Abstrak: Kepala Sekolah adalah pemimpin dan manajer yang sangat menentukan dinamika
sekolah menuju gerbang kesuksesan dan kemajuan di segala bidang kehidupan. Kapasitas
intelektual, emosional, spiritual, dan sosial seorang Kepala Sekolah berpengaruh besar terhadap
efektifitas kepemimpinannya.Kepala sekolah sebagai pengendali dalam penyelenggaraan
pendidikan, baik yang berkaitan dengan pengelolaan maupun dengan pembelajaran di
sekolah.Dalam implementasi kewirausahaan kepala sekolah berperan sebagai pemimpin,
manajer, administrator dan supervisor, sedangkan dalam pembelajaran kepala sekolah berperan
sebagai edukator atau pembelajar. Ciri- ciri kepala sekolah yang berjiwa wirausaha adalah
inovatif, keberanian mengambil resiko, semangat, integritas, budaya unggul, forward thinking,
sadar waktu dan sarana, kemampuan menyusun perencanaan dan pembiayaan, indikator yang
menandai pembelajaran bermutu yang berkaitan dengan input yaitu guru, tujuan pengajaran,
peserta didik dan alat/media pendidikan; proses serta output dan strategi yang dilakukan oleh
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran meliputi peningkatan kemampuan
mengajar guru, optimalisasi penggunaan media dan sarana pendidikan, serta menjalin kerjasama
dengan masyarakat, orang tua siswa dan penerapan disiplin yang ketat.
Kata Kunci:jiwa wirausaha meningkatkan mutu pembelajaaran
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kompetensi KWU Kepala Sekolah
Nasional No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Sesuai dengan Permen 13 Tahun 2007
Kepala sekolah menegaskan bahwa seorang tentang standar kompetensi kepala sekolah
kepala sekolah harus memiliki kompetensi dari dimensi kompetensi kewirausahaan
kewirausahaan dari lima dimensi kompetensi sebagai berikut:
minimal yang harus dikuasai guna menunjang 1. Menciptakan inovasi yang berguna
keprofesianya dalam melaksanakan tugasnya. bagipengembangan sekolah/madrasah.
Salah satu peran kepala sekolah dalam 2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah sekolah/madrasah sebagai organisasi
dibutuhkan kepala sekolah yang mampu pembelajar yang efektif.
mewujudkan kualitas siswa yang kreatif, 3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses
inovatif, berpikir kritis, dan berjiwa wirausaha
dalam melaksanakan tugas pokok dan
(entrepreneurship). Dan yang tidak kalah fungsinya sebagai pemimpin
penting adalah kepala sekolah dapat sekolah/madrasah.
mempengaruhi, menggerakkan, 4. Pantang menyerah dan selalu mencari
memberdayakan, mengembangkan dan solusi terbaik dalam menghadapi kendala
membimbing, menjadi contoh guru dalam yang dihadapi sekolah/madrasah.
peningkatan mutu pembelajaran di sekolah. 5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam
Rumusan masalah yang di ingin mengelola kegiatan produksi/jasa
pecahkan adalah: a) Bagaimana ciri- ciri sekolah/madrasah sebagai sumber belajar
kepala sekolah yang berjiwa wirausaha ? b) peserta didik
Bagaimana mutu pembelajaran ?dan c)
Bagaimana implementasi jiwa wirausaha Ciri Kepala Sekolah Berjiwa Wirausaha
yang efektif disekolah ? Dalam memulai suatu usaha, kepala
PEMBAHASAN sekolah umumnya mengalami banyak
permasalahan yang tidak terduga. Banyak
97
98 | Jurnal Karya Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Maret 2016 hlm 97-102
kegagalan karena kurangnya kreativitas, gaya 1. Goetsch dan Davis (1994:4) mutu
kepemimpinan kepala sekolah dan merupakan suatu kondisi dinamis yang
pembuatan keputusan yang kurang tepat berhubungan dengan produk, jasa,
dalam mencari solusi yang terbaik. manusia, proses, dan lingkungan yang
Kreativitas seperti, thinking outbox atau memenuhi atau melebihi harapan
kemampuan melakukan analisa permasalahan 2. Juran (1995:10-13) mendefinisikan mutu
di luar pemahaman yang sudah ada dan sebagai kecocokan untuk pemakaian.
mencari alternative solusi yang kreatif akan 3. Crosbi (1983) berpendapat bahwa mutu
sangat membantu usaha kepala sekolah untuk adalah kesesuaian individual terhadap
berhasil. Kreativitas juga akan membantu persyaratan/tuntutan.
Kepala sekolah untuk menyesuaikan program 4. Ishikawa (1992:432) menyatakan bahwa
program agar diterima oleh steak holder dan “quality is costumer satisfaction”. Berarti
melihat berbagai peluang dalam program. mutu berkaitan langsung dengan kepuasan
Gaya kepemimpinan sangat penting pelanggan.
pada saat penentuan kebijakan dan Dalam tataran abstrak mutu telah
mengambil keputusan dengan didefinisikan oleh dua pakar penting bidang
mengoptimalkan sumberdaya dan mutu yaitu Joseph Juran dan Edward Deming.
melibatkan semua pihak dan yakin bahwa Mereka berdua telah berhasil menjadikan
program kepala sekolah akan berjalan sesuai mutu sebagai mindset yang berkembang terus
dengan apa yang diinginkan, kepala sekolah dalam kajian managemen, khususnya
yakin akan memberi solusi atas semua managemen mutu. Menurut Juran, mutu
permasalahan dan menjadi panutan. Proses adalah kesesuaian untuk penggunaan (fitness
pembuatan keputusan akan membantu dalam for use), ini berarti bahwa suatu produk atau
mencari alternatif solusi. jasa hendaklah sesuai dengan apa yang
Selain faktor kepemimpinan di atas, diperlukan atau diharapkan oleh pengguna,
juga diperlukan adanya seorang kepala lebih jauh Juran mengemukakan lima dimensi
sekolah yang berjiwa wirausaha diantaranya : mutu yaitu rancangan (design), kesesuaian
1) Sikap optimis, 2) Keberanian Mengambil (conformance), ketersediaan (availability),
Resiko, 3) Semangat, 4) Integritas, 5) Budaya keamanan (safety), serta guna praktis
Unggul, 6) Forward Thinking, 7) Sadar (fielduse).
Waktu dan Sarana, 8) Mimpi, 9) Kemampