Anda di halaman 1dari 2

Bahasa Indonesia: Nama: Gusti Ayu Yeshi Prayasti

Materi: Npm : 1633121385

Optimalisasi Pembayaran Pajak untuk Menghemat Pajak


A. Pendahuluan
Optimalisasi pajak merupakan suatu langkah penghematan yang harus dilakukan WP terkait transaksi dengan
pihak ketiga dan penjagaan cash flow perusahaan. Optimalisasi pembayaran pajak dapat dilakukan dengan
pengamanan kontrak-kontrak bisnis dari potensi pemotongan with holding tax, optimalisasi pengkreditan pajak
penghasilan yang telah di bayar, pengajuan permohonan penurunan angsuran PPh Pasal 25.
B. Pengamanan Kontrak-kontrak Bisnis dari Potensi Pemotongan Withd hoding tax
Dalam praktiknya, yang membuat kontrak bisnis kurang memahami/mengabaikan aspek perpajakannya secara
detail, sehingga saat pemeriksaan fiskus perusahaan dikenai kewajiban membayar withholding tax ditambah
denda keterlambatan penyetoran 2% sebulan dari pokok pajak. Pilihan perlakuan perpajakan atas transaksi
tersebut salah satunya yaitu. jika mau withholding tax dibiayakan dalam Laporan Keuangan Fiskal, maka nilai
transaksi dalam kontrak yang akan dibayar tersebut di gross-up,sehingga jumlah transaksi dalam kontrak sudah
termasuk pajak yang harus dipungut atas jumlah pajak yang dibayarkan boleh dibebankan sebagai biaya (kecuali
untuk PPh final dan dividen), dan selain itu perusahaan masih bisa menghemat pajak.
C. Optimalisasi Pengkrditan Pajak Penghasilan yang Telah Dibayar
Kredit pajak adalah jumlah pembayaran pajak yang telah dibayar oleh WP sendiri dalam tahun pajak yang
bersangkutan. Langkah-langkah dalam optimalisasi kredit pajak antara lain penyelenggaraan administrasi harus
tertata dengan baik dan tertib dan untuk memenuhi kelengkapan formal, terutama pada saat pemeriksaan
berlangsung, setiap kali dilakukan pemungutan pajak oleh pihak lain langsung diminta Bukti Pemotongan atau
Pemungutan PPh-nya. Penundaan permintaaan tersebut cukup beresiko seperti kelupaan atau kehilangan
dokumen yang akan menyita waktu dan tenaga, sehingga tidak perlu menunggu sampai akhir tahun pajak untuk
memintanya.
D. Pengajuan Permohonan Penurunan Anggaran PPh Pasal 25
Sesuai keputusan Dirjen Pajak No.537/PJ./2000, wajib pajak dapat mengajukan permohonan pengunrangan
besarnya PPh pasal 25 salah satunya yaitu dengan syarat Apabila sesudan 3 bulan atau lebih berjalannya tahun
pajak, wajib pajak dapat menunjukan bahwa pajak PPh yang akan terutang untuk tahun pajak tersebut kurang
dari 75% dari pajak penghasilan yang terutang yang menjadi dasar penghitungan besarnya pajak penghasilan
pasal 25.
E. Pengajuan Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23
Permohonan pembebasan dari pemotongan dan atau pemungutan pajak penghasilan tidak berlaku terhadap
pemotongan dan atau pemungutan pajak penghasilan yang bersifat final.
F. Mengangsur atau Menunda Pembayaran Pajak
Wajib pajak diberi hak mengajukan permohonan menganggsur atau menunda pembayaran pajak untuk semua
jenis ketetapan pajak untuk semua jenis ketetapan pajak, baik berupa SKP maupun STP.
G. Rekonsiliasi/Ekuitas SPT PPh Badan dengan SPT Lainnya dan Laporan Keuangan (fiskal)
sebagaimana yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan prosedur pengecekan dengan
menggunakan teknik rekonsiliasi/equalisasi secara periodik antara elemen-elemen yang terdapat si SPT badan
dan laporan keuangan (fiskal) perusahaan dengan elemen yang terdapat di SPT PPh Pasal 2, SPT PPh pasal 23
dan SPT masa PPN.
H. Kebijakan-kebijakan Lainnya untuk Penghematan PPh atas Transaksi Tertentu
Perlakuan perpajakan PPh badan yang berkaitan dengan transaksi dengan transaksi tertentu antaralain revaluasi
aktiva tetao, utang/piutang kepada pemegang saham, bunga pinjaman, pencadangan/ penghapusan piutang tidak
tertagih, biaya pendirian perusahaan/ biaya pra-operasi, reimbursement, pembukuan dalam valuta asing, transaksi
dalam valuta asing, rekonsiliasi fiskal.
I. Penerapan Tax Planning pada Usaha Mikro Kecil Menengah dan Aspek Keadilan dalam
Kebijakan Perpajakannya.
Bahasa Indonesia: Nama: Gusti Ayu Yeshi Prayasti
Materi: Npm : 1633121385

a. Perubahan UU PPh dan kriteria Pengusaha UMKM


b. Peraturan pemerintah No.46 tahun 2013 tntang PPh final 1%

Anda mungkin juga menyukai