Anda di halaman 1dari 5

Berharta Rp 14 T, Ini Kisah Jatuh

Bangunnya Penulis Novel Harry Potter


Pencipta Novel Harry Potter J.K. Rowling (Instagram/@pottermore)

Kamu salah satu penggemar novel Harry Potter? Pasti tahu dong siapa pengarangnya? Ya, J.K.
Rowling. Di balik kisah sukses novel garapannya, perjalanan karier wanita kelahiran 1965 ini
gak semulus yang kamu bayangkan.

Mungkin kamu melihatnya sebagai sosok yang sukses. Berkat kecerdikannya meramu cerita
penyihir cilik di Inggris menjadi salah satu karya sastra terbaik abad ini.

Bahkan, saking apiknya novel tersebut sudah diadaptasi dalam bentuk film yang juga menyita
banyak perhatian penggemar.

Jauh sebelum kesuksesannya sebagai penulis, ternyata banyak masalah yang dihadapi J.K.
Rowling. Mulai dari sulitnya mendapatkan penerbit, hingga masalah perceraian keluarga. Gak
jarang kalau J.K. mengalami depresi, bahkan sampai ingin bunuh diri.

Tapi, itu dulu, kini dia sudah menjadi penulis ternama. Karya novel Harry Potter karangannya
saja sudah terjual jutaan kopi dan diterjemahkan ke 73 bahasa.

Bagaimana kisah jatuh bangunnya? Yuk, simak lebih jauh di sini:

Depresi di awal penulisan Novel Harry Potter


Pencipta Novel Harry Potter J.K. Rowling (Instagram/@pottermore)

J.K. Rowling memang hobi menulis. Bahkan, sejak umur enam tahun dia sudah menuliskan
sebuah cerpen.

Dia terus melakoni bakatnya ini hingga dewasa. Puncaknya pada tahun 1990, saat berada di
kereta dari Manchester ke London.

Tiba-tiba terlintas untuk menulis cerita tentang anak laki-laki yang ternyata memiliki bakat
menjadi penyihir tapi baru mengetahuinya ketika mendapatkan undangan dari sekolah sihir.

Setibanya di rumah, dia langsung menuliskannya di selembar kertas yang kemudian menjadi
awal mula novel Harry Potter.

Antusiasme menulis cerita sedang berapi-api kala itu, tapi kemudian kabar duka datang. Sang
bunda meninggal dunia, dan membuatnya depresi.

Hijrah ke Portugal, menikah, kemudian bercerai


Pencipta Novel Harry Potter J.K. Rowling (Instagram/@pottermore)
Beberapa bulan pascameninggalnya sang bunda, J.K. memutuskan untuk hijrah ke Portugal.
Menjadi seorang pengajar bahasa Inggris.

Setelah beberapa bulan, akhirnya dia menemukan tambatan hati seorang jurnalis TV bernama
Jorge Arantes. Selama pernikahannya ini, J.K. kembali rajin menulis dan telah menyelesaikan
tiga seri Novel Harry Potter.

Tapi sayang, pernikahannya harus kandas pada tahun 1993. J.K. harus terusir dari Portugal
bersama dengan anak yang baru dilahirkannya. Dia pun memutuskan untuk kembali ke Inggris
dan tinggal di rumah adiknya.

Baca juga: JK Rowling dan 2 Orang Kaya Ini Ogah Pakai Kartu Kredit, Ini Alasannya

Gak punya uang, hingga depresi berat


Novel Harry Potter (Instagram/@pottermore)

Tahun 1993 merupakan masa-masa terberat baginya. Bercerai dengan suami, tidak memiliki
pekerjaan, dan harus mengurus seorang anak yang masih bayi.

Bahkan, dokter mendiagnosisnya mengalami depresi berat hingga berpotensi membuatnya akan
bunuh diri.

