Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Genetika

PENGAMATAN Drosophila melanogaster NORMAL DAN MUTAN

Diki Prawisuda*, A. R. Widyaningrum, E. R. Utami, G. M. Imantaka, H. N. Fitri, M. I. Niam, N. Hanifah, T.


Puspadianti, W. Suffan, G. Prayogi, N. A. Ulfa

Universitas Indonesia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Departemen Biologi

Februari 2014

Abstrak

Mutasi adalah perubahan susunan sekuens DNA yang disebabkan oleh mutagen. Perubahan sekuens DNA ini juga
akan merubah fenotip suatu organisme. Praktikum pengamatan Drosophila melanogaster ini bertujuan untuk mengetahui
bentuk fenotip dari suatu mutasi. Drosophila melanogaster digunakan sebagai subjek pengamatan, karena spesies ini
memiliki ciri kelamin sekunder yang mudah dikenali dan memiliki banyak mutan yang dapat dengan mudah dibedakan ciri-
cirinya. Hasil pengamatan praktikum Drosophila melanogaster mendapatkan sepuluh jenis mutan dari spesies ini. Mutan-
mutan itu adalah mutan black (b), mutan ebony (e), mutan yellow dan white eye (y w), mutan claret (ca), mutan Lobe (L),
mutan eyeless-dominant (eyD), mutan curled (cu), mutan sepia (se), mutan Dichaete (D), dan mutan miniature (m).

Kata kunci: Mutasi, mutan, Drosophila melanogaster, DNA, fenotip

I. Pendahuluan hasil dari susunan kompleks zat organik, seperti protein.


Protein ini berasal dari penyusunan asam amino oleh
A. Latar Belakang
protein (enzim). Asam amino ini dikodekan oleh untai
Biologi adalah ilmu yang mempelajari seluk panjang materi genetik DNA yang, secara sederhana, di-
beluk dari makhluk hidup. Makhluk hidup, seperti transkripsi lalu di-translasi-kan. Syarat utama dari materi
manusia, pohon, jamur, kucing, dan nyamuk, merupakan genetik adalah bisa diwariskan, bisa direplikasi secara

*)Kelompok 5B 1
akurat, dan stabil. Namun demikian, materi genetik bisa memiliki bentuk lebih tumpul daripada betina; keempat,
menjadi tidak stabil dan mengalami perubahan jika diberi Drosophila melanogaster jantan memiliki sex comb pada
faktor luar, seperti paparan sinar X, virus, dan obat segmen tarsal pertama bagian anterior-ventral,
tertentu. Perubahan pada DNA ini kemudian dipelajari sedangkan betina tidak memilikinya (Michigan State
lebih mendalam pada ilmu genetika. Peristiwa perubahan University 2000: 7).
DNA ini yang kemudian disebut mutasi, dimodelkan oleh
Bentuk mutasi pada Drosophila melanogaster
Drosophila melanogaster. Spesies ini memberikan
dibedakan menjadi lima berdasarkan ekspresi fenotip
kemudahan dalam kegiatan pengamatan fenotip suatu
oleh organnya, yaitu warna tubuh, keadaan mata, keadaan
mutan. Spesies ini memiliki siklus hidup yang singkat dan
sayap, antena, dan bristles. Bentuk mutasi yang
jumlah kromosom yang sedikit (8 kromosom), sehingga
terekspresikan oleh warna tubuh adalah black (b), ebony
sedikit mutasi pada gen dapat langsung diamati
(e), dan yellow (y). Bentuk mutasi yang diekspresikan
fenotipnya. Praktikum pengamatan Drosophila
oleh keadaan mata adalah white (w), eyemissing (eym),
melanogaster dilakukan untuk mengamati pola fenotip
Lobe (L), sepia (se), brown (bw), scarlet (st), Roughoid
suatu mutan.
(Roi), dan Bar (B). Bentuk mutasi yang diekspresikan
oleh keadaan sayap adalah curled (cu), vestigial (vg),
dumpy (dp), dan miniatur (m). Bentuk mutasi yang
B. Tinjauan Pustaka
diekspresikan oleh organ antena adalah Spineless-ari-
Mutasi adalah suatu proses perubahan struktur stapedia (ssa). Bentuk mutasi yang diekspresikan oleh
gen pada suatu organisme akibat mutagen. Mutagen bristle adalah singed (sn) dan Spineless (ss) (Michigan
adalah penyebab naiknya frekuensi mutasi di atas tingkat State University 2000: 8 - 9).
spontan pada mutan. Mutan adalah organisme yang
Praktikum pengamatan Drosophila melanogaster
membawa gen termutasi dan terekspresikan pada
dibutuhkan paling tidak empat hal yang harus
fenotipnya (King dkk. 2006: 289-290). Drosophila
diperhatikan, yaitu jenis kelamin subjek, keadaan mata
melanogaster tanpa mutasi (normal) memiliki ciri-ciri:
subjek, keadaan sayap subjek, dan warna tubuh subjek
sayap lurus dan panjang melebihi panjang tubuhnya,
pengamatan serta bagian tubuh lainnya, seperti bristle
tubuh berwarna coklat muda keabuan, dengan pola garis
atau haltere (Vanderbilt University 2008:1). Perbedaan
hitam horizontal, dan mata berwarna merah bata
Drosophila melanogaster mutan dan normal kemudian
(Exploratorium 2014: 1).
dinotasikan untuk identifikasi. Pemberian notasi
Perbedaan morfologi Drosophila melanogaster diurutkan dengan format urutan: seks, keadaan mata,
jantan dengan betina adalah, pertama, abdomen posterior keadaan sayap, dan warna tubuh. Fenotip normal diberi
pada jantan polanya berfusi sehingga menghitam, notasi plus dua kali (++) atau dengan memberi salah satu
sedangkan pada betina, pola hitam pada abdomen tanda mutasi, kemudian diberi pangkat plus dua kali (++).
posteriornya tidak berfusi; kedua, ukuran tubuh jantan Fenotip mutan kemudian diberi notasi yang sesuai dengan
lebih kecil daripada tubuh betina; ketiga, ujung abdomen jenis mutasinya, contoh curled (cu), Lobe (L), dan sepia
posterior berbentuk runcing pada betina dan jantan

