Anda di halaman 1dari 41

KEPERAWATAN

P R O G R APraktik
Panduan M STUD
DIPLOMA III
I
Klinik

GAWAT
KEPERAWATAN
TANJUNGKARANG

DARURAT &
POLITEKNIK KESEHATAN
TANJUNGKARANG

BENCANA

Panduan Praktik Klinik Keperawatan Gawatdarurat dan


Bencana|
VISI
PRODI DIPLOMA IIIKEPERAWATANTANJUNGKARANG POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNGKARANG
“Menjadi programstudidiplomaIII keperawatan yangprofesional,
ungguldanmandiridalammenghasilkanlulusanperawat vokasional yangterampildalam
keperawatangawat daruratpadatahun2025”

MISI
PRODI DIPLOMA IIIKEPERAWATANTANJUNGKARANG POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNGKARANG

1. Menyelenggarakanpendidikan dan pengajarandengan unggulan


keperawatangawatdarurat.
2. Menyelenggarakanpenelitianyang berkualitasdaninovatif.
3. Menyelenggarakanpengabdiankepadamasyarakatyangberbasis penelitian.

Panduan Praktik Klinik Keperawatan Gawatdarurat dan


Bencana| i
KATA PENGANTAR

Praktik klinik keperawatan pada mata kuliah praktik klinik keperawatan gawat dan
bencana merupakan kelanjutan penerapan dari mata kuliah keperawatan gawat
darurat dan bencana yang diperoleh pada pembelajaran teori sebelumnya. Mata
kuliah ini berfokus pada kemampuan mahasiswa untuk dapat melakukan asuhan
keperawatan secara profesional pada klien yang mengalami masalah
kegawatdaruratan pada semua sistem tubuh dan pada berbagai tingkatan usia yang
lazim terjadi. Mata kuliah ini dilaksanakan setelah mahasiswa menyelesaikan mata
kuliah teorinya.

Pelaksanaan praktik klinik keperawatan membutuhkan suatu buku kegiatan yang


dapat membantu mahasiswa serta preseptor dalam melaksanakan proses
pembelajaran klinik secara terarah dan terstandar. Panduan praktik klinik yang
disusun akan menjadi panduan dan penuntun bagi mahasiswa dan preseptor untuk
mencapai hasil akhir berupa pencapaian kompetensi-kompetensi yang diharapkan
bagi seorang lulusan Prodi D-III Keperawatan Tanjungkarang, terutama untuk mata
kuliah keperawatan gawat darurat dan bencana. Untuk membantu mencapai hal
tersebut, maka disusunlah panduan praktik klinik keperawatan keperawatan gawat
darurat dan bencana ini.

Panduan praktik klinik keperawatan ini diharapkan mampu membantu dan


memudahkan mahasiswa untuk mencapai tujuan mata kuliah keperawatan gawat
darurat dan bencana serta kompetensi-kompetensi yang diharapkannya.
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
panduan praktik klinik keperawatan keperawatan gawatdarurat dan manajemen
bencana ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Koordinator Praktik Klinik


