Lakip Dinkes Sumbar Tahun 2017
Lakip Dinkes Sumbar Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
berkat rahmat dan karunia-Nya Laporan Kinerja OPD Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2017 sudah dapat disusun dengan baik sesuai dengan
aturan/ketentuan yang berlaku. Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata cara reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat
Edaran Gubernur Sumatera Barat Nomor. 065/2203/ED/GSB-2017, tanggal 6
Desember 2017 tentang Penyusunan dan Penyampaian Laporan Kinerja OPD
Provinsi dan Hasil Pengukuran Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2017, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu
Instansi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan unsur penyelenggara negara
di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat diwajibkan menyampaikan
Laporan Kinerja OPD Provinsi.
Pelaksanaan tahun anggaran 2017 merupakan tahun kedua dari Renstra OPD
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021. Pelaksanaan
pembangunan tahun 2017 telah menunjukan keberhasilan, hal tersebut berkat
buah pikiran dan kerja bersama-sama seluruh stakeholders pembangunan
bidang kesehatan di Provinsi Sumatera Barat.
Namun demikian kami menyadari masih dijumpai tantangan dan masalah
sehingga masih ada sasaran yang belum tercapai, tetapi optimisme yang tinggi
senantiasa tetap dimiliki untuk lebih meningkatkan kinerja pada tahun-tahun
mendatang
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan konstribusi
dan dukungan dalam penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat tahun 2017 ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
menjadi media komunikasi penyampaian kinerja Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam satu tahun
anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
i
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
DAFTAR ISI Hal
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF iv
BAB I PENDAHULUAN 1
LATAR BELAKANG 1
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3
STRUKTUR ORGANISASI 4
KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH 5
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK 6
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6
KESEHATAN
BAB IV PENUTUP 88
LAMPIRAN
ii
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
IKHTISAR EKSEKUTIF
Hal. 3
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 4
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 5
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 6
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 (H) ayat 1 dijelaskan bahwa
“setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan” dan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, pasal 14 menyatakan bahwa “Pemerintah
bertanggungjawab merencanakan, mengatur, meyelenggarakan, membina dan
mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat”.
Hal. 7
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 8
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 9
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 10
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
VII. Selain itu terdapat juga 4 (empat) UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pemda
yang langsung bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah Provinsi yaitu :
1 RSUD. Achmad Muchtar Bukittinggi.
2 RSUD Pariaman.
3 RSUD Solok.
4 RS. Jiwa HB Saꞌanin Padang
Hal. 11
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 12
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 13
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 14
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 15
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Hal. 16
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Tabel 2.1
Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
dalam RPJMD 2016-2021
Hal. 17
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Tujuan
Dalam upaya mencapai visi dan misi Kepala Daerah maka Dinas Kesehatan
merumuskan suatu bentuk yang lebih terarah berupa tujuan dan sasaran
yang strategis organsisasi. Tujuan dan sasaran adalah perumusan sasaran
yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kinerja selama lima tahun.
Tujuan yang akan dicapai Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu dan ketersediaan SDM kesehatan sesuai standar yang
didukung ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan serta mutu
pelayanan yang sesuai standar pelayanan.
Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan dan menggambarkan
hal-hal yang ingin dicapai, diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah
dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional.
Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan menetapkan sasaran sebagai
berikut:
Hal. 18
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
a. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua
tahun sebesar 25,6 % pada tahun 2021
Hal. 19
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 20
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Tabel.
Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Target, Program dan Anggaran
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2017
Hal. 21
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 22
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Rencana Kinerja Kegiatan
Pengimplementasian Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan akan dapat
dicapai dengan melaksanakan program/kegiatan pembangunan kesehatan,
berikut dapat diringkas rencana kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2017 seperti tabel dibawah ini :
Tabel
Rencana Kinerja Kegiatan Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
I PROGRAM PELAYANAN Tercapainya pelayanan % 20%
ADMINISTRASI administrasi perkantoran
PERKANTORAN untuk kepentingan dinas
1 Penyediaan Jasa Surat Tersedianya jasa surat bln 12
Menyurat menyurat
2 Penyediaan Jasa Tersedianya jasa untuk bln 12
Komunikasi Sumber Daya pembayaran listrik, telepon, air
Air dan Listrik
3 Penyediaan Jasa Jaminan Tersedianya jasa untuk tahun, 1;1
Barang Milik Daerah pembayaran PBB BMD keg
4 Penyediaan Jasa Kebersihan Tersedianya jasa tenaga Bln 12
dan Pegamanan Kantor kebersihan dan pengamanan 26 org
kantor
5 Penyediaan Alat Tulis Tersedianya alat tulis untuk bln 12
Kantor adm kantor
6 Penyediaan Barang Cetakan Tersedianya barang cetak dan bln 12
dan Penggandaan fotokopi
7 Penyediaan Komponen Tersedianya komponen bln 12
Instalasi listrik/Penerangan instalasi listrik kantor
bangunan kantor
8 Penyediaan Bahan Bacaan Tersedianya bahan bacaan/ bh 23
dan Peraturan Per UU harian,
9 Penyediaan Bahan Logistik Tersedianya Peralatan dan tb;mtr;he 292 , 30 ,
Kantor perlengkapan kantor lai 4
10 Penyediaan Makanan & Tersedianya makan minum bln 12
Minuman rapat
11 Rapat rapat Koordinasi dan Terikutinya rapat koordinasi di bln 12
Konsultasi Dalam dan Luar dalam keluar dan dalam
Daerah propinsi
13 Penyediaan Jasa Informasi, Jumlah dokumenter dan bln 12
Dokumentasi dan Publikasi publikasi
14 Penyediaan Jasa Pembinaan Terlaksananya peningkatan bln 12
Fisik dan Mental Aparatur fisik dan mental aparatur
Hal. 23
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
II PROGRAM PENINGKATAN Meningkatnya pelayanan 20%
SARANA DAN PRASARANA sarana dan prasarana aparatur
APARATUR
15 Pengadaan Peralatan Dan Tersedianya Peralatan Dan bln 12
Perlengkapan Kantor Perlengkapan Kantor
16 Pengadaan Meubeleur Tersedianya sarana operasional unit ; set 46 ; 15
17 Pengadaan Komputer dan Terlaksananya pengadaan unit 29
jaringan Komputerisasi komputer, printer dan jaringan
18 Pengadaan Alat Studio, Alat Tersedianya peralatan studio, unit ; set 3;8
Komunikasi dan Alat alat komunikasi dan informasi
Informasi
19 Pemeliharaan Rutin/Berkala Terlaksananya pemeliharaan unit 64
Alat Studio, Alat Alat Studio, Alat Komunikasi
Komunikasi dan Alat dan Alat Informasi
Informasi
20 Pemeliharaan Rutin/Berkala Terlaksananya pemeliharaan keg 33
Gedung Kantor gedung dinas kesehatan dan
UPT
21 Pemeliharaan Rutin/Berkala Terlaksananya pemeliharaan unit 18
Kendaraan kendaraan operasional/Dinas
Operasional/Dinas
22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Terlaksananya pemeliharaan unit 204
Peralatan dan Perlengkapan peralatan dan perlengkapan
kantor kantor
23 Pemeliharaan Rutin/Berkala Terlakasananya pemeliharaan unit 261
Meubiler mobiler
24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Terpeliharanya komputer dan unit 134
Komputer dan Jaringan jaringan komputer
Komputerisasi
25 Pengelolaan, Pengawasan Terlakasananya pembayaran org 21 org
dan Pengendalian Asset honor pengelola barang
OPD
Hal. 24
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
27 Bimbingan Teknis Terlaksananya Bintek org 12
Implementasi peraturan peraturan perUU dalam/luar
Perundang-undangan Provinsi
Hal. 25
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
36 Workshop Program Obat Terevaluasinya Kegiatan Obat org 76
dan Perbekalan Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan di
Kab/Kota dan Rumah Sakit
37 Pengelolaan Obat Buffer Terlaksananya Pengelolaan bln 12
Stok Provinsi Obat Buffer Stok Provinsi
Hal. 26
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
47 Pertemuan Standar Terpantaunya kualitas udara ttk ; 110 ; 65
Pelayanan Minimal Bidang dan air di Sumbar pelangga
Kesehatan n
48 Pendampingan Ibu Hamil Terlaksananya Pelatihan org 80
Resiko Tinggi Manajemen Asfiksia & BBLR
bagi Perawat/Bidan
49 Penjaringan dan Pengobatan Terlaksananya Supervisi Kab/Kot 19
Kesehatan Indera Fasilitatif Terpadu Percepatan a
Pencapaian MDGs
50 Surveilence Standarisasi Terlaksananya Akselerasi Kab/Kot 19
Pelayanan Kesehatan Indera Cakupan KB Dalam Rangka a
Pencapaian MDGs
51 Persiapan UPTD BKIM Terlaksananya Pertemuan org 40
Menuju BLUD Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
52 TOT Kelas Ibu Hamil Dan Terlaksananya Pendampingan org 180
Balita Ibu Hamil Resiko Tinggi
53 Review Program KIA Dan Terlaksananya Kab/Kot 9
Kunjungan Neonatus Dan penjaringan/pengobatan a
Nifas Bagi Bidan Indera Anak Sekolah & Referal
Dokter ke 9 Kab/Kota
54 Review Peningkatan Kualitas Terlaksananya org 40
Hidup Anak surveilance/monitoring
standar pelayanan kesehatan
indera di UPTD BKIM
55 Pelatihan Teknis Petugas Terlaksananya Bimtek Dokume 1
Laboratorium Kab Kota Dan Penyusunan Draft Dokumen n
RS BLUD BKIM
56 Workshop Program Terlaksananya TOT Kelas Ibu org 40
Teknologi Kesehatan Hamil dan Balita
Penunjang Dan Makmin
57 Penilaian Dan Pembinaan Terlaksananya Review Program org 131
Rumah Sakit Sayang Ibu, KIA dan Kunjungan Neonatus
Tenaga Medis Sub Spesialis dan Nifas bagi Bidan
Teladan
58 Pertemuan Otopsi Verbal Terlaksananya Review org 114
Dan Audit Maternal Peningkatan Kualitas Hidup
Perinatal & Medik KB Anak
59 Workshop Pemantauan Dan terlaksananya Pelatihan Teknis org 59
Pengendalian Infeksi Dan Laboratorium bagi Petugas
Pasien Safety Laboratorium
Hal. 27
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
60 Analisis Akselerasi Terlaksananya Pembinaan dan org 59
Pembinaan Dan Pengelolaan Teknologi
Pelaksanaan Usaha Kesehatan Pennjang dan
Kesehatan Makan di RS/Kab/Kota
Sekolah/Madrasah
61 Review Pelaksanaan Terlaksananya Lomab Rumah RSSIB 3
Pelayanan Kesehatan Sakit Sayang Ibu dan Bayi,
Remaja Esential Terpadu Tenaga Medis Sub Spesialis
Teladan
62 Pengelolaan Badan Terlaksananya Pertemuan org 152
Pengawas Rumah Sakit Otopsi Verbal dan Audit
Maternal Perinatal & Medik KB
63 Pengadaan Logistik Pasien Terlaksananya Pengadaan UPTD 4
dan Petugas UPTD Logistik Pasien dan Petugas
UPTD
64 Pelayanan Medik Tim P3K Terlaksananya Pelayanan kali 25
Medik Tim P3K
65 Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi Kab/kota 19
Program Akreditasi, Program Akreditasi, Registrasi
Registrasi dan Sertifikasi dan Sertifikasi
66 Evaluasi ISO 17025 dan Terlaksananya Evaluasi ISO keg 1
ISO 15189 Laboratorium 17025 dan ISO 15189
oleh KAN Laboratorium oleh KAN
67 Bimtek Penyusunan Terlaksananya Bimtek Kab/kota 19
Dokumen Akreditasi Penyusunan Dokumen
Institusi BKOM & Pelkes Akreditasi Institusi BKOM &
Pelkes
68 Kesiapsiagaan Bencana dan Terlaksananya Kesiapsiagaan Kab/kota 19
Pemantauan Daerah Pra Bencana dan Pemantauan
dan pasca Bencana Daerah Pra dan pasca Bencana
69 Workshop Pra & Pasca Terlaksananya Workshop Pra & Kab/kota 19
Bencana 19 Kab/Kota dan Pasca Bencana 19 Kab/Kota
RS dan RS
70 Workshop Program Terlaksananya Workshop org 40
Akreditasi dan Perizinan Program Akreditasi dan
Perizinan
71 Surveilance oleh Tim ISO Terlaksananya Surveilance keg 1
oleh Tim ISO
72 Pertemuan Koordinasi Terlaksananya Pertemuan org 50
Pelayanan Darah Koordinasi Pelayanan Darah
73 TOT Diklat Olah Raga Terlaksananya TOT Diklat Olah org 50
Raga
Hal. 28
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
74 Pemeriksaan Kebugaran Terlaksananya Pemeriksaan org 250
Anak Sekolah dan PNS Kebugaran Anak Sekolah dan
PNS
75 Workshop persiapan Terlaksananya Workshop keg 1
Akreditasi Paru persiapan Akreditasi Paru
76 Workshop Service Excellent Terlaksananya Workshop org 71
dan Komunikasi Efektif Service Excellent dan
Komunikasi Efektif
77 Workshop Pelayanan Terlaksananya Workshop org 38
Kesehatan Tradisional Pelayanan Kesehatan
Tradisional
78 Penilaian Indeks Kepuasan Terlaksananya Penilaian Nilai 70
Dinkes dan UPTD Indeks Kepuasan Dinkes dan
UPTD
Hal. 29
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
