Anda di halaman 1dari 12

Pasal SETELAH AMANDEMEN

BAB AYAT
      1                I.              (1)   Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik
Bentuk dan (2)   Kedaulatan berada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut Undang-
Kedaulatan Undang Dasar. ***)
(3)   Negara Indonesia adalah negara hukum. ***)
      2                 II.           (1) MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui
MPR pemilihan umum, dan diatur lebih lanjut dengan Undang-Undang. ****)
(2) MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara
(3) Segala putusan MPR, ditetapkan dengan suara yang terbanyak
      3 (1)   MPR berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. ***)
(2)   MPR melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden. ***)
(3)   MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden
dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar. ***)
      4                   III.       (1)   Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintah menurut
Kekuasaan Undang-Undang Dasar
Pemerintahan
(2)   Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil
Negara
Presiden
5 (1)   Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR. *)
(2)   Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-
undang sebagaimana mestinya
6, 6A (1)   Calon Presiden dan Wakil Presiden harus warga negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena
kehendaknya sendiri, tidak pernah menghianati negara, serta mampu secara
rohani dan jasmani menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Presiden
dan Wakil Presiden **)
(2)   Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih
lanjut dengan undang-undang***)
                   
(1)   Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung
oleh rakyat***)
(2)   Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik
atau gabungan partai politk peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan
pemilihan umum dimulai***)
(3)   Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara
lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum
dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar
26 27
di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi
Presiden dan Wakil Presiden***)
(4)   Dalam hal tidak ada pasangan calon presiden dan Wakil Presiden yang
terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama
dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan
pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai
Presiden dan Wakil Presiden***)
(5)   Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut
diatur dalam undang-undang***)
7, Presiden dan Wakil Presiden memgang jabatan selama lima tahun, dan
7A, sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk
7B, satu kali masa jabatan*)
7C Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan  dalam masa
jabatannya oleh MPR atas usul DPR, baik apabila terbukti melakukan
pelanggaran hukum berupa penghiantan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun
apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau
Wakil Presiden***)
(1)   Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat di ajukan oleh
DPR kepada MPR dengan terlebih dahulu mengajukan Permintaan kepada
Mahkamah Konstitusi,  untuk memeriksa, mengadili, memutus pendapat
DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau
pendapat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi
syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden***)
(2)   Pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan
pelanggaran Hukum tersebut ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden adalah dalam rangka fungsi
Pengawasan DPR***)
(3)   Pengajuan permintaan DPR kepada Mahkamah Konstitusi hanya dapat
dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah DPR
yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya
2/3 dari jumlah anggota DPR***)
(4)   Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa, mengadili, memutus dengan adil-
adilnya terhadap pendapat DPR tersebut paling lambat sembilan puluh hari
setelah permintaan DPR itu diterima oleh Mahkamah Konstitusi***)
(5)   Apabila Mahkamah Konstitusi telah memutuskan baahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
lainnya, ataupun perbuatan tercela; dan/atau terbukti bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagi Presiden
dan/atau Wakil Presiden, DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk
meneruskan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada
MPR***)
(6)   MPR menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul DPR tersebut
paling lambat tiga puluh hari sejak MPR menerima usul tersebut***)
(7)   Keputusan MPR atas usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil
Presiden harus diambil dalam rapat paripurna  MPR yang dihadiri
sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-
26
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir, setelah Presiden dan/atau 27
Wakil Presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan dalam rapat
paripurna MPR***)

Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR***)


8 (1)   Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya ia diganti oleh Wakil
Presiden sampaiu habis masa jabatannya***)
(2)   Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, selambat-lambatnya dalam
waktu enam puluh hari, MPR menyelenggarakan sidang untuk memilih
Wakil Presiden dari dua calon yang di usulkan Presiden. ***)
(3)   Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan, pelaksanaan tugas kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri,
Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama.
Selambat-lambatnya tiga puluh hari setelah itu, MPR menyelenggarakan
sidang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua Pasangan
calon Presiden yang di usulkan oleh partai politik atau gabungan partai
politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara
terbanyak pertamaa dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai
berakhir masa jabatannya.****)
9 (1)   Sebelum memangku jabatannya, Presiden  dan Wakil Presiden bersumpah
menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh dihadapan MPR
atau DPR sebagai berikut :

Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :


“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden
Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-
baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan
menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-
lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”

Janji Presiden (Wakil Presiden) :


“Saya berjanji dengan sungguh-sungguh  memenuhi kewajiban Presiden
Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-
baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan
menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-
lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”

(2)   Jika MPR tidak dapat mengadakan sidang Presiden dan Wakil Presiden
bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh
dihadapan pimpinan MPR dengan disaksikan pimpinan MA
10 Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
11 (1)   Presiden dengan Persetujuan DPR menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain****)
(2)   Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang
menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang
terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan
atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan DPR***)
(3)   Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan
26 undang-undang***) 27
12 Presiden menyatakan keadaan bahaya, syarat-syarat dan akibatnya keadaan
bahaya ditetapkan dengan undang-undang
13 (1)   Presiden mengangkat duta dan konsul
(2)   Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan
DPR*)
(3)   Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR*)
14 1.      Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan Mahkamah Agung*)
2.      Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan DPR*)
15 Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang
diatur dalam undang-undang
16 IV Presiden membentuk suatu Dewan Pertimbangan yang bertugas
Dewan memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya
Pertimbangan diatur dalam undang-undang ****)
Agung
         Tetapi sekarang Dewan Pertimbangan Agung telah dihapuskan, sehingga
Bab ini tidak berlaku lagi

17 V (1)   Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara


Kementrian (2)   Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden *)
Negara (3)   Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan *)
(4)   Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementrian negara diatur
dalam undang-undang.***)
18, VI (1)   Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas daerah-daerah provinsi,
18A, Pemerintahan dan daerah provinsi itu dibagi atas daerah kabupaten dan kota itu
18B Daerah mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang**)
(2)   Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dengan asas otonomi dan tugas
pembantuan**)
(3)   Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki DPRD yang
anggota-anggotanya dipilih melalui pemiulihan umum**)
(4)   Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilh secara
demokratis**)
(5)   Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan urusan Pemerintah
Pusat**)
(6)   Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah, dan peraturan-
peraturan lain untuk menjalankan otonomi dan tugas pembantuan**)
(7)    Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintah daerah diatur dalam
undang-undang**)

(1)   Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah


provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota,
diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah**)
(2)   Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan  sumber daya alam,
26 dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah 27
diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-
undang**)

(1)   Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintah daerah yang


bersifat khusus atau berifat istimewa yang diatur dengan undang-
undang**)
(2)   Negara mengakui dan menghormati masyarakat hukum adat beserta hak-
hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang diatur dengan undang-undang**)
19 VII (1)   Anggota DPR dipilih melaui pemilihan umum**)
DPR (2)   Susunan DPR diatur dengan undang-undang**)
(3)   DPR bersidang sedikitnya sekali dalam stahun**)
20, VII (1)   DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang*)
20A DPR (2)   Setiap rancangan undang-undang dibahas bersama DPR dan Presiden
untuk mendapatkan persetujuan bersama*)
(3)   Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama,
rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan dalam persidangan DPR
masa itu*)
(4)   Presiden mengesahkan ranvangan undang-undang yang telah di setujui
bersama untuk menjadi undang-undang*)
(5)   Dalam hal rancangan undaang-undang yang telah disetujui bersama
tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari
semenjak rancangan undang-undang tersebut disetujui, rancangan undan-
undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan**)

(1)   DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan**)


(2)   Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak-hak dalam pasal-pasal lain
Undang-Undand Dasr ini, DPR mempunyai hak interpelasi, hak angket,
dan hak menyatakan pendapat**)
(3)   Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini,
setiap anggota DPR mempunyai hak mengajukan pertanyaan,
menyampaikan usul dan pendapat, serta hak imunitas**)
(4)   Ketentuan lebih lanjut tentang hak DPR dan hak anggota DPR diatur
d alam undang-undang**)
21 (1)   Anggota DPR berhak mengajukan usul rancangan undang-undang*)
(2)   Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh DPR, tidak disahkan oleh
Presiden maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi
22, VII (1)   Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan
22A, DPR peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang
22B (2)   Peraturan pemerintah itu harus mendapat persetujuan DPR dalam
persidangan yang berikut
(3)   Jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah itu harus
dicabut