Keperawatan Gawatdarurat dan Manajemen Bencana

Panduan Praktik Klinik Keperawatan Gawatdarurat dan


Bencana| ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.
Indikator keberhasilan tercapainya tujuan pembangunan salah satunya adalah meningkatnya
kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM yang berkualitas dapat dicapai dengan meningkatkan
tingkat pendidikan dan kesehatan manusia Indonesia. Dengan demikian meningkatkan kualitas
pendidikan dan kesehatan secara bersamaan diharapkan mampu meningkatkan kulitas SDM kita
di masa yang akan datang.
Pembangunan bidang kesehatan merupakan salah satu kerangka dasar bagi peningkatan
kualitas SDM yang kita miliki. Pembangunan kesehatan bertujuan mewujudkan derajat kesehatan
setinggi-tingginya bagi seluruh masyarakat. Pemerintah telah secara bersungguh-sungguh dan
terus menerus berupaya meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan sesuai dengan
visi kementerian kesehatan, yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Pelayanan
kesehatan yang berkualitas membutuhkan tenaga kesehatan yeng berkualitas pula. Untuk itu
peningkatan kualitas pendidikan pada institusi pendidikan tinggi yang menghasilkan SDM
kesehatan mutlak diperlukan.
Pendidikan tinggi kesehatan khusunya pendidikan tinggi keperawatan telah berkembang
dengan cepat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, perubahan
tersebut belum sepenuhnya memenuhi tuntutan masyarakat akan SDM perawat yang berkualitas.
Di satu sisi perkembangan profesi perawat telah mencapai jenjang pendidikan S3, diakuinya
sebagai profesi mandiri dan telah mempunyai legalitas praktik keperawatan yang independen.
Namun disisi lain, masih terdapat kekurangan diantaranya banyak pendidikan tinggi keperawatan
yang ada belum memenuhi standar yang diharapkan. Hal ini berakibat terhadap kualitas lulusan
perawat yangbelum memuaskan, karena masih diragukan kemampuan dan kompetensinya oleh
masyarakat. Salah satu aspek yang sering menjadi titik lemah pendidikan keperawatan adalah
kurang berkualitasnya penyelenggaraan pembelajaran.
Program studi diploma III keperawatan polteknik kesehatan Tanjungakarang sebagai salah
satu program studi keperawatan yang ada di Indonesia mempunyai harapan, tantangan dan
masalah yang hampir sama dengan program studi keperawatan lainnya. Program studi ini sesuai
dengan visinya diharapkan mampu menghasilkan lulusan perawat vokasional yang terampil dalam
keperawatan gawat darurat pada tahun 2025. Berbagai upaya terus dilakukan dalam rangka
meningkatkan keterampilan yang diharapkan dalam visi tersebut, salah satunya adalah upaya
untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih berkualitas. Sebagai pendidikan vokasional,
maka penyelenggaran pembelajaran praktikum laboratorium dan praktikum klinik menjadi prioritas
utama untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran antara
lain denga meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana/prasarana pembelajaran, serta meningkatkan kualitas pelayanan pembelajaran dengan
memperbaiki dan terus mengembangkan proses pembelajaran secara kreatif dan inovatif. Proses
pembelajaran yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pendidikan dalam mengahasilkan
lulusan yang terampil dan kompeten. Memperbaiki proses pembelajaran dapat dimulai
memperbaiki model/metode pembelajaran yang menekankan pada kemampuan kemahiran klinik
dan pembelajaran lebih banyak dilakukan di seting klinik/ rumah sakit ( clinical/ hospital based).
Penerapan model/metode pembelajaran yang baik memerlukan dukungan SDM yang baik
dan tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran yang baik. Dosen dituntut untuk terus
memperbaiki dan mengembangkan proses pembelajaran baik teori maupun praktikum. Untuk itu
dosen juga dituntut untuk secara kreatif dan inovatif mengembangkan bahan pembelajaran yang
sesuai dengan pencapaian kompetensi mahasiswa. Sebagai pendidikan vokasional prodi D-III
keperawatan Tanjungkarang berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran melalui
pengembangan bahan ajar khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran laboratorium dan
klinik. Tersediaanya buku penuntun praktikum dan panduan praktik klinik merupakan salah satu
upaya yang selalu dan terus digiatkan. Mata kuliah-mata kuliah yang memiliki sks laboratorium
atau klinik dituntut untuk memiliki dan mengembangkan penuntun praktikum dan panduan praktik
klinik. Salah satunya adalah mata kuliah keperawatan gawat darurat dan manajemen bencana.
Mata kuliah keperawatan gawat darurat dan manajemen bencana merupakan mata kuliah
praktik klinik keperawatan kegawatdaruratan, dimana pembimbing dan mahasiswa akan
melaksanakan pembelajaran klinik pada wahana klinik di rumah sakit khususnya ruang/instalasi
gawat darurat dan intesive care unit (ICU). Dalam rangka proses pembelajaran tersebut, maka
perlu dilakukan penyusunan panduan praktik klinik yang m ampu membantu pembimbing dan
mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

B. Tujuan
Penulisan dan penyusunan panduan praktik klinik mata kuliah keperawatan gawat darurat
dan bencana ini bertujuan:
1. Menjadi panduan bagi mahasiswa dan pembimbing dalam melaksanakan pembelajaran klinik di
wahana praktik rumah sakit.
2. Membantu dan mengarahkan mahasiswa dalam pencapaian kompetensi yang diharapakan.
3. Membantu pembimbing untuk menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan yang terfokus
dan terstandar kepada masing-masing mahasiswa.
BAB II
INFORMASI UMUM MATA KULIAH

A. Identitas Mata Kuliah


1. Nama mata kuliah : Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana dan Manajemen Bencana
(Praktik Klinik)
2. Kode mata kuliah : WT.3.A.603
3. Bobot sks : 2 sks
4. Penempatan : semester VI
5. Prasyarat : telah mengikuti mata kuliah: KGD dan manajemen bencana (teori),
KeperawatanKritis, KMB, keperawatan anak, keperawatan
maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan keluarga dan
keperawatan gerontik

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini menguraikan tentang konsep kegawatdaruratan, penatalaksanaan pasien
gawat darurat mencakup Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penatalaksanaan korban bencana.
Mata kuliah ini juga membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan
kegawatdaruratan yang lazim dan kegawatdaruratan di komunitas ( disaster nursing). Pembelajaran
teori dilaksanakan di kelas dan pembalajaran praktikum di laboratorium keperawatan serta
pembelajaran klinik di intalasi gawat darurat dan intensive care unit RS.

C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. menjelaskan persepktif, konsep dan prinsip keperawatan gawat darurat
2. menjelaskan konsep dan prinsip pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar
3. menjelaskan langkah langkah penilaian korban/TRIASE
4. menjelaskan konsep initial assessment pada pasien gawat darurat
5. menjelaskan asuhan keperawatan gawat darurat pada sistem pernafasan dan sirkulasi
6. Menjelasakan konsep manajemen airway, brathing dan sirkulasi
7. menjelaskan konsep, prinsip bencana dan kejadian luar biasa
8. menjelaskan sistem penanggulangan gawat darurat dan bencana terpadu
9. Melakukan TRIASE
10.Melakukan initial assessment
11.Melakukan prosedur bantuan hidup dasar
12.Melakukan manajemen airway dasar
13.Melakukan bantuan ventilasi
14.Melakukan penghentian perdarahan.
15.Melakukan prosedur tindakan Bencana
a. proses inisiasi awal pada bencana
b. evakuasi dan transportasi korban
16.Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat pada sistem pernafasan dan sirkulasi.

