MARSHALL B. ROMNEY
JAMES A. HALL
1. Pengertian
Sebelum mengerjakan tugas ini lebih baik kita mengerti arti satu persatu dari judul yang ada.
Dimulai dari apa itu Resiko dari situs Wikipedia, Resiko diartikan sebagai adanya hubungan
dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi
tentang apa yang akan terjadi. Atau dalam situs ini juga diartikan secara umum yaitu sebagai
suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang
merugikan. Dan Resiko tersebut dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu :
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. SedangkanResiko murni adalah sesuatu
yng hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin
menguntungkan.
Sedangakan Ancaman merupakan suatu keadaan yg dapat membahayakan baik itu dari dalam
(intern) ataupun dari luar (ekstern), biasana bersifat6 merugikan.
Dari pengertian satu persatu yang telah dilakuakn dapat dimengerti bahwa materi ini akan
membahas “suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat
kemungkinan yang merugikan dimana akan adanya ancaman atau bahaya yang akan dating
dari dalam atau luar yang rentan terhadap risiko dan berdampak pada kinerja perusahaan
apabila risiko yang diprediksikan benar-benar terjadi pada pengendalian SIA”.
Ancaman dapat timbul dari mana saja, hal itu yang saya dapatkan dari materi dosen SIA saya.
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan
politik, seperti :
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya
peralatan, seperti :
– Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan
dan fluktuasi listrik.
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
– sabotase
– Penggelapan
Ancaman pada SIA tidaklah timbul begitu saja, pasti ada hal yang membuatnya meningkat,
masih pada materi dari dosen saya hal yang membuatnya meningkat adalah:
Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi
para pekerja yang tidak baik.
Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai,
mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat.
WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu
sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.
4.Pengendalian Internal
Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk
menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki
efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.
5. Lingkungan Pengendalian
1.
1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
3. Struktur organisasional
4. Badan audit dewan komisaris
5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
7. Pengaruh-pengaruh eksternal
Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori
berikut ini :
Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
Pemisahan tugas
Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
Penjagaan aset dan catatan yang memadai
Pemeriksaan independen atas kinerja
– Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah
– Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau
pembuatan kewajiban yang tidak tepat
– informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak
andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan
Komponen keempat dari model pengendalian internal adalah informasi dan komunikasi .
Pada sub judul diatas hanya terfokus pada ancaman tetapi bila dibaca secara keseluruhan
materi yang disampaikan sudah cukup untuk mencakup semua. Sehingga tidak perlu
dilakukan sub judul secara lebih menditai dan bila dilihat dari arti satu persatu memiliki ari
yang hamper sama atau lehih tepatnya terikat.
Sekian yang dapat saya kerjakan. Maaf bila tulisan yang saya sampaikan kurang berkenan
atau kurang sesuai dengan yang anda inginkan. Untuk paertisipasinya saya ucapkan
terimakasih.
Sumber :
http://www.slideshare.net/sssf/ppt-pengukuran-resiko-presentation
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko
http://sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/
Eksposur merupakan resiko yang timbul dari sumberdaya internal seperti para pekerja atau berasal
dari sumber daya eksternal. Eksposur juga merupakan obyek yang rentan terhadap resiko dan
berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksi benar-benar terjadi. Eksposur ini
paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan.
Kita dapat membedakanantara dua jenis eksposur terhadap informasi pemasaran: eksposur yang
disengaja (intentional exposure) dan eksposure tidak disengaja (accidental exposure). Eksposur yang
disengaja adalah suatu pemaparan dari hasil pencarian konsumen pada informasi pemasaran yang
disengaja. Dengan demikian, pemasar harus memfasilitasi eksposur yang disengaja dengan
membuat informasi pemasaran yang tepat tersedia ketika konsumen membutuhkannya (waktu dan
tempat).
Upaya pencarian informasi oleh konsumen harus dibuat semudah mungkin. Hal ini mengharuskan
para pemasar untuk mengantisipasi kebutuhan informasi konsumen dan menggunakan strategi
untuk memenuhinya.
Produk “Minyak Kelapa Sawit Tropicana Slim” mengadakan program sampling produk di pusat
perbelanjaan, seperti Giant dan Hypermart. Dalam kegiatan sampling ini, pihak Tropicana Slim
memberikan contoh produk serta informasi yang selengkap mungkin kepada konsumen yang
mendatangi tempat tersebut. Selain itu, pihak Tropicana Slim juga mengunjungi kanto-kantor untuk
mempromosikan produk minyak kelapa sawitnya.
eksposur yang tidak disengaja adalah suatu informasi yang disampaikan oleh produsen yang
ditujukan kepada konsumen secara tidak langsung melalui media pemasaran. Hal ini menyebabkab
konsumen mendapatkan stimulus secara tidak disengaja.
Hampir semua strategi media ditujukan untuk memaksimalkan eksposur tidak disengaja pada suatu
iklan. Seorang perencana media harus memilih bauran media dengan hati-hati untuk
memaksimalkan kemungkinan segmen sasarannya terekspose pada perusahaan mereka.
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dampak kumulatif atas faktor-faktor untuk
membangun, mendukung dan meningkatkan efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu.
Faktor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian adalah :
1. Nilai-nilai integritas dan etika
2. Komitmen terhadap kompetensi
3. Filosofi manajemen dan gaya operasi
4. Struktur organisasi
5. Perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh dewan direksi dan komitenya
6. Cara pembagian otoritas dan tanggung jawab
7. Kebijakan sumber daya manusia dan prosedur
Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko, komponen kedua dari pengendalian internal, merupakan proses
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang memengaruhi tujuan perusahaan.
