BAB II
KAJIAN PUSTAKA
merupakan suatu bentuk kegiatan belajar mengajar dalam konteks pelayanan nyata.
perawat yang ditunjuk atau diangkat oleh instansi yang digunakan sebagai lahan
praktek. Pembimbing klinik adalah seorang yang diangkat dan diberikan tugas oleh
sakit (Akbar, 2006). Hal ini sesuai dengan pendapat. Membimbing adalah suatu
kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian diri dalam pemahaman diri,
12
13
penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat
2004).
yaitu :
digunakan
mahasiswa
klinik
14
RSUP Sanglah Denpasar (2010), peran pembimbing klinik yaitu sebagai narasumber,
agent.
tindakan. Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam
kaitannya dengan statusnya dalam masyarakat (Asmadi, 2008). Secara umum Peran
pemahaman kepada mahasiswa dalam bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik
keperawatan. Biasanya dalam ruang perawat dikenal dengan pembimbing klinik yang
dalam upaya mengumpulkan data dan informasi yang benar, menegakkan diagnosa
yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan
baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan di contoh oleh
masyarakat. Selain itu perawat juga dapat memberikan contoh yang baik kepada
peserta didik atau mahasiswa tentang bagaimana cara bertingkah laku maupun dalam
1. Sumber informasi
keperawatan juga dapat dijadikan sumber informasi yang dapat dihandalkan yang
2. Sebagai motivator
ilmu dengan motivasi), convidence (memiliki rasa percaya diri), satisfaction (ilmu
yang diberikan kepada mahasiswa dapat menimbulkan rasa puas bagi seorang clinical
instructor).
3. Sebagai Fasilitator
4. Sebagai Evaluator
dan mengevaluasi hasil belajar mahasiswa dan mengevaluasi proses belajar mengajar.
Peran dipengaruhi oleh berbagai faktor dibawah ini yang terkait dengan
pengetahuan yang harus dimiliki sebagai sumber peran. Faktor tersebut terdiri dari
1. Faktor Internal
a. Pendidikan.
terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa
pula mereka menerima informasi, dan pada akhimya makin banyak pula pengetahuan
b. Pekerjaan
c. Umur
aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada
18
ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.
Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan
dewasa.
d. Minat
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan
f. Pengalaman
baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap
obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis timbul kesan yang sangat
mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula
2. Faktor Eksternal
a. Kebudayaan
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukkan sikap kita. Apabila dalam suatu
b. Informasi
1. Melakukan orientasi ruangan, pasien, alat, tata tertib, SOP dan hal lain sesuai
menggunakan Skala Likert. Cara untuk memberi interpretasi terhadap skor individual
adalah membandingkan skor tersebut dengan harga rata-rata skor kelompok dimana
kategori, sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang, maka parameter yang
digunakan yaitu:
Keterangan:
1. Kompetensi professional
dalam jenis dan jumlah yang ditetapkan dan memiliki pengalaman dalam bidang
tertentu (linier) dalam kurun waktu tertentu. Kompetensi yang harus dimiliki yaitu
2. Kompetensi pedagogic
3. Kompetensi kepribadian
karyawan lainnya. Sub kompetensi yang harus dimiliki yaitu empati, berpandangan
positif, genuine (bersikap wajar dan terbuka) serta berorientasi pada tujuan.
4. Kompetensi sosial
kebidanan RSUP Sanglah Denpasar (2010), kriteria seorang pembimbing klinik yaitu:
sakit
23
3 tahun
keperawatan yang dimiliki pengajar harus luas dan memahaminya secara mendalam.
Disamping ilmu keperawatan yang diberikan kepada peserta didik, pengajar juga
harus memiliki pengetahuan akan materi-materi yang berhubungan dengan hal itu.
didik mengenai pandangan atau pendapat yang berkaitan dengan bimbingan. Pengajar
kesehatan lain juga merupakan perilaku dari pengajar yang efektif. Disamping itu
24
kesatuan dan membangun respek serta mengadakan hubungan yang baik antara
3. Kemampuan membimbing
(plan instruction) dalam tiap-tiap bagian atau pokok bahasan dan tujuan yang harus
dicapai, dan mengevaluasi proses bimbingan. Seorang pengajar yang efektif juga
4. Karakteristik pribadi
studi dengan semangat untuk pengajaran di area klinik. Pengamatan yang tajam atau
kepandaian dalam memutuskan dan semangat tersebut bisa didapat jika merasa
nyaman bekerja dengan para peserta didik dan memiliki kepercayaan diri terhadap
atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang.