D. Materi
1. Pengkajian pasien pada keadaan gawat darurat dan kritis (pengkajian primer & sekunder).
2. Masalah keperawatan pasien pada keadaan gawat darurat dan kritis.
3. Perencanaan keperawatan pasien pada keadaan gawat darurat dan kritis.
4. Tindakan keperawatan untuk pertolongan pasien pada keadaan gawat darurat dan kritis.
5. Monitoring dan evaluasi keperawatan pasien pada keadaan gawat darurat dan kritis.
6. Dokumentasi keperawatan pada asuhan keperawatan gawat darurat.
7. Sikap dan perilaku profesional dalam keperawatan.
8. Asuhan keperawatan yang etis dan legal.
E. Materi Kajian dan Pendukung
1. Asuhan keperawatan pada klien dengan kegawatdaruratan airway, breathing dan sirkulasi.
2. Asuhan keperawatan pada klien gangguan kebutuhan oksigendalam keadaan gawat darurat
dan kritis.
3. Asuhan keperawatan pada klien gangguan kebutuhan cairan & elektrolitdalam keadaan gawat
darurat dan kritis.
4. Asuhan keperawatan pada klien gangguan kebutuhan nutrisi dan metabolikdalam keadaan
gawat darurat dan kritis.
5. Asuhan keperawatan pada klien gangguan kebutuhan rasa aman dan nyamandalam keadaan
gawat darurat dan kritis.
6. Asuhan keperawatan pada klien gangguan kebutuhan eliminasidalam keadaan gawat darurat
dan kritis.
7. Asuhan keperawatan pada klien gangguan aktivitas dan istirahatdalam keadaan gawat darurat
dan kritis.
8. Dasar-dasar keperawatan: patofisiologi, farmakologi, ilmu penyakit, dsb.
9. Keperawatan dasar: legal dan etik keperawatan, komunikasi keperawatan, dokumentasi
keperawatan, pendidikan dalam keperawatan, dsb.

F. Evaluasi
Bahan – bahan yang digunakan untuk melakukan evaluasi pembelajaran mata kuliah Praktik Klinik
Keperawatan gawat darurat, sebagai berikut:
1. Isian logbook konsep : 30%
1. Laporan Pendahuluan : 25%
2. Laporan asuhan keperawatan : 25%
3. Analisis tindakan : 25%

G. Penugasan
Tugas dan kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa mengisi logbook yang sudah
disiapkan.
BAB IV
PENUTUP

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan rahmat-Nya buku panduan praktik klinik
keperawatan gawat darurat dan bencana ini telah dapat diselesaikan. Harus diakui dalam proses
penyusunannya masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu buku panduan ini
akan terus dilakukan evaluasi, perbaikan dan pengembangan secara terus menerus dan
berkesinambungan, agar diperoleh buku panduan yang semakin baik. Akhirnya kami berharap kiranya
buku panduan ini dapat manjadi penuntun bagi mahasiswa dan pembimbing dalam melaksanakan
pembelajaran klinik mata kuliah praktik keperawatan gawat darurat dan bencana dan bermanfaat bagi
pengembangan pembalajaran klinik pada umumnya.
PENUGASAN DAN PRAKTIK MANDIRI
TRIASE

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan


Pada akhir pembelajaran pokok bahasan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukansimulasi pengkajian triase di instalasi gawat darurat.
2. Menetapkan kriteria kegawatdaruratan pasien berdasarkan warna (merah, kuning, hijau dan hitam)
3. Melakukan simulasi pengiriman pasien dari ruang triase ke ruang tindakan berdasarkan kriteria warna
yang telah ditetapkan.
4. Malakukan simulasi triase secara utuh dan benar di instalasi gawat darurat.

Perintah Tugas
1. Tuliskan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan triase pada kolom di bawah ini!

2. Tuliskan langkah-langkah prosedur dalam melakukan triase pada kolom di bawah ini!

Skenario Kasus
Pada pukul 09.00 wib di instalasi gawat darurat sebuah RS masuk 4 orang pasien secara berurutan.
Pasien 1 adalah seorang laki-laki usia 23 tahun datang dalam keadaan kesakitan karena tubuh
mengalami luka-luka karena kecelakaan lalu lintas. Pasien 2 adalah seorang anak perempuan usia 9
tahun datang karena demam tinggi dengan riwayat kejang. Pasien 3 adalah seorang laki-laki usia 48
tahun datang dalam keadaan nyeri dada, nadi tidak teratur, tampak pucat dan akral dingin. Pasien 4
adalah seorang perempuan usia 66 tahun berbaring di brankar didorong petugas masuk IGD dalam
keadaan tidak sadarkan diri dan mengorok..

Skenario Pasien
Pasien 1:
Laki-laki umur 23 tahun terbaring di atas brankar yang didorong petugas masuk IGD
mengeluh kesakitan karena luka ditubuhnya akibat kecelakaan lalu lintas.

A B C D
Airway Breathing Circulation Disability

Kesimpulan :

Pasien 2:
Anak perempuan usia 9 tahun duduk di kursi roda yang didorong keluarganya masuk IGD
dalam keadaan demam dan lemah.