Hal. 30
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
XI PROGRAM Meningkatnya kualitas 20%
PENGEMBANGAN kesehatan lingkungan
LINGKUNGAN SEHAT masyarakat
96 Supervisi Pengawasan dan Diperolehnya Informasi org 180
Pemantauan Hygiene permasahan dan solusi dalam
Sanitasi Lingkungan pengawasan dan poemantaun
Higiene dan sanitasi
lingkungan
97 Verifikasi Kabupaten Kota Terlaksananya verifikasi Kab/kota 19
Sehat Kab/Kota sehat
98 Workshop Sanitasi Rumah Meningkatnya kemampuan org 72
Sakit petugas dalam pengelolaan
sanitasi Rumah Sakit
99 Pemantauan Percepatan Terpantaunya kegiatan org 38
Sanitasi Permukiman dan penyehatan lingkungan dalam
Penilaian Lingkungan Bersih Dokumen PPSP (Buku Putih,
dan Sehat SSK, MPSS) dan terlaksananya
penilaian Lingkungan Bersih
dan Sehat
100 Workshop Pamsimas dan Terevaluasinya Program org 166
Penyehatan Lingkungan Pamsimas , Terevaluasinya
lainnya Program Penyehatan
Lingkungan Lainnya
101 Pengelolaan Pemantauan Terlaksananya pemantauan & kl; keg ; 29 ; 2 ; 12
lingkungan UPTD monitoring BKIM kg
Hal. 31
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
106 Pelatihan Konselor Terlaksananya Peltihan org 40
HIV/AIDS Konselor HIV/AIDS
107 Workshop Program Terlaksananya Pertemuan org 76
Tuberculosis (TB) Monitoring dan Evaluasi
Tuberculosis (TB)
108 Pelatihan Layanan HIV-AIDS Terlaksananya Pelatihan org 180
Komprehensif Layanan HIV-AIDS
Berkesinambungan Komprehensif
Berkesinambungan
109 Pelayanan Kesehatan Terlaksananya Pelayanan 2 kl 2
Jemaah Haji Kesehatan Jemaah Haji
110 Pelatihan Teknis Program Terlaksananya Pelatihan org 80
P2ML Teknis Program P2ML
111 Pelatihan Teknis Program Terlaksananya Pelatihan org 80
Pemberantasan Penyakit Teknis Program
Bersumber Binatang Pemberantasan Penyakit
Bersumber Binatang
112 Workshop Imunisasi dan Terlaksananya Workshop org 114
Penemuan Faktor Resiko Imunisasi dan Penemuan
Penyakit Tidak Menular Faktor Resiko Penyakit Tidak
(PTM) Menular (PTM)
113 Penanggulangan Filariasis Terlaksananya Kab/Kot 4
Limfatik (kaki Gajah) dan Penanggulangan Filariasis a
Pemberantasan Penyakit Limfatik (kaki Gajah) dan
Kecacingan Pemberantasan Penyakit
Kecacingan
114 Sosialisasi Program Terlaksananya Sosialisasi org 240
Imunisasi dan Penemuan Program Imunisasi dan
Kasus TB dengan Lintas Penemuan Kasus TB dengan
Sektor & Lintas Program Lintas Sektor & Lintas Program
Terkait Terkait
115 Workshop TB MultiDrugs Terlaksananya Workshop TB org 80
Resistance (MDR) MultiDrugs Resistance (MDR)
Hal. 32
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
117 Pengadaan Sarana Terlaksananya Pengadaan unit 56
Perawatan Bagi Penderita Sarana Perawatan Bagi
Akibat Dampak Asap Rokok Penderita Akibat Dampak Asap
(DBHCHT) Rokok (DBHCHT)
118 Pengadaan sarana Terlaksananya Pengadaan unit 13
prasarana RS Paru sarana prasarana RS Paru
119 Pembangunan Lanjutan RS Terlaksananya Pembangunan keg 1
Khusus Paru Lanjutan IGD RS Khusus Paru
Hal. 33
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
RENCANA
INDIKATOR KINERJA
NO PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN CAPAIAN
KEGIATAN
TARGET
Hal. 34
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Hal. 35
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
adalah Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat.
Evaluasi Kinerja
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan pengukuran kinerja kegiatan,
dilakukan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan
untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang
mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan.
Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan
kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai
dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang
akan datang.
Hal. 36
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
dapat menginterpretasikan keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas
dan mendalam. Analisis akuntabilitas kinerja meliputi uraian keterkaitan
pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi yang ditetapkan dalam rencana
strategis. Dalam analisis ini dijelaskan pula perkembangan kondisi
pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien dan efektif, sesuai dengan
kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan. Analisis dilakukan
dengan menggunakan informasi/data yang diperoleh secara lengkap dan
akurat, dan bila memungkinkan dilakukan pula evaluasi kebijakan untuk
mengetahui ketepatan dan efektivitas baik untuk kebijakan itu sendiri
maupun sistem dan proses pelaksanaannya.
Hal. 37
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Angka Harapan Hidup ( Tahun )
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Kabupaten Kep. 63,49 63,51 63,53 63,53 63,55 64,05
64.36
Mentawai
2 Kabupaten Pesisir 69,23 69,30 69,36 69,43 69,46 69,96
70.11
Selatan
3 Kabupaten Solok 66,60 66,70 66,80 66,9 66,95 67,35 67.5
4 Kabupaten Sijunjung 64,68 64,70 64,72 64,72 64,72 65,22 65.33
5 Kabupaten Tanah 67,88 68,02 68,15 68,28 68,35 68,75
68.93
Datar
6 Kabupaten Pdg 66,85 66,96 67,07 67,18 67,24 67,64
67.8
Pariaman
7 Kabupaten Agam 70,62 70,67 70,73 70,78 70,80 71,30 71.44
8 Kabupaten Lima 69,02 69,08 69,13 69,19 69,22 69,23
69.27
Puluhkota
9 Kabupaten Pasaman 65,55 65,61 65,67 65,73 65,76 66,26 66.4
10 Kabupaten Solok 65,93 65,97 65,99 66,02 66,04 66,64
66.78
Selatan
11 Kabupaten 69,45 69,54 69,63 69,72 69,76 70,16
70.3
Dharmasraya
12 Kabupaten Pasaman 66,73 66,79 66,85 66,90 66,93 67,03
67.09
Barat
13 Kota Padang 73,17 73,17 73,18 73,18 73,18 73,19 73.19
14 Kota Solok 72,29 72,30 72,32 72,33 72,34 72,74 72.83
15 Kota Sawahlunto 68,97 69,04 69,08 69,14 69,17 69,27 69.33
16 Kota Pdg Panjang 72,42 72,43 72,44 72,44 72,44 72,45 72.45
17 Kota Bukitinggi 73,11 73,12 73,12 73,12 73,12 73,52 73.6
18 Kota Payakumbuh 72,43 72,43 72,43 72,43 72,43 72,93 73.03
19 Kota Pariaman 69,38 69,41 69,45 69,48 69,49 69,59 69.63
SUMATERA BARAT 67,59 67,79 68,00 68,21 68,32 68,66 68,73
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat
Grafik
Capaian Umur Harapan Hidup (UHH) Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2010-2016 (Metoda Baru)
Hal. 38
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
73,00
72,00 71,84
71,48 71,48
71,00 71,12 71,12
70,00
69,50
69,00 68,79 Target
68,66 68,73
68,00 68,32 Realisasi
68,00 68,21
67,79
67,59
67,00
66,00
65,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
TABEL.
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
TARGET DAN REALISASI CAPAIAN TAHUN 2017
1 2 3 5 6 7 8
Hal. 39
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Yang Terakreditasi
Hal. 40
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
tahun 2016 dari target C didapatkan hasil penilaian C.
