OLEH
JIHAAN HAMIIDAH
(1815401021)
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ham dan
demokrasi dalam islam”. Dalam menyusun makalah ini mungkin ada sedikit hambatan, namun
berkat bantuan dan dukungan teman teman serta bimbingan dari dosen.Sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan terselesainya makalah ini, saya menyadari akan dukungan dan dorongan dari
berbagai pihak, yang menginginkan makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat
waktu.Namun apabila ada kesalahan dan kekurangan saya mohon maaf. saya juga mohon kritik
dan saran yang membangun.
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih dan saya berharap agar makalah ini bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………………………1
B. Rumusan masalah……………………………………………………………………...2
C. Tujuan………………………………………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum adalah komponen yang sangat erat hubungannya dengan masyarakat, dan pada dasarnya
hukum itu adalah masyarakat itu sendiri. Setiap tingkah laku masyarakat selalu di monitor oleh hukum,
baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis. Negara Indonesia adalah Negara hukum
yang memiliki penduduk mayoritas beraga islam, secara sengaja maupun tidak sengaja hal tersebut
mempengaruhi terbentuknya suatu aturan hukum yang berlandaskan atas agama Islam.
Berbagi masalah yang ada di dalam negara indonesia tidak semuanya dapat diselesaikan berdasarkan
hukum umum yang telah ada, namun tetap memerlukan hukum secara filosofis dan sosiologis tertanam
dalam hati dan kepercayaan masyarakat Indonesia.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan di buatnya aturan Hukum Islam di Indonesia adalah :
“Hukum Islam Indonesia masa kini” adalah merupakan sebuah label yang diberikan pada ketentuan-
ketentuan Hukum Islam yang berlaku di Indonesia dan sekaligus menampilkan corak khas ke-
Indonesiaannya. Sistem dan budaya Indonesia akan lebih terefleksi di dalamnya sehingga Hukum Islam
dimaksud untuk beberapa bagian tertentu baik menyangkut kaidah hukumnya maupun pola pemikiran
yang mendasarinya akan menunjukkan beberapa perbedaan dengan Hukum Islam yang berlaku dilain
tempat seperti Saudi Arabia, Mesir, Iran, Pakistan dan lain-lain sekalipun sifat dasar yang sama karena
bersumberkan pada sumber yang sama yaitu AI Quran dan Sunnah.
Berbeda dengan Demokrasi, Islam berasal dari Allah SWT, yang telah diwahyukan-Nya kepada rasul-
Nya Muhammad SAW. Dalam hal ini Allah SWT berfirman :
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut hawa nafsunya, ucapannya itu tiada lain hanya berupa
wahyu yang diwahyukan.” (QS. An-Najm : 3-4)
Islam dibangun di atas landasan Aqidah Islam, yang mewajibkan pelaksanaan perintah dan larangan
Allah –yakni hukum-hukum syara’ yang lahir dari Aqidah Islam– dalam seluruh urusan kehidupan
pribadi, masyarakat dan kenegaraan.Aqidah ini menerangkan bahwa manusia tidak berhak membuat
peraturan hidupnya sendiri.Manusia hanya berkewajiban menjalani kehidupan menurut peraturan yang
ditetapkan Allah SWT untuk manusia.
Islam menyatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan syara’, bukan di tangan umat.Sebab, Allah SWT
sajalah yang layak bertindak sebagai Musyarri’ (pembuat hukum).Umat secara keseluruhan tidak berhak
membuat hukum, walau pun hanya satu hukum. Allah SWT berfirman :
Dalam Islam seorang muslim wajib terikat dengan hukum syara’ dalam segala perbuatannya.Tidak bisa
bebas dan seenaknya. Terikat dengan hukum syara’ bagi seorang muslim adalah wajib dan sekaligus
merupakan pertanda adanya iman padanya. Allah SWT berfirman :
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu
(Muhammad) hakim (pemutus) terhadap perkara yang mereka perselisihkan.” (QS. An Nisaa’: 65)
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan suatu konsep etika politik modern dengan gagasan poko
penghargaan terhadap manusia dan kemanusiaan.Gagasan ini membawa kepada sebuah tuntunan moral
bagaimana seharusnya manusia memperlakukan ke sesama manusia.Tuntunan moral tersebut sejatinya
merupakan ajaran inti dari semua agama.Sebab, semua agama mengajarkan pentingnya penghargaan dan
penghormatan terhadap manusia.Tuntunan moral itu diperlukan untuk melindungi seseorang atau suatu
kelompok yang lemah (al-mustad’afin) dari tindakan dzalim yang semena-mena yang biasanya datang
dari mereka yang kuat dan berkuasa.Karena itu, esensi dari konsep hak asasi manusia adalah
penghormatan terhadap kemanusiaan seseorang tanpa kecuali dan tanpa ada diskriminasi berdasarkan
apapun dan demi alasan apapun; serta pengakuan terhadap martabat manusia sebagai makhluk termulia di
muka bumi.
