LBM 4 Jiwa
LBM 4 Jiwa
mengapa pemuda tersebut ada keinginan kuat untuk selalu mengkonsumsi alcohol dan
sulit menghentikan alcohol?
Bagian yang disebut “Gangguan Mental Organik” dalam DSM III-R sekarang disebut
sebagai Delirium, Demensia, Gangguan Amnestik Gangguan Kognitif lain, dan
Gangguan Mental karena suatu kondisi medis umum yang tidak dapat diklasifikasikan di
tempat lain.
Sumber : Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilak Psikiatri
Klinis, Edisi ketujuh, Jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 2010. hal 481-570.
Menurut PPDGJ III gangguan mental organik meliputi berbagai gangguan jiwa yang
dikelompokkan atas dasar penyebab yang lama dan dapat dibuktikan adanya penyakit,
cedera atau ruda paksa otak, yang berakibat disfungsi otak, disfungsi ini dapat primer
seperti pada penyakit, cedera, dan ruda paksa yang langsung atau diduga mengenai otak,
atau sekunder, seperti pada gangguan dan penyakit sistemik yang menyerang otak
sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh.
Sumber : Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, Editor Dr, Rusdi
Maslim. Jakarta 2003. hal 3-43.
2) Etiologi Psikologik
Seperti krisis yaitu suatu kejadian yang mendadak; konflik, suatu pertentangan batin;
tekanan khususnya dalam dirinya, seperti kondisi fisik yang tidak ideal; frustasi, suatu
kegagalan dalam mencapai tujuan; dan sudut pendidikan dan perkembangan seperti
salah asih, salah asah, salah asuh; dan tak perpenuhinya kebutuhan psikologik seperti
rasa aman, nyaman, perhatian, kasih sayang.
3) Etiologi Sosio-kultural
Problem keluarga, problem dengan lingkungan, pendidikan, pekerjaan, perumahan,
ekonomi, akses ke pelayanan kesehatan, problem hokum / criminal dan problrm
psikososial lainnya.
4. Apakah perbedaan intoksikasi akut, sindroma ketergantungan dan keadaan putus zat?
Intoksikasi akut :
Intoksikasi akut merupakan suatu kondisi peralihan yang timbul akibat penggunaan
alcohol atau zat psikoaktif lain sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi kognitif,
persepsi, afek atau perilaku, atau fungsi dan respons psikofisiologis lainnya.
Sindroma ketergantungan :
Sindrom putus zat (withdrawal syndrome) adalah sekelompok karakteristik gejala putus
zat yang terjadi saat orang yang tergantung secara mendadak menghentikan penggunaan
zat tertentu setelah periode penggunaan berat dan berkepanjangan. Gejala putus zat
bervariasi tergantung tipe obat yang digunakan.
1) Sistem saraf pusat : Memperlambat fungsi otak yang menontrol pernafasan dan
denyut jantung sehingga dapat menimbulkankematian. Dapat menyebabkan
hilangnya memori (amnesia), sakit jiwa, kerusakan tetap pada otak dan sistem
saraf.
2) Sistem pernafasan Memperlambat pernafasan dan denyut jantung, sehingga dapat
menimbulkan kematian.
3) Sistem pencernaan : a). Dapat menyebabkan luka dan radang lembung serta hati.
b). Dapat menyebabkan kangker mulut, kerongkongan dan lambung. c). Selera
makan hilang dan kekurangan vitamin. d). Menyebabkan peradangan dan
pengerasan (serosis) hati.
4) Sistem jantung dan pembuluh darah a). Dapat menyebabkan pembengkakan
jantung. b). Dapat menyebabkan kegagalan fungsi jantung.
5) Sistem reproduksi dan pengaruhnya pada bayi a). Dapat menyebabkan cacat bayi
yang dikandung ibu peminum alkohol mengikatnya aborsi dan kelahiran
premature. b). Dapat menyebabkan impotensi pada pria
Hipertensi :
Peningkatan konsumsi alkohol dalam jangka waktu yang lama akan berpengaruh pada
peningkatan kadar kortisol dalam darah sehingga aktivitas rennin-angiotensin aldosteron
system (RAAS) akan meningkat yaitu sistem hormon yang mengatur keseimbangan
tekanan darah dan cairan dalam tubuh. Selain itu, jika seseorang yang mengkonsumsi
alkohol maka volume sel darah merah di dalam tubuhnya akan meningkat. Hal ini akan
meningkatkan viskositas darah yang dapat meningkatkan tekanan darah. faktor resiko
yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi yaitu status gizi, riwayat keluarga,
merokok, stres, dan konsumsi alcohol
Pengaruh pada psikologi :
lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah, hilang kepercayaan diri, apatis,
pengkhayal, penuh curiga, agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal, sulit
berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan, cenderung menyakiti diri, perasaan tidak
aman, bahkan bunuh diri, gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh
lingkungan, merepotkan dan menjadi beban keluarga serta pendidikan menjadi
terganggu, masa depan suram.
Pedoman Diagnostik
Keadaan putus zat merupakan indikator sindrom ketergantungan (lihat Flx.2) dan
diagnosis sindrom ketergantungan zat harus turut dipertimbangkan.
Keadaan putus zat, dicatat sebagai diagnosis utama, bila hal ini merupakan alasan
rujukan dan cukup parah sehingga memerlukan perhatian medis secara khusus.
Gejala fisik bervariasi sesuai dengan zat yang digunakan. Gangguan psikologis
(misalnya anxietas, depresi dan gangguan tidur). khas ialah pasien akan melaporkan
bahwa gejala putus zat akan mereda dengan meneruskan penggunaan zat.
Diagnosis multiaxial
Axis V : 21
Terapi gangguan mental perilaku akibat alkohol dan zat psikoaktif bervariasi menurut
jenis zat, pola penggunaan, karakteristik individual pasien dan tersedianya sistem
pendukung. Tujuan utama terapi adalah abstinensi zat serta mencapai kesehatan fisik
psikiatri dan kondisi psikososial. Bisa dilakukan terapi rawat inap pada gangguan yang
berat atau pada pengobatan rawat jalan yang gagal, tidak adanya dukungan psikososial
atau penggunaan zat yang parah dan berlangsung lama.