Pencapaian indikator dari sasaran strategis ini terlihat pada tabel dibawah
ini:
Hal. 41
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
JUMLAH PUSKESMAS YANG TERAKREDITASI TAHUN 2016-2017
Hal. 42
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Tabel diatas memperlihatkan hasil realisasi Jumlah Rumah Sakit yang
terakreditasi tahun 2017 adalah 300 %, hal ini mengalami peningkatan dari
hasil realisasi tahun 2016 sebesar 200 %. Hal ini sangat dimungkinkan
karena adanya komitmen RS di Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan
program akreditasi Rumah Sakit karena dipersyaratkan untuk dapat
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam memberikan Pelayanan
Kesehatan tingkat lanjut sesuai level pelayanannya. Adanya ketentuan ini
memacu RS Kab/Kota untuk dapat mewujudkan persyaratan akreditasi
sarana pelayanannya karena pelayanan dari peserta BPJS kesehatan
merupakan penghasilan yang utama bagi kebanyak RS.
Series1;
Terakreditasi; 42 Series1; Belum
Akreditasi; 31
Hal. 43
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
2. Jaringan kemitraan dengan berbagai pihak termasuk sektor pemerintah
dan swasta belum optimal. Kemitraan yang telah dibangun belum
menampakan kepekaan, kepedulian dan rasa memiliki terhadap
permasalahan dan upaya dalam penyelenggaraan Akreditasi Rumah
Sakit.
3. Pengorganisasian Akreditasi Rumah Sakit di Kab/Kota masih perlu
diperhatikan keberadaannya, termasuk dana, sarana, peralatan serta
upaya pelaksanaan yang masih rendah.
4. Kebijakan yang terkait dengan Akreditasi Rumah Sakit belum mantap
dan inplementasinya dilapangan belum konsisten, sehingga
pelaksanaan kegiatan Akreditasi Rumah Sakit belum berjalan
maksimal.
Hal. 44
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 45
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 46
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
terhadap air bersih, pendidikan anak usia dini, pemberdayaan
perempuan, pendidikan di dalam kelas, dan perlindungan anak.
Hal. 47
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
badan lebih dan obesitas. Diketahui 93,5 persen masyarakat Indonesia
kurang mengkonsumsi sayur dan buah. Sementara itu, data Riskesdas
tahun 2013 menunjukkan sebagian besar masyarakat berperilaku
konsumsi berisiko yaitu mengkonsumsi bumbu penyedap (77,3 persen),
makanan dan minuman manis (53,1 persen), dan makanan berlemak
(40,7 persen).
Hal. 48
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
berbasiskan institusi adalah tatalaksana gizi buruk di Therapeutic Feeding
Center (TFC) yang dilaksanakan di Puskesmas rawatan. Hal ini sesuai
dengan target indikator dimana 100% balita gizi buruk yang ditemukan
harus ditangani dan mendapat perawatan. Kasus balita gizi buruk dirawat
yang dilaporkan selama tahun 2017 adalah 361, kasus terbanyak di kota
Padang (66 orang) dan terendah adalah Kota Padang Panjang (0 orang)
yang dapat dilihat pada grafik berikut:
Kasus Gizi Buruk tahun 2017
400 361
350
300
250
200
150 66 42
100 40 38 28 26 26
50 13 12 10 10 9 8 8 8 7 6 4 -
-
Bukittinggi
Dharmasraya
Sumatera Barat
Padang Pariaman
Payakumbuh
Pasaman
Pariaman
Sijunjung
Padang
Kep. Mentawai
Kab Agam
Sawahlunto
Pasaman Barat
Kota Solok
Solok Selatan
Kab. Solok
Pesisir Selatan
Padang Panjang
2. Persentase balita yang ditimbang berat badannya
Indikator persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) adalah jumlah
balita yang ditimbang di seluruh Posyandu yang melapor di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini menunjukkan tingkat
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan balita. Kunjungan balita ke posyandu juga merupakan
realisasi dari upaya kesehatan dalam bentuk promotif sekaligus preventif
guna meningkatkan status gizi dan kesehatan balita.
Hal. 49
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
dengan No. 15 Tahun 2014 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
Dalam Perda ASI tersebut diatur tanggungjawab pemerintah daerah dalam
pengembangan program ASI, menetapkan kebijakan daerah,
melaksananakan advokasi dan sosialisasi serta pengawasan terkait
program pemberian ASI eksklusif.
Cakupan pemberian ASI Ekslusif pada tahun 2017 dalah 67.8% ,
angka ini sudah mencapai target yang ditetapkan sebesar 44%. Cakupan
tertinggi di Kota Solok (89.8%) dan terendah di Kota Padang Panjang (56.6
Hal. 50
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
7. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat
Makanan Tambahan
Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil bertujuan untuk
meningkatkan asupan gizi ibu hamil KEK. PMT diberikan pada awal
trimester kedua kehamilan kepada ibu hamil dari keluarga miskin terutama
di wilayah kabupaten/kota yang mengalami rawan gizi.. PMT dilakukan
minimal selama 90 hari berturut-turut . Bentuk PMT dapat berupa PMT
pabrikan maupun PMT berbasis pangan lokal. PMT bentuk pabrikan seperti
biskuit lapis, susu ibu hamil dan bihun.
Secara cakupan ibu hamil Kurang Energi kronik (KEK) tahun 2017
sebesar 84.7%. Angka ini sudah memenuhi target yang ditetapkan sebesar
65%. Kab/kota yang belum mencapai target adalah : Agam (56%),
Bukittinggi (36,2%), dan Kota Solok (25,7%)
Hal. 51
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
12. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan <
2500 gram)
Berat Badan Bayi Lahir Rendah adalah bayi yang lahir mempunyai
berat badan Kurang dari 2,5 Kg (atau 2500 gram) yang ditimbang pada saat
lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Adanya Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) karena disebabkan Kekurangan gizi pada masa
kehamilan dan akan mempunyai resiko tinggi terhadap kematian pada
umur yang sangat dini atau lebih lanjut cenderung mengalami
pertumbuhan dan perkembangan di bawah normal. Berbagai studi
mengungkapkan bahwa anak yang dilahirkan dengan BBLR mengalami
gangguan fungsi kognitif dan kecerdasan inteletual pada masa usia sekolah
sehingga mengalami kesulitan belajar.
Hal. 52
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
selanjutnya. Terpenuhinya zat gizi bagi pertumbuhan janin tergantung pada
konsumsi zat gizi, status gizi dan kesehatan ibu hamil. Selain faktor gizi,
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan juga dipengaruhi
oleh faktor psikososial ibu hamil.
Hal. 53
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
seluruh Kabupaten/Kota. Diharapkan dengan integrasi Lintas Program dan
Lintas Sektoral dapat meningkatkan partisipasi masyarakat (D/S)
sertapeningkatan N/D’ karena balita dengan gangguan pertumbuhan dapat
diketahui sedini mungkin untuk dapat diintervensi sehingga pada
kunjungan berikutnya pertumbuhannya akan meningkat yang dapat
diketahui melalui N/D’.