Pengertian HAM
Secara Umum:
Islam diyakini pemeluknya sebagai agama yang sempurna, di dalam ajarannya sudah tercakup semua
tuntutunan ideal bagi kehidupan akhirat yang kekal dan abadi.Ajaran dasar Islam termaktub dalam kitab
suci Al-Quran dan hadits mutawatir.Teks-teks suci inilahnyang bersifat absolut, mutlak dan tidak dapat
diubah dengan alasan apapun.
Dalam beragama, manusia cenderung menjadikan agama sebagai alat untuk “memuaskan Tuhan”
daripada memanusiakan manusia.
Istilah Hak asasi Manusia (HAM) belim dikenal ketika Islam turun pada masyarakat Arab pada abad ke-7
Masehi, namun prinsip-prinsip penghormatan dan penghargaan pada manusia dan kemanusiaan sudah di
ajarkan secara tegas.Karena itu Tuhan semata yang mutlak di sembah, dipuji dan di agungkan serta
tempat menggantungkan seluruh harapan dan kebutuhan. Di anatara makhluk ciptaan Tuhan, manusialah
makhluk paling sempurna (Qs. al-Isra’ [17]:70) dan karena itu makhluk lain patut memberikan
penghormatan kepadanya sebagi tanda pengabdian kepada Sang Pencipta.
Yang membedakan di antara manusia hanyalah prestasi takwanya (Qs. al-Hujjurat [49]:13), dan bicara
soal takwa hanya Allah SWT yang mampu memberikan penilaian. Salah satu bentuk penghormatan
kepada manusia adalah menjaga kelangsungan hidupnya, nyawanya tidak boleh dihilangkan (Qs. An-
Naml [27]:33; al-Maidah [5]:32), juga fisik dan psikisnya tidak boleh disakiti untuk alasan apapun (Qs.
Al-Maidah [5]:45).
Pengertian HAM
Dalam Islam:
• Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dikenal. Sebab
seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh diabaikan. Rasulullah
saw pernah bersabda: "Sesungguhnya darahmu, hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu." (HR.
Bukhari dan Muslim).Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan
mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini.
• Oleh karena itu, hak asasi manusia dalam islam tidak semata-mata menekankan pada hak asasi
manusia saja, tetapi hak-hak itu dilandasi kewajiban asasi manusia untuk mengabdi kepada Allah sebagai
penciptanya.
B. Demokrasi
Secara etimologi Demokrasi berarti “Pemerintahan oleh Rakyat”. Inilah yang menyebabkan
demokrasi dengan istilah-istilah pemerintahan lainnya di mana tidak mem[unyai hak paten dari rakyat.
Amerika mendefinisikan demokrasi sesuai dengan apa yang di ucapkan oleh presiden ke-16 mereka,
Abraham Lincoln (1809-1865): “Pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Dengan kata lain
di dalam demokrasi terdapat partisipasi rakyat luas (public) dalam mengambil keputusan yang berdampak
kepada kehidupan bermasyarakat.
Secara literatur, demokrasi berarti kekuasaan dari rakyat, berasal dari bahasa Yunani demos (rakyat) dan
kratos (kekuasaan).
Secara historis, istilah Demokrasi telah dikenal sejak abad ke-5 SM, yang pada awalnya sebagai respons
terhadap pengalaman buruk monarki dan kediktatoran di Negara-negara kota Yunani kuno.
Konsep demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dan tidak sepenuhnya sejalan dengan Islam
4. Suara mayoritas tidaklah bersifat mutlak meskipun tetap menjadi pertimbangan utama dalam
musyawarah.
5. Musyawarah atau voting hanya berlaku pada persoalan ijtihadi; bukan pada persoalan yang sudah
ditetapkan secara jelas oleh Alquran dan Sunah.
6. Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-nilai agama.
Contoh Kasus :
Demokrasi dalam Islam berbeda dengan Demokrasi barat dalam beberapa hal penting, di antaranya :
• Islam mengakui bahwa kedaulatan hanya di tangan Allah dan para wali-Nya yang terpilih, yaitu
sebagai khalifah. Seorang khalifah memerintah suatu negara atas nama Allah. Dia bukanlah pemimpin
yang berdiri sendiri dan bebas berkehendak sesuai kehendak hatinya. Al-Quran menyatakan bahwa segala
sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme pemerintahan negara yang menjunjung tinggi kedaulatan
rakyat.
• Demokrasi menurut Islam dapat diartikan seperti musyawarah, mendengarkan pendapat orang
banyak untuk mencapai keputusan dengan mengedepankan nilai – nilai keagamaan.
• HAM adalah hak yang telah dimiliki seseorang sejak ia ada di dalam kandungan.
• HAM dalam Islam didefinisikan sebagai hak yang dimiliki oleh individu dan kewajiban bagi negara
dan individu tersebut untuk menjaganya.
• Hukum menurut Islam dapat diartikan sebagai hukum yang terdapat dalam sumber-sumber seperti
Al-Quran dan Al-Hadist.
B. Saran
• Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat membedakan antara demokrasidi Indonesia dan
Demokrasi islam dan dapat melihat sisi baik dan buruknya.
• Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat memahami pentingnya HAM dalam kehidupan kita
dan kewajiban kita untuk menjaganya.
• Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat membedakan antara hukum islam dan hukum yang
berlaku di Indonesia dan dapat melihat perbedaannya.
DAFTAR PUSTAKA