2
(se). Contoh penulisan notasi Drosophila melanogaster dimasukkannya kertas tisu, yang sudah ditetesi beberapa
yang memiliki sex comb, mata besar, sayap lurus naik ke tetes eter, ke dalam botol spesimen; ketiga, botol
atas, berwarna putih adalah ♂ Roi Roi cu cu y y. Lain hal spesimen yang sudah diisi dengan kertas tisu ber-eter
dengan penulisan notasi Drosophila melanogaster dibiarkan beberapa saat hingga semua Drosophila
dengan bentuk badan lancip, mata merah bata, panjang melanogaster tidak bergerak lagi; keempat, beberapa
sayap melebihi panjang tubuh, dan tubuh berwarna coklat Drosophila melanogaster yang sudah tidak bergerak
keabuan adalah ♀ ++ cu+ cu+ y+ y+ (Ranganath & Tanuja dipindahkan ke cawan petri dengan kuas kecil nomor
1999: 100). enam; kelima, cawan petri berisi Drosophila
melanogaster diletakkan di mikroskop stereo; keenam,
Drosophila melanogaster normal diamati dengan
C. Tujuan menggunakan mikroskop stereo dengan menggunakan

1. Mengetahui perbedaan morfologi Drosophila perbesaran bertahap; ketujuh, setelah fenotip Drosophila

melanogaster jantan dan betina. melanogaster diamati dan diidentifikasi jenis


kelaminnya; kedelapan, subjek pengamatan
2. Mengetahui perbedaan antara Drosophila
dikembalikan ke dalam botol spesimen, lalu dilakukan
melanogaster normal dan mutan.
langkah-langkah pengamatan serupa untuk Drosophila
3. Mengetahui cara penulisan notasi sifat melanogaster mutan.
Drosophila melanogaster.

