Landasan Teori
2.1 Manajemen
Menurut Johnson and Scholes (2016:29) Strategi adalah arah dan ruang
lingkup sebuah organisasi dalam jangka panjang yang mencapai keuntungan bagi
organisasi melalui konfigurasi sumber daya dalam lingkungan yang menantang,
17
18
Menurut Peter Drucker dalam buku Manajemen Strategik oleh Ismail Solihin
(2012:18), Misi dari sebuah perusahaan dirumuskan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan mendasar seperti: “what is our business?”, “what is our customer?”,
‘what does the customer buy?”, “what is value to the customer?” dan “what will our
business be?” .Misi bagi suatu perusahaan akan menggambarkan bisnis apa yang
sedang dan akan dijalankan oleh perusahaan serta tujuan kualitatif apa yang ingin
dicapai perusahaan melalui keberadaannya di bidang bisnis tertentu. Pearce dan
Robinson dalam buku Management Strategic oleh Ismail Solihin (2012:19),
menyebutkan bahwa pernyataan misi yang dibuat perusahaan setidak-tidaknya
mengandung tiga komponen yaitu: sensitivitas terhadap keinginan pelanggan
(sensitivity to customer wants), perhatian terhadap masalah mutu/kualitas (concern
for quality) dan pernyataan visi perusahaan (statements of company vision).
Menurut W.Chan Kim (2016: 47) Strategi Kanvas adalah kerangka aksi
sekaligus diagnosis untuk membangun strategi samudera biru yang baik. Fungsi dari
kanvas startegi ada dua, yaitu:
• Kanvas ini merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal.
• Kanvas ini berguna untuk berguna untuk memahami apa yang didapatkan
konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar.
Menurut Kim dan Mauborgne. dalam buku Blue ocean strategy (2016: 52)
mengatakan Kerangka kerja empat merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli
dalam membuat kurva nilai baru. Ada empat pertanyaan kunci untuk menantang
logika strategi dan model bisnis sebuah industri:
24
1. Faktor apa saja yang harus di Hapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima
begitu saja oleh industri ?
2. Faktor apa saja yang harus di Kurangi hingga di bawah standar industri ?
3. Faktor apa saja yang harus di Tingkatkan hingga di atas standar industri ?
4. Faktor apa saja yang belum pernah di Tawarkan di industri sehingga harus
diciptakan ?
Menurut Kim dan Mauborgne. dalam buku Blue ocean strategy (2016: 60)
mengatakan bahwa Skema Hapuskan – Kurang – Tingkatkan – Ciptakan merupakan
alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja empat langkah. Skema ini tidak hanya
menanyakan empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat langkah, tapi juga
bertindak berdasarkan keempat pertanyaan itu untuk menciptakan suatu kurva nilai
baru. Skema ini memberikan empat manfaat utama kepada perusahaan sebagai
berikut:
Menurut Kim & Mauborgne (2015:21) di dalam buku Blue ocean strategy
mengatakan bahwa dalam samudra merah,batasan-batasan dalam industri telah
didefinisikan dan diterima, dan aturan-aturan persaingan sudah diketahui. Disini
perusahaan berusaha mengalahkan lawan mereka demi mendapatkan pangsa
permintaan yang lebih besar. Ketika ruang pasar semakin sesak, prospek akan laba
dan pertumbuhan pun berkurang. Produk menjadi komoditas dan kompetisi jor-joran
mengubah samudra merah menjadi samudera penuh darah. Sebaliknya, samudra biru
ditandai oleh ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan, dan peluang
pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Meskipun sejumlah samudera biru
diciptakan benar-benar di luar industri yang sudah ada, kebanyakan dibuat dari
dalam samudera merah dengan cara memperluas batasan-batasan industri yang sudah
ada, sebagaimana dilakukan oleh Cirque du Soleil. Dalam samudera biru, kompetisi
itu tidak relevan karena aturan-aturan permainan baru akan dibentuk.
Blue Ocean:
• Pasar Baru.
• Ruang Tanpa Kompetisi.
• Meningkatkan profit dan mengurangi biaya.
• Menciptakan dan menjaring permintaan baru.