Ketentuan lebih lanjut tentang cara pembentukan undang-undang diatur


dengan undang-undang **)

Aggota DPR dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan


tata caranya diatur dalam undang-undang**)
26 27
22C VII A (1)   Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum***)
DPD (2)   Anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh
DPD itu tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota DPR***)
(3)   DPD bersidang sedikitnya sekali dalam setahun***)
(4)   Susunan dan kedudukan DPD diatur dengan undang-undang***)
22D (1)   DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
peembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan
dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah***)
(2)   DPD ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan
otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran,
dan penggabungan daerah,; pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya, serta pertimbangan keuangan pusat dan daerah;
serta memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-
undang anggaran pendapatan dan belanja negara dan rancangan undang-
undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama***)
(3)   DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
mengenai: otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lain nya, pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama
serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada DPR sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindak lanjuti***)
(4)   Anggota DPD dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan
tata caranya diatur dalam undang-undang***)
22E VII B (1)   Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
Pemilihan jujur, dan adil setiap lima tahun sekali***)
Umum (2)   Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPD,
BAB VIII Presiden dan Wakil Presiden dan DPRD***)
Hal Keuangan(3)   Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota DPR dan anggota DPRD
adalah partai politik***)
(4)   Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota DPD adalah
perseorangan***)
(5)   Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang
bersifat nasional, tetap, dan mandiri***)
(6)   Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dengan undang-
undang***)
23 (1)   Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan
keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat***)
(2)   Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara
diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD***)
(3)   Apabila DPR tidak menyetujui rancangan anggaran pendapatan dan
belanja negara yang diusulkan oleh Presiden pemerintah menjalankan
APBN tahun yang lalu***)

23A Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara
26 diatur dengan undang-undang***) 27
23B Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang****)
23C Hal-hal mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang***)
23D Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung jawab, dan indepedensinya diatur dengan undang-
undang***)
23E BAB VIIIA (1)   Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
BPK negara diadakan satu BPK yang bebas dan mandiri***)
(2)   Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan
DPRD, sesuai dengan kewenangannya***)
(3)   Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan
dan/atau badan sesuai dengan undang-undang***)
23F (1)   Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan
DPD dan diresmikan oleh Presiden***)
(2)    Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota***)
23G (1)   BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap
provinsi***)
(2)   Ketentuan lebih lanjut mengenai BPK diatur dengan undang-undang***)
24 IX (1)   Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
Kekuasaan menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan***)
Kehakiman (2)   Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi***)
(3)   Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman
diatur dengan dalam undang-undang***)
24A (1)   Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-
undang dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-
undang***)
(2)   Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela,
adil, profesional, dan berpengalaman dibidang hukum***)
(3)   Calon hakim agung diusulkan oleh komisi yudisial kepada DPR untuk
mebdapat persetujuannya dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung
oleh Presiden***)
(4)   Ketua dan Wakil ketua Mahkamah Agung dipilh dari dan oleh hakim
agung***)
(5)   Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukuman acara Mahkamah Agung
serta badan peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang***)
24B (1)   KY bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan , keluhuran martabat, serta perilaku hakim***)
(2)   Anggota KY harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang
hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela***)
(3)   Anggota KY diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dan Presoden
dengan persetujuan DPR***)
(4)   Susunan, kedudukan, dan keanggotaaan KY diatur dengan undang-
undang***)
24C (1)   Mahkmah Konstitusi mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-
26 Undang Dasar, mengutuskan sengketa kewenangan lembaga Negara yang 27
kewenangannya di berikan oleh Undang-Undang Dasar, memutuskan
pembubaran partai politik, dan memutuskan perselisihan tentang hasil
pemilihan umum***)
(2)   Mahkamh  Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
menurut Undang-Undang Dasar***)
(3)   Mahkamah Konstitusi mempunyai Sembilan orang anggota hakim
konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing
tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh DPR, dan tiga orang
oleh Presiden***)
(4)   Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilh dari dan oleh Hakim
konstitusi***)
(5)   Hakim Konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan,
serta tidak merangkap sebagai pejabat Negara***)
(6)    Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hokum acara serta
ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan undang-
undang***)
25 Syarat-syarat untuk menjadi dan diberhentikan sebagai hakim ditetapkan
dengan undang-undang
IXA 25A
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
Negara**) bercirikan Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang**)
26 X (1)   Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
Warga Negara orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
dan warga Negara
Penduduk**) (2)   Penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia**)
(3)   Hal-hal mengenai warga Negara dan pendudukan diatur dengan undang-
undang**)