Pencapaian Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya
tahun 2017 sebesar 79.7%, angka ini masih dibawah target yang
ditetapkan sebesar 86%. Hanya ada 2 (dua) kab/kota yang sudah
mencapai target : Kota Payakumbuh (87.8%) dan Kab. Solok Selatan (86.1)
15. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T)
Pencapaian Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya tahun 2017 sebesar 14.4%, angka ini masih belum tercapai
dengan target yang ditetapkan sebesar 8%. Hanya Ada 7 (tujuh) kab/kota
yang sudah mencapai target : Pasaman Barat (5,6%), Padang (7,5%),
Pesisir Selatan (8.6%), Solok Selatan (10.9%), Bukittinggi (11.9%),
Payakumbuh (12.2%) dan Padang Pariaman (12.7%).
16. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua
kali berturut-turut (2T)
Pencapaian Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua Kali berturut turut tahun 2017 sebesar 1.7%, angka ini
sudah tercapai dengan target yang ditetapkan sebesar 2,2%. Ada 7 (tujuh)
kab/kota yang belum mencapai target : Bukittinggi (2.4%), 50 Kota (2.4%),
Mentawai (2.8%), Tanah Datar (2.8%), Dharmasraya (4.1%), Sawahlunto
(5.6%), dan Padang Panjang (7.9%)
Hal. 54
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Untuk mengetahui status gizi pada Balita dilakukan dengan
Pemantauan Status Gizi (PSG). PSG merupakan bagian dari monitoring
dan evaluasi kegiatan pembinaan gizi berupa kegiatan penilaian status gizi
berdasarkan hasil pengukuran antropometri untuk menggambarkan besar
dan luasnya masalah gizi, baik akut maupun kronis. Metodologi yang
digunakan adalah Cross Sectional atau potong lintang dengan teknik
pengambilan sampel secara random/acak. PSG ini dilakukan oleh tenaga
gizi yang sudah dilatih oleh Tim Ahli dari Poltekes Kementerian Kesehatan
Padang. Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini pada tahun 2010
sampai 2012 bersumber dari APBD dengan sasaran seluruh
kabupaten/kota. Tahun 2013,PSG dilakukan oleh masing-masing
Kabupaten/Kota dengan alokasi anggaran berasal dari APBD
kabupaten/kota atau dari dana BOK, dan tahun 2014 dan
2015pelaksanaan PSG dilakukan dengan alokasi dari APBN Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan laporan hasil PSG
tersebut terlihat penurunan prevalensi gizi kurang berdasarkan Berat
Badan menurut Tinggi Badan. Prevalensi Gizi kurang mengalami
penurunan dari 8,3% pada tahun 2010, 7,3 pada tahun 2011, 6,5 pada
tahun 2012 dan 2013 menjadi 5,9 (target 7) pada tahun 2014 dengan
capaian realisasi tahun 2014 sebesar 115,71%.Prevalensi Gizi Kurang
berdasarkan BB/TB ini mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi
4.8 (target 6.6).
Hal. 55
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 56
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten terutama jika
dilakukan di fasilitas kesehatan akan mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi yang dikandungnya, dan meningkatkan derajat
kesehatan reproduksi. Terjadi peningkatan cakupan persalinan di faskes
dari (79,64%) tahun 2016 meningkat menjadi 80,37% pada tahun 2017,
walaupun masih ada persalinan normal dengan tenaga kesehatan tapi
belum di fasilitas kesehatan, namun sudah di atas target yang ditetapkan
sebesar (79%) dengan cakupan tertinggi di Kota Pariaman (96,77%), dan
terendah di Kabupaten Kepulauan Mentawai (17,28%), sebagai mana
terlihat pada grafik dibawah ini.
Hal. 57
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
89.00 % pada tahun 2013, 90.02 % pada tahun 2014 dan menjadi 90.0%
pada tahun 2015 namun terjadi penurunan menjadi 83.3% pada tahun
2017, seperti terlihat pada grafik dan grafik dibawah ini :
Grafik.2.5
Trend Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2011-2016
92
90 90,02 90
89
88 88,25
86 86
84
83,24
82
80 80,3
78
76
74
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Hal. 58
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
melengkapi alat deteksi bumil Risiko Tinggi untuk 1340 bidan di desa
tertingal/terpencil
4. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan-pelatihan
dan pertemuan/seminar.
Saat ini, jumlah dokter umum di Puskesmas dan Dinas Kesehatan se-
Sumatera Barat adalah 508 orang, di rumah sakit sebanyak 268 orang,
tenaga bidan berjumlah 4968 orang, perawat 3462 orang, dokter
spesialis anak 54 orang, dokter spesialis Obgyn 65 orang Sedangkan
tenaga kesehatan yang sudah dilatih adalah:
a. Bidan terlatih Asuhan Persalinan Normal sebanyak 974 orang.
b. Bidan, dokter dan perawat mampu PONED sebanyak 363 orang.
c. Bidan mampu PONEK sebanyak 58 orang.
5. Kemitraan bidan dukun.
Dengan kemitraan bidan dengan dukun diharapkaan dapat
meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, karena
dengan kemitraan tersebut, dukun diharapkan dapat memotivasi ibu
hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan &
melahirkan di fasilitas kesehatan dengan didampingi oleh dukun.
6. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
yang melibatkan seluruh unsur yang ada di masyarakat dalam
perencanaan persalinan bagi ibu hamil, terkait tempat Ibu akan
melahirkan, perencanaan transportasi dan alokasi dana jika si Ibu
hamil akan dirujuk dll. Saat ini seluruh kabupaten/kota telah
melaksanakan program P4K.
Hal. 59
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
neonatal pertama
(KN1) sesuai
standart
Hal. 60
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 61
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Grafik
Trend Pelayanan Neonatus Pertama (KN1) di Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2011 – 2017
95
91,14 91,59 90,85
90
88 87,95 88
85 86
84 84
82 Target KN1
80 80 80,5 81
78 KN1
75
70
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Hal. 62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
7. Meningkatkan Peran serta Organisasi Profesi dalam pemantaun
kualitas pelayanan terhadap bayi baru lahir.
8. Peningkatan peran serta Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh
masyarakat melalui kader sahabat ibu dan lain-lain.
Hal. 63
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Maternal dan Nonatal Survival) dari kementerian Keshatan RI.
Penguatan sistem rujukan ini merupakan tindak lanjut dari
Peraturan Gubernur Nomor 39 tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Rujukan Kesehatan. Tahun 2017, pemantapan
Sistem Rujukan di Kabupaten 50 Kota
Hal. 64
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Selatan, Solok, Dharmasraya, Lima Puluh Kota, Sijunjung.
Pembentukan Nagari Peduli Ibu dan Nagari Peduli Keluarga.di 7
kabupaten Kota yaitu Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Solok
Selatan, Solok, Dharmasraya, Lima Puluh Kota, Sijunjung.
Hal. 65
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
kembali naik menjadi 113 kasus seperti terlihat pada grafik dibawah ini :
Grafik
Trend Penurunan Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2011 – 2017
140
129
120 116
110 108 113
100 104
90
80
60
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Hal. 66
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di
suatu masyarakat, karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap
keadaan lingkungan tempat orang tua si bayi tinggal dan sangat erat
kaitannya dengan status sosial orang tua si bayi.
Disamping itu, AKB merupakan salah satu indikator yang
berpengaruh terhadap Umur Harapan Hidup yang nantinya akan
menentukan derajat kesehatan dan merupakan salah satu target yang telah
ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu MDGs 4 yaitu
mengurangi kematian Bayi menjadi 23/1000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Bayi di Indonesia dari tahun ke tahun sudah
mengalami penurunan, menurut hasil SDKI 2007 dari 34/1000 KH
menjadi 32/1000 KH pada tahun 2012 (SDKI tahun 2012).
Sedangkan Angka Kematian Bayi di Provinsi Sumatera Barat
dibandingkan Provinsi lain di Indonesia sudah memperlihatkan penurunan
yang cukup bermakna yakni dari 47/1000 KH pada tahun 2007 menjadi
27/1000 KH pada tahun 2012, meskipun secara target yang telah
ditetapkan hanya mencapai 85,19%.
Hal. 67
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
11. Penguatan jejaring KIA.
12. Peningkatan kerja sama dengan organisasi profesi, LSM (Lembaga
Swadaya Masyarakat), Perguruan Tinggi dan swasta.
Hal. 68
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
80 % imunisasi
dasar lengkap
pada anak usia
0 -11 bulan
tahun
Hal. 69
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Analisis Pencapaian Indikator Meningkatnya Cakupan Imunisasi dasar
lengkap bayi usia 0 – 11 bulan
Cakupan Imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan adalah Jumlah bayi
usia 0 – 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap dibagi jumlah
sasaran bayi pada wilayah tertentu dikali 100
Data pencapaian indikator ini diperoleh dari laporan bulanan kabupaten
kota secara elektronik dalam Soft Ware Pelaporan Imunisasi, yang
berjenjang dari puskesmas sampai ke pusat dan kemudian dilakukan
validasi per triwulan dalam pertemuan monitoring dan evaluasi.
Tujuan program imunisasi adalah untuk menurunkan angka kematian dan
kesakitan yang disebabkan oleh penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I). Tujuan ini baru dapat terwujud jika cakupan
imunisasi dasar lengkap bayi 0-11 bulan dapat tercapai.
Di Provinsi Sumatera Barat capaian realisasi cakupan imunisasi
dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari tahun ketahun menunjukan
fluktuasi, berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, trend capaian
realisasi cakupan setiap tahunnya mulai dari 89% pada tahun 2011, pada
tahun 2012, capaiannya tetap pada 89 %, tahun 2013 naik menjadi 91%
pada tahun 2014, turun menjadi 85.90% dan pada tahun 2015 ini turun
lagi menjadi 74.46%, namun tahun 2016 meningkat menjadi 82,85 % dan
2017menjadi 81,4 % seperti terlihat pada grafik dibawah ini :
Grafik
Trend Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi usia 0-11
di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 – 2017
100
89 89 91
85,9 82,85 81,4
80
74,6
60
40
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Hal. 70
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
hasil pendataan adalah 80.5% (81.759 dari 102.040 anak terimunisasi
lengkap).
Dalam mencapai indikator cakupan imunisasi dasar lengkap bayi 0-
11 bulan, terdapat indikator-indikator penilaian per antigen yaitu HbO,
kontak pertama, dan kontak lengkap.
Untuk cakupan imunisasi Hepatitis B0 diberikan pada bayi 0-7 hari,
yang memberikan kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh
virus hepatitis B mencapai 77,9% (target 80%).
Untuk cakupan imunisasi kontak pertama (target 95%), BCG: 81,2%,
Polio 1: 82,0%, DPT-HB1: 84,0%. Untuk cakupan imunisasi kontak lengkap
(Target 90%), Polio 4: 80,3%, DPT-HB3: 80,9%, Campak: 77,9%. Keenam
cakupan antigen ini tidak mencapai target disebabkan karena mitos bahwa
anak kecil tidak boleh keluar rumah dan disuntik, di samping itu isue
halal-haram dan tidak efektifnya imunisasi masih menurunkan
mempengaruhi capaian imunisasi kontak pertama tahun ini. Namun jika
dibandingkan dengan capaian 2014 capaian tahun ini sudah jauh
meningkat. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengcounter ise negatif
imunisasi di masyarakat kita sepanjang tahun ini sudah mulai
menunjukkan hasil. Perlahan cakupan imunisasi Sumatera Barat mulai
berjalan mendekati target kembali.
Hal. 71
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
11) Memanfaatkan perkembangan methoda dan tekhnologi yang lebih
efektif berkualitas dan efisien
12) Advokasi, fasilitasi dan pembinaan program terutama dalam hal
pemetaan masalah capaian program dan kualitas data imunisasi per
kab/kota melalui kegiatan Data Quality Assesment (DQS), Efecttive
Vaksin Supply Management (EVSM) dan supervisi suportif imunisasi.
13) Sosialisasi dan advokasi penerapan kebijakan vaksin pentavalen (DPT
–Hb-Hib) dan imunisasi tambahan di 2017
Upaya yang sudah dilakukan saat ini untuk memecahkan masalah yang
ada adalah:
1) Validasi data jumlah sasaran per Jorong/Desa/Kelurahan dan
membandingkan dengan pencapaian akhir tahun 2015 ( angka
absolut).
2) Penyebaran luasan informasi lebih awal kepada orang tua murid
tentang manfaat Imunisaisi DT dan Campak dan TT sehingga pada
saat pelaksanaan BIAS tidak ada alasan orang tua murid menolak
anaknya untuk diimunisasi.
3) Mengalokasikan dana swepping untuk imunisasi rutin dan BIAS.
4) Perencanaan program yang melibatkan Pemda Kab/Kota khusunya
dalam mengalokasikan anggaran.
5) Memprioritaskan kegiatan tambahan dan memperkuat kegiatan rutin
6) Kesepakatan dengan program KIA agar pencatatan Status T bagi
Bumil & WUS agar mengacu ke pencatatan TT5 dosis.
7) Meningkatkan promosi tentang imunisasi
8) Refreshing kemampuan teknis petugas secara bertingkat
Hal. 72
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
9) Mengampanyekan kembali manfaat vaksinasi ke masyarakat dengan
menggandeng rokoh-tokoh agama dan masyarakat lainnya
10) Membuat suatu kebijakan/peraturan daerah/edaran/himbauan yang
mewajibkan orang tua memberikan hak anak untuk mendapat
imunisasi
11) Advokasi, fasilitasi dan pembinaan program terutama dalam hal
pemetaan masalah capaian program dan kualitas data imunisasi per
kab/kota melalui kegiatan Data Quality Assesment (DQS), Efecttive
Vaksin Supply Management (EVSM) dan supervisi suportif imunisasi.
Hal. 73
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 74
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Nomor 111 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan bahwa target
pencapaian jaminan kesehatan semesta (Indonesian Total Coverage) yaitu
tahun 2019. Sehingga Propinsi Sumatera Barat merubah target RPJMD
yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menyesuaikan dengan
pentahapan Nasional.