27
Red Ocean:
Menurut Kaplan dan Norton, “Ukuran finansial tidak cukup untuk mengevaluasi
perjalanan perusahaan di dalam lingkungan yang kompetitif ini karena hanya
menceritakan sebagian dan tidak semua tindakan masa lalu dan tidak mampu
memberikan pedoman yang memadai bagi upaya penciptaan nilai finansial di masa
depan”.
1. Komprehensif
tiga perspektif yang lain: customer, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan
pertumbuhan.
2. Koheren
3. Seimbang
4. Terukur
1. Lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan sangat kompetitif dan turbulen.
2. Sistem manajemen yang digunakan oleh perusahaan tidak pas dengan tuntutan
lingkungan bsnis yang dimasuki oleh perusahaan.
Menurut Kaplan & Norton (2013:129) Terdapat tiga prinsip yang memungkinkan
Balanced Scorecard dikaitkan dengan strategi perusahaan:
1. Hubungan sebab-akibat
pendorong kinerjanya. Setiap ukuran yang dipilih untuk Balanced Scorecard harus
menjadi unsur suatu rantai hubungan sebab-akibat yang mengkomunikasikan arti
strategi unit bisnis kepada seluruh perusahaan.
Menurut Kaplan & Norton (2013:84), Pada perspektif proses bisnis internal,
para manajer melakukan identifikasi berbagai proses yang sangat penting untuk
mencapa tujuan pelanggan dan pemegang saham. Dalam Balanced Scorecard, tujuan
dan ukuran perspektif proses bisnis internal diturunkan dari stategi eksplisit yang
ditujukan untuk memenuhi harapan para pemegang saham dan pelanggan sasaran,
proses bertahan, dari atas ke bawah ini, biasanya akan mengungkapkan segenap
proses bisnis baru yang harus dikuasai dengan baik oleh sebuah perusahaan.
Terdapat tiga proses bisnis utama: Inovasi, Operasi, dan Layanan purna jual.
Teori mengatakan bahwa dengan memiliki korporasi yang terdiri dari beberapa
UBS yang berbeda, sinergi di antara beragai UBS memungkinkan korporasi tersebut
secara keseluruhan menjadi lebih bernilai daripada penjumlahan masing-masing
UBS. Teori tentang strategi tingkat korporasi adalah suatu topik riset aktif. Teori ini
berusaha untuk mengidentifikasi bagaimana sebuah kantor pusat korporasi dan
sebuah strategi di antara berbagai unit operasi yang ada. Di masing-masing situasi,
scorecard korporasi seharusnya merefleksikan strategi tingkat korporasi. Scorecard
tersebut seharusnya mengartikulasikan teori korporasi alasan memiliki beberapa atau
banyak UBS beroperasi di dalam struktur korporasi, disbanding setiap UBS
beroperasi sebagai entitas yang independen. Sedangkan untuk strategi unit bisnis,
balanced scorecard tidak menentukan atau membuat strategi tingkat korporasi.
Tetapi balanced scorecard seharusnya dapat membantu agar strategi korporasi dapat
diartikulasikan, menjadi operasional sehingga startegi menjadi jelas dan konsensus
dapat dihasilkan.
harus memanfaatkan aset tak beruwjud mereka untuk penciptaan nilai yang
berkelanjutan. Menciptakan nilai dari aset tidak berwujud berbeda dalam beberapa
cara penting untuk menciptakan nilai dengan mengelola aset fisik dan keuangan
berwujud.
1. Penciptaan nilai tidak langsung. Aset tidak berwujud seperti pengetahuan dan
teknologi jarang memiliki dampak langsung terhadap hasil keuangan seperti
peningkatan pendapatan, penurunan biaya, dan keuntungan yang lebih tinggi.
Implantasi asset tidak berwujud mempengaruhi hasil keuangan melalui rantai
hubungan sebab-akibat. Sebagai contoh, pelatihan karyawan dalam teknik
manajemen kualitas total (TQM) dan teknik enam sigma dapat secara langsung
memperbaiki kualitas proses sehingga perbaikan tersebut dapat diharapkan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya, harus meningkatan
loyalitas pelanggan. Pada akhirnya, loyalitas pelanggan mengarah pada peningkatan
penjualandan margin dari hubungan pelanggan jangka panjang.
3. Nilai itu potensial. Biaya investasi dalam aset tidak berwujud mewakili perkiraan
nilai yang buruk bagi organisasi.
seimbang
ANALISIS STRATEGI