2. Mitra bisnis lain yang lebih netral adalah bank atau institusi keuangan.
Pinjaman pada bank dinilai lebih aman karena bank bisa membantu kita melihat
secara makro apakah bisnis kita itu akan mengalami hambatan. Bank yang baik wajib
melakukan inspeksi dan memeriksa studi kelayakan (feasibility study) yang kita ajukan. 
Penolakan dari bank dengan alasan “tidak feasible” bisa merupakan feedback yang baik,
apalagi jika kita bisa mendiskusikan dengan bagian kredit bank mengenai elemen apa saja

2
yang dinilai “tidak feasible”.  Bank juga bisa membantu kita untuk memantau kegiatan usaha
setiap tahun dan jika memang ada kesulitan di dalam perusahaan, bank akan
mempertimbangkan untuk tidak meneruskan pinjamannya
3. Menjual mimpi itu kepada wirausawahan lain (pemilik modal)
Jika teman atau kerabat yang bisa diajak bekerjasama tidak tersedia (entah karena
kita lebih menghargai hubungan kekerabatan atau persahabatan atau karena memang mereka
tidak dalam posisi untuk membantu) dan tidak ada agunan yang bisa dijadikan jaminan untuk
memulai usaha anda, ada cara lain yang lebih drastis, yaitu menjual ide atau mimpi indah itu
kepada pemilik modal.  Kesepakatan mengenai bagaimana bentuk kerjasama bisa di lakukan
antara si pemilik modal dan penjual ide.  Bisa saja pemilik modal yang memodali dan penjual
ide yang menjalankan usaha itu, bisa juga penjual ide hanya menjual idenya dan tidak lagi
terlibat dalam usaha itu.  Jalan ini biasanya diambil sesudah cara lainnya tidak lagi
memungkinkan sedangkan ide yang kita miliki memang sangat layak diperhitungkan. Tapi
kalau kangkah ini anda jalankan bersiaplah anda akan pensiun mudah menjadi pengusaha
karena anda jadi pekerja kepada yang punya modal.

BAB II
JENIS-JENIS MODAL
A.MODAL INVESTASI
o    Modal Investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang-ulang,
biasanya umurnya lebih dari 1 tahun.
o    Penggunaan modal investasi jangka panjang untuk membeli aktiva tetap seperti tanah,
bangunan, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, bersumber dari perbankan.

B.MODAL KERJA
o    Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan pada
saat sedang beroperasi.
o    Modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan beberapa kali pakai dlm satu proses produk

C.    PRODUK MODAL KERJA DAN INVESTASI


1.      Pinjaman Rekening Koran (PRK)
Pinjaman Rekening Koran (PRK) adalah pinjaman untuk kebutuhan modal kerja
suatu usaha dengan jangka waktu relatif pendek (1 tahun) dan dapat diperpanjang dimana
sarana penarikannya berupa Check dan Bilyet Giro.

2.      Time Loan Revolving (TLR) / Pinjaman AKSEP


Adalah pinjaman untuk pembiayaan investasi atau cadangan modal kerja, dimana
penarikannya dapat dilakukan sekaligus atau bertahap (On Demand) melalui Surat Aksep asal
tidak melebihi credit line  (plafond)

3.      Time Loan Fixed (TLF) / Pinjaman Tetap

3
Adalah pinjaman non revolving yang diberikan guna membiayai kebutuhan modal
kerja atau menggunakan Surat Aksep. Jangka waktu pinjaman TLF sesuai keutuhan
penggunaan dana dengan maksimum 1 (satu) tahun dan tidak dapat diperpanjang.
Pembayaran tiap bulan adalah pembayaran bunga pinjaman saja, sedangkan pokok harus
dilunasi pada saat jatuh tempo kredit
4.      Time Loan Angsur
Adalah pinjaman yang diberikan guna membiayai kebutuhan modal kerja jangka
pendek dimana penarikannya dilakukan hanya satu kali dengan menggunakan Surat Aksep.
Jangka waktu pinjaman sesuai kebutuhan penggunaan dana dengan maksimum 1 (satu) tahun
dan tidak dapat diperpanjang. Pembayaran tiap bulan adalah pembayaran pokok dan bunga
pinjaman saja, sedangkan pokok harus dilinasi pada saat jatuh tempo kredit.
BAB III
SUMBER-SUMBER MODAL

