Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DIABETES MELLITUS

(TUGAS AKHIR MATA KULIA BAHASA INDONESIA)

OLEH:

NAMA : NOMENSON MANIMOY

NIM : 139902719

KELAS :A

SEMESTER : I

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

PRODI S1 KEPERAWATAN

KUPANG

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga Makalah ini dapat di selesaikan. Makalah ini disusun
berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk memenuhi Tugas.

Dengan ini penulis ucapkan terimahkasi kepada Bpk. Patrisius Kami selaku
Dosen Mata Kulia STikes Maranatha Kupang. Penulis juga mengucapkan kepada
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga Makalah
yang penulis buat bisa bermanfaat bagi pribadi maupun yang membaca.

Dan harapan Penulis, semoga Makalah ini, dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi Makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman Penulis, Penulis yakin


masih banyak kekurangan dalam Makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, masih
banyak kelemahan dan kekurangan. Setiap saran keritik, dan komentar yang
bersifat membangun dari pembaca sangat Penulis harapkan untuk meningkatkan
kualitas dan menyempurnakan Makalah ini.

Kupang,10 januari 2020

Penulis.

i
DAFTAR ISI

Halama

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang...............................................................................................1

1.1. Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.1. Tujuan............................................................................................................1

1.1. Manfaat..........................................................................................................1

1.4.1. Manfaat Teoritis.................................................................................1

1.4.2. Manfaat Praktis...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

1.1. Definisi Diabetes Mellitus...................................................................................3

1.2. Tipe Diabetes Mellitus.........................................................................................3

1.3. Etiologi..................................................................................................................4

1.4. Gejalah Diabetes Mellitus...................................................................................4

1.5. Pengobatan.............................................................................................................5

1.6. Komplikasi Akut..................................................................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................7

3.1. Kesimpulan....................................................................................................7

3.2. Saran..............................................................................................................7

3.3. Saran Untuk Dosen Mata Kulia.....................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Diabetes mellitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh


ketiadaan absolute insulin atau insensivitas terhadap insulin. Diabetes
mellitus disebabkan oleh oenurunan kecepatan insulin oleh sel-sel beta pula
Langerhans. Biasanya dibagi dalam dua jenis berbeda: diabetes javanilis,
yang biasanya tetapi tak selalu, dimulai mendadak pada awal kehidupan dan
diabetes dengan awitan maturitas yang dimulai di usia lanjut dan terutama
pada orang kegemukan.

Penderita penyakit diabetes mellitus dapat meninggal karena penyakit


yang dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini,
misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf. Penyebab
diabetes mellitus dapat disebabkan oleh berbagai hal, dan juga terdapat
berbagai macam tipe diabetes mellitus. Ada beberapa gejala yang
ditiimbulkan bagi penderita diabetes mellitus, serta cara mengobatinya.
Kesemuanya akan dibahas di dalam makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah yang dibuat, yaitu:

1. Apa itu diabetes mellitus?


2. Berapa macam penyakit diabetes mellitus?
3. Apa penyebab dari diabtes mellitus?
4. Apa gejala-gejala penderita diabetes mellitus?
5. Bagaimana cara pengobatan penderita penyakit diabetes mellitus?

1,3. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah, yaitu untuk mengetahui lebih spesifik


mengenai penyakit diabetes mellitus.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh, yaitu dapat mengetahui mengenai penyakit


diabetes mellitus, penyebab penyakit, gejala penyakit, dan pengobatan untuk
penyakit diabetes melltus, serta komplikasi dari penyakit.

1.4.1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan penyakit dalam masyarakat


mengenai penyakir Diabetes mellitus dan nefrolithiasis.

1
b. Pengembangan ilmu pengetahuan antara lain tentang hubungan
penyakit Diabetes mellitus dengan nefrolithiasis dan pencegahannya

1.4.2. Manfaat Praktis

a. Penilitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan


pencegahan terhadap penyakit nefrolihiasis terutama pada para
penderita penyakit Diabetes mellitus
b. Sebagai masukan bagi pihak yang akan melanjutkan penilitian
ataupun melakukan penelitian yang berhubungan dengan penilitian
ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Diabetes Mellitus

Diabetes adalah kata Yunani yang berarti mengalirkan/ mengalihkan


(siphon). Mellitus adalah kata Latin untuk madu, atau gula. Diabetes mellitus
adalah penyakit di mana seseorang mengeluarkan/mengalirkan sejumlah
besar urin yang terasa manis.

Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan hormon


yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari
darah. Penyakit ini timbul ketika di dalam darah tidak terdapat cukup insulin
atau ketika sel-sel tubuh kita dapat bereaksi normal terhadap insulin dalam
darah.

