Anda di halaman 1dari 7

A.

ANALISA DATA

Nama Klien : An. P Ruang :


No. RM : Mahasiswa :

No HARI/TGL/JA DATA PROBLEM ETIOLOGI TTD


M
1. DS : - Pola nafas tidak efektif Ekspansi paru
DO : - RR : 32 x/menit
- N : 130 x/menit
- SpO2 : 98 %
- Suara paru : Vesikuler
- Suara tambahan : Ronchi (-) ,Wheezing (-)
- Terpasang O2 : 2 liter / menit
- Sistem respirasi : Spontan
- Px terlihat sesak nafas

2. DS : - Resiko ketidakefektifan Penurunan komponen


DO : - TD : 112/88 mmHg perfusi jaringan perifer seluler yang diperlukan
- CRT < 3 detik untuk pengiriman O2 ke
- Akral hangat sel
- Terlihat lemas
- Penampilan pucat dan lesu
- Terdapat pembesaran limpa
- Hb : 6,6 g/dL
3. DS : Ibu mengatakan nafsu makan anak Ketidakseimbangan Anoreksia
akhir-akhir ini menurun, BB anak turun 1kg nutrisi kurang dari
dari berat awal 13kg kebutuhan tubuh
DO : - Nafsu makan menurun
- BB rurun 1 kg
- Terdapat pembesaran limpa

4. DS : - Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan


DO : - Klien terlihat lemas antara suplai O2
- Kesadaran : Composmetis
- Penampilan pucat dan lesu
- Klien sedang menjalani post tranfusi darah
PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru


2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk
pengiriman O2 ke sel
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai O2
A. RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An. P Ruang :


No. RM : Mahasiswa :

No HARI/TGL/ Dx. KEPERAWATAN PERENCANAAN TTD


JAM
Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 3350. Monitor Pernafasan
nafas berhubungan dengan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan 1. Monitor kecepatan, irama,
ekspansi paru pola nafas menjadi efektif dengan kedalaman, dan kesulitan
kriteria hasil : bernafas
0415. Status Pernafasan 2. Catat pergerakan dada,
1. Frekuensi pernafasan penggunaan otot-otot bantu
2. Irama pernafasan pernafasan, dan retraksi dada
3. Suara auskultasi nafas 3. Monitor pola nafas,
4. Saturasi Oksigen (bradipnea, takipnea)
5. Dispneu dengan istirahat 4. Auskultasi suara nafas setelah
6. Dispneu dengan aktivitas ringan tindakan
7. Kedalaman inspirasi 5. Monitor keluhan sesak nafas
8. Suara nafas tambahan pasien, termasuk kegiatan
yang ,eningkatkan atau
memperburuk sesak nafas
tersebut
6. Monitor saturasi oksigen
6680. Monitor Tanda-Tanda Vital
1. Monitor tekanan darah, nadi,
suhu dan status pernafasan
dengan tepat
2. Monitor suara paru-paru
3. Monitor pola pernafasan
abnormal
4. Monitor warna kulit, suhu dan
kelembababan
5. Monitor sianosis
3320. Terapi Oksigen
1. Pertahankan kepatenan jalan
nafas
2. Berikan oksigen tambahan
seperti yang diperintahkan
3. Monitor aliran oksigen
4. Monitor posisi perangkat (alat)
pemberian oksigen
5. Monitor peralatan oksigen
untuk memastikan bahwa alat
tersebut tidak mengganggu
upaya pasien untuk bernafas

2. Resiko ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 6680. Monitor tanda-tanda vital


perfusi jaringan perifer keperawatan selama 3 x 24 jam perfusi 1. Monitor tekanan darah, nadi,
berhubungan dengan jaringan perifer dapat menunjukkan suhu dan status pernafasan
penurunan komponen kriteria hasil : dengan cepat.
seluler yang diperlukan 0407. Perfusi Jaringan Perifer 2. Monitor warna kulit, suhu
untuk pengiriman O2 ke sel 1. Pengisian kapiler jari (CRT < 3 dan kelembapan.
detik) 3. Monitor sianosis sentral dan
2. Tekanan darah sistolik, tekanan perifer.
darah distolik 4. Monitor warna kuku (CRT)
3. Muka pucat ( tidak ada sianosis) 5602. Pengajaran : Proses penyakit
4. Kelemahan otot 1. Identifikasi perubahan
5. Suhu kulit ujung kaki dan kondisi fisik pasien.
tangan 2. Identifikasi kemungkinan
penyebab, sesuai kebutuhan.
3. Beri informasi kepada
keluarga/orang yang penting
bagi pasien mengenai
perkembangan pasien, sesuai
kebutuhan.
4. Edukasi pasien mengenai
tindakan untuk mengontrol
atau meminimalkan gejala.

3. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1100. Manajemen Nutrisi


kurang dari kebutuhan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan 1. Tentukan status gizi pasien
tubuh berhubungan dengan nutrisi kurang dari tubuh dapat dan kemampuan pasien untuk
anoreksia seimbang. Dengan kriteria hasil : memenuhi status gizi.
1004. Status Nutrisi 2. Instruksikan pasien mengenai
1. Asupan cairan kebutuhan nutrisi.
2. Asupan makanan 3. Monitor kalori dan asupan
3. Asupan gizi makanan.
4. Energi 4. Monitor kecenderungan
5. Rasio berat badan/tinggi badan terjadinya penurunan dan
kenaikan berat badan.
5. Tawarkan makanan yang
padat gizi.
6. Berikan arahan dan motivasi,
b ila diperlukan.
1050. Pemberian makan
1. Identifikasi diet yang
disarankan.
2. Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan selama
makan.
3. Aur makanan sesuai dengan
kesenangan pasien.
4. Dorong orangtua atau
keluarga untuk menyuapi
pasien
4. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1800. Bantuan Perawatan Diri
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Monitor kemampuan
ketidakseimbangan suplai diharapkan perawatan diri secara
O2 0005. Toleransi Terhadap Aktivitas mandiri.
1. Saturasi oksigen ketika 2. Monitor kebutuhan pasien
beraktivitas terkait dengan kebersihan
2. Frekuensi pernafasan ketika diri, berpakaian, berdandan,
beraktivitas eliminasi dan makan.
3. Kekuatan tubuh bagian atas dan 3. Berikan lingkungan yang
kekuatan tubuh bagian bawah terapeutik.
4. Kemudahan dalam melakukan 4. Bantu pasien menerima
aktivitas hidup harian kebutuhan terkait dengan
kondisi ketergantungannya.
6482. Manajemen lingkungan :
kenyamanan
1. Ciptakan lingkungan yang
tenang dan mendukung.
2. Sediakan lingkungan yang
aman dan bersih.
3. Posisikan pasien untuk
memfasilitasi kenyamanan.
4. Sesuaikan suhu ruangan yang
paling menyamankan
individu.
5. Monitor kulit, tanda-tanda
tekanan dan iritasi.

Anda mungkin juga menyukai