A B C D
Airway Breathing Circulation Disability

Kesimpulan :

Pasien 3:
Laki-laki usia 48 tahun duduk di kursi roda didorong petugas masuk IGD memegangi dada
kirinya sambil mengeluh kesakitan.

A B C D
Airway Breathing Circulation Disability

Kesimpulan :
Pasien 4:
Perempuan usia 66 tahun berbaring di brankar didorong petugas masuk IGD dalam keadaan
tidak sadarkan diri dan mengorok.

A B C D
Airway Breathing Circulation Disability

Kesimpulan :

Skenario Perawat IGD


Pada pagi itu bertugas 1 orang dokter yang sedang memeriksa pasien di ruang tindakan dan
4 orang perawat, 3 orang perawat sedang melakukan tindakan di ruang tindakan dan 1
orang perawat menerima pasien masuk ke IGD di ruang triase. Bertugas juga 2 orang
petugas pekarya yang bertugas mendorong pasien.

Satu orang perawat yang bertugas di ruang triase:


1. Melakukan pengkajian singkat untuk menentukan kriteria pasien berdasarkan warna
(merah, kuning, hijau, dan hitam).
2. Menetapkan kriteria berasarkan warna dan memerintahkan petugas mendorong pasien ke
ruang tindakan berdasarkan kriteria warna yang telah ditetapkan.

Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal
Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus

Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300

PENUGASAN DAN PRAKTIK MANDIRI


INITIAL ASSESSMENT
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan
Pada akhir pembelajaran pokok bahasan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan simulasi triase secara utuh dan benar di instalasi gaw & 3at darurat.
2. Melakukan simulasi pemeriksaan kesadaran (AVPU).
3. Melakukan simulasi pengkajian primer berdasarkan ABCDEFGH.

Perintah Tugas
1. Tuliskan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan initial assessment pada kolom di
bawah ini!

Skenario Kasus
Pada pukul 13.00 wib di IGD sebuah RS datang 2 orang pasien. Pasien 1 adalah seorang laki-laki
usia 34 tahun tidak sadarkan diri akibat kecelakaan lalu-lintas. Pasien 2 adalah seorang laki-laki usia
62 tahun tidak sadarkan diri terdengar suara mengorok (gargling dan snoring) diduga pasien
mengalami serangan stroke berulang, sebelumnya 1 tahun yang lalu sudah pernah mengalami
serangan stroke.

Skenario Pasien
Pasien 1: pasien laki-laki umur 23 tahun terbaring di atas brankar yang didorong petugas
masuk IGD dalam keadaan tidak sadarkan diri akibat kecelakaan lalu-lintas

Pasien 2: laki-laki usia 62 tahun terbaring di atas brankar dengan tidak sadarkan diri
terdengar suara mengorok (gargling dan snoring).

Skenario Perawat IGD


Pada pagi itu bertugas 1 orang dokter yang sedang memeriksa pasien di ruang tindakan dan
4 orang perawat, 2 orang perawat sedang melakukan tindakan di ruang tindakan dan 2
orang perawat menerima pasien masuk ke IGD di ruang triase. Bertugas juga 2 orang
petugas pekarya yang bertugas mendorong pasien.

Dua orang perawat yang bertugas:


1. Melakukan pengkajian singkat untuk menentukan kriteria pasien berdasarkan warna
(merah, kuning, hijau, dan hitam).
2. Menetapkan kriteria berasarkan warna dan memerintahkan petugas mendorong pasien ke
ruang tindakan berdasarkan kriteria warna yang telah ditetapkan.

Pasien 1

A B C D
Airway Breathing Circulation Disability

Kesimpulan:
Pasien 2

A B C D
Airway Breathing Circulation Disability
Kesimpulan:

3. Melakukan pemeriksaan kesadaran.


4. Melakukan pengkajian primer ABCDEFGH.

Pengkajian Prosedur Pemeriksaan

Kesadaran
(AVPU)

Pengkajian Prosedur Pemeriksaan

Airway

Breathing

Circulation

Disability
Exposure

Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal

Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus

Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300

PENUGASAN DAN PRAKTIK MANDIRI


BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan


Pada akhir pembelajaran pokok bahasan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan simulasi triase secara utuh dan benar di instalasi gawat darurat.
2. Melakukan simulasi pemeriksaan kesadaran (AVPU).
3. Melakukan simulasi initial assessment sesuai kebutuhan.
4. Melakukan simulasi bantuan hidup dasar (BHD)

Perintah Tugas
1. Tuliskan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan BHD pada kolom di bawah ini!

2. Tuliskan langkah-langkah prosedur dalam melakukan BHD pada kolom di bawah ini!

Skenario Kasus
Seorang laki-laki usia 51 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri dada. Perawat melakukan
pengkajian di ruang tindakan, tiba-tiba pasien tidak sadar dan nadi karotis tidak teraba. Setelah
dilakukan RJP 5 siklus, nadi teraba, tetapi belum ada. Setelah diberikan basntuan ventilasi selama 2
menit, nadi teraba dan nafas ada.

Skenario Pasien
Seorang laki-laki usia 51 tahun terbaring di atas brankar di dorong masuk ke IGD mengeluh
nyeri dada sambil memegangi dadanya. Ketika perawat melakukan pengkajian di ruang
tindakan, tiba-tiba pasien tidak sadar.