2.2. Tipe Diabetes Mellitus

Terdapat tiga macam tipe diabetes mellitus, yaitu:

1. Diabetes Mellitus Tipe I

Diabetes mellitus tipe I adalah penyakit hiperglikemia akibat


ketiadaan absolute insulin. Penyakit ini disebut diabetes mellitus dependen
insulin (DMDI). Pengidap penyakit ini harus mendapatkan insulin
pengganti. Diabetes tipe I biasanya dijumpai pada orang yang tidak gemuk
berusia kurang dari 30 tahun, dengan perbandingan laki-laki sedikit lebih
banyak daripada wanita. Karena insidens diabetes tipe I memuncak pada
usia remaja dini, maka dahulu bentuk ini disebu sebagai diabetes juvenile.
Namun, diabetes tipe I dapat timbul pada segala usia.

2. Diabetes Mellitus Tipe II

Diabetes mellitus tipe II adalah penyakit hiperglikemia akibat


insensitivitas sel terhadap insulin. Kadar insulin mungkin sedikit menurun
atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh
sel-sel beta pancreas, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagai
noninsulin dependent diabetes mellitus (NIDDM). Diabetes mellitus tipe II
biasanya timbul pada orang yang berusia lebih dari 30 tahun, dan dahulu
disebut sebagai diabetes awitan dewasa. Pasien wanita lebih banyak
daripada pria.

3. Diabetes Gestasional

3
Diabetes gestasiional terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak
mengidap diabetes. Sekitar 50% wanita pengidap kelainan ini akan
kembali ke status nondiabetes setelah kehamilan berakhir. Namun, risiko
mengalami diabetes tipe II pada waktu mendatang lebih besar daripada
normal.

2.3. Etiologi

1. Etiologi Diabetes Mellitus Tipe I

Diabetes tipe I diperkirakan timbul akibat destruksi otoimun sel-sel


beta pulau Langerhans yang dicetuskan oleh lingkungan. Serangan
otoimun dapat timbul setelah infeksi virus misalnya gondongan (mumps),
rubella, sitomegalovirus kronik, atau setelah pajanan obat atau toksin
(misalnya golongan nutrosamin yang terdapat pada daging yang
diawetkan.

2. Etiologi Diabetes Mellitus Tipe II

Diabetes mellitus tipe II tampaknya berkaitan dengan kegemukan.


Selain itu, pengaruh geneti, yang menentukan kemungkinan seseorang
mengidap penyakit ini, cukup kuat. Diperkirakan bahwa terdapat suatu
sifat genetik yang belum teridentifikasi yang menyebabkan pancreas
mengeluarkan insulin yang berbeda, atau menyebabkan reseptor insulin
atau perantara kedua tidak dapat berespons secara adekuat terhadap
insulin. Juga mungkin terdapat kaitan genetic antara kegemukan dan
tangsangan berkepanjangan reseptor-reseptor insulin. Rangsangan
berkepanjangan atas reseptor-reseptor tersebut dapat menyebabkan
penurunan jumlah reseptor insulin yang terdapat di sel-sel. Hal ini disebut
downregulation.

3. Etiologi Diabetes Gestasional

Penyebab diabetes gestasional dianggap berkaitan dengan peningkatan


kebutuhan energi dan kadar estrogen dan hormone pertumbuhan yang
terus menerus tinggi selama kehamilan. Hormon pertumbuhan dan
estrogen merangsang pengeluaran insulin dan dapat menyebabkan
gambaran sekresi berlebihan insulin seperti diabetes tipe II yang akhirnya
menyebabkan penurunan responsivitas sel. Hormon pertumbuhan memiliki
beberapa efek anti-insulin, misalnya perangsangan glikogenolisis
(penguraian glikogen) dan penguraian jaringan lemak. Semua faktor ini
mungkin berperan menimbulkan hiperglikemia pada diabetes gestasional.
Wanita yang mengidap diabetes gestasional mungkin sudah memiliki
gangguan subklinis pengontrolan glukosa bahkan sebelum diabetesnya
muncul.

4
2.4. Gejala Diabetes Mellitus

Gejala awal diabetes adalah penderita merasa lemas, tidak bertenaga, ingin
makanan yang manis, sering buang air kecil, dan mudah sekali merasa haus.
Dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu
berbagai komplikasi kronis, seperti:

 Gangguan pada mata dengan potensi berakibat pada kebutaan


 Gangguan pada ginjal hingga berakibat pada gagal ginjal
 Gangguan pada jardiovaskula, disertai lesi membrane basalis yang dapat
diketahui dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop elektron
 Gangguan pada sistem saraf hingga disfungsi autonom, foot ulcer,
amputasi, charcit joint, dan disfungsi seksual.

Dan gejala lain seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria, dan hiperosmolar


nonketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma. Kata diabetes mellitus
itu sendiri mengacu pada simtoma yang disebut glikosuria, atau kencing manis,
yang terjadi jika tidak segera mendapatkan perawatan.

2.5. Pengobatan

Tujuan pengobatan diabetes mellitus adalah secara konsisten menormalkan


kadar glukosa darah dengan variasi minimum. Penelitian-penelitian erakhir
mengisyaratkan bahwa mempertahankan glukosa darah senormal dan sesering
mungkin dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian. Tujuan ini dicapai
melalui berbagai cara, yang masing-masing disesuaikan secara individual.