Berbisnis apapun pasti butuh modal, berapa pun jumlahnya itu. Permodalan sering
menjadi kendala utama yang menghambat dalam membangun bisnis, baik itu kurang modal
atau bahkan tidak punya modal sama sekali. Banyak sekali pengusaha yang tidak dapat
mengembangkan usahanya karena keterbatasan modal. Lalu apakah harus berhenti begitu
saja? Sebaiknya jangan,, sebagai pengusaha, maka mulailah mencari sumber pembiayaan
bagi usaha Anda.
Memang tidak mudah untuk menentukan sumber pembiayaan yang sesuai dengan
kebutuhan usaha. Karena ada beberapa alternatif sumber pembiayaan usaha yang ada, namun
yang perlu diketahui adalah bagaimana cara mendapatkan serta mengelolanya dengan baik.
A.  Sumber-Sumber Modal
Umumnya dana permodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, antara lain:
1. Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam
memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di
bank ataupun berupa reksadana.
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah dana
sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri. Sekaligus
anda akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi hasil
dengan pihak lain.
Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memilki kelemahan
seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila
merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.
2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka
alternatif lainnya adalah dana pinjaman. Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana
pinjaman (terutama kredit perbankan) :

4
a. Kredit Usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit usaha
diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan
dibedakan menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan
keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil fasilitas kredit ini harus mempelajari dan
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank
yang mendukung UKM dan Bank pemerintah, mengingat suku bunga yang rendah.
b. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA),
yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan
konsumtif. Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan
bagi yang tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya kredit yang diberikan
berkisar 5 juta sampai maksimal 150 juta, dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang
ingin mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya. Namun jika anda
masih berprofesi sebagai karyawan, maka anda bisa menggunakan profesi tersebut untuk
mendapatkan kredit ini guna membangun usaha.
c. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya
dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha,
terutama UKM, dengan sistem dan persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat
tingkat bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif
lebih singkat.
d. Leasing atau Lease Back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang
berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang
tunai, namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang
membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki.
e. Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman
dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2
mingguan. Anda bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan
usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun
Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fiducial).
f. Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun
KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus
menjadi anggota dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan,
maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi hanya
melayani kredit bagi anggotanya saja.

5
g. Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana kemitraan yang
sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan untuk pengusaha kecil. Program dana
kemitraan ini disebut juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN.
BUMN yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek, Pertamina, PT GAs
Negara, dan sebagainya. Untuk informasi ini dapat dicari di Kementrian BUMN)
h. Pinjaman Departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui beberapa
departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu
Departemen Pertanian, Departemen Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk
usaha rumah makan, departemen yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman adalah
Departemen Koperasi.
3. Dana Gabungan Usaha (joint)
Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memiliki dana lebih dapat
dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam jumlah besar ataupun sebagian kecil
dari bisnis anda. Usahakan membuat perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu
lakukan presentasi dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka
waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya. Jangan lupa untuk
membuat daftar nama relasi yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang
pinjaman yang lebih besar.
Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara matang jumlah
modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan keuntungan dan kelemahan dalam
memilih sumber pendanaan dari luar. Jangan canggung untuk mencari informasi sebanyak-
banyaknya mengenai sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan sampai usaha anda baru
berjalan tetapi sudah terbebani dengan tingkat bunga yang tinggi.
BAB IV
MODAL ASING
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal
tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus di bayar kembali. Modal asing di bagi ke
dalam tiga golongan yaitu utang jangka pendek, utang jangka menengah dan utang jangka
panjang.
a. Modal Asing atau Utang Jangka Pendek (Short-Term Debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama
satu tahun. Adapun jenis-jenis yang termasuk ke dalam modal asing jangka pendek adalah
rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli dan kredit wesel.
1. Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan
dengan batasan tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan
sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk

6
jumlah yang telah di ambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari
jumlah tersebut.
2.  Kredit Dari Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan kredit ini terjadi
apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit. Apabila penjualan dilakukan dengan
kredit berarti bahwa penjual baru menerima pembayaran dari barang yang dijualnya beberapa
waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama ini pembeli atau langganan dapat
dikatakan menerima ”kredit penjual” dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun berarti
penjual atau produsen memberikan ”kredit penjual” kepada pembeli atau langganan. Pada
umumnya perusahaan yang memberi kredit penjual adalah perusahaan industri, sedangkan
perusahaan yang menerima adalah perusahaan perdagangan.
3. Kredit Dari Pembeli
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli
kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya. Di sini
pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu
barulah pembeli menerima barang yang dibelinya. Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa
pembeli memberikan ”kredit pembeli” kepada panjual/ pemasok bahan mentah atau barang
dagang. Pada umumnya kredit pembeli diberikan kepada perusahaan-perusahaan agraria yang
menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-perusahaan industri yang
mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai bahan dasarnya.
4.  Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan ”surat pengakuan
utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak
tertentu dan pada saat tertentu (surat promes/ notes payables), dan setelah ditandatangani
surat tersebut dapat di jual atau diuangkan pada bank. Dari surat tersebut diperoleh uang
sebesar apa yang tercantum dalam surat utang tersebut dikurangi dengan bunga sampai hari
jatuh temponya. Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang mengeluarkan surat
utang tersebut menerima kredit selama waktu mulai diuangkannya sampai saat dimana utang
tersebut harus di bayar. Bagi bank atau pihak yang membeli promes tersebut (pembeli kredit),
surat utang tersebut merupakan tagihan atau wesel tagih (notes receivables), dan bagi pihak
yang mengeluarkan surat utang, surat utang tersebut merupakan utang wesel (notes payables).
b. Modal Asing atau Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term Debt)
Modal asing atau utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktunya lebih
dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah
term loan dan leasing.
1. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10
tahun. Pada umumnya term loan dibayar kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode
tertentu (amorization payment), misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan,
setiap kuartal atau setiap tahun. Term loan ini biasanya diberikan oleh bank dagang,
perusahaan asuransi, supplier atau manufaktur.
2. Leasing
Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing. Apabila kita ingin memiliki
suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan service dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh

7
hak penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak milik, dengan cara
mengadakan kontrak leasing untuk aktiva tersebut. Dengan demikian leasing adalah suatu
alat atau cara untuk mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya sama
seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak milik atas
aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertakan hak milik. Lebih khususnya leasing
adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan
pihak lain (lessee) untuk menggunakan jasa atas aktiva tersebut selama suatu periode tertentu.
Ada tiga bentuk utama dari leasing :
a.       Sale and Leaseback
Sale and leaseback yaitu pemilik aktiva menjual aktivanya kepada leasing
cooporation atau bank, dan bersama dengan itu dibuat kontrak leasing untuk menggunakan
kembali aktiva yang telah dijual oleh pemilik aktiva tersebut selama periode tertentu dengan
syarat tertentu. Dalam hal ini pembeli aktiva menjadi lessor (yang menyewakan) dan penjual
aktiva akan menjadi leasse (penyewa).
b.         Service Leases
Service leases atau operating lease memberikan service baik mengenai bidang
financialnya maupun mengenai pemeliharaannya dalam bentuk aktiva atau perlengkapan.
Dalam bentuk leasing ini sering terdapat kausal yang memberikan hak kepada leasse untuk
membatalkan leasing itu dan mengembalikan peralatan itu kepada lessor sebelum habis
waktu berlakunya tersebut. Misalnya karena faktor keusangan.
c.       Financial Leasing
Financial leasing yaitu bentuk leasing yang tidak memberikan pemeliharaan atau
maintenance service, tidak dapat dibatalkan dan harus diangsur, dalam hal ini lessor
menerima pembayaran sewa dari leasse yang meliputi harga penuh dan bunga yang
diinginkan lessor.
c. Modal Asing atau Utang Jangka Panjang (Long-Term Debt)
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah panjang,
umumnya lebih dari 10 tahun. Utang jangka panjang umumnya digunakan untuk
membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena
kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Adapun jenis atau
bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang adalah:
1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, untuk
mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu.
Pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari jatuh
temponya atau berangsur setiap tahunnya. Apabila pelunasan sekaligus, maka sistem ini
disebut ”shinkin funf system” sedangkan jika secara berangsur disebut ”amortization
system”.
Ada tiga macam jenis :
a.           Obligasi Biasa (Bonds)
Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap di bayar oleh debitur dalam
waktu-waktu tertentu, dengan tidak memandang debitur memperoleh keuntungan atau tidak.
Biasanya coupon (bunga obligasi) di bayar dua kali setiap tahunnya.
b.      Obligasi Pendapatan (Income Bonds)

