Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 6

Anggota : 1. Desi Harianti (B1D019051)

2. Devi Fitriana (B1D019052)

3. Dewi Suriani (B1D019053)

4. Diah Putri Hidayahtillah (B1D019054)

5. Dian Kusuma Negara (B1D019055)

6. Diana Sapitri (B1D019056)

7. Difa Darmawansyah (B1D019057)

8. Dinda Febyan Prameswari (B1D019059)

9. Dinda Safira Rahmadhani (B1D019060)

Virus Corona
Apa sih Virus Corona itu?
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus
yang menyerang sistem pernapasan. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus
yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang
dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. 
Apa saja gejala Covid-19?
Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul
secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap
merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu
perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah
dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi
medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau
diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius.

Bagaimana cara Covid-19 menyebar?


Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini. COVID-19 dapat
menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar
saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau mengeluarkan napas. Percikan-percikan ini
kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang
menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya,
dapat terjangkit COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup
percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang terjangkit COVID-19. Oleh karena itu,
penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Apakah virus penyebab COVID-19 ini dapat menular melalui udara?
Menurut penelitian sejauh ini, virus penyebab COVID-19 ini umumnya menular
melalui kontak dengan percikan dari saluran pernapasan, bukan melalui udara.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Apakah COVID-19 dapat menular dari orang yang tidak menunjukkan gejala?
Cara utama penyebaran penyakit ini adalah melalui percikan saluran pernapasan yang
dihasilkan saat batuk. Risiko penularan COVID-19 dari orang yang tidak ada gejala
sama sekali sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19
hanya mengalami gejala-gejala ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu,
COVID-19 dapat menular dari orang yang, misalnya, hanya batuk ringan tetapi
merasa sehat.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Apakah saya dapat tertular COVID-19 dari feses orang yang terjangkit penyakit
ini?
Risiko penularan COVID-19 dari feses orang yang terinfeksi COVID-19 adalah kecil.
Penelitian awal memang mengindikasikan bahwa dalam kasus-kasus tertentu virus ini
bisa ada di feses, tetapi dalam konteks wabah yang sedang terjadi ini, rute penularan
ini tidak menjadi kekhawatiran. Namun demikian, karena risiko tetap ada (walaupun
kecil), hal ini memperkuat alasan mengapa kita harus rajin mencuci tangan setelah
menggunakan kamar mandi dan sebelum makan.
BAGAIMANA SISTEM IMUN BEKERJA MELAWAN VIRUS?
Sistem imunitas didesain untuk mengenal dan menghancurkan benda asing yang masuk
kedalam tubuh manusia termasuk pathogen. Patogen adalah benda atau bahan yang dapat
menimbulkan penyakit.

Istilah patogen secara umum dipakai untuk organisme penyebab penyakit seperti bakteri,
virus dan produk biologisnya seperti toksin yang dihasilkan oleh organisme tersebut.

 Bakteri dalah mikroorganisme sel tunggal, punya inti sel, yang dapat membelah
sendiri dengan cepat.
 Virus tidak dapat membelah sendiri, mereka membutuhkan sel dan jaringan hidup
dari tubuh inang/pejamu untuk membelah/memperbanyak diri.

Sel virus yang terinfeksi.


Sumber: wikipedia.org
 

Sistem imunitas yang ada dalam tubuh manusia merespon masuknya bakteri dan virus ke
dalam tubuh manusia melalui mekanisme yang sangat rumit dan komplek. Sistem imunitas
ini mengenal molekul (antigen) yang unik dari bakteri atau virus yang merangsang timbulnya
antibodi (sejenis protein) dan sejenis sel darah putih yang disebut limfosit. Limfosit ini
menandai antigen yang masuk dan kemudian menghancurkannya.

Awal terjadinya proses reaksi imunitas, yaitu mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan
setiap benda asing masuk ke dalam tubuh, sejumlah limfosit yang disebut dengan
sel memory segera berkembang menjadi limfosit yang mempunyai kemampuan membuat zat
kekebalan yang bertahan lama (long lasting immunity). Seperti telah disebutkan diatas,
imunitas adalah mekanisme tubuh manusia untuk melawan dan memusnahkan benda asing
yang masuk ke dalam tubuh manusia. Benda asing tersebut bisa berupa bakteri, virus, organ
transplantasi dll. Apabila suatu sel atau jaringan seperti bakteri atau organ tubuh
ditransplantasikan ke dalam tubuh seseorang maka tubuh orang tersebut akan menolaknya
karena benda asing tersebut dianggap bukan sebagai bagian dari jaringan tubuh mereka.
Benda asing tersebut dianggap sebagai pendatang (invader) yang harus diusir. Jadi secara
sederhana dapat didefinisikan kembali bahwa sistem kekebalan (immune system) ialah
mekanisme tubuh manusia untuk melawan/ mengusir benda asing yang masuk kedalam tubuh
mereka.

Pertama-tama “memory cells” berupaya mengenal benda asing yang masuk dan disimpan
dalam “ingatan” sel memori ini. Ini disebut dengan reaksi imunitas primer. Apabila benda
asing yang sama masuk lagi ke dalam tubuh orang tersebut untuk kedua kali dan seterusnya,
maka sel memori ini dengan lebih cepat dan sangat efektif akan merangsang sistem imunitas
untuk mengusir dan melawan benda asing yang sudah dikenal tersebut. Reaksi tubuh akan
lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan dengan reaksi saat perjumpaan untuk pertama
kalinya dengan benda asing tersebut.
Respo
n imun primer dan sekunder
Sumber: wikipedia.org

Grafik dibawah ini membandingkan respon imun primer dengan sekunder terhadap patogen yang
sama. Respon sekunder akan dieliminasi oleh patogen sebelum terjadi kerusakan .

Respon imun primer dan sekunder terhadap patogen yang sama

Anda mungkin juga menyukai