Skenario Perawat IGD


Pada pagi itu bertugas 1 orang dokter yang sedang memeriksa pasien di ruang tindakan dan
4 orang perawat, 2 orang perawat sedang melakukan tindakan di ruang tindakan dan 2
orang perawat menerima pasien masuk ke IGD di ruang triase. Bertugas juga 1 orang
petugas pekarya yang bertugas mendorong pasien.

Dua orang perawat yang bertugas:


1. Melakukan pengkajian singkat untuk menentukan kriteria pasien berdasarkan warna
(merah, kuning, hijau, dan hitam).
2. Menetapkan kriteria berdasarkan warna dan memerintahkan petugas mendorong pasien
ke ruang tindakan berdasarkan kriteria warna yang telah ditetapkan.
3. Melakukan pemeriksaan kesadaran.
4. Melakukan initial assessment yang dibutuhkan dan melakukan tindakan BHD.
5. Memberikan oksigen.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi tindakan.

Tuliskan kenario atau langkah2 untuk menyelesaikan kasus diatas


Tahapan Prosedur tindakan
Triage Airway Breathing Circulation Disability

Kesimpulan :

Pemeriksaan kesadaran
dengan AVPU

Prosedur BHD

Pemberian oksigen

Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal

Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus

Skor didapat
Skor =  X 100 = ..............
300

PENUGASAN DAN PRAKTIK


MANAJEMEN AIRWAY

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan


Pada akhir pembelajaran pokok bahasan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan simulasi triase secara utuh dan benar di instalasi gawat darurat.
2. Melakukan simulasi pemeriksaan kesadaran (AVPU).
3. Melakukan simulasi initial assessment sesuai kebutuhan.
4. Melakukan simulasi penatalaksanaan airway: cross finger, finger swab, head tilt chin
lift/jaw thrust, pemasangan OPA dan suction mulut dan faring.

Perintah Tugas
1. Tuliskan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan triase, initial assessment dan
penatalaksanaan airway (cross finger, finger swab, head tilt chin lift/jaw thrust, pemasangan OPA
dan suction mulut dan faring)pada kolom di bawah ini!

2. Tuliskan langkah-langkah prosedur dalam melakukan penatalaksanaan airway (cross finger, finger
swab, head tilt chin lift/jaw thrust, pemasangan OPA dan suction mulut dan faring) pada kolom di
bawah ini!

Skenario Kasus
Seorang laki-laki usia 66 tahun datang ke IGD RS ddalam keadaan tidak sadarkan diri terdengar
suara mengorok (gargling dan snoring) riwayat 4 jam yang lalu ketika sedang membersihkan halaman
rumahnya jatuh lemas dan tidak sadarkan diri.

Skenario Pasien
Seorang laki-laki usia 62 tahun dterbaring di atas brankar di dorong masuk ke IGD dalam
keadan tidak sadarkan diri terdengar suara mengorok (gargling dan snoring).

Skenario Perawat IGD


Pada pagi itu bertugas 1 orang dokter yang sedang memeriksa pasien di ruang tindakan dan
4 orang perawat, 3 orang perawat sedang melakukan tindakan di ruang tindakan dan 1
orang perawat menerima pasien masuk ke IGD di ruang triase. Bertugas juga 1 orang
petugas pekarya yang bertugas mendorong pasien.

Satu orang perawat yang bertugas:


1. Melakukan pengkajian singkat untuk menentukan kriteria pasien berdasarkan warna
(merah, kuning, hijau, dan hitam).
2. Menetapkan kriteria berasarkan warna dan memerintahkan petugas mendorong pasien ke
ruang tindakan berdasarkan kriteria warna yang telah ditetapkan.
3. Malakukan pemeriksaan kesadaran.
4. Melakukan initial assessment yang dibutuhkan dan melakukan tindakan penatalaksanaan
airway:
a. cross finger dan finger swab
b. head tilt chin lift/jaw thrust
c. pemasangan OPA
d. suction mulut dan faring
5. Melakukan monitoring dan evaluasi tindakan.

Skenario penatalaksanaan kasus


Tahapan
Prosedur tindakan
Triage Airway Breathing Circulation Disability

Kesimpulan :

Pemeriksaan kesadaran
dengan AVPU

Pengkajian Primer Airway

Breating

Circulation

Disability

cross finger dan


finger swab

Head tilt chin lift/jaw


thrust

Pemasangan OPA

Suction mulut dan


faring

Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal
Kelengkapan data
Kelayakan penyelesaian kasus

Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300

PENUGASAN DAN PRAKTIK MANDIRI


MANAJEMEN BREATHING

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan


Pada akhir pembelajaran pokok bahasan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan simulasi triase secara utuh dan benar di instalasi gawat darurat.
2. Melakukan simulasi pemeriksaan kesadaran (AVPU).
3. Melakukan simulasi initial assessment sesuai kebutuhan.
4. Melakukan simulasi penatalaksanaan breathing (bantuan ventilasi).

Perintah Tugas
1. Tuliskan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan triase, initial assessment dan
penatalaksanaan breathing (mouth to mouth, mouth to nose, mouth to mask dan BVM to mouth)
pada kolom di bawah ini!

