Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah
penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994).

Penyimpanan mempunyai konotasi yang negatif yang berhubungan dengan


hukum. Seorang bidan dinyatakan profesional bila ia mempunyai etika. Semua
profesi kesehatan memiliki etika profesi, namun demikian etika dalam kebidanan
mempunyai kekhususan. Sesuai dengan peran dan fungsnya seorang bidan
bertanggung jawab menolong persalinan. Dalam hal ini bidan mempunyai hakim
untuk mengambil keputusan sendiri yang berhubungan dengan tanggung jawabnya.
Untuk melakukan tanggung jawab ini seorang bidan harus mempunyai pengetahuan
yang memadai dan harus selalu memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika
yang berhubungan dengan ibu dan bayi.

Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial


masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpanan etik sebagai
akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap
nilai. Arus kesejagatan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi
pelayanan kebidanan. Dengan demikian penyimpanan etik mungkin saja akan terjadi
juga dalam praktik kebidanan misalnya dalam praktik mandiri, tidak seperti bidan
yang bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya, bidan praktik mandiri
mempunyai tanggung jawab yang lebih besar karena harus mempertanggung
jawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini bidan praktik mandiri menjadi
pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali
pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpanan etik.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu etik dan moral?

b. Apa saja masalah etik dan moral yang mungkin terjadi dalam praktek
kebidanan?

c. Apa bedanya issue etik dalam kebidanan dengan issue moral dalam
kebidanan?

d. Apa bedanya konflik moral dengan dilema moral?

e. Bagaimana masalah etik moral yang berhubungan dengan teknologi

1.3 Tujuan

Melalui makalah ini kita sebagai tenaga kesehatan bidan dapat mengetahui
apasaja masalah etik moral yang mungkin terjadi dalam praktik kebidanan sehingga
kita tau bagaimana cara bersikap/etik moral dalam melaksanakan profesi kita dalam
berpraktik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etik Dan Moral

Etik merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dan nilai
benar atau salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Etika adalah suatu cabang ilmu filsafat tentang apa yang baik dan buruk dan
bertentang hak dan kewajiban moral (akhlak)

Moral merupakan ajaran tentang baik atu buruk yang diterima secara umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti dan asusila.

Bidan dihadapkan pada dilema etik; membuat keputusan dan bertindak didasarkan
atas keputusan yang dibuat berdasarkan intuisi; mereflekasikan pada pengalamannya
atau pengalaman rekan kerjanya.

2.2 Istilah-istilah dalam Etik :

a. Legislasi (Lieberman, 1970)

Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan
erat dengan tindakan.

b. Lisensi

Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah


diterapkan. Tujuannya untuk membatasi pemberian wewenang dan untuk meyakinkan
klien

c. Deontologi/Tugas

Keputusan yang diambil berdasarkan keserikatan/berhubungan dengan tugas.


Dalam pengambilan keputusan, perhatian utama pada tugas.

d. Hak

Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda
dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.

e. Instusioner

3
Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilema etik dari kasus
perkasus.

f. Beneficience

Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan.

g. Mal-efecience

Keputusan yang diambil merugikan pasien

h. Malpraktek/lalai

Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien, tidak melaksanakan tugas sesuai


dengan standar, melakukan tindakan yang mencederai klien, klien cedera karena
kegagalan melaksanakan tugas.

i. Malpraktek terjadi karena

ceroboh, lupa, dan gagal mengkomunikasikan

Bidan sebagai petugas kesehatan sering berhadapan dengan masalah etik yang
berhubungan dengan hukum. Sering masalah dapat diselesaikan dengan hukum, tetapi
belum tentu dapat diselesaikan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai etik.
Banyak hal yang bisa membawa seseorang bidan berhadapan dengan masalah etik.

Contoh kasus :

Di sebuah desa terpencil seorang ibu yang mengalami pendarahan postpartum


setelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk
diberikan suntikan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang
menyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikan karena
kemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bila
terjadi pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien,
dan yang lebih fatal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalam
hal ini bidan bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Walaupun
bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik itulah keputusan yang terbaik yang
harus ia lakukan (Deontologi)

Contoh lain

Seorang bidan praktik mandiri memberikan vitamin secara rutin hanya karena
ingin mencapai bonus yang dijanjikan oleh perusahaan obat (Mal-efecience). Dalam

4
kasus ini bidan telah memanfaatkan pasiennya sebagai obyek untuk memperoleh
keuntungan bagi dirinya sendiri.

