Anda di halaman 1dari 6

Contoh proposal penelitian

PENGARUH COST REDUCTION TERHADAP PERSEPSI STAKEHOLDER


PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE

1. Pendahuluan

Dalam aktivitas perusahaan, biaya merupakan bagian dari aktivitast yang


mendapat perhatian cukup besar bagi manajemen perusahaan karena biaya salah satu
penentu keuantungan yang diharapkan perusahaan. Jika pengelolaan biaya tidak baik maka
akan membuat pengeluaran yang besar bagi perusahaan.

Melihat perkembangan industri food and beverage beberapa tahun belakangan ini,
seperti akan memberikan peluang yang besar untuk para calon investor menanamkan harta
mereka. Data dari Kementrian Perindustrian pada Triwulan 1 tahun 2015, pertumbuhan
industri mencapai 8,16% atau lebih tinggi dari pertumbuhan industry non migas sebesar
5,21%. Kemudian sector industri food and beverage berkontribusi sebesar 29,95% terhadap
PDB industri pengolahan Non Migas dan nilai ekspor yang dapat dihasilkan oleh sektor ini
mencapai USD456,6 juta pada Januari 2015.

Namun walaupun meningkat, biaya dari produksi sektor food and beverage
mengalami penurunan dikarekan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika
yang semakin lam semakin rendah, hal ini berakibat melonjaknya bahan baku baik local
maupun bahan baku impor. Data pertumbuhan ekonomi dari ekspor dan investasi sektor
food and beverage pada kuartal 1 tahun 2015 hanya bertumbuh 4-5% dibandingkan periode
tahun lalu yang dapat bertumbuh hingga 9%.

Hal ini tentu menjadi pertimbangan yang cukup penting bagi manajemen
perusahaan akan keberlangsungan usaha nya baik dari segi produksi maupun peluang
investasi. Salah satu perhatian penting perusahaan adalah penyusunan anggaran perusahaan
dimana anggaran perusahaan merupakan hasil akhir yang disusun untuk pelaporan rencana
kerja yang akan dilaksanakan selama masa produksi perusahaan.

Anggaran perusahaan merupakan cetakan biru aktivitas yang akan dilaksanakan


oleh perusahaan di masa yang akan dating sehingga dapat dijadikan referensi atau forecast
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Anggaran perusahaan juga berfungsi sebagai
alat komunikasi intern di perusahaan yang menghubungkan berbagai unit perusahaan
dengan manajer bawahan dan atasan perusahaan dan juga anggaran dapat berfungsi sebagai
alat kendali untuk memungkinkan menunjukkan keunggulan, kelemahan, peluang serta
ancaman yang dimiliki oleh perusahaan dan juga sebagai alat motivasi untuk para karyawan
dan manajer perusahaan.

Dalam akuntansi manajemen dikenal teknik Cost Reduction (Pengurangan biaya).


Cost reduction merupakan usaha pengoptimalan biaya untuk menghindari pemborosan
yang diharapkan agar biaya yang dikeluarkan menjadi efisien dan berkualitas. Pengurangan
biaya hanya merupakan hasil dari Quality Improvement yang dilaksanakan untuk
menghasilkan produk jika di dalam proses pembuatan produk, perusahaan mampu
melaksanakan peningkatan kualitas secara berkelanjutan dan biaya pembuatan produk akan
berkurang sebagai hasil dari peningkatan bertahap terhadap kualitas, keandalan dan
kecepatan.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi stakeholder terhadap perusahaan


jika melakukan cost reduction pada aktivitas produksinya. Dimana dalam cost reduction
terdapat beberapa upaya yang akan dilakukan oleh perusahaan diantaranya :

a. Melakukan penurunan biaya produksi yaitu kegiatan produksi di perusahaan


membutuhkan modal yang cukup untuk bias melakukan pengembangan serta
pertumbuhan perusahaan yang optimal oleh karena itu langkah penurunan biaya
produksi wujud pelaksanaan cost reduction.
b. Melakukan penurunan produksi yaitu Produk yang dihasilkan oleh perusahaan
biasanya sering mengalami penurunan jumlah produksi yang berakibat biaya
produksi juga menurun. Ini adalah salah satu bentuk strategi yang dilaksakan oleh
perusahaan untuk bias melakukan pengembangan serta pertumbuhan perusahaan
secara maksimal.
c. Melakukan penurunan nilai investasi yaitu nilai investasi yang dimiliki perusahaan
biasanya dikurangi jumlahnya akibat pemaksimalan dana yang digunakan untuk
proses produksi.

Selain melakukan usaha pengurangan seperti yang disebutkan diatas, cost


reduction juga melakukan aktivitas-aktivitas peningkatan kualitas proses kerja sehingga
dapat mengurangi kesalahan, meningkatkan produktivitas serta mengurangi tingkat
persediaan dan juga memperpendek atau mengeliminasi lini produksi yang dianggap tidak
sebagai aktivitas yang tidak memberi nilai tambah. Melakukan pengurangan gangguan
mesin agara tidak menimbulkan kelebihan work in process, mengurangi tempat atau ruang
dan mempersingkat waktu tempuh produksi.