Tapi, dia berusaha tetap kuat dan menyewa apartemen kecil di Edinburgh. Untuk hidup sehari-
hari, dia hanya mengandalkan tunjangan dari pemerintah sebesar 70 poundsterling per minggu.

Dengan uang segitu, hanya cukup untuk membeli makanan-makanan dan pakaian untuk
anaknya.

Kondisi menyedihkan itu terjadi dalam waktu cukup lama. Tapi, dia tetap berpegang teguh pada
kegemarannya, yaitu menulis. Di masa-masa sulit itu ia justru lebih memilih untuk melanjutkan
novel Harry Potter karena merasa yakin akan sukses.

Bolak-balik ditolak 12 penerbit


Pencipta Novel Harry Potter J.K. Rowling/Instagram @pottermore)

Akhirnya penyempurnaan untuk novel Harry Potter pertama yang berjudul “Philosopher’s
Stone” selesai di tahun 1995. Menulis cerita ini bukanlah hal mudah. Pasalnya, J.K. harus
menuliskannya bolak-balik hingga menjadi cerita sempurna sebanyak 15 kali.

Jalannya untuk menerbitkan novel fiksi dunia penyihir ini ternyata juga gak mudah. Dia telah
mengirimkan naskahnya ke 12 penerbit. Namun, semua menolaknya, dengan alasan cerita
tersebut sulit dicerna oleh anak-anak.
Di tengah keputusasaan, tahun 1996, akhirnya ada sebuah penerbit di London, Bloomsbury yang
mau menerbitkan buku karangannya. Tapi, mereka tidak menjanjikan buku tersebut akan laku
diperjualkan.

Novel “Philosoper’s Stone” laris sampai Amerika Serikat


Novel Harry Potter (Instagram/@pottermore)

Novel “Harry Potter and The Philosopher’s Stone” akhirnya resmi diluncurkan pada Juni 1997.
Sebanyak 1.000 kopi disebar, dan didistribusikan ke toko buku. Tak disangka, cerita yang ditulis
J.K. dengan penuh masalah kehidupan laku keras!

Berbagai penghargaan sebagai buku anak-anak terbaik berhasil disabet dalam waktu kurang dari
satu tahun pascapenerbitan. Ketenarannya terdengar hingga penerbit Amerika Serikat di tahun
1998.

Scholastic Inc. salah satu perusahaan penerbitan buku asal Amerika akhirnya menawarkan J.K.
penawaran yang menarik. Mereka rela membayar US$ 105.000 atau Rp 1,5 miliar untuk
memiliki hak terbit bagi pasar pembaca Amerika Serikat.

Dengan uang segitu, J.K. Rowling memutuskan untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Dia pun
membeli sebuah rumah flat di Edinburgh.

Menjadi seorang penulis terkaya di dunia berharta US$ 1


miliar
Pencipta Novel Harry Potter J.K. Rowling

Kesuksesan ternyata gak cuma terjadi pada novel Harry Potter pertama. Tapi, untuk seri-seri
selanjutnya.

Dikutip dari wealthygorilla, Harry Potter Goblet of Fire yang dirilis tahun 2000 berhasil terjual 3
juta kopi di 48 jam pertama perilisannya.

Kemudian, rekor penjualan kembali diraih pada buku “Harry Potter and Half Blood Prince” yang
terjual 9 juta kopi dalam waktu 24 jam pertama dirilis.

Gak cuma itu, kisah Harry Potter juga diadaptasi ke sebuah film. Pendapatannya sangat fantastis,
dikutip dari Tribun, film “Harry Potter and The Deathly Hallows” yang tayang tahun 2011 saja
berhasil memperoleh keuntungan Rp 17 triliunan.

Jatuh, bangun, creator novel Harry Potter akhirnya terbayarkan dengan kesuksesannya. Kini,
J.K. Rowling pun masuk ke dalam kategori penulis tajir di dunia dengan kekayaan mencapai
US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliunan. (Editor: Chaerunnisa)

Anda mungkin juga menyukai