Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH KONSELING

PADA IBU NIFAS

DISUSUN OLEH
Kelompok :
1. Devita Mila Sari
2. Gusni Jelita
3. Lidya De Vega
4. Michlia Juliska
5. Novialeza boru Hasibuan
6. Rima Arsyilina
7. Suci Ramadhani
8. Winda widya sari

Dosen Pembimbing :
Fatimah Rama Yudja, S.ST
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AMANAH PADANG


TAHUN 2011/2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat, rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini membahas tentang “konseling pada ibu
nifas.”

Sebelumnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen dan Teman-


teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembaca.

Padang, 27 Maret 2012

Penulis
Pembahasan

A.pengertian masa nifas


Masa nifas adalah masa setelah melahirkan. Pada masa nifas, ibu biasanya
merasa lelah, pendampingan harus tetap diberikan oleh bidan karena 12 jam
pertama masa nifas dapat terjadi perdarahan yang dapat menyebabkan kematian
ibu. Setelah melakukan pemeriksaan, lakukan komunikasi interpersonal dan
konseling dengan ibu tentang informasi yang berkaitan dengan masa nifas.
Ciptakan suasana yang nyaman dan bina hubungan baik dengan ibu agar ibu
merasa nyaman.

Bantuan konseling pada ibu nifas dalam hal adaptasi pada masa nifas, teknik
menyusui dan perawatan payudara atau manajemen laktasi. Pemahaman klien
terhadap keadaan dirinya perlu memperoleh bantuan, hal tersebut karena klien
masih dalam keadaan lelah akibat persalinan, adanya perasaan nyeri setelah
bersalin, engorgement, proses involusi, proses lokia, laktasi. Pelaksanaan asuhan
kebidanan dengan rawat gabung (rooming in) yang artinya pelaksanaan rawat
gabung antara ibu dan bayi. Dalam keadaan itu, ibu diajak untuk mulai
memperhatikan bayinya dan melaksanakan kedekatan antara ibu dan bayinya.

Dalam proses konseling, bidan sebagai konselor harus mampu mendengarkan


klien dan melaksanakan bimbingan dan pelatihan kepada ibu dalam rangka
memandirikan ibu untuk merawat dan memenuhi kebutuhan bayinya. Bidan
memeriksa fundus uteri dengan kelembutan perabaan serta melaksanakan
komunikas dengan klien dan menerima segala keluhan klien. Bidan membimbing
klien dalam melaksanakan cara menyusui yang baik pada proses rawat gabung.
Bidan mencontohkan cara memegang bayi dengan kasih sayang penuh.

Ibu setelah melahirkan akan mengalami fase ini yaitu fase ibu nifas. Ibu nifas juga
mengalami perubahan-perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Oleh
karena itu, diperlukan juga komunikasi pada saat nifas. Perubahan fisiologis pada
ibu nifas meliputi: proses pengembalian fungsi rahim, keluarnya lochea, dsb.
Sedangkan perubahan psikologis meliputi: perasaan bangga setelah melewati
proses persalinan, bahagia bayi telah lahir sesuai dengan harapan, kondisi-kondisi
yang membuat ibu sedih saat nifas (keadaan bayi tidak sesuai harapan, perceraian,
dsb).
Pelaksanaan komunikasi yang dilakukan bidan pada ibu nifas harus
memperhatikan kestabilan emosi ibu, arah pembicaraan terfokus pada penerimaan
kelahiran bayi, penyampaian informasi jelas dan mudah dimengerti oleh ibu dan
keluarga, dsb.

Konseling yang dapat dilakukan pada ibu nifas diantaranya sebagi berikut.

 Konseling untuk ibu

1. Proses masa nifas

2. Keluhan umum 1-72 jam masa nifas

3. Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada ibu

 Perdarahan karena sisa plasenta belum lahir

 Perdarahan karena kontraksi uterus lemah (atonia)

 Demam, cairan darah berbau dari jalan lahir

4. Tanda komplikasi masa nifas

5. Kebersihan ibu

6. Kolostrum dan pemberian ASI

7. Teknik menyusui

8. Kebutuhan nutrisi ibu pada masa nifas

9. Aktivitas ibu pada masa nifas

10.Hubungan senggama masa nifas dan program KB

11.Perubahan emosi ibu

12.Perencanaan kunjungan rumah

 Konseling untuk bayi


1. Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada bayi (depresi bayi)

2. Kebersihan bayi

3. Perawatan tali pusat bayi

4. Imunisasi

5. Status kesehatan bayi

6. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan bayi.

 Kesimpulan
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan. Pada masa nifas, ibu biasanya merasa
lelah, pendampingan harus tetap diberikan oleh bidan karena 12 jam pertama masa
nifas dapat terjadi perdarahan yang dapat menyebabkan kematian ibu. Setelah
melakukan pemeriksaan, lakukan komunikasi interpersonal dan konseling dengan
ibu tentang informasi yang berkaitan dengan masa nifas. Ciptakan suasana yang
nyaman dan bina hubungan baik dengan ibu agar ibu merasa nyaman.
PENUTUP

Demikian lah makalah yang kami buat mungkin dari apa yang kami buat
banyak kekurangan dan kesalahan oleh karena itu kami mohon kritikan dan saran
dari si pembaca,dengan itu sudilah kiranya sipembaca menkrtitik atau lebih tepat
memberikan saran kepada penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada si pembaca.

PENULIS
Daftar Pustaka

Indrawati, Tatik: Sujianto, Untung; Uripni, Christina Lia. Komunikasi Kebidanan.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 2002.

Agus Yuswanto, Tri johan; Yulifah, Rita. Komunikasi dan Konseling dalam
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika, 2009.

www.obsetriginekologi.com

Anda mungkin juga menyukai