Disusun Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “Likuiditas Ketat Perbankan”. Atas
dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs.ec. Ahmad Zafrullah TN. M.S.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat
kami butuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan............................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................2
1.4. Tujuan Penelitian.................................................................................2
1.5. Manfaat Penelitian...............................................................................2
Bab II : Landasan Teori......................................................................................3
2.1. Pengertian Perbankan..........................................................................3
2.2. Tujuan Perbankan................................................................................3
2.3. Pengertian Likuiditas pada Bank.........................................................4
2.4. Sumber Likuiditas Bank......................................................................4
2.5. Loan to Deposit Ratio..........................................................................4
Bab III : Pembahasan :........................................................................................6
3.1. Permasalahan Likuiditas Ketat Perbankan..........................................6
3.2. Solusi Perbankan Mengatasi Likuiditas Ketat.....................................7
Bab IV : Penutup..................................................................................................8
4.1. Kesimpulan..........................................................................................9
4.2. Saran....................................................................................................9
Daftar Pustaka.......................................................................................................iii
Lampiran................................................................................................................v
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
membayar biaya-biaya dana tersebut dan biaya operasional
lainnya.
Masalah ini akan tetap menjadi suatu masalah klasik
dalam pengelolaan aktiva-pasiva suatu bank yaitu konflik antar
likuiditas disuatu pihak dan profitabilitas di pihak lain.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana permasalahan likuiditas yang pernah dialami
oleh perbankan ?
2. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan perbankan untuk
mengatasi permasalahan likuiditasnya?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami permasalahan yang dapat terjadi pada
perbankan.
2. Untuk memahami solusi perbankan mengatasi
permasalahannya
1.4. Manfaat Penelitian
Penulis dan pembaca dapat memperoleh ilmu mengenai
likuiditas ketat perbankan serta istilah istilah dan hal lain yang
terkait likuiditas perbankan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Perbankan
Pengertian Perbankan diambil dari kata “bank” yang
menurut Kasmir (2008:2) bank adalah suatu lembaga keuangan
yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke
masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.
Tetapi ada lagi definisi Bank menurut Undang-Undang
RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Jadi, dari dua pengertian diatas dapat dipahami bahwa
bank adalah suatu lembaga keuangan yang menghimpun dana
masyarakat , kemudian menyalurkannya lagi dalam bentuk
kredit, serta memberi jasa-jasa bank demi kesejahteraan rakyat
2.2. Tujuan Perbankan
Berdasarkan dari UU Nomor 10 Tahun 1998, secara garis
besar tujuan perbankan Indonesia adalah menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbungan ekonomi, dan
stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat.
Dari tujuan tersebut maka perbankan (bank) di Indonesia harus
menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan didasarkan
3
atas asas demokrasi ekonomi. Jadi jika Anda berpikir bahwa
bank memiliki tujuan untuk mencari keuntungan setinggi-
tingginya berupa profit semata maka Anda sangat salah besar.
2.3. Pengertian Likuiditas pada Bank
Likuiditas secara umum dapat diartikan sebagai
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Likuiditas pada Bank adalah kemampuan bank untuk
memenuhi kemungkinan penarikan simpanan dan kewajiban
lainnya atau memenuhi kebutuhan masyarakat berupa kredit
dan penempatan dana lainnya.
2.4. Sumber Likuiditas Bank
1. Primary Reserve : Penempatan dana guna menjaga
likuiditas yang berkaitan dengan kewajiban bank untuk
menyediakan Giro Wajib Minimum (GWM) pada bank
sentral baik dalam rupiah maupun valuta asing. Terdiri
dari kas dan Giro pada Bank Sentral.
2. Secondary Reserve : Cadangan yang dibentuk bank untuk
kebutuhan likuiditas. Apabila kebutuhan likuiditas bank
tidak bisa dipenuhi melalui primary reserve maka dapat
dipenuhi melalui secondary reserve. Terdiri dari surat-
surat berharga jangka pendek, Surat Berharga Pasar Uang
dan lain lain.
2.5. Loan to Deposit Ratio
Sebuah rasio dalam persentase yang menunjukkan
likuiditas sebuah bank, semakin tinggi angka persentase LDR
4
menyatakan bahwa bank tidak cukup likuid untuk mengatasi
biaya mendadak, sehingga bank lebih bergantung dalam Dana
Pihak Ketiga (DPK), tetapi jika angka semakin kecil dapat
berarti bahwa bank tidak menghasilkan uang yang cukup.