2. Tuliskan langkah-langkah prosedur dalam melakukan penatalaksanaan breathing (mouth to mouth,


mouth to nose, mouth to mask dan BVM to mouth) pada kolom di bawah ini!

Skenario Kasus
Seorang laki-laki usia 46 tahun datang ke IGD RS dalam kedaan tidak sadarkan diri, hasil
pemeriksaan nadi karotis teraba, hasil pemeriksaan nafas tidak terlihat pengembangan dada, tidak
terdengar suara nafas dan tidak terasa hembusan nafas.

Skenario Pasien
Seorang laki-laki usia 46 tahun dterbaring di atas brankar di dorong masuk ke IGD dalam
keadaan tidak sadarkan diri.

Skenario Perawat IGD


Pada pagi itu bertugas 1 orang dokter yang sedang memeriksa pasien di ruang tindakan dan
3 orang perawat, 2 orang perawat sedang melakukan tindakan di ruang tindakan dan 1
orang perawat menerima pasien masuk ke IGD di ruang triase. Bertugas juga 1 orang
petugas pekarya yang bertugas mendorong pasien.

Satu orang perawat yang bertugas:


1. Melakukan pengkajian singkat untuk menentukan kriteria pasien berdasarkan warna
(merah, kuning, hijau, dan hitam).
2. Menetapkan kriteria berasarkan warna dan memerintahkan petugas mendorong pasien ke
ruang tindakan berdasarkan kriteria warna yang telah ditetapkan.
3. Melakukan pemeriksaan kesadaran.
4. Melakukan initial assessment yang dibutuhkan dan melakukan tindakan penatalaksanaan
breathing:
a. Bantuan ventilasi dari mulut ke maker
b. Bantuan ventilasi menggunakan bag valve mask (BVM)
5. Melakukan monitoring dan evaluasi tindakan.

Skenario penatalaksanaan kasus

Tahapan Prosedur tindakan


Triage Airway Breathing Circulation Disability

Kesimpulan :

Pemeriksaan kesadaran
dengan AVPU

Pengkajian Primer Airway

Breating

Circulation

Disability

Bantuan ventilasi dari


mulut ke maker

Bantuan ventilasi
menggunakan bag
valve mask (BVM)

Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal

Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus

Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300
PENUGASAN DAN PRAKTIK MANDIRI
PENATALAKSANAAN SIRKULASI
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan
Pada akhir pembelajaran pokok bahasan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan simulasi triase secara utuh dan benar di instalasi gawat darurat.
2. Melakukan simulasi pemeriksaan kesadaran (AVPU).
3. Melakukan simulasi initial assessment sesuai kebutuhan.
4. Melakukan simulasi penatalaksanaan sirkulasi.

Perintah Tugas
1. Tuliskan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan triase, initial assessment dan
penatalaksanaan sirkulasi (menghentikan perdarahan balut tekan dan tourniquet serta resusitasi
cairan) pada kolom di bawah ini!

2. Tuliskan langkah-langkah prosedur dalam melakukan penatalaksanaan sirkulasi (menghentikan


perdarahan balut tekan dan tourniquet serta resusitasi cairan) pada kolom di bawah ini!

Skenario Kasus
Pada sift sore di IGD sebuah RS diantar seorang laki-laki usia 31 korban kecelakaan lalu lintas.
Pasien mengalami luka robek pada bagian perutnya selebar kurang lebih 10 cm dan mengalami luka
amputasi pada kaki kirinya setinggi 1/3 tibia distal. Darah mengalir dari dalam keuda luka tersebut.
Pasien mulai menurun kesadarannya, akral dingin, nadi radialis cepat dan lemah hampir tidak teraba.

Skenario Pasien
Paien 1: Seorang laki-laki usia 31 tahun dterbaring di atas brankar di dorong masuk ke IGD dalam
keadaan terluka akibat kecelakaan lalu lintas. Pasien mengalami luka robek pada bagian perutnya
selebar kurang lebih 10 cm dan mengalami luka amputasi pada kaki kirinya setinggi 1/3 tibia distal.
Darah mengalir dari dalam keuda luka tersebut. Pasien sangat lemah dan mulai menurun
kesadarannya, akral dingin, nadi radialis cepat dan lemah hampir tidak teraba.

Skenario Perawat IGD


Pada pagi itu bertugas 1 orang dokter yang sedang memeriksa pasien di ruang tindakan dan
4 orang perawat, 2 orang perawat sedang melakukan tindakan di ruang tindakan dan 2
orang perawat menerima pasien masuk ke IGD di ruang triase. Bertugas juga 1 orang
petugas pekarya yang bertugas mendorong pasien.

Dua orang perawat yang bertugas:


1. Melakukan pengkajian singkat untuk menentukan kriteria pasien berdasarkan warna
(merah, kuning, hijau, dan hitam).
2. Menetapkan kriteria berasarkan warna dan memerintahkan petugas mendorong pasien ke
ruang tindakan berdasarkan kriteria warna yang telah ditetapkan.
3. Melakukan pemeriksaan kesadaran.
4. Melakukan initial assessment yang dibutuhkan dan melakukan tindakan penatalaksanaan
sirkulasi:
a. Menghentikan perdarahan: balut tekan pada perut.
b. Menghentikan perdarahan: tourniquet pada kaki kiri.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi tindakan.

