Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kunto Wibisono

NIM : 031132078
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia

1. Jelaskan pemahaman Anda tentang peranan ekonomi rakyat dalam pemulihan ekonomi
nasional!

Ekonomi kerakyatan adalah  adalah suatu paham ekonomi yang lebih menghendaki pertumbuhan
ekonomi seiring dengan pemerataannya, Konsep ekonomi kerakyatan bertumpu pada mekanisme pasar
yang berkeadilan, mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan dan
berlaku adil bagi seluruh rakyat sehingga tujuan akhir yang ingin dicapai dan dicita-citakan, dalam
sistem ekonomi kerakyatan adalah peningkatan kesejahteraan ekonomi secara menyeluruh atau
mayoritas warga masyarakat.

Dalam ekonomi kerakyatan, seluruh rakyat ikut serta dalam kegiatan ekonomi, baik produksi,
konsumsi dan distribusi, memanfaatkan semua sumber-sumber dan faktor produksi untuk
dimanfaatkan. Dalam ekonomi rakyat, sektor ekonomi yang berisi kegiatan-kegiatan usaha ekonomi
rakyat. Perekonomian rakyat adalah sistem ekonomi tempat ekonomi rakyat berperan integral dalam
perekonomian nasional. dalam sistem ekonomi kerakyatan mengatur mekanisme sumber penghidupan
pelaku ekonomi dalam konteks kehidupan masyarakat (gotong royong) berdasarkan kegiatan ekonomi
yang tidak menganut prinsip ketergantungan tetapi berdasarkan swadaya.
Jadi dengan sistem ekonomi kerakyatan yang saling gotong royong, maka ekonomi nasional dapat
pulih kembali, dengan pemanfaatan sumber-sumber produksi yang ada di dalam negeri.

2. Masalah structural apa yang dihadapi industry di Indonesia? Bagaimana cara


menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan!

Tingkat Mobilitas Faktor Produksi Antar daerah yang Rendah

Kurang lancarnya mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal antar provinsi juga
merupakan penyebab retracement ketimpangan ekonomi regional. Relasi antara faktor mobilitas
produksi dan perbedaan tingkat pembangunan dan pertumbuhan antar provinsi dapat lebih jelas
dimengerti dengan pendekatan analisis gangguan pasar keluaran dan pasar masukan. Dasar teorinya
adalah perbedaan laju pertumbuhan ekonomi antar provinsi membuat retracement perbedaan tingkat
pendapatan perkapita antar provinsi, dengan asumsi itu gangguan pasar keluaran dan masukan bebas
(tanpa distorsi atau Rekayasa). Sesuai teori dari Lewis, yaitu :

"Jika perpindahan faktor produksi antardaerah tidak ada hambatan. Maka pada akhirnya pembangunan
ekonomi yang optimal antar daerah akan mutlak dan semua daerah akan lebih baik".

Solusi :
 Mendorong kelancaran mobilitas faktor produksi antar daerah.
Langkah-langkah :
 Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan ke seluruh pelosok wilayah.
 Pengembangan sarana komunikasi secara meluas (merata).
 Mendorong faktor produksi tenaga kerja.

3. Apa yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dan


menghemat pengeluaran APBN?

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN merupakan daftar yang berisi seluruh
penerimaan dan pengeluaran pemerintah untuk mencapai tujuan nasional bangsa. Upaya yang
seharusnya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dan menghemat pengeluaran
APBD. Upaya pemerintah dalam meningkatkan penerimaan APBN, yaitu:

a. Melaksanakan reformasi pajak secara konsisten dan berkelanjutan, kemudian mengingkatkan


pelayanan kepada wajib pajak dalam bentuk kemudahan pelaporan, pembayaran, dan kemudahan
akses informasi perpajakan
b. Meningkatkan efektifitas penyuluhan dan hubungan masyarakat dalam rangka mengingkatkan
kesadaran dan kepatuhan wajib pajak
c. Meningkatkan  efektivitas pemeriksaan dan penagihan
d. Meningkatkan kapasitas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang meliputi penguatan sumber daya
manusia, teknologi informasi, dan anggaran
e. Memanfaatkan hasil kebijakan pengampunan pajak
f. Mengidentifikasi dan pengalian potensi pajak dengan kerja sama internasional, serta pelaksanaan
program keterbukaan informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan

Upaya pemerintah dalam mengurangi pengeluaran APBN, antara lain:


 Melakukan disiplin anggaran dan penghematan belanja yang bersifat konsumtif, seperti belanja
oprasional, rapat, perjalanan dinas yang tidak mempengaruhi pelayanan kemasyarakat dan tidak
mengganggu program-program prioritas
 Melakukan perampingan lembaga

Anda mungkin juga menyukai