Jadi tujuan dilakukannya cost reduction bukan hanya untuk mencapai standar yang
ditetapkan tapi juga untuk mengurangi biaya secara bertahap di bawah standar agar terdapat
efisiensi usaha, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat diminimalisir dan laba yang
diperoleh akan maksimal. Disamping itu kualitas atas produk tetap dipertahankan agar tidak
mempengaruhi penjualan produk tersebut.

2. Landasan Teori

Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori motivasi. Teori motivasi
digunakan karena melihat dari dampak dari cost reduction yang akan dilakukan perusahaan
akan terlihat langsung pada stakeholder dimana pada penelitian ini yaitu para karyawan dan
para investor perusahaan. Menurut The Liang Gie Cs. (Matutina dkk ,1993) bahwa
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan inspirasi, semangat,
dan dorongan kepada orang lain (pegawai) untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian
dorongan ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang-orang atau pegawai agar mereka
bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang tersebut. Oleh
karena itu seorang manajer dituntut pengenalan atau pemahaman akan sifat dan karateristik
pegawainya, suatu kebutuhan yang dilandasi oleh motif dengan penguasaan manajer
terhadap perilaku dan tindakan yang dibatasi oleh motif, maka manajer dapat
mempengaruhi bawahannya untuk bertindak sesuai dengan keinginan organisasi.

Motivasi berasal dari motive atau dengan prakata bahasa latinnya, yaitu movere,
yang berarti “mengerahkan”. Seperti yang dikatakan Liang Gie dalam bukunya Martoyo
(2000) motive atau dorongan adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang
melakukan sesuatu atau bekerja. Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang
melaksanakan upaya substansial, guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan
kerjanya, dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya
memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah
konsep penting studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi atau motivation
berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau
keadaan yang menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah
faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo , 2000).

Teori motivasi untuk karyawan perusahaan dikelompokkan menjadi dua


kelompok, yaitu teori kepuasan (content theory) dan teori proses (process theory). Teori ini
dikenal dengan nama konsep Higiene, yang mana cakupannya adalah:

1. Isi Pekerjaan.

Hal ini berkaitan langsung dengan sifat-sifat dari suatu pekerjaan yang dimiliki
oleh tenaga kerja yang isinya meliputi : Prestasi, upaya dari pekerjaan atau karyawan
sebagai aset jangka panjang dalam menghasilkan sesuatu yang positif di dalam
pekerjaannya, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengembangan potensi
individu.

2. Faktor Higienis.

Suatu motivasi yang dapat diwujudkan seperti halnya : gaji dan upah, kondisi
kerja, kebijakan dan administrasi perusahaan, hubungan antara pribadi, kualitas supervisi.
Pada teori tersebut bahwa perencanaan pekerjaan bagi karyawan haruslah menunjukkan
keseimbangan antara dua faktor.

Motivasi yang digunakan untuk para investor adalah Motivasi investasi. Motivasi
investasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu untuk melakukan investasi. Pengukuran yang
dilakukan dengan cara melihat tindakan yang diambil seseorang, apakah memiliki
dorongan yang kuat dalam mengambil keputusan setelah mendapatkan berbagai informasi
yang mendukung suatu tindakan tersebut akan mempengaruhi minat investasi. Variabel ini
diukur dengan menggunakan instrumen yang diadaptasikan dan dikembangkan dari
penelitian Widyastuti, dkk (2004). Variabel ini di ukur dengan skala likert 5 poin.

3. Subjek/Responden Penelitian

Responden pada penelitian ini adalah karyawan perusahan dan para investor yang
merupakan bagian dari stakeholder pada perusahaan food and beverage. Untuk mengukur
motivasi karyawan dan investor menggunakan metode observasi dengan memberikan
langsung kuesioner kepada setiap manajer perusahaan dan memberikan kuesioner dengan
skala likert.
Daftar Pustaka

Bragg, Steven M. 2010. Cost Reduction Analysis. New Jersey : John Wiley and Sons.

Hansen dan Mowen. 2006. Buku I Management Accounting Edisi 7. Jakarta : Salemba
Empat

Hasibuan, Malayu S.P.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Manurung, A.H. (2009). Berinvestasi Dan Perlindungan Investor Di Pasar Modal. Jurnal,
ISSN 1978-9017, Perbanas Quarterly Review, Vol. 2 No. 1 Maret 2009

Matutina, Domi C, dkk. 1993. Manajemen Personalia. Jakarta: Rineka Cipta.

Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: PT BPFE –


Jogjakarta

Pajar, Rizki Caherul; Pustikaningsih, Adeng.2016. Pengaruh Motivasi Investasi dan


Pengetahuan Investasi terhadap Minat investasi di Pasar Modal Pada Mahasiswa
FE UNY. Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2017.

Singarimbun, Masri dan Effendi. 1987. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S.

Widyastuti, dkk. 2004. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). SNA. 2-3 Desember. Hal 320-
339.

Anda mungkin juga menyukai