27 X (1)   Segala warga Negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan


Warga Negara pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya
(2)   Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan
(3)   Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara**)
28 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan undang-undang
28A XA Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
Hak Asasi kehidupannya**)
28B Manusia**) (1)   Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah**)
(2)   Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi**)
28C (1)   Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
26 hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia**) 27
(2)   Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
Negara**)
28D (1)   Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta pengakuan yang sama di hadapan hukum**)
(2)   Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja setiap warga negara berhak
memperoleh kesempatan yang sama dal pemerintahan**)
(3)   Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya**)
28E (1)   Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah Negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali**)
(2)   Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya**)
(3)   Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat**)
28F Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia**)
28G (1)   Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas
rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi**)
(2)   Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari Negara lain**)
28H (1)   Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat**)
(2)   Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan**)
(3)   Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat**)
(4)    Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun**)
28I (1)   Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran, hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut, adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun**)
(2)   Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perilaku
yang bersifat diskriminatif itu**)
(3)   Identitas budaya dan hak masyarakat dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban**)
(4)   Perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab Negara, terutama pemerintah**)
(5)   Untuk
26 menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan 27
prinsip Negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi
manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-
undangan**)
28J (1)   Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara**)
(2)   Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembantasan yang ditetapkan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis**)

29 XI 1.      Negara berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa


Agama 2.      Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu
30 XII (1)   Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
Pertahanan pertahanan dan keamanan Negara**)
Negara dan (2)   Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system
Keamanan pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
Negara**) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan
rakyat, sebagai kekuatan pendukung**)
(3)   Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut
dan Angkatan Udara sebagai alat Negara bertugas mepertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan Negara**)
(4)   Kepolisian Negara Indonesia sebagai alat Negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum**)
(5)   Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia,
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga Negara dalam usaha yang terkait dengan pertahanan
dan keamanan diatur dengan undang-undang **)
31 XIII (1)   Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan****)
Pendidikan (2)   Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
Dan wajib membiayainya****)
Kebudayaan (3)   Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang****)
(4)   Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional****)
(5)   Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia***)
32 XIII (1)   Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban
Pendidikan dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
Dan mengembangkan nilai-nilai****)
Kebudayaan (2)   Negara
26 menghormati dan memelihara bahsa daerah sebagai kekayaan 27
budaya nasional****)
33 XIV (1)   Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
Perekonomian kekeluargaan
Nasional dan (2)   Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
Kesejahteraan hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
Sosial (3)   Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
(4)   Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional****)
(5)   Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang****)
34 XIV (1)   Fakir miskin dan anak telantar dipilih oleh Negara****)
Perekonomian(2)   Negara mengembangkan system jaminan social begi seluruh rakyat dan
Nasional dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
Kesejahteraan martabat kemanusiaan****)
Sosial (3)   Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak****)
(4)   Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang****)
35 XV Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih
36 Bendera, Pasal 36
Bahasa, dan Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih
Lambang
Negara serta Pasal 36A
Lagu Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.**)
Kebangsaan
36B
Lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya.**)

36C
Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan diatur dengan undang-undang.**)
37 XVI (1)   Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat di agendakan
Perubahan dalam sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
Undang-Undang jumlah anggota MPR****)
Dasar (2)   Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara
tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya****)
(3)   Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang MPR dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR****)
(4)   Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan
dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu
anggota dari seluruh anggota MPR****)
(5)   Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan****)
1-3 Aturan Pasal I
Peralihan Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku
selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar****)

26 Pasal II 27
Semua lembaga Negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk
melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang
baru menurut Undang-Undang Dasar ini****)

Pasal III
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003
dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah
Agung****)

ATURAN TAMBAHAN
Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan
terhadap materi dan status hukum Ketetapan MPR Sementara dan
Ketetapan MPR untuk diambil putusan pada sidang MPR tahun 2003.****)
Pasal II

Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-


Undang Dasar Negara Repulik Indonesia tahun 1945 terdiri atas
Pembukaan dan pasal-pasal.****)

26 27

Anda mungkin juga menyukai