III. Hasil dan Pembahasan


II. Metodologi
Praktikum pengamatan Drosophila melanogaster
Alat yang digunakan pada praktikum pengamatan telah berhasil mengidentifikasi satu Drosophila
Drosophila melanogaster adalah mikroskop stereo, lup, melanogaster jantan wildtype, satu Drosophila
kuas kecil no.6, cawan petri, botol spesimen, kertas tisu, melanogaster betina wildtype, dan sepuluh jenis mutan.
pipet, dietil eter, dan botol etherizer. Bahan yang Mutan-mutan yang berhasil diidentifikasi, adalah mutan
digunakan pada praktikum pengamatan Drosophila black (b), mutan ebony (e), mutan yellow dan white eye (y
melanogaster adalah subjek pengamatan, yaitu w), mutan claret (ca), mutan Lobe (L), mutan eyeless-
Drosophila melanogaster, jantan dan betina, wildtype dan dominant (eyD), mutan curled (cu), mutan sepia (se),
mutan. mutan Dichaete (D), dan mutan miniature (m). Mutan
black (b) yang praktikan identifikasi memiliki ciri warna
Cara kerja praktikum pengamatan Drosophila
tubuh hitam pekat (Ranganath & Tanuja 1999: 100).
melanogaster, yaitu pertama, Drosophila melanogaster
Mutan ebony (e) yang praktikan identifikasi memiliki ciri
normal dipisahkan beberapanya dari botol spesimen ke
warna tubuh coklat lebih gelap dari wildtype dan sayap
botol etherizer; kedua, Drosophila melanogaster normal
depan yang menghitam (Gompel, N. & S. Chyb 2013:
yang sudah berada di dalam botol etherizer dibius dengan
166-167). Mutan yellow dan white eye (y w) yang

3
praktikan identifikasi memiliki ciri warna tubuh kuning untuk pembiusan Drosophila melanogaster bersama
dan mata berwarna putih (Ranganath & Tanuja 1999: dietil eter (Abinawanto dkk. 2011: 17).
101). Mutan claret (ca) yang praktikan identifikasi
Praktikum pengamatan Drosophila melanogaster
memiliki ciri warna mata merah gelap atau kusam
menggunakan spesies ini sebagai subjek, karena spesies
(Gompel, N. & S. Chyb 2013: 134). Mutan Lobe (L) yang
ini mudah dipelihara, mempunyai siklus hidup pendek
praktikan identifikasi memiliki ciri ukuran mata yang
(satu tahun dapat menghasilkan 25 generasi), ciri-ciri
lebih kecil dari wildtype (Gompel, N. & S. Chyb 2013:
kelamin sekunder mudah dibedakan, dan hanya memiliki
120). Mutan eyeless-dominant (eyD) yang praktikan
delapan kromosom (Suryo 2010: 172).
identifikasi memiliki ciri ketidakberadaan mata pada
bagian kepala (Gompel, N. & S. Chyb 2013: 110). Mutan
curled (cu) yang praktikan identifikasi memiliki ciri IV. Kesimpulan
sayap dalam keadaan lurus naik ke atas (Ranganath &
Morfologi Drosophila melanogaster jantan dan
Tanuja 1999: 101). Mutan sepia (se) yang praktikan
betina dapat dibedakan dengan memperhatikan pola garis
identifikasi memiliki ciri warna mata coklat tua (Gompel,
pada abdomen, ukuran tubuh, keberadaan sex comb, dan
N. & S. Chyb 2013: 154). Mutan Dichaete (D) yang
bentuk ujung belakang abdomen. Drosophila
praktikan identifikasi memiliki ciri keadaan sayap lurus
melanogaster normal bisa dibedakan dari mutan dengan
ke atas (Gompel, N. & S. Chyb 2013: 66). Mutan miniatur
menggunakan ciri-ciri Drosophila melanogaster normal
(m) yang praktikan identifikasi memiliki ciri panjang
sebagai kontrolnya. Hal yang perlu diamati adalah warna
sayap sama dengan panjang tubuh (Gompel, N. & S.
tubuh, keadaan mata, keadaan sayap, antena, dan bristle.
Chyb 2013: 72).
Jika terdapat perbedaan ciri subjek pengamatan dengan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum adalah ciri Drosophila melanogaster normal, maka subjek
mikroskop stereo, lup, kuas kecil no.6, cawan petri, botol pengamatan adalah mutan.
spesimen, kertas tisu, pipet, dietil eter, dan botol
Pemberian notasi sifat kemudian diurutkan
etherizer. Praktikum pengamatan Drosophila
dengan format urutan: seks, keadaan mata, keadaan
melanogaster menggunakan dietil eter sebagai pembius
sayap, dan warna tubuh. Fenotip normal diberi notasi plus
untuk memudahkan dalam pengamatan. Kuas digunakan
dua kali (++) atau dengan memberi salah satu tanda
untuk proses pengambilan Drosophila melanogaster,
mutasi kemudian diberi pangkat plus dua kali (++).
karena kuas memiliki ujung lebih lembut dan mengurangi
Fenotip mutan kemudian diberi notasi yang sesuai dengan
resiko kerusakan subjek pengamatan. Cawan petri
jenis mutasinya, contoh curled (cu), Lobe (L), dan sepia
digunakan untuk wadah Drosophila melanogaster yang
(se), tanpa tanda plus (+).
sudah siap untuk diamati. Mikroskop stereo dan lup
digunakan sebagai alat bantu fokus penglihatan pada
pengamatan Drosophila melanogaster. Kertas tisu, pipet,
dan botol etherizer adalah satu set alat yang digunakan