Skenario penatalaksanaan kasus

Tahapan
Prosedur tindakan
Triage Airway Breathing Circulation Disability

Kesimpulan :

Pemeriksaan kesadaran
dengan AVPU

Pengkajian Primer Airway

Breating

Circulation

Disability

Menghentikan
perdarahan: balut
tekan pada perut.

Menghentikan
perdarahan: tourniquet
pada kaki kiri
Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal

Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus

Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300

PENUGASAN DAN PRAKTIK MANDIRI


INISIASI AWAL, EVAKUASI & TRANSPORTASI KORBAN BENCANA
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan
Pada akhir pembelajaran pokok bahasan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan simulasi triase secara utuh dan benar di lokasi bencana
2. Melakukan simulasi inisiasi awal pada bencana
3. Melakukan simulasi evakuasi dan transportasi korban bencana

Perintah Tugas
1. Tuliskan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan inisiasi awal, evakuasi dan transportasi
bencana pada kolom di bawah ini!

2. Tuliskan langkah-langkah prosedur dalam melakukan inisiasi awal, evakuasi dan transportasi
bencana pada kolom di bawah ini!

Skenario Kasus
Di suatu daerah di lereng gunung terjadi banjir bandang disertai tanah longsor. Akses jalan ke tempat
kejadian terputus. Ketika tim penolong datang ke tempat kejadian diadapati 2 orang korban meninggal
dunia, 1 orang korban mengalami patah tulang paha kanan dan betis kiri disertai perdarahan, 1 orang
korban mengalami cidera kepala dan tidak sadarkan diri, 1 orang korban sesak nafas dan terdapat
luka memar di dada, 2 orang korban mengalami luka-luka lecet pada pada kaki. Semua korban
ditemukan dalam keadaan basah dan penuh lumpur.

Skenario Pasien
2 orang korban meninggal dunia, 1 orang korban mengalami patah tulang paha kanan dan betis kiri
disertai perdarahan mengeluh kesakitan, 1 orang korban mengalami cidera kepala dan tidak sadarkan
diri, 1 orang korban sesak nafas dan terdapat luka memar di dada, 2 orang korban mengalami luka-
luka lecet pada pada kaki. Semua korban ditemukan dalam keadaan basah dan penuh lumpur dan
kedinginan.

Skenario Penolong
Tim penolong terdiri dari 2 orang dari SAR, 1 orang dokter dan 4 orang perawat

Petugas melakukan pembagian tugas untuk:


1. Melakukan TRIASE korban bencana.
2. Melakukan inisiasi(pengkajian dan pertolongaan) awal korban bencana
3. Melakukan evakuasi dan transportasi kroban bencana.

Skenario penatalaksanaan kasus

Tahapan
Prosedur tindakan
Triage Bencana Respirasi Capilary Motorik

Kesimpulan :
Pengkajian Primer Airway

Breating

Circulation

Disability

Cara evakuasi
korban

Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal

Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus

Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300

PENUGASAN DAN PRAKTIK MANDIRI


TRIASE, INITIAL ASSESSMENT, BHD, MANAJEMEN AIRWAY &
BREATHING
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan
Pada akhir pembelajaran pokok bahasan ini mahasiswa mampu menyimulasikan secara
komprehensifpenanganan pasien gawat darurat dengan tindakan-tindakan triase, initial
assesment, BHD, manajemen airway dan breating
Skenario Kasus 1
Seorang laki-laki usia 45 tahun dibawa ke IGD dalam keadaan tidak sadarkan diri. Riwayat
kecelakaan lalu lintas 2 jam yang lalu. Terdengar suara gargling dan snoring.

Skenario Pasien
Pasien tidak sadarkan diri, tedapat luka memar dan hematom pada kepala bagian frontalis. Terdapat
hidung dan mulut. Terdengar suara gargling dan snoring.

Skenario Perawat
1 orang perawat bertugas di ruang Triase, 3 orang perawat bertugas di ruang tindakan.
Petugas melakukan pembagian tugas untuk:
1. Melakukan triase pasien.
2. Melakukan inisiasi (pengkajian dan pertolongaan) awal pasien

Skenario TIndakan
Tahapan
Prosedur tindakan
Triage Bencana Respirasi Capilary Motorik

Kesimpulan :

Pengkajian Primer Tindakan


Airway

Breathing

Circulation

Disability
Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal

Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus

Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300

Skenario Kasus 2
Seorang laki-laki usia 58 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri dada disertai sesak nafas.. Nyeri
menyebar sampai ke lengan bahu, punggung dan leher. Setelah di ruang tindakan pasien tiba-tiba
tidak sadarakan diri.

Skenario Pasien
Pasien masuk dengan kursi roda mengeluh nyeri dada ketika sampai di IGD ruang triase sambil
memegangi dada sebelah kiri. Pasien tampak sesak nafas dan mulai tersengal-sengal. Ketika dikirim
ke ruang tindakan tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri (unresponsif).

Skenario Perawat
1 orang perawat bertugas di ruang Triase, 3 orang perawat bertugas di ruang tindakan.