8
Income bonds adalah jenis obligasi dimana pembayaran bunga hanya dilakukan
pada waktu-waktu debitur atau perusahaan yang mengeluarkan surat obligasi tersebut
mendapatkan keuntungan. Tetapi disini debitur mempunyai “hak kumulatif” artinya apabila
pada suatu tahun perusahaan menderita kerugian sehingga tidak dibayarkan bunga, dan
apabila di tahun kemudiannya perusahaan mendapatkan keuntungan, maka kreditur tersebut
berhak untuk menuntut bunga dari tahun yang tidak di bayar itu.
b.              Obligasi Yang Dapat Ditukarkan (Convertible Bonds)
Convertible bonds adalah obligasi yang memberikan kesempatan kepada
pemegang surat obligasi tersebut untuk pada suatu saat tertentu menukarkannya dengan
saham dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka jenis obligasi ini
memungkinkan pemegang untuk mengubah statusnya, yaitu dari kreditur menjadi pemilik.
2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) di
beri hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak
memenuhi kewajibannya, barang itu dapat di jual dan dari hasil penjualan tersebut dapat
digunakan untuk menutup tagihannya.
Perbedaan Modal Asing dan Modal Sendiri :
Modal Asing :
1. Terutama memperhatikan pada kepentingannya sendiri yaitu kepentingan kreditur.
2. Modal yang tidak berpengaruh terhadap penyelenggaraan perusahaan
3. Modal dengan beban bunga yang tetap tanpa memandang adanya keuntungan atau
kerugian
4. Modal yang hanya sementara turut bekerja sama di dalam perusahaan
5. Modal yang dijamin dan mempunyai hak didahulukan (hak preferen)sebelum modal
sendiri di dalam likuidasi
Modal Sendiri :
1. Terutama berkepentingan terhadap kontinuitas, kelancaran, dan keselamatan perusahaan
2. Modal yang dengan kekuasaannya dapat mempengaruhi politik perusahaan
3. Modal yang mempunyai hak atas laba sesudah pembayaran modal asing
4. Modal yang digunakan di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak terbatas atau tidak
tertentu lamanya
5. Modal yang menjadi jaminan dan haknya adalah sesudah modal asing di dalam likuidasi

http://zaininovrika.blogspot.co.id/2013/07/kewirausahaan-cara-memperoleh-modal.html 21 :
18 25-03-2018

9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Didalam berwirausaha ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu
usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa
di dapat dari berbagai cara misalnya denhgan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan
pinjaman. Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu kemitraan atau hubungan sosial yang baik
dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya
sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas. Oleh karena itu
kemitraan sangat dibutuhkan dan merupakan salah satu aspek yang penting dalam
berwirausaha. Sedangkan mengenai pengelolaan atau manajemen dan pemasaran akan lebih
baik bila kita menguasainya lebih jauh sebagai seorang wirausahawan, karena aspek
pengelolaan dan pemasaran merupakan aspek yang memegang peranan penting. Karena
itulah penulis menguraikan pembahasan ini dalam bentuk makalah mengenai bagaimana
mengelola sendiri usaha yang dijalani atau mendatangi konsumen sendiri.
Dalam bab pembahasan, penulis mencoba untuk menguraikan mengenai beberapa
jenis modal usaha yang digunakan oleh umum. Menjadi seorang wirausahawan tidaklah
mudah. Dibutuhkan banyak skill , modal, dan mamajemen yang baik. Tentunya kiat-kiat
keberhasilan wirausaha dari para pakarntya akan sangat membantu bagi mereka yang ingin
memulai suatu usaha.
1.2 R UMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa definisi dari modal.
2. Apa saja yang termasuk ke dalam modal kewirausahaan.
3. Apa perbedaan dari modal aktif dan modal pasif.
4. Bagaimana cara memperoleh modal usaha.
5. Apa saja yang termasuk ke dalam unsur-unsur modal.
6. Apa yang dimaksud dengan modal investasi.