4
V. Daftar Acuan

Abinawanto., A. Bowolaksono., D. P. Astuti, H. Yasmin,


M. Dian M., R. Lestari. 2011. Pedoman praktikum
genetika dasar. PT Pandu Aksara, Jakarta Timur:
iv + 78 hlm.

Exploratorium. 1998. Mutant Fruit Flies. 1 hlm.


http://www.exploratorium.edu/exhibits/mutant_fli
es/mutant_flies.html, diakses 4 Maret 2014, pk.
18.27 WIB.

Gompel, N. & S. Chyb. 2013. Atlas of Drosophila


Morphology: Wild-tpye and classical mutants.
Elsevier Inc., London: xvii + 224 hlm.

King, R. C., W. D. Stansfield & P. K. Mulligan. 2006. A


Dictionary of Genetics. 7th ed. Oxford University
Press, New York: x + 596 hlm.

Michigan State University (=MSU). 2000. Mendelian


Genetics: Lessons from the Fruit Fly. 23 hlm.
https://www.msu.edu/course/lbs/158h/manual/gen
etics.pdf, diakses 5 Maret 2014, pk. 21.07 WIB.

Ranganath, H. A. & M. T. Tanuja. 1999. Teaching and


Learning Genetics with Drosophila. Resonance
4(2): 95-104.

Suryo. 2010. Genetika manusia. Gadjah Mada University


Press, Yogyakarta: xvi + 523 hlm.

Vanderbilt University (=VU). 2008. Supplemental


Information on Drosophila melanogaster. 1 hlm.
http://www.cas.vanderbilt.edu/bsci111b/drosophil
a/supplemental.htm, diakses 6 Maret 2014, pk.
17.37 WIB.

5
VI. Lampiran

Gambar 1. Drosophila melanogaster jantan wildtype Gambar 2. Drosophila melanogaster betina wildtype (♀
(♂ + + Cy+ Cy+ y+ y+), perbesaran 10 x 40, wildtype + + cu+ cu+ e+ e+), perbesaran 10 x 40, wildtype betina
jantan warna pola garis abdomen-posterior berfusi dan ukuran lebih besar dari jantan dan pola garis abdomen-
bentuk abdomen lebih lancip. posterior tidak berfusi.

Gambar 3. Drosophila melanogaster mutan black Gambar 4. Drosophila melanogaster mutan ebony jantan
jantan (♂ ++ Cy+ Cy+ b b), perbesaran 10 x 40, warna (♂ + + Cy+ Cy+ e e), perbesaran 10 x 40, warna tubuh
tubuh hitam pekat. coklat gelap.

6
Gambar 5. Drosophila melanogaster mutan white Gambar 6. Drosophila melanogaster mutan claret jantan
yellow jantan (♂ w w Cy+ Cy+ y y), perbesaran 10 x 40, (♂ ca ca Cy+ Cy+ y+ y+), perbesaran 10 x 40, warna mata
warna mata putih. merah terang.

Gambar 7. Drosophila melanogaster mutan Lobe Gambar 8. Drosophila melanogaster mutan eyeless-
jantan (♂ L L Cy+ Cy+ y+ y+), perbesaran 10 x 40, dominant jantan (♂ eyD eyD Cy+ Cy+ y+ y+), perbesaran
ukuran mata lebih kecil dari wildtype. 10 x 40, subjek pengamatan tidak memiliki mata.

Gambar 9. Drosophila melanogaster mutan curled Gambar 10. Drosophila melanogaster mutan sepia
jantan (♂ + + cu cu y+ y+), perbesaran 10 x 40, keadaan jantan (♂ se se cu+ cu+ y+ y+), perbesaran 10 x 40, warna
sayap lurus ke atas membentuk sudut <45o. mata coklat.

7
Gambar 11. Drosophila melanogaster mutan Dichaete Gambar 12. Drosophila melanogaster mutan miniature
jantan (♂ se se D D y+ y+), perbesaran 10 x 40, sayap jantan (♂ + + m m y+ y+), perbesaran 10 x 40, panjang
merenggang walaupun pada saat tidak terbang. sayap sama dengan panjang tubuh.

Anda mungkin juga menyukai