Di Provinsi Sumatera Barat secara rata-rata Cakupan penduduk
yang mempunyai jaminan kesehatan dari tahun ketahun menunjukan
peningkatan secara bermakna, berdasarkan laporan dari kabupaten/kota,
trend peningkatan cakupan setiap tahunnya mulai dari 53.8% pada tahun
2011, menjadi 65.07 % tahun 2012, 70.16 % pada tahun 2013, 73.52 %
pada tahun 2014 dan menjadi 75.55% pada tahun 2015, tahun 2017
menjadi 69.14% seperti terlihat pada grafik dan grafik dibawah ini :
Grafik
Trend Cakupan penduduk yang mempunyai Jamkes
di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 – 2017
80
73,52 75,55
70 70,16 69,27 70,39
65,07
60
53,8
50
40
30
20
10
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber Data: Laporan Kabupaten/Kota Tahun 2017
Hal. 75
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
1) Masih banyaknya badan usaha yang belum mendaftarkan pekerjanya
sebagai peserta jaminan kesehatan,
2) Kesadaran masyarakat sebagai peserta mandiri masih rendah.
3) Berkurangnya kepesertaan jaminan kesehatan sumatera barat sakato
karena duplikasi dan tidak tepat sasaran hasil rekonsiliasi data.
4) Perubahan definisi operasional cakupan jaminan kesehatan oleh
pemerintah pusat yaitu kepesertaan sistem jaminan sosial nasional,
tentu berdampak pada perubahan target dan sasaran cakupan jaminan
kesehatan Sumatera Barat, karena tahun 2017 kepesertaan jaminan
kesehatan sebagai peserta BPJS Kesehatan Sumatera Barat baru
69,14%.
Hal. 76
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
pada tahun 2013 sampai 2015 peningkatan kepesertaan juga diiringi
dengan peningkatan besaran premi. Pada tahun 2013 besaran premi Rp
12.000,- untuk tahun 2014 sejak diselenggarakan jaminan kesehatan
nasional, program jaminan kesehatan Sumatera Barat Sakato berintegrasi
ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)
dengan premi Rp 19.225,- . Namun pada tahun 2017 terjadi
perubahan premi menjadi Rp. 23.000,- dan aturan pemindahan beberapa
urusan ynag menjadi kewajiban pemerintah kabupaten kota ke pemerintah
provinsi sehingga hal tersebut berdampak pada pembiayaan daerah
sehingga diterbitkan kebijakan pemerintah provinsi untuk merubah sharing
pemerintah provinsi dari 40 % menjadi 20 % dan pemerintah kabupaten
kota dari 60% menjadi 80%, r seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.12
Pembiayaan Jaminan Kesehatan Sumbar Sakato
Tahun 2011 – 2017
Hal. 77
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
2. Persentase Capaian Realisasi Keuangan Pelaksanaan Pelaksanaan Program/
Kegiatan
3. Hasil Penilaian Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
sasaran strategi ini terlihat pada tabel dibawah ini :
Capaian kinerja dari indikator kinerja utama pertama dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Capaian realisasi fisik tahun 2017 mengalami penurunan dari tahun 2016
Hal. 78
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Faktor-faktor penyebab penurunan ini antara lain :
Adanya perubahan aturan-aturan pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan
tidak dapat dilakukan secara maksimal.
Adanya kegiatan yang tidak terlaksana.
Capaian kinerja dari indikator kinerja utama kedua dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Hal. 79
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
kantor.
Efisiensi biaya air, listrik dan telepon serta sewa jaringan internet.
Sisa dari pelaksanaan tender dan pengadaan barang dan jasa.
Adanya perubahan aturan-aturan pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan
tidak dapat dilakukan secara maksimal
Adanya kegiatan yang tidak terlaksana.
Capaian kinerja dari indikator kinerja utama ketiga dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Hal. 80
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Akuntabilitas Keuangan
Secara detail alokasi anggaran dan realisasi anggaran serta persentase capaian
menurut Program dan Kegiatan pembangunan kesehatan pada tahun anggaran
2017 di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel
Belanja Langsung Program/Kegiatan Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
I PROGRAM PELAYANAN 5,523,727,628 3,289,245,920 59.55
ADMINISTRASI
PERKANTORAN
Hal. 81
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
14 Penyediaan Jasa Pembinaan 68,080,000 45,950,000 67.49
Fisik dan Mental Aparatur
Hal. 82
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
Hal. 83
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
PROGRAM OBAT DAN 8,878,854,592 13,865,691,583 156.17
PERBEKALAN KESEHATAN
Hal. 84
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
49 Pertemuan Standar Pelayanan 31,742,100 28,967,100 91.26
Minimal Bidang Kesehatan
50 Pendampingan Ibu Hamil 877,165,100 840,949,100 95.87
Resiko Tinggi
51 Penjaringan dan Pengobatan 165,571,223 147,706,878 89.21
Kesehatan Indera
52 Surveilence Standarisasi 182,358,800 167,880,198 92.06
Pelayanan Kesehatan Indera
53 Persiapan UPTD BKIM Menuju 105,102,050 -
BLUD
54 TOT Kelas Ibu Hamil Dan Balita 59,092,300 56,059,300 94.87
55 Review Program KIA Dan 188,736,600 180,979,850 95.89
Kunjungan Neonatus Dan
Nifas Bagi Bidan
56 Review Peningkatan Kualitas 67,839,150 63,693,150 93.89
Hidup Anak
57 Pelatihan Teknis Petugas 275,836,950 266,803,700 96.73
Laboratorium Kab Kota Dan RS
58 Workshop Program Teknologi 139,326,350 103,247,750 74.1
Kesehatan Penunjang Dan
Makmin
59 Penilaian Dan Pembinaan 89,221,100 72,602,470 81.37
Rumah Sakit Sayang Ibu,
Tenaga Medis Sub Spesialis
Teladan
60 Pertemuan Otopsi Verbal Dan 81,376,375 74,269,375 91.27
Audit Maternal Perinatal &
Medik KB
61 Workshop Pemantauan Dan 61,517,750 43,679,850 71
Pengendalian Infeksi Dan
Pasien Safety
62 Analisis Akselerasi Pembinaan 84,252,375 77,989,375 92.57
Dan Pelaksanaan Usaha
Kesehatan Sekolah/Madrasah
63 Review Pelaksanaan Pelayanan 67,694,100 65,174,050 96.28
Kesehatan Remaja Esential
Terpadu
64 Pengelolaan Badan Pengawas 144,087,400 139,870,050 97.07
Rumah Sakit
Hal. 85
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
65 Pengadaan Logistik Pasien dan 944,580,000 905,126,270 95.82
Petugas UPTD
66 Pelayanan Kesehatan Tim P3K 150,845,950 143,199,864 94.93
67 Monitoring dan evaluasi 200,809,100 199,766,789 99.48
program akreditasi, registrasi
dan sertifikasi.
68 Penilaian Laboratorium Oleh 175,088,550 171,111,000 97.73
KAN Dalam Rangka Evaluasi
ISO 17025 dan ISO 15189
69 Bimtek Penyusunan Dokumen 41,072,150 27,999,200 68.17
Akreditasi Institusi Bkom &
Pelkes.