10
7. Bagaimana menghitung modal usaha.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan
sebelumnya. Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
a. untuk menguraikan apa saja konsep dan prinsip dasar modal.
b. untuk mengetahui jenis-jenis modal usaha
c. untuk menguraikan perbedaan antara modal aktif dan modal pasif.
d. untuk menguraikan bagaimana cara memperoleh modal usaha.
e. untuk mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam unsur-unsur modal.
f. untuk mengetahui definisi dan jenis modal investasi.
g. untuk mengetahui apa cara menghitung modal usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap kali kita akan memulai usaha tentu hal yang dipikirkan adalah Modal Usaha. Meski
modal usaha itu bermacam-macam tidak hanya sekedar materi seperti pada ulasan terdahulu,
tetapi pada kesempatan ini akan dibahas mengenai modal usaha yang lebih berkaitan dengan
materi. Menghitung dan menginventarisasi modal usaha akan mempermudah kita melakukan
proyeksi terhadap bisnis kita. Jika berkaitan dengan lembaga keuangan akan sangat penting
untuk mendapatkan kredit dari lembaga keuangan tersebut. Modal usaha biasanya diperoleh
melalui Kredit Modal Usaha Yang difasilitasi oleh lembaga-lembaga keuangan.

A.    DEFINISI MODAL


Dalam kamus bahasa Indonesia “modal” didefinisikan sebagai uang pokok atau uang yang
dipakai sebagai induk untuk berniaga, melepas uang dan sebagainya. Dalam finansial dan
akunting, modal biasanya menunjuk kepada kekayaan finansial, terutama dalam penggunaan
awal atau menjaga kelanjutan bisnis. Awalnya, dianggap bahwa modal lainnya, misal modal
fisik, dapat dicapai dengan uang atau modal finansial.
Definisi modal menurut para ahli:
a.   Prof. Bakker : barang-barang konkret yang masih dalam rumah tangga perusahaan yang
tercatat dalam neraca debet.
b.   Prof Dr. Meij : kolektivitas dari barang-barang modal yang tercatat di neraca sebelah
debet.
 c.   Prof. Polak    : kekuasaan untuk menggunakan barang modal yang tercatat di neraca
sebelah debet.

11
   B.JENIS-JENIS MODAL USAHA

1. Berdasarkan Wujudnya
Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud (tangible)
seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intagible) seperti modal
intelektual, modal sosial, modal moral dan modal mental yang dilandasi agama. Secara garis
besar, modal kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu:
1.      Modal intelektual (Intellectual Capital)
Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai;
pengetahuan (knowledge), kemampuan (capability), ketrampilan (skill), komitmen
(commitment), tanggungjawab (authority)
2.      Modal sosial dan moral
Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat
terbentuk citra diri yang positif.
3.      Modal mental
Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama (spiritual). Diwujudkan
dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan yang dilandasi keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
4.      Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini bukan segala-gala
dan bukan merupakan modal utama, karena modal material dapat terbentuk apabila kita telah
memiliki jenis-jenis modal diatas.
  2.Berdasarkan Kebutuhannya
1.            Modal Investasi Awal
Modal Investasi awal adalah jenis modal yang harus dikeluarkan pada awal memulai usaha,
dan biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal usaha ini adalah bangunan,
peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor dan barang-barang lain yang dipakai
untuk jangka panjang.
Macam-macam Investasi

1. Investasi Baru, artinya pembelian berbagai barang modal untuk jangka waktu
tertentu sebagai tambahan persediaan barang-barang modal yang telah ada
2. Investasi Ulang, artinya nilai dari barang-barang modal yang dipergunakan untuk
mengganti barang modal yang telah tua.
3. Investasi tidak langsung adalah investasi yang terjadi secara tidak langsung sebagai
akibat tambahan permintaan yang mula-mula ditujukan pada barang konsumsi.
4. Investasi bebas, artinya investasi yang tidak tergantung pada besarnya pendapatan.

2.      Modal Kerja


Modal kerja adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membeli atau membuat barang
dagangan Anda. Modal kerja ini bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang order.