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu
memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik.
Tujuan pengendalian :
1. Rencana organisasi mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang
dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan
menjalankan tugas sehari-hari mereka.
2. Prosedur mencakup perancangan dan penggunaan dokumentasi dan catatan yang
berguna untuk memastikan pencatatan transaksi dan kejadian yang tepat.
3. Akses terhadap aktiva hanya diberikan sesuai dengan otorisasi manajemen.
4. Cek independen dan peninjauan dilakukan sebagai wujud akuntabilitas kekayaan
perusahaan dan kinerja.
5. Pengendalian proses informasi diterapkan untuk mengecek kelayakan otorisasi,
keakuratan, dan kelengkapan setiap transaksi.
Informasi dan Komunikasi
Merupakan komponen pengendalian internal yang keempat. Informasi mengacu pada sistem
akuntansi organisasi, yang terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk
mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, mengelompokkan, mencatat, dan melaporkan
transaksi organisasi dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan utang yang terkait.
Komunikasi
Komunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebijakan
dan prosedur yang terkait dengan pengendalian. Komunikasi yang baik membutuhkan
komunikasi oral yang efektif, manual prosedur yang memadai, manual kebijakan, serta
berbagai jenis dokumentasi yang lain.
Komunikasi yang efektif juga membutuhkan aliran arus informasi dalam organisasi yang
memadai. Informasi semacam ini dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja, membuat laporan
perkecualian, dan lain sebagainya.
Pengawasan
Pengawasan dicapai melalui aktivitas yang terus-menerus, atau evaluasi terpisah, atau
kombinasi keduanya. Tujuan fungsi audit internal adalah untuk melayani manajemen dengan
menyediakan bagi manajemen hasil analisis dan hasil penilaian aktivitas dan sistem seperti :
1. Sistem informasi organisasi
2. Struktur pengendalian internal organisasi
3. Sejauh mana ketaatan terhadap kebijakan operasi, prosedur, dan rencana
4. Kualitas kinerja personel organisasi
Pengendalian Umum
Pengendalian umum mencakup hal-hal berikut ini :
1. Perencanaan organisasi pemrosesan data
2. Prosedur operasi secara umum
3. Karakteristik pengendalian peralatan
4. Pengendalian akses data dan peralatan
Pengendalian Aplikasi
Dikelompokkan menjadi pengendalian input, pengendalian proses, serta pengendalian
output. Pengelompokan ini terkait dengan langkah-langkah dalam siklus pemrosesan data.
1. Pengendalian input dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan pada tahap
penginputan data.
2. Pengendalian proses dirancang untuk memberikan keyakinan bahwa pemrosesan telah
terjadi sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan bahwa tidak ada transaksi yang
terlewat yang tidak diproses atau bahwa tidak ada transaksi tambahan yang mestinya tidak
ikut diproses.
3. Pengendalian output dirancang untuk memastikan bahwa input dan proses yang telah
dijalankan menghasilkan output yang valid dan bahwa output telah didistribusikan secara
tepat.
Pengendalian Preventif, Detektif, dan Korektif
Pengendalian dikelompokkan berdasarkan sifat :
1. Pengendalian preventif berperan untuk mencegah terjadinya kesalahan dan kecurangan.
2. Pengendalian detektif berperan untuk mengungkapkan kesalahan dan kecurangan yang
telah terjadi.
3. Pengendalian korektif berperan untuk membetulkan kesalahan yang telah terjadi
Ad. 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut :
a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi
operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan (misal :
pembelian)
Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva
perusahaan.
Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa
keuangan perusahaan.
b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap
suatu transaksi.
Ad. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam
organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan
menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,
pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
Ad. 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
Cara-cara yang umum ditempuh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat
adalah :
a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggung-
jawabkan oleh yang berwenang.
b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa
pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak
teratur.
c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu
unit organisasi tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.
d. Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan
dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga
persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.
e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
f. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek aktivitas unsur-unsur SPI yang
lain. Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf pemeriksa intern. Agar
efektif dalam menjalankan tugasnya, satuan pengawas intern ini harus tidak melaksanakan
fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi, serta harus bertanggung jawab
kepada manajemen puncak.
Ad. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Diantara 4 unsur pokok SPI, unsur mutu karyawan merupakan unsur SPI yang paling
penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur SPI yang lain
dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan
pertanggung-jawaban keuangan yang dapat diandalkan.
Ad. 1.b.
1. Pembandingan rencana periodik antara catatan akuntansi dengan kekayaan yang
sesungguhnya ada.
2. Rekonsiliasi antara catatan akuntansi yang diselenggarakan.
Ad. 2.a.
1. Pemberian otorisasi oleh pejabat berwenang.
2. Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang.
Ad. 2.b.
1. Pencatatan semua transaksi yang terjadi.
2. Transaksi yang dicatat adalah benar-benar terjadi.
3. Transaksi dicatat dalam jumlah yang benar.
4. Transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang seharusnya.
5. Transaksi dicatat dengan penggolongan yang seharusnya.
6. Transaksi dicatat dan diringkas dengan teliti.
DAFTAR PUSTAKA
W. Wilkinson, Joseph. Sistem Akunting dan Informasi, Jilid Satu, Edisi Ketiga. Bina Rupa Aksara.