Disusun Oleh:
Evelyne Martha Limanda
X-5/18
A. PENDAHULUAN
Keluarga adalah sebuah institusi kecil yang membangun sebuah masyarakat. Meski
begitu, keluarga adalah institusi yang paling beresiko mengalami tantangan besar.
Tuhan memiliki tujuan dalam menciptakan sebuah keluarga. Sebuah keluarga
pastinya dihadapkan tantangan di dalam setiap zaman. Di setiap zaman tersebut,
setiap keluarga akan mengalami pergumulan yang berbeda-beda. Di zaman
millennial ini, tantangan yang dihadapi oleh keluarga Kristen pastinya lebih berat.
Sebagai keluarga Kristen, Tuhan memiliki rencana-rencana bagi keluarga Kristen
tersebut. Keluarga Kristen merupakan gereja domestik yang memiliki beberapa
fungsi, yaitu:
1. Melayani
Keluarga sebagai gereja domestik dipanggil untuk melayani dan saling
berkorban dengan tiap anggota keluarga, nantinya hal ini akan berdampak
dalam masyarakat. Semangat melayani nantinya akan menuntut sikap
keterbukaan, kesabaran, serta sikap saling pengertian dan menerima.
Sehingga keluarga merupakan sekolah pertama untuk mempelajari nilai-nilai
melayani.
2. Bersekutu
Keluarga Kristen adalah bentuk persekutuan antarpribadi, sehingga keluarga
merupakan sekolah hidup bersama. Oleh karena itu, seharusnya keluarga
merupakan salah satu contoh dalam pengembangan relasi dan persekutuan
yang lebih luas.
3. Bersaksi
Keluarga Kristen ada untuk menjadi pusat dalam membawa kabar baik serta
Injil bagi lingkungan sekitarnya. Keluarga perlu setia kepada lingkungannya,
sehingga dengan begitu keluarga sudah melaksanakan panggilan bagi
lingkungannya.
B. ANALISIS
Keluarga Kristen diciptakan Allah untuk beberapa beberapa tujuan dan rencana yang
telah disiapkan oleh Allah. Nantinya keluarga Kristen akan melakukan rencana-
rencana Allah dalam keluarga tersebut. Dalam pelaksanaannya, keluarga Kristen
akan mengalami berbagai tantangan baik dalam membangun kehidupan keluarga
maupun dalam pernikahan. Berikut ini analisis klasifikasi permasalahannya:
1. Perceraian.
Di masa kini, perceraian adalah suatu hal yang biasa dialami oleh banyak
pasangan. Namun sebenarnya Tuhan tidak pernah membenarkan tindakan
perceraian. Hal tersebut dapat dilihat dalam Matius 19:6, Tuhan dengan
tegas mengatakan
Matius 19:6 (TB) Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia."
2. Materialisme.
Di zaman modern ini, kehidupan masyarakat mulai di giring pada kehidupan
yang materialistis. Hal ini tentunya akan berbahaya bagi Keluarga Kristen.
Apabila hal ini berkembang dan tidak terkendali, akan mengubah fokus
keluarga Kristen yang awalnya tertuju pada Allah menjadi tertuju pada
materi. Tuhan mengejarkan kita untuk memberi, sebab memberi adalah obat
dari sikap materialisme.
3. Pengaruh Media.
Masalah pengaruh media yang dihadapi oleh keluarga Kristen bukanlah
hanya tentang ditayangkannya moral-moral buruk, melainkan lebih parah
lagi. Saat ini media menggambarkan karakter dan moral buruk sebagai
pahlawan. Tak hanya itu, media juga menggambarkan bahwa pelanggaran
hukum saat ini layak untuk dilakukan. Pengaruh bisa saja masuk kedalam
keluarga Kristen dsn menggerogoti keimanan Keluarga Kristen.