1. Insulin: pengidap diabetes tipe I memerlukan terapi insulin. Tersedia


berbagai jenis insulin dengan asal dan kemurnian yang berbeda-
beda.insulin juga berbeda-beda dalam aspek saat awitan kerja, waktu
puncak kerja, dan lama kerja. .pengidap diabetes tipe II, walaupun
dianggap tidak bergantung insulin, juga dapat memperoleh manfaat dari
terapi insulin. Pada pengidap diabetes tipe II, mungkin terjadi defisiensi
pelepasan insulin atau insulin yang dihasilkan kurang efektif karena
mengalami sedikit perubahan.

2. Pendidikan dan kepatuhan terhadap diet: adalah komponen penting lain


pada pengobatan diabetes tipe I dan II. Rencana diet diabetes dihitung
secara individual bergantung pada kebutuhan pertumbuhan, rencana
penurunan berat (biasanya untuk pasien diabetes tipe II), dan tingkat
aktivitas. Distribusi kalori biasanya 50-60% dari karbohidrat kompleks,
20% dari protein, dan 30% dari lemak. Diet juga mencakup serat, vitamin,
dan mineral. Sebagian penderita diabetes tipe II mengalami pemulihan
kadar glukosa darah mendekati normal hanya dengan intervensi diet
karena adanya peran faktor kegemukan.

5
3. Program Olahraga: terutama untuk pengidap diabetes tipe II, adalah
intervensi terapetik ketiga untuk diabetes mellitus. Olahraga, digabung
dengan pembatasan diet, akan mendorong penurunan berat dan dapat
meningkatkan kepekaan insulin. Untuk kedua tipe diabetes, olahraga
terbukti dapat meningkatkan pemakaian glukosa oleh sel sehingga kadar
glukosa darah turun. Olahraga juga dapat meningkatkan kepekaan sel
terhadap insulin.

2.6. Komplikasi Akut

1. Ketoasidosis Diabetes, adalah suatu komplikasi akut yang hampir selalu


dijumpai pada pengidap diabetes tipe I. kelainan inni ditandai oleh
perburukan dastis semua gejala diabetes. Ketoasidosis dapat timbul setelah
stress fisik misalnya kehamilan atau penyakit akut atau trauma. Individu
dengan ketoasidosis diabetes sering mengalami mual dan nyeri abdomen.
Dapat tibmul muntah-muntah, yang memperparah dehidrasi ekstrasel dan
ibtrasel. Kadar kalium tubuh total turun akibat poliura berkepanjangan dan
muntah-muntah.

2. Efek Somogyi, ditandai oleh penuruna  unit kadar glukosa darah pada
malam hari, diikuti oleh penigkatan rebound pada paginya. Penyebab
hipoglikemia malam hari kemungkinan besar berkaitan dengan
penyuntikan insulin di sore harinya. Pengobatan untuk efek fomogyi
ditujukan untuk memanipulasi penyuntikan insulin sore hari sedemikian
sehingga tidak menimbulkan hipoglikemia. Intervensi diet juga dapat
mengurangi efek somogyi.

3. Fenomena Fajar (dawn phenomenon), adalah hiperglikemia pada pagi hari


(antara jam

5 dan 9) yang tampaknya disebabkan oleh peningkatan sikadian kadar


glukosa pada pagi hari. Fenomena ini dapat dijumpai pada pengidap
diabetes tipe I dan tipe II.

6
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari makalah yang dibuat, dapat disimpulkan bahwa Diabetes mellitus


adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan hormon yang mengakibatkan
sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini
timbul ketika di dalam darah tidak terdapat cukup insulin atau ketika sel-sel
tubuh kita dapat bereaksi normal terhadap insulin dalam darah. Paling sedikit
terdapat tiga bentuk diabetes mellitus: tipe I, tipe II, dan diabetes gestasional.

Gejala awal dari diabetes adalah merasa lemas, tidak bertenaga, ingin
sering makan, dan sering buang air kecil. Untuk pengobatan dapat dilakukan
dengan penyuntukan insulin, pendidikan dan kepatuhan terhadap diet, dan
program olahraga. Diabetes mellitus dapat terjadi komplikasi akut. Macam-
macam komplikasi akut, yaitu ketoasidosis diabetes, efek somogyi, dan
fenomena fajar.

3.2. Saran

Sebaiknya mahasiswa(i) harus lebih memahami mengenai penyakit


diabetes mellitus, beserta dengan gejala dan pengobatannya.

3.4. Saran untuk dosen mata kulia

Saran saya untuk bapak, pak memberiakan metode belajar yang sangat
baik sehingga mahasiswa dapat mudah mengerti dan tidak bosan belajar
dikelas. Dan semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dalam pengajarannya
dan semakin menarik.

Dan terlepas dari semua itu saya hanya mahasiswa yang ingin
memberikan saran untuk bapa, mohon maaf apa bila cara penyampain sran
dari saya menyinggung perasaan bapak. Trimakasi syalom..

7
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

Guyton. 1996. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC

Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis.
Bandung:

Anda mungkin juga menyukai