Anda di halaman 1dari 6

Nama : Kunto Wibisono

NIM : 031132078
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Mata Kuliah : Riset Operasi

1. Sebutkan dan jelaskan pendekatan yang biasa digunakan untuk menghitung


probalitas! 
Probabilitas dapat dilihat dari tiga macam pendekatan, yaitu :
 Pendekatan Klasik
 Pendekatan Frekuensi Relatif
 Pendekatan Subjektif.

Ketiga pendekatan tersebut dijelaskan sebagai berikut :


 Pendekatan klasik
Menurut pendekatan ini, probabilitas diartikan sebagai hasil bagi banyaknya
peristiwa yang dimaksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin.Pendekatan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
P(A) : Probabilitas terjadinya peristiwa A
x : Peristiwa yang dimaksud
n : Peristiwa yang mungkin

Contoh :
Dua buah dadu dilemparkan ke atas secara bersamaan. Tentukan probabilitas
munculnya angka berjumlah 5 !
Jawab Hasil yang dimaksud (x) = 4
Hasil yang mungkin (n) = 36
P(A=5):4/36=0,11
 
 Pendekatan Frekuensi Relatif
Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitias dapat diartikan sebagai
berikut :
 Proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika
kondisi stabil.
 Frekuensi relatif dari seluruh peristiwa dalam sejumlah besar percobaan.
Probabilitas berdasarkan pendekatan ini sering disebut sebagai probabilitas
empiris. Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga nilai
probabilitas itu merupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut, yang
dirumuskan sebagai berikut :
 
Keterangan
P(X = x) : Probabilitas terjadinya peristiwa A
f : Frekuensi Peristiwa X
n : Banyaknya Peristiwa yang Bersangkutan

Dalam prakteknya, frekuensi relatif itu sendiri dapat digunakan dalam


memperkirakan dari peristiwa yang bersangkutan.
Contoh :
Dari hasil ujian Analisis Keputusan, 65 mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Terbuka, diperoleh data sebagai berikut :
X :5,0 6,0 7,5 8,5 9,0 9,5
Y: 11 14 1315 7 5
X = Nilai Analisis Keputusan
Berapa probabilitas salah seorang yang nilainya 7,5 ?
Jawab :
Frekuensi mahasiswa dengan nilai 7,5 (f) = 13
Jumlah mahasiswa = 65
P(X = 7,5) =
 
 Pendekatan Subjektif
Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat
kepercayaan individu atau kelompok yang didasarkan pada fakta-fakta atau
peristiwa masa lalu yang ada atau berupa terkaan saja.

Contoh :
Seorang direktur akan memilih seorang karyawan dari 3 calon yang telah
lulus ujian saringan. Ketiga calon tersebut sama pintar, sama lincah, dan penuh
kepercayaan. Probabilitas tertinggi (kemungkinan diterima) menjadi karyawan
ditentukan secara subyektif oleh sang direktur.

2. Diketahui, probabilitas seorang siswa SMU dapat lulus ujian tahun yang
akan datang = 0,70. Sedang probabilitas seorang nasabah Bank A
memenangkan undian berhadiah = 0,10. Seorang siswa SMU kelas 3, dia
menjadi pelanggan Bank A, berapakah probabilitas ia lulus SMU tahun
depan dan mendapat undian!

Jawab : 
0,70 x 0,10 = 0.07

3. Sebuah perusahaan bahan bangunan bermaksud menentukan waktu yang


tepat untuk mengganti kendaraan operasionalnya. Harga perolehan mobil
Rp 200.000.000, sedangkan harga jual dan biaya pemeliharaannya sebagai
berikut:

Tahun Harga Jual Biaya Pemeliharaan


1 Rp150.000.000 Rp1.000.000
2 Rp140.000.000 Rp1.500.000
3 Rp130.000.000 Rp2.500.000
4 Rp120.000.000 Rp3.000.000
Berdasarkan nilai tinggi rata-rata, hitunglah biaya paling optimumnya dan 
pada tahun ke berapa waktu yang paling tepat mengganti kendaraannya?
Jawab :
Diket : harga beli mesin = 200.000.000
Ditanya : biaya paling optimum dan pada tahun berapa waktu yang paling tep
at m engganti kendaraan?
Penyelesaian :

