Oleh:
Putu Diva Tryatra Sanjaya 1404105063
Agus Setiawan 1404105064
I Putu Eka Darmawan 1404105067
Komang Yogi Pragatama 1404105068
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................................1
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................37
ii
4.1 Kesimpulan........................................................................................................37
4.2 Saran..................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................38
iii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Ida Sang
Hyang Widhi Wasa. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah
Beliau, tugas Metode Pelaksanaan, Operasi dan Pemeliharaan Tahun 2016 dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tidak lupa juga kami ucapkan
terima kasih kepada dosen pengajar dan tak lupa seluruh pihak yang telah membantu
kelancaran penyelesaian tugas ini
Kami sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam
penulisan tugas ini, apabila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan dalam tugas ini,
kami selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan
kritik dan juga saran seperlunya.
Akhir kata, semoga tugas ini dapat memberikan manfaat dan bahan
pembelajaran kepada kita semua.
Penulis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah pelaksanaan konstruksi bendungan ini adalah:
1. Mengetahui alat-alat apa saja yang dipergunakan dalam pelaksanaan
konstruksi bendungan
1
2. Mengetahui fungsi dari alat-alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan
konstruksi bendungan
3. Sebagai refrensi pembelajaran dalam metode yang digunakan dalam
pelaksanaan konstruksi bendungan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bendungan atau dam adalah sebuah struktur konstruksi yang dibangun untuk
menahan laju air atau sungai bawah tanah yang pada umumnya akan menjadi waduk
atau danau artificial. Bendungan pada umumnya memiliki tujuan utama untuk
menahan air tetapi juga memiliki bagian yang disebut pintu air atau tanggul yang
digunakan untuk mengelola, mencegah atau membuang aliran air ke daerah lain,
secara bertahap atau berkelanjutan. Seringkali juga bendungan digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA.
3
bawah tanah, weir, bendungan pengalihan (diversion dam), dry dam ataupun tailings
dam.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Besarnya kerugian-kerugian yang mungkin akan diderita, apa bila terjadi
banjir-banjir besar pada periode pelaksanaan konstruksi bendungan.
2. Perbaikan Pondasi
Pondasi alas suatu bendungan berfungsi sebagai pendukung semua beban yang
diteruskan oleh bendungan yang bersangkutan. Sesudah penimbunan tubuh
bendungan selesai dilaksanakitn, maka perubahan-perubahan yang terjadi pada
lapisan pondasi sudah tidak mungkin lagi dapat dilihat secara visuil. Demikian
pula perbaikan-perbaikan yang diperlukan pada pondasi tersebut sudah tidak lagi
dapat dilaksanakan secara sederhana. Mengingat hal-hal tersebut, maka sebelum
penimbunan dimulai, supaya perbaikan yang diperlukan dilaksanakan secara
cermat dan hati-hati, agar perbaikan pondasi (foundation treatment) tersebut dapat
mencapai kwalitas yang diharapkan. Karena lapisan-lapisan bawah pondasi tidak
dapat dilihat secara visuil, sedang penelitianpenelitian yang dilaksanakan hingga
tahapan rencana teknis sangatlah terbatas adanya, sehingga masih banyak
problema-problema teknis yang tidak diketahui secara pasti. Karena itu rencana
teknis perbaikan pondasi yang sudah ada biasanya baru berupa rencana yang
masih kasar.
6
lainnya diperlukan kekuatan geser yang memadai serta ketahanan lapisan-
lapisannya terhadap gejala sufosi.
3. Bangunan Pelimpah
Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk
ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian-bagian
penting daribangunan pelimpah :
2) Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier,
flood way).
7
Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi air
agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah
hilir bangunan pelimpah.
4. Kanal (canal)
5. Reservoir
6. Stiling basin
Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.
Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan yang
lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan alat untuk
membuka, mengatur dan menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan
kea rah melintang atau memenjang di dalam saluran airnya.
8. Drainage Gallery
8
9. Pintu Air (gates)
Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik
yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah :
Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat
digerakkan untuk membuka , mengatur dan menutup aliran air.
Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang
digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang
direncanakan.
c. Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk
menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari
pintu air ke dalam konstruksi beton.
d. Hoist
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan
ditutup dengan mudah.
9
3.2 Metode Pegerjaan Bendungan
10
3.2.2 Pembuatan Diversian Tunnel (Saluran Pengelak)
11
3.2.3 Bendungan Pengelak
12
Selanjutnya, air yang ada di dalam bendungan pengelak akan dikuras
habis menggunakan pompa untuk mempermudah pengerjaan pondasi pada
inti bending.
13
14
3.2.5 Pekerjaan Beton
15
b) Truck Mixer, berfungsi untuk mendistribusikan campuran beton dari
Concrete Batching Plant menuju lokasi proyek
16
3.2.6 Pekerjaan Badan Bendung
17
lapisan batuan dan nantinya akan diledakan dengan bantuan
detonator.
18
Zona 2 (Random Tanah)
19
Zona 4 (Rip Rap)
20
3.2.6.3 Tahap Pekerjaan Drainase Air Hujan pada Kaki Bendungan
21
3.2.6.4 Tahap Pekerjaan Perkerasan Puncak Bendungan
22
3.3.1.1 Pembuatan Diversion Tunnel
Gambar Excavator
23
Gambar Boom Hydraulic Drill
24
Gambar Dump Truck
3.3.1.3 Proses pengeluaran air yang terdapat pada tanggul penahan air /
overdam
25
3.3.1.4 Pekerjaan pembuatan Abutment pada bendungan
26
Gambar giant breaker
27
3.3.1.8 Tahapan selanjutnya adalah pekerjaan beton
28
Gambar Truk Mixer
29
Pada pekerjaan galian badan bendungan utama, untuk
memudahkan pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan galian maka
dibuatkan patok-patok sebagai batas awal, batas akhir, kemiringan
galian dan elevasi rencana dari badan bendungan utama. Pada proses
penggalian ini digunakan beberapa alat berat yaitu berupa excavator
untuk menggali tanah dasar pada lokasi pembangunan badan bendung
guna nantinya akan digunakan untuk pekerjaan timbunan pada badan
bendung utama. Apabila tanah dasar pada lokasi terdiri dari batuan
keras maka diperlukan bantuan alat berat berupa Boom Hydraulc Drill
guna menanamkan dinamit kedalam lapisan batuan dan nantinya akan
diledakan dengan bantuan detonator.
30
bendungan. Pekerjaan timbunan pada badan bendung utama ini terdiri
dari beberapa tipe atau zona, antara lain :
31
Zona 2 (Random Tanah)
32
Zona 3 (Timbunban Filter/Pasir)
33
Zona 4 (Rip Rap)
34
Gambar Dump Truck Gambar
Compactor
3.3.2.3 Tahap Pekerjaan Drainase Air Hujan pada kaki Bendungan (Down
Stream)
35
Gambar Concrete Pump
Gambar Compactor
36
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada metode pelaksanaan bendungan urugan (inti tanah) ini, alat-alat yang
digunakan meliputi excavator, bulldozer, dump truck, loader, compactor, boom
hydraulic drill, poma air, grout hole drill, concrete batching plat, truck mixer,
concrete pump, giant breaker, dan air compressor Dalam pelaksanaan metode ini
secara langsung, kita minimal sudah mengetahui proses persiapan bahan, jenis dan
fungsi alat-alat yang digunakan, serta metode dalam pelaksanaan pengerjaan
bendungan urugan. Keberadaan alat-alat berat ini saling mendukung satu ama lain
sehingga segala proses yang ad adapt berjalan degan baik dan selesai tepat waktu.
Untuk itu diperlukan wawasan serta skill yang baik dalam pengoperasian alat-alat ini
sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
4.2 Saran
1. Sebaiknya kita sebagai ahli ketekniksipilan harus menguasi metode dan alat-
alat yang digunakan dalam penerjaan bendungan urugan, karena hal tersebut
menunjang dalam pelaksnaan pembangunan di lapangan dan dapat berjalan
dengan efektif dan efisien.
2. Sebaiknya dalam pelaksanaan pengerjaan bendungan hendaknya kita wajib
memenuhi aspek keamanan, aspek kekuatan dan aspek ekonomis sehingga
dapat menghasilkan hasil yang maksimal.
37
DAFTAR PUSTAKA
Rostiyanti, Susy Fatena. 2008. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
38