Secara singkat Loan to Deposit Ratio adalah Loan to
Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara besarnya seluruh
volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah
penerimaan dana dari berbagai sumber.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
sebelumnya Rp 5.052,55 triliun menjadi Rp 5.399,99 triliun.
Padahal pada periode yang sama, kredit tumbuh 12.12% secara
tahunan dari Rp 4.527,17 triliun menjadi Rp 5.084,50 triliun.
Pertumbuhan DPK sendiri melambat karena adanya
penurunan suku bunga simpanan rupiah, tingginya pembiayaan
impor dan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur dan karena
pemerintah menerbitkan surat surat berharga SBN. Selain itu
banyak korporasi yang mulai mengurangi pinjaman dan lebih
memilih untuk melakukan pembiayaan dari modal sendiri.
Masalah likuiditas akan berisiko menurunkan dana
cadangan (secondary reverse) bank. Pertumbuhan kredit yang
tinggi membuat dana yang dimiliki perbankan untuk
menyalurkan kredit semakin tipis. Bahkan, bisa jadi modal
perbankan akan tergerus demi melayani kredit.
7
Certificate of Deposit (NCD), dan Medium Term Note (MTN)
atau surat utang jangka menengah.
NCD sendiri adalah produk bank berupa deposito yang
sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan atau
diperjualbelikan. NCD bisa menjadi sumber pendanaan
alternatif bagi bank diluar DPK, karena bagi investor instrumen
ini menarik sebab bisa diperjualbelikan di pasar sekunder
apabila sewaktu waktu membutuhkan dana. NCD memiliki
jangka waktu 3, 6, atau 9 bulan. MTN hampir sama dengan
NCD hanya saja jangka waktunya yang berbeda, MTN
memiliki jangka waktu 1 – 5 tahun.
3. Bank dapat menerapkan digital banking.
Dengan adanya digital banking, akan semakin mempermudah
transaksi masyarakat sehingga akan banyak nasabah yang
mempertimbangkan untuk membuka rekening digital dan
bersedia menabung dalam rekening digital bank. Dengan
adanya digital banking, masyarakat akan semakin tertarik untuk
menabung sehingga dapat meningkatkan DPK.
8
BAB IV
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang kami lakukan, maka dapat kami buat
kesimpulan bahwa:
1. Masalah Likuiditas perbankan yang terjadi dikarenakan
bank yang memberikan pinjaman tanpa memperhatikan
rasionya terhadap DPK yang ada.
2. Suku bunga simpanan yang semakin menurun dan
banyaknya pembangunan yang diadakan oleh pemerintah
mengakibatkan DPK semakin menurun, sedangkan kredit
semakin meningkat. Hal ini menimbulkan banyaknya
penolakan kredit yang dapat menghambat pertumbuhan
ekonomi masyarakat.
5.2. Saran
Melalui berbagai diskusi, kami memberikan saran yang
diharapkan dapat membantu:
1. Sebagai bank
Sebagai bank, dapat menaikkan bunga sehingga rakyat tertarik
untuk melakukan simpanan, namun bank tidak bisa hanya
bergantung dari simpanan rakyat. Seharusnya bank juga
mencari sumber pendanaan lain seperti obligasi, NCD, atau
MTN.
2. Sebagai pemerintah
Pemerintah dapat mengurangi peredaran SBN di masyarakat,
sehingga rakyat lebih memilih untuk menabung daripada
membeli SBN.
9
DAFTAR PUSTAKA
iii
tiga-jurus-menjaga-akselerasi-pertumbuhan-kredit. Diakses tanggal 5
Maret 2019.
Kajian Pustaka.com. 2013. Pengertian dan Fungsi Perbankan.
https://www.kajianpustaka.com/2013/01/pengertian-dan-fungsi-
perbankan.html. Diakses tanggal 5 Maret 2019.
AturDuit. 2017. Perkenalan Tentang Bank di Indonesia.
https://www.aturduit.com/articles/panduan-
perbankan/perkenalan-tentang-bank/. Diakses tanggal 5 Maret
2019.
iv
LAMPIRAN
Sumber : bisnis.com