Kepuasan pelanggan adalah merupakan evaluasi purna beli dimana alternative yang
tidak memenuhi harapan pelanggan (Irawan, 2007). Menurut Oliver dalam Tjiptono
yang dirasakannya dengan harapannya. Day dalam Azrul (2006), menyatakan bahwa
atau kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.
kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar hal ini kaitannya dengan
1. Persepsi Mahasiswa
Cara pandang mahasiswa terhadap materi yang diberikan, baik materi secara
Persepsi mahasiswa disini dipengaruhi oleh banyak hal antara lain: pengetahuan,
2. Profesionalisme Dosen/Pendidik
3. Akses Informasi
kelancaran proses pembelajaran, sehingga apa yang menjadi tujuan dan target
mahasiswa. Sarana dan prasarana yang lengkap serta modern sangat diharapkan agar
Tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan yang
dirasakan dan harapan. Ada tiga tingkat kepuasan yaitu bila penampilan kurang dari
harapan maka pelanggan tidak puas, bila penampilan sebanding dengan harapan maka
pelanggan puas, dan apabila penampilan melebihi harapan maka pelanggan merasa
sangat puas atau senang (Wijono, 2009). Puas atau tidak puas tergantung pada sikap
terhadap ketidaksesuaian (rasa senang atau tidak senang) dan tingkatan daripada
evaluasi (baik atau tidak) untuk dirinya, melebihi atau di bawah standar (Wijono,
2009).
menentukan kualitas mutu pelayanan (dimensi kepuasan). Kelima dimensi ini dikenal
sebagai SERQUAL (Irawan, 2002). Konsep ini paling banyak dipakai sekarang yaitu :
kemampuan dosen atau pengajar dalam memberikan jasa sesuai dengan yang
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap yang meliputi :
28
keluhan yang dihadapi mahasiswa. Dalam hal ini peran pembimbing klinik
berkualitas.
fasilitas fisik, peralatan dan berbagai materi komunikasi yang diperoleh selama
kinerja suatu jasa dengan seperangkat standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Metode yang sampai saat ini dianggap paling tepat untuk mengukur kualitas jasa
terbaik untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan yang sudah disusun dalam
bentuk kuesioner adalah dengan menanyakan secara langsung kepada para pelanggan
yang sudah berpengalaman menggunakan jasa tertentu. Dalam hal ini mutu produk
dari jasa tersebut adalah mutu dari pelaksanaan praktek keperawatan, sehingga objek
dari mutu tersebut adalah mahasiswa keperawatan. Untuk mengukur tingkat kepuasan
diwawancarai dari dua segi yaitu dari harapan mahasiswa dan dari kenyataan yang
dia alami. Menurut Riwidikdo (2009), ketentuan pembagian kategori suatu skor
kategori, sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang, maka parameter yang
digunakan yaitu:
Keterangan:
1. Metode ServQual
ini, dilakukan pengukuran terhadap lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu reliability,
dalam atribut yang total berjumlah 22 atribut. Tidak ada keharusan bagi perusahaan
dikurangi sesuai dengan kondisi dari industri masing-masing. Salah satu ciri khas dari
indeks kepuasan pelanggan yang dihasilkan oleh ServQual ini adalah perhitungan
Tingkat Kepentingan dan Kinerja/kepuasan pelanggan. Dalam hal ini digunakan skala
likert. Untuk tingkat kepentingan/harapan pasien terdiri dari sangat penting, penting,
kinerja/pengalaman diberikan lima penilaian yaitu sangat baik, baik, cukup baik,
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh rerata skor tingkat kinerja/
pengalaman, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh rerata skor tingkat
nilainya pada Diagram Kartesius yang merupakan suatu bangun yang dibagi atas
empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada
titik-titik (X,Y) dimana X merupakan rerata dari rerata skor tingkat kinerja/
Keterangan :
mengecewakan/tidak puas
untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
33
kurang memuaskan.
(Supranto, 2006).
kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Klinik adalah rumah sakit atau lembaga kesehatan
tempat orang berobat dan memperoleh advis medis serta tempat mahasiswa
pasien, sehingga parktek lapangan klinik keperawatan adalah tindakan mandiri yang
kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan
Menurut Akbar (2006), pembelajaran klinik adalah proses belajar mengajar di klinik
atau rumah sakit pendidikan untuk mendapatkan pengalaman belajar yang nyata
dan teknologi. Untuk itu lingkungan belajar klinik di rumah sakit sangat membantu
1. Metode Observasi
meliputi :
a. Observasi lapangan
c. Ronde keperawatan
d. Metode demonstrasi
dengan mempelajari klien terhadap asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien.
35
kehadiran seorang pasien yang dipilih sebagai fokus diskusi kelompok dengan tujuan
klinik keperawatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (2000) dalam Irawan
(2007), yang menyatakan bahwa kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan
produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang. Hasil dari
seseorang. Kepuasan mahasiswa yang dalam hal ini sebagai customer yang berkaitan
klinik.