Anda di halaman 1dari 4

Nama : Echie Galang Dwi Tama

Kelas : III-A (14)

Meyakini bahwa Allah Maha Mendengar

Allah mendengar setiap suara di muka bumi baik yang nampak maupun yang tersembunyi.
Allah Maha Mendengar juga dapat bermakna Allah mengabulkan do’a setiap hamba-Nya.
Maka ini pertanda bahwa setiap perkataan kita selalu diawasi dan didengar oleh Rabb di atas
Langit yang tujuh. Begitu pula menjadi pelajaran bahwa Allah mudah mengabulkan do’a
setiap hamba walau setiap mereka menyampaikan dalam berbagai bahasa dan diutarakan
dalam satu waktu.

Maksud Allah Maha Mendengar

Sifat mendengar ini mencakup seluruh makhluk yang didengar oleh Allah. Setiap suara baik
di langit dan di bumi didengar oleh Allah baik yang lirih maupun yang dikeraskan, yang
Allah dengar seperti satu suara, tidak bercampur suara yang satu dan lainnya. Allah pun
mendengar setiap bahasa dan memahaminya. Dia pun mendengar suara yang dekat maupun
jauh. Suara yang sirr (lirih) dan yang ‘alaniyah (keras) pun sama di sisi Allah.
Allah Ta’ala berfirman,

ِ َ‫اربٌ بِالنَّه‬
‫ار‬ ٍ ‫َس َوا ٌء ِم ْن ُك ْم َم ْن أَ َس َّر ْالقَوْ َل َو َم ْن َجهَ َر بِ ِه َو َم ْن هُ َو ُم ْست َْخ‬
ِ ‫ف بِاللَّ ْي ِل َو َس‬
“Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang
berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang
berjalan (menampakkan diri) di siang hari.” (QS. Ar Ro’du: 10).

ِ َ‫ك فِي َزوْ ِجهَا َوتَ ْشتَ ِكي إِلَى هَّللا ِ َوهَّللا ُ يَ ْس َم ُع تَ َحا ُو َر ُك َما إِ َّن هَّللا َ َس ِمي ٌع ب‬
‫صي ٌر‬ َ ُ‫قَ ْد َس ِم َع هَّللا ُ قَوْ َل الَّتِي تُ َجا ِدل‬

“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada
kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal
jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS.
Al Mujadilah: 1).

Dalam hadits shahih disebutkan,

ُ ‫ ِم َع هَّللا‬e‫ ْد َس‬eَ‫لم – ( ق‬ee‫ه وس‬ee‫لى هللا علي‬ee‫الَى َعلَى النَّبِ ِّى – ص‬ee‫ت ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذى َو ِس َع َس ْم ُعهُ األَصْ َواتَ فَأ َ ْنزَ َل هَّللا ُ تَ َع‬ِ َ‫ع َْن عَائِ َشةَ قَال‬
) ‫ك فِى زَ وْ ِجهَا‬ َ ُ‫قَوْ َل الَّتِى تُ َجا ِدل‬

Dari ‘Aisyah, ia berkata: Segala puji bagi Allah yang pendengaran-Nya begitu luas sampai
berbagai suara pun terdengar. Kemudian turunlah firman Allah pada Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam (yang artinya), “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang
mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya” (HR. Bukhari no. 7385).

Dua Macam Sifat Mendengar bagi Allah

Ada dua macam sifat mendengar bagi Allah:

1- Mendengar dengan maksud mendengar suara yaitu segala suara baik yang lahir maupun
batin, baik yang jelas maupun yang tersembunyi, Allah mengetahui itu semua.

2- Mendengar dengan maksud mengabulkan (memperkenankan) setiap permintaan dan do’a


dari hamba, juga memberikan balasan pahala. Di antara dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,

َ ‫َب لِي َعلَى ْال ِكبَ ِر إِ ْس َما ِعي َل َوإِ ْس َحا‬


‫ق إِ َّن َربِّي لَ َس ِمي ُع ال ُّدعَا ِء‬ َ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي َوه‬

“Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan
Ishaq. Sesungguhnya Rabbku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.” (QS.
Ibrahim: 39).

Begitu pula ketika seseorang shalat, ia mengucapkan,

ُ‫َس ِم َع هَّللا ُ لِ َم ْن َح ِم َده‬

“Allah memperkenankan permintaan orang yang memuji-Nya.”

Mendengar dengan maksud mendengar suara ada tiga maksud:


1- Sebagai ancaman. Sebagaimana disebutkan dalam ayat,

َ‫أَ ْم يَحْ َسبُونَ أَنَّا اَل نَ ْس َم ُع ِس َّرهُ ْم َونَجْ َواهُ ْم بَلَى َو ُر ُسلُنَا لَ َد ْي ِه ْم يَ ْكتُبُون‬

“Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan
mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu
mencatat di sisi mereka.” (QS. Az Zukhruf: 80). Mendengar di sini
bermakna tahdid (ancaman).

2- Dengan maksud menolong. Sebagaimana disebutkan dalam ayat,

‫ال اَل تَ َخافَا إِنَّنِي َم َع ُك َما أَ ْس َم ُع َوأَ َرى‬


َ َ‫ق‬

“Allah berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu
berdua, Aku mendengar dan melihat”.” (QS. Thaha: 46). Maksud mendengar di sini adalah
Allah menolong Musa dan Harun.

3- Maksudnya adalah mendengar yang sifatnya meliputi. Allah Ta’ala berfirman,

ِ َ‫ك فِي َزوْ ِجهَا َوتَ ْشتَ ِكي إِلَى هَّللا ِ َوهَّللا ُ يَ ْس َم ُع تَ َحا ُو َر ُك َما إِ َّن هَّللا َ َس ِمي ٌع ب‬
‫صي ٌر‬ َ ُ‫قَ ْد َس ِم َع هَّللا ُ قَوْ َل الَّتِي تُ َجا ِدل‬

“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada
kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal
jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS.
Al Mujadilah: 1).  Maksud mendengar di sini adalah Allah mendengar setiap suara dan
keluhan.

Perenungan Nama Allah As Samii’

Jika seorang hamba mengimani nama Allah Yang Maha Mendengar, maka ia akan berusaha
menjaga lisan dan setiap ucapannya. Ia akan selalu mengisi waktunya dengan dzikir dan
bersyukur pada Allah Ta’ala. Ia pun akan banyak meminta pada Allah. Ketika berdo’a, ia
pun bertawassul dengan nama Allah tersebut supaya bisa menggapai harapannya dan diberi
apa yang diminta. Dan banyak dalam Al Qur’an, para nabi bertawassul dengan nama Allah
ini. Seperti do’a Ibrahim,

َ ‫َب لِي َعلَى ْال ِكبَ ِر إِ ْس َما ِعي َل َوإِ ْس َحا‬


‫ق إِ َّن َربِّي لَ َس ِمي ُع ال ُّدعَا ِء‬ َ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي َوه‬

“Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan
Ishaq. Sesungguhnya Rabbku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.” (QS.
Ibrahim: 39).

Begitu pula perkataan Ibrahim dan Isma’il,


‫ك أَ ْنتَ ال َّس ِمي ُع ْال َعلِي ُم‬ ِ ‫َوإِ ْذ يَرْ فَ ُع إِ ْب َرا ِهي ُم ْالقَ َوا ِع َد ِمنَ ْالبَ ْي‬
َ َّ‫ت َوإِ ْس َما ِعي ُل َربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا إِن‬

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama


Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami),
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.” (QS. Al
Baqarah: 127).

Anda mungkin juga menyukai