70 Kesiapsiagaan Bencana dan 78,443,500 44,690,095 56.97
Pemantauan Daerah Pra dan
Pasca Bencana
71 Workshop Pra Dan Pasca 27,107,900 26,415,600 97.45
Bencana 19 Kab/Kota Dan Rs
72 Workshop Program Akreditasi 92,421,200 80,979,850 87.62
Dan Perizinan
73 Surveilance Oleh Tim ISO 43,851,750 -
74 Pelatihan Pelayanan Darah 51,020,900 44,444,900 87.11
75 TOT Diklat Olah Raga 103,618,481 92,357,057 89.13
76 Workshop Persiapan Akreditasi 119,534,350 62,490,000 52.28
Paru
77 Workshop Service Exellent Dan 59,163,450 47,784,238 80.77
Kominikasi Efektif
78 Workshop Pelayanan Kesehatan 71,284,350 64,935,550 91.09
Tradisional
79 Penilaian Indek Kepuasan 100,000,000 99,080,000 99.08
Dinkes dan UPTD
Hal. 86
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
82 Pelatihan Teknis Peningkatan 205,537,500 199,556,900 97.09
Kapasitas SDM Siaga Bencana
83 Workshop Validasi Data SDM 129,871,700 121,961,250 93.91
Kesehatan
84 Magang Tenaga Laboratorium 74,248,000 61,040,345 82.21
Kesehatan
85 Magang Tenaga Bkom & Pelkes 69,504,000 30,502,200 43.89
86 Pelatihan KLB Keamanan 104,510,300 99,174,300 94.89
Pangan
87 Peningkatan Sumber Daya 30,504,000 15,949,000 52.28
BKIM
88 Pemantauan Dan Pengamanan 203,448,547 67,852,000 33.35
Makanan (Food Secrity)
Hal. 87
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
Hal. 88
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
107 Sosialisasi Proses Asuhan Gizi 52,911,500 52,041,500 98.36
Terstandar Dan Review
Pelaksanaan Gizi Saat Bencana
Hal. 89
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
118 Workshop Percepatan Sanitasi 58,176,800 57,124,550 98.19
Pemukiman Dan Penilaian
Lingkungan Bersih Dan Sehat
119 Workshop Pamsimas Dan 206,838,000 165,978,455 80.25
Penyehatan Lingkungan
Lainnya
120 Pengelolaan dan Pemantauan 37,204,000 25,904,000 69.63
Lingkungan UPTD
Hal. 90
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
PAGU SETELAH
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
PERUBAHAN
133 Sosialisasi Imunisasi Dan 68,706,600 62,706,250 91.27
Penemuan Kasus TB Dengan
Lintas Sektor Dan Lintas
Program Terkait
134 Workshop TB Multi Drug 64,968,800 40,316,192 62.05
Resistance (MDR).
Jika dilihat dari tahun ke tahun anggaran dan realisasi penyerapan anggaran
APBD Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat terjadi peningkatan yang
sebagian besar dialokasikan untuk program Jaminan Kesehatan Nasional bagi
masyarakat Sumatera Barat yang mendekati miskin. Perkembangan pagu
anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dari Tahun 2011 sampai
dengan Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel
Trend Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung APBD
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2011 – 2015
Hal. 91
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
No Tahun Anggaran Realisasi %
5. 2015 111.362.187.219 109.482.176.740 98,31
6. 2016 157.621.914.653 151.615.303.211 96,19
7. 2017 145.633.604.409 132.009.945.210 90,65
Sumber data Laporan APBD Dinas Kesehatan Tahun 2017
Total Anggaran Tahun 2017 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat untuk
urusan wajib sebesar Rp. 112.534.487.571,- secara fisik realisasi 96,94% dan
keuangan realisasi Rp. 100.754.792.066,- (89,53%) dengan rincian sbb :
Program dan kegiatan APBD yang telah memenuhi target kinerja hasil/
keluaran yang direncanakan, dari realisasi penyerapan anggaran Tahun 2017
terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 13,623,659,199,- yang terdiri dari sisa
anggaran Belanja Langsung APBD sebesar Rp. 1,843,963,694,- dan Belanja
Tidak Langsung Rp.11,779,695,505,-
Untuk realisasi keuangan kisaran realisasi dapat dilihat seperti uraian berikut
:
3 (tiga) kegiatan realisasi keuangannya mencapai 100 %,
123 kegiatan realisasi keuangannya mencapai > 75 % - 99.99 %,
16 (lima) kegiatan yang realisasi keuangannya < 75 %
Untuk kegiatan yang realisasi fisiknya tidak mencapai 100 % (< 100 %),
terdapat 2 kegiatan yang tidak terlaksana sebagai berikut :
1. Persiapan UPTD BKIM Menuju BLUD
Kegiatan ini tidak terlaksana karena pada perubahan anggaran sudah di
diusulkan untuk tidak dilakukan pada proses perubahan anggaran tetapi tidak
disetujui, namun secara tujuan dokumen yang dibutuhkan BKIM untuk
menuju BLUD sudah dapat diselesaikan.
2. Surveilance oleh tim ISO
Hal. 92
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Kegiatan ini tidak terlaksana karena pada perubahan anggaran sudah di
diusulkan untuk tidak dilakukan pada proses perubahan anggaran tetapi tidak
disetujui sehingga tetap ada, kegiatan tidak terlaksana karena tidak
tersedianya waktu yang cukup dalam memproses jasa konsultansi untuk
Surveilance oleh tim ISO
Hal. 93
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
BAB IV
PENUTUP
TARGET REALI- % KE
INDIKATOR KINERJA
KINERJA SASI CAPAIAN T
1. Jumlah Puskesmas Yang 56 103 184
Terakreditasi
Hal. 94
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
TARGET REALI- %
INDIKATOR KINERJA KET
KINERJA SASI CAPAIAN
1. Prevalensi Stunting (Pendek & 30,5 19 164
Sangat pendek) pada Baduta (bawah
dua tahun)
2. Persentase ibu bersalin 79 80 102
mendapatkan pelayanan persalinan
sesuai standar di faskes (PF)
3.Persentase kunjungan neonatal 81 86 106
pertama (KN1) sesuai standar
TARGET REALI- %
INDIKATOR KINERJA KET
KINERJA SASI CAPAIAN
Jumlah Kabupaten/ Kota Yang Mencapai 9 11 122
80 % Imunisasi Dasar Lengkap Pada
Anak Usia 0 - 11 Bulan
TARGET REALI- %
INDIKATOR KINERJA KET
KINERJA SASI CAPAIAN
Persentase Masyarakat Yang Memiliki 70 71 101
Jaminan Kesehatan
Hal. 95
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Sasaran Strategis Meningkatnya Tata Kelola Organisasi
1.
TARGET %
INDIKATOR KINERJA REALISASI KET
KINERJA CAPAIAN
1. Persentase Capaian Realisasi 100 98 98
Fisik Pelaksanaan Program/
Kegiatan
2. Persentase Capaian Realisasi 95 91 95
Keuangan Pelaksanaan Program/
Kegiatan
3. Hasil Penilaian Evaluasi B - -
Akuntabilitas Kinerja Belum
dinilai
Hal. 96
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
diusulkan untuk tidak dilakukan pada proses perubahan anggaran tetapi
tidak disetujui sehingga tetap ada, kegiatan tidak terlaksana karena tidak
tersedianya waktu yang cukup dalam memproses jasa konsultansi untuk
Surveilance oleh tim ISO
Hal. 97
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 98
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Tahun 2017
Hal. 99