12
Prinsipnya, tanpa modal kerja, Anda tidak akan bisa menyelesaikan order Anda atau tidak
memiliki barang dagangan. Nanti, bisa-bisa Anda malah tidak akan dapat pembeli karena
barangnya saja tidak ada. Itulah pentingnya modal kerja.
Modal kerja terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :
1.  Persediaan bahan baku dan barang-barang jadi
Perusahaan manufaktur memerlukan bahan baku untuk memproduksi barang, perusahaan jasa
memerlukan bahan dan pedagang eceran serta grosir memerlukan persediaan barang jadi
untuk dijual.
2.  Promosi, gaji, sewa tempat
Masalah promosi harus diperhatikan dan kebutuhan modal promosi harus dianggarkan, juga
dengan gaji para karyawan, biaya operasional serta untuk sewa gedung.
3.  Asuransi
Polis asuransi harus dibayar ketika usaha dimulai, karena itu perlu modal awal untuk
membayar semua asuransi tersebut, yang tidak kalah penting listrik, telepon,alat tulis kantor,
transportasi dan perizinan, dsb.

Modal kerja dapat dibedakan :

a. Gross Working Capital, yaitu jumlah keseluruhan aktiva lancar


b. Net Working Capital, yaitu jumlah aktiva lancar di atas jumlah utang lancar atau
jumlah aktiva lancar dikurangi jumlah utang lancar.

Unsur-unsur modal kerja :

a. uang kas,
b. piutang dagang,
c. surat berharga,
d. persediaan barang dagangan.

3. Modal Operasional
Modal operasional adalah modal yang harus Anda keluarkan untuk membayar biaya operasi
bulanan dari bisnis Anda. Contohnya pembayaran gaji pegawai, pulsa telepon bulanan, PLN,
air, bahkan retribusi.

C. MODAL AKTIF DAN MODAL PASIF

13
1.Modal Aktif

Modal aktif terbagi menjadi dua, yaitu:


1.        Aktiva Lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali perputaran dalam proses
produksi, biasanya kurang dari satu tahun. Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat diuangkan
dalam waktu yang pendek.

2.        Aktiva Tetap atau Modal tetap adalah Aktiva yang tahan lama yang tidak atau yang
secara berangsur-angsur habis turut serta dalam proses produksi.
Aktiva yang tidak habis dalam proses produksi seperti: Tanah. Sehingga tanah tidak
disusutkan.Sedangkan yang secara berangsur angsur habis adalah Mesin, Kendaraan,
Bangunan, dan peralatan. Aktiva golongan ini disusutkan, sebagai prestasi yang digunakan
dalam proses produksi selama periode tertentu.

2. Modal Pasif

Modal pasif terbagi menjadi dua, yaitu:


a.                     Modal asing ,yaitu modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara
bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut
merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali.
Modal asing jangka pendek dibagi menjadi beberapa bagian lagi diantaranya:
·         Rekening Koran
·         Kredit Dari Penjual
·         Kredit Dari Pembeli
·         Kredit Wesel
Modal asing jangka menengah dibagi menjadi beberapa bagian lagi diantaranya:
·                   Term loan
·                   Leasing
Modal asing jangka panjang dibagi menjadi beberapa bagian lagi diantaranya:
-          Hutang hipotik
-          Cadangan
a)         Cadangan Ekspansi
b)         Cadangan modal kerja
c)         Cadangan selisih kurs
d)        Cadangan untuk menampung hal-hal yang tidak diduga sebelumnya.
-          Obligasia
a)      Obligasi biasa (Bonds)

14
b)      Obligasi pendapatan (income bonds)
c)      Obligasi yang dapat ditukarkan (convertible bonds)
d)     Modal sendiri

-          Modal saham


a)         Saham Biasa (Common Stock)
b)         Saham Preferen (Preferred Stock)
c)         Saham Preferen Kumulatif (Cummulative Prefered Stock)

c. Modal sendiri

D.     CARA MEMPEROLEH MODAL USAHA

1.      Dana sendiri

Kita dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana sendiri. Misalnya dengan
menggunakan dana simpanan yang sudah kita tabung selama ini. Jika belum cukup, maka
kita juga bisa menutupi kekurangan dana tersebut dengan menjual sebagian aset berharga
yang kita miliki saat ini misalnya Logam Mulia atau perhiasan. Tidak ada salahnya sedikit
berkorban untuk kesuksesan bisnis, anggap saja kita sedang berinvestasi untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar setelah usaha kita berhasil berjalan nanti.