Menghitung penurunan harga jual:
Tahun 1 : 200.000.000 - 150.000.000 = 50.000.000
Tahun 2 : 200.000.000 - 140.000.000 = 60.000.000
Tahun 3 : 200.000.000 - 130.000.000 = 70.000.000
Tahun 4 : 200.000.000 - 120.000.000 = 80.000.000

Menghitung biaya pemeliharaan setiap tahun
Tahun 1 = 1.000.000
Tahun 2 = 1.500.000 + 1.000.000 = 2.500.000
Tahun 3 = 2.500.000 + 2.500.000 = 5.000.000
Tahun 4 = 3.000.000 + 5.000.000 = 8.000.000

Mencari rata-rata:
Tahun 1 = 51.000.000 : 1= 51.000.000
Tahun 2 = 62.500.000 : 2= 31.250.000
Tahun 3 = 75.000.000 : 3= 25.000.000
Tahun 4 = 88.000.000 : 4= 22.000.000

Tahun ke 1 2 3 4

Harga jual Rp 150.000.000 Rp 140.000.000 Rp 130.000.000 Rp 120.000.000

Penurunan harga beli Rp 50.000.000 Rp 60.000.000 Rp 70.000.000 Rp 80.000.000

Biaya pemeliharaan Rp 1.000.000 Rp 2.500.000 Rp 5.000.000 Rp 8.000.000


Jumlah Rp 51.000.000 Rp 62.500.000 Rp 75.000.000 Rp 88.000.000

Rata-rata Rp 51.000.000 Rp 31.250.000 Rp 25.000.000 Rp 22.000.000

Jadi biaya paling optimum uyang tepat ntuk mengganti kendaraan adalah Rp 
51.000.000 dan terletak pada tahun ke 1.

4. Perusahaan Jaya Makmur menjual suatu barang, kebutuhan konsumen


setiap tahun 1.500 buah. Biaya penyimpanan per tahun adalah 20% dari
harga barang, harga setiap barang Rp. 30, biaya pemesananya Rp.150,
biaya keterlambatan membeli barang Rp.4 setiap barang setiap tahunya.
Hitunglah:
a. Jumlah optimum barang yang dibeli?
b. Jangka waktu optimal antara suatu pesanan dengan pesanan
berikutnya?
c. Jumlah biaya optimal?

Jawab :
Diketahui
Kebutuhan konsumen /tahun : 1.500 buah
Biaya penyimpanan /tahun : 20% dari harga barang
Harga barang : Rp.30
Biaya pemesanan : Rp.150
Biaya keterlambatan barang : Rp.4
Jumlah optimum barang yang dibeli
Q*= √ 2 1500 150 √ 44+44=
20%X30=6 4
Jumlah barang yang dibeli dan dimasukan dalam persediaan
S*= √ 2 1500 150 √ 44=
6 4+4
Jangka waktu optimal antara suatu pesanan dengan pesanan berikutnya
T* = 000 - 0.000 Pertahun
1500

5. Jelaskan cara mencari titik optimal dengan cara menggambarkan fungsi


tujuan!

Jawab :
Jika bentuk umum fungsi tujuan dinotasikan dengan z = f ( x,y ) = ax = by maka
bentuk umum garis selidik dinotasikan dengan ax + by = k dengan k € R dimana
k sembarang bilangan yang kita pilih. Garis selidik ax + by = k = k (k € R)
merupakan himpunan garis - garis yang sejajar. Dua buah garis dikatakan sejajar
apabila memiliki gradien yang sama.

Pada dasarnya metode garis selidik dilakukan dengan cara menggeser garis
selidik secara sejajar ke arah kiri, kanan, atas, atau bawah sampai garis tersebut
memotong titik - titik pojok daerah himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier dua variable. Untuk fungsi tujuan maksimum, titik
optimum dicapai jika semua himpunan penyelesaian dari kendala - kendala
sistem pertidaksamaan linier dua variabel berada di bawah atau sebelah kiri garis
selidik. Adapun untuk fungsi tujuan minimum titik optimum dicapai jika semua
himpunan penyelesaian berada diatas atau sebelah kanan garis selidik dengan
syarat koefisien y harus positif ( b > 0 ) jika koefisien y negatif ( b > 0 ) maka
berlaku sebaliknya.

Sumber :
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/ekma4413-riset-operasi-edisi-2/
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/mata4343-riset-operasional-i/

Anda mungkin juga menyukai