Petugas melakukan pembagian tugas untuk:


1. Melakukan triase pasien.
2. Melakukan inisiasi (pengkajian dan pertolongaan) awal pasien

Tahapan
Prosedur tindakan
Triage Bencana Respirasi Capilary Motorik

Kesimpulan :

Pengkajian Primer Tindakan


Airway

Breathing
Circulation

Disability

Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal

Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus

Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300

PENUGASAN DAN PRAKTIK MANDIRI


ASKEP KEDARURATAN SISTEM KARDIOVASKULER
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan
Pada akhir penugasan ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensifpenanganan pasien gawat darurat pada sistem kardiovaskuler

Skenario kasus
Seorang laki-laki usia 50 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 5 jam
yang lalu. Pada pengkajian didapatkan skala nyeri dada 5 (rentang 0-10), selain nyeri dada,
klien juga mengeluh sesak, Frekuensi pernafasan 30x/menit, Tekanan darah 140/90 mmHg
dan frekuensi denyut nadi; 110 x/menit, badan terasa lemas dan kurang bertenaga. Nyeri
dada dirasakan menyebar ke lengan sebelah kiri bagian ulnaris, banyak keluar keringat
dingin, kesadaran compos mentis.

Tugas
1. Buatlah laporan pendahuluan untuk kasus diatas
2. Buatlah triase untuk kasus diatas
3. Buat pengkajian Primer hingga masalah keperawatan
4. Buatlah rencana tindakan untuk kasus diatas

Jawaban
Laporan Pendahuluan

Komponen Uraian

Definisi

Gambaran klinis

Tes Diagnostik

Pengkajian Primer

Airway

Breathing
Circulation

Disability

Exposure

Masalah Keperawatan

Rencana Tindakan

Tahapan Asuhan Keperawatan


Tahapan Prosedur tindakan
Triage Airway Breathing Circulation Disability Exposure

Kesimpulan :

Pengkajian Primer Tindakan


Airway

Breathing

Circulation

Disability

Exposure

Masalah Keperawatan

Tindakan

Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal

Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus


Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300
PENUGASAN DAN PRAKTIK MANDIRI
ASKEP KEDARURATAN SISTEM RESPIRASI
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan
Pada akhir penugasan ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensifpenanganan pasien gawat darurat pada sistem kardiovaskuler

Skenario kasus
Seoranglaki-lakiusia 68 tahundiantarambulanke IGD RS
rujukandalamkeadaansesaknafasberat. Frekuensinafas 40 kali/menit, SaO2 76%,
tampaksianosis. Hasilpemeriksaan di RS sebelumnyamenunjukanpositif Covid-19.
Hasilpemeriksaanrontgentampakinfiltrat di seluruhlapangparudanpemeriksaan AGD
menunjukan pH 7,24, PaO2 66 mmHg, PaCO2 54 mmHg. Hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital suhu tubuh 38,6oC, tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit.

Tugas
1. Buatlah laporan pendahuluan untuk kasus diatas
2. Buatlah triase untuk kasus diatas
3. Buat pengkajian Primer hingga masalah keperawatan
4. Buatlah rencana tindakan untuk kasus diatas

Jawaban
Laporan Pendahuluan

Komponen Uraian

Definisi
Gambaran klinis

Tes Diagnostik

Pengkajian Primer

Airway

Breathing

Circulation

Disability

Exposure
Masalah Keperawatan

Rencana Tindakan

Tahapan Asuhan Keperawatan

Tahapan Prosedur tindakan


Triage Airway Breathing Circulation Disability Exposure

Kesimpulan :

Pengkajian Primer Tindakan


Airway

Breathing

Circulation

Disability
Exposure

Masalah Keperawatan

Tindakan

Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal

Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus


Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300

PENUGASAN DAN PRAKTIK MANDIRI


ASKEP KEDARURATAN SISTEM CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan
Pada akhir penugasan ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensifpenanganan pasien gawat darurat pada sistem kardiovaskuler

Skenario kasus
Seorang pasien laki-laki datang ke IGD dengan keluhan badan terasa lemas, akibat kencing
yang terus menerus dalam jumlah yang banyak. diabetes insipidius. Pada saat dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/70 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit,
frekuensi nafas 24 x/menit. Pasien kehilangan cairan diperkirakan 2750 ml. Berat badan
pasien saat ini 55 Kg.

Tugas
1. Buatlah laporan pendahuluan untuk kasus diatas
2. Buatlah triase untuk kasus diatas
3. Buat pengkajian Primer hingga masalah keperawatan
4. Buatlah rencana tindakan untuk kasus diatas

Jawaban
Laporan Pendahuluan

Komponen Uraian

Definisi

Gambaran klinis

Tes Diagnostik

Pengkajian Primer
Airway

Breathing

Circulation

Disability

Exposure

Masalah Keperawatan

Rencana Tindakan
Tahapan Asuhan Keperawatan

Tahapan Prosedur tindakan


Triage Airway Breathing Circulation Disability Exposure

Kesimpulan :

Pengkajian Primer Tindakan


Airway

Breathing

Circulation

Disability

Exposure

Masalah Keperawatan

Tindakan

Kendali Bimbingan
AspekPenilaian Nilai (10 – 100) Keterangan Paraf Pembimbing
Kemampuan analisis soal
Kelengkapan data

Kelayakan penyelesaian kasus


Skor didapat
Sekor =  X 100 = ..............
300

Anda mungkin juga menyukai