2.            Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Ke Bank Atau Koperasi


Kita juga dapat mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank atau Koperasi.
v
Sebelum pengajuan ini tidak jarang pihak Bank atau Koperasi ingin mengetahui profil usaha
yang akan kita buat berupa proposal atau bahkan beberapa meminta kita untuk
menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi
sebuah bisnis dilihat dari Hanya saja, sebagaimana namanya pinjaman kita harus
mengembalikan biaya tersebut dalam jangka waktu tertentu ditambah bunga pinjaman yang
besarannya bekisar antara 8-10% per tahun. Namun demikian, kami menyarankan agar ini
menjadi pilihan terakhir karena  kewajiban pembayaran bunga dan cicilan dapat menjadi
kendala untuk bisnis yang baru mulai berjalan.
Dalam pengajuan permohonan modal usaha ke pihak ketiga, disarankan agar menyiapkan
profil usaha yang akan kita buat berupa proposal atau bahkan beberapa investor atau
perusahaan meminta kita untuk menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk

15
menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat dari sisi Keuntungan Finansial
(Financial Benefit), Keuntungan Secara Makro Ekonomi (Macro Economy Benefit), serta
Keuntungan Sosial (Social Benefit) yang diterima masyarakat berkaitan dengan usaha yang
akan kita bentuk.
3.            Mencari Dana Hibah Perusahaan
Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun
swasta. Saat ini perusahaan-perusahaan besar biasanya memiliki budget atau anggaran
tersendiri untuk membantu membangun perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan
maupun masyarakat umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi CSR
(Corporate Social Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk
event competition.  Oleh karena itu, event tersebut merupakan peluang bagi para calon
pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha kita.
4.      Menjalin Kerja Sama
Jika kita memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan hendak
menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan. Rekan bisnis tersebut
bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga dapat
operasional bisnis sehari-hari. kita juga harus menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil
agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat
perjanjian tertulis untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
5.      Mencari Investor
Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga membantu kita mendapatkan dana
dari pihak ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya memberikan modal berupa dana tanpa
ikut terjun langsung dalam operasional. Hal lain sama seperti cara di atas, hal-hal seperti
pembagian hasil atau kesepakatan lain harus dibuat berupa perjanjian tertulis agar kedua
belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.

E. PENGGUNAAN MODAL USAHA UNTUK BELANJA


Dalam hal menggunakan modal untuk belanja perusahaan dibedakan menjadi 2 (dua) 
macam, yaitu  :
1. Pembelanjaan Parsial, yaitu perusahaan melihat masing-masing aktiva secara individu,
artinya untuk masing-masing aktiva diperlukan dana tersendiri sesuai dengan cara dan
lamanya dana berputar.
2. Pembelanjaan Total, yaitu perusahaan melihat dana yang ditanamkan secara menyeluruh.
Untuk modal permanent memakai modal kontan yang diambil dari modal sendiri atau jangka
panjang, sedangkan untuk modal yang berubah-ubah diambil dari kredit jangka pendek.
F. FUNGSI MODAL PADA PERUSAHAAN

a. membiayai biaya produksi

16
b. menutup kerugian yang diderita
c. memberi kredit pada pihak lain
d. mempertahankan likuiditas

G. PERHITUNGAN MODAL USAHA


 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan modal usaha, yaitu :
a. Kebutuhan uang tunai satu hari
b. Jangka waktu keterikatan modal
BAB III 
PENUTUP
Setelah Anda membaca makalah ini, Kami mengharapkan bahwa Anda dapat
memahami hal-hal apa saja yang berhubungan dengan modal usaha yang telah Kami bahas
pada makalah ini. Kami juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi Anda semua
yang telah membacanya serta dapat menerapkan hal positif yang terkandung dalam makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/196301041988031-
SUGIHARTONO/PERKULIAHAN/Kewirausahaan/Kewirausahaan.pdf,
http://www.alhea.com/ego3/search/web?fcoid=417&fcop=topnav&fpid=27&q=contoh
%20latar%20belakang&ql=&gclid=CJyJw96hpsACFRMqjgodwVcAaA,
http://ccs.infospace.com/ClickHandler.ashx?
ld=20140822&app=1&c=ego3&s=alhea&rc=ego3&dc=&euip=36.80.11.224&pvaid=7f08fbf
1a8944e95821ecd7dbf697c8c&dt
http://silviadewiworld.blogspot.co.id/2016/10/makalah-modal-usaha.html = 21 : 27 (25-03-
2018)

17

Anda mungkin juga menyukai