2.3 kewajiban dalam pekerjaan

Sangat jelas bahwa kewajiban harus mendapat pengakuan hukum. Bidan


dalam melaksanakan peran dan fungsinya wajib memberikan asuhan kepada semua
pasiennya (ibu dan bayi), termasuk orang lain yang secara langsung juga memberikan
asuhan kepada pasien tersebut misalnya orang tua/keluarga pasien.

Kewajiban bidan yang antara lain :

a. Memberikan informasi kepada klien dan keluarganya

b. Memberikan penjelasan tentang resiko tertentu yang mungkin terjadi dalam


memberikan asuhan atau prosedur kebidanan.

Kewajiban ini telah diatur dalam PP 32 tentang tenaga kesehatan yang merupakan
pedoman yang harus dipergunakan oleh tenaga kesehatan sebagai petunjuk dalam
menjalankan profesinya secara baik, juga dalam kode etik maupun standar profesi
yang disusun oleh profesi.

2.4 Rekomendasi

a. Bidan harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam berbagai


aspek agar dapat membuat keputusan klinis dan secara teoritis agar dapat
memberikan pelayanan yang aman dan memuaskan kliennya.

b. Bidan wajib memberikan informasi secara rinci dan jujur dalam bentuk yang
dapat dimengerti oleh si wanita dengan menggunakan media alternatif dan
penterjemah apabila diperlukan, begitu juga tatap mata langsung.

c. Bidan dan petugas kesehatan lain perlu belajar untuk membantu wanita
melatih diri dalam menggunakan haknya dan menerima tanggungjawab untuk
etika tetapi juga melegakan profesional kesehatan. Memberikan jaminan
bahwa para petugas kesehatan sudah memberikan asuhan yang terbaik dan
memastikan bahwa wanita itu sudah diberikan informasi yang lengkap tentang
implikasi dari keputusan mereka dan mereka telah memenuhi tanggungjawab
moral mereka.

d. Dengan memfokuskan asuhan yang berpusat pada wanita dan berdasarkan


fakta, diharapkan bahwa konflik dapat ditekan serendah mungkin.

5
e. Tidak perlu takut akan konflik tetapi mengupayakan sebagai suatu
kesempatan perubahan.

2.5 Masalah Etik Dan Moral Yang Mungkin Terjadi Dalam Praktek Kebidanan

Tuntutan etik adalah hal penting dalam kebidanan karena :

a. Bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat

b. Bertanggung jawab atas keputusan yang diambil

Untuk menjalankan praktik kebidanan dengan baik dibutuhkan :

a. Pengetahuan klinik yang baik

b. Pengetahuan yang up to date

c. Memahami issue etik dalam pelayanan kebidanan

Harapan Bidan dimasa depan :

a. Bidan dikatakan profesional, apabila menerapkan etika dalam menjalankan


praktik kebidanan (Daryl Koehn, Ground of Profesional Ethis, 1994)

b. Dengan memahami peran bidan = tanggung jawab profesionalisme bidan


terhadap pasien atau klien akan meningkat

c. Bidan berada dalam posisi baik = memfasilitasi klien dan membutuhkan


peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menerapkan dalam strategi
praktik kebidanan

2.6 Issue Etik Dalam Kebidanan Dengan Issue Moral Dalam Kebidanan

2.6.1 Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan

Issue adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu


lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian.

Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang


berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan
yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan
buruknya.

Beberapa pembahasan masalah etik dalam kehidupan sehari hari adalah sebagai
berikut:

6
a. Persetujuan dalam proses melahirkan.

b. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.

c. Kegagalan dalam proses persalinan.

d. Pelaksanan USG dalam kehamilan.

e. Konsep normal pelayanan kebidanan.

f. Bidan dan pendidikan seks.

Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:

a. Perawatan intensif pada bayi.

b. Skreening bayi.

c. Transplantasi organ

Transplantasi adalah pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh
ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh
yang sama. Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat dibedakan
menjadi:

1. Autotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat


lain dalam tubuh orang itu sendiri.

2. Homotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh


seseorang ke tubuh orang lain.

3. Heterotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari suatu


spesies ke tubuh spesies lainnya.,

d. Teknik reproduksi dan kebidanan.

e. Bayi tabung

Bayi tabung adalah upaya jalan pintas untuk mempertemukan sel sperma dan
sel telur diluar tubuh (in vitro fertilization). Setelah terjadi konsepsi hasil
tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu atau embrio transfer
sehingga dapat tumbuh menjadi janin sebagaimana layaknya kehamilan biasa.
Status bayi tabung ada 3 macam :

1. Inseminasi buatan dengan sperma suami.

7
2. Inseminasi buatan dengan sperma donor.

3. Inseminasi bautan dengan model titipan.

Beberapa contoh mengenai isu etik dalam pelayananan kebidanan berhubungan


dengan masalah-masalah sebagai berikut:

a. Agama / kepercayaan.

b. Hubungan dengan pasien.

c. Hubungan dokter dengan bidan.

d. Kebenaran

e. Pengambilan keputusan

f. Pengambilan data

g. Kematian yang tenang

h. Kerahasiaan

i. AIDS

j. In-vitro vertilization

Dalam hal ini bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalam setiap tindakannya
dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan
profesional.

2.6.2 Issue moral dalam pelayanan kebidanan

Issue moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang


berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya
dengan pelayanan kebidanan. Beberapa contoh issue moral dalam kehidupan sehari-
hari:

A. Kasus abortus.

Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mencapai viabilitas dengan
usia kehamilan < 22 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram.

Hukum Aborsi

8
Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin
termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”

Yang menerima hukuman adalah:

1. Ibu yang melakukan aborsi

2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi

3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi

Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh bidan untuk turut andil, upaya untuk
menurunkan kematian ibu dengan aborsi :

a. Mencegah terjadinya KTD dengan cara :

1. melakukan advokasi kemasyarakat tentang isu – isu kespro

2. consent inform kepada klien kontrasepsi

3. Melakukan konseling pada perempuan dengan masalah KTD, tanpa sikap


menghakimi

b. Sampaikan informasi yang diperlukan, misalnya :

1. Prosedur aborsi yang aman, kemungkinan efek samping

2. Macam aborsi tidak aman dan dampaknya

3. Resiko dari setiap keputusan yang diambil klien

c. Cara mencegah KTD dikemudian hari

Untuk kasus-kasus tertentu (KTD akibat perkosaan)/klien tetap memutuskan ingin


mengakhiri kehamilannya, rujuk klien kepada tenaga kesehatan yang memiliki
keahlian dan keterampilan untuk tindakan aborsi yang aman.

a. Keputusan untuk terminasi kehamilan

b. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan
sehari-hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang.

Masalah Etik Moral yang Berhubungan Dengan Teknologi

B. Euthanasia

9
Euthanasia berasal dari Bahasa Yunani adalah praktik pencabutan kehidupan
manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau
menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan dengan cara memberikan
suntikan yang mematikan.

Aturan hukum mengenai masalah ini berbeda-beda di tiap negara dan


seringkali berubah seiring dengan perubahan norma-norma budaya maupun
ketersediaan perawatan atau tindakan medis.

C. Adopsi

Adopsi berasal dari kata “adaptie” dalam bahasa Belanda. Menurut kasus
hukum berarti “Pengangkatan seorang anak untuk anak kandungnya sendiri”. Dalam
bahasa Malaysia dipakai kata adopsi, berarti anak angkat atau mengangkat anak.
Sedangkan dalam Bahasa Inggris, “Edoft” (Adaption), berarti pengangkatan anak
atau mengangkat anakanak.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Istilah atau kata etika sering kita dengar, baik di ruang kuliah maupun dalam
kehidupan sehari-hari tidak hanya dalam segi keprofesian tertentu, tetapi menjadi
kata-kata umum yang sering digunakan, termasuk diluar kalangan cendekiawan.
Dalam profesi bidan “etika” lebih dimengerti sebagai filsafat moral. Berdasarkan
pembahasan diatas kita telah mengetahui etika serta nilai dalam profesi kebidanan.
Dengan kita mengetahui nilai etika kebidanan maka dalam penyerapan dan

10
pembentukan nilai oleh tenaga bidan dapat dilakukan dengan tepat dan tidak
melenceng dari nilai serta kode etik kebidanan.

3.2 Saran

Diharapkan tenaga bidan memahami tentang apa itu etika kebidanan sehingga
dengan mudah menyerap dan membetuk nilai etika kebidanan. Sehingga pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat tidak mengecewakan dan tidak ada pihak yang
dirugikan

DAFTAR PUSTAKA

IBI. 2006. 50 Tahun IBI; Menyongsong Masa Depan. Jakarta: IBI


Safitri, Arindi. ISU ETIK DAN DILEMA DALAM KESEHATAN.
https://www.academia.edu/7431973/ISU_ETIK_DAN_DILEMA_DALAM_KESEHATAN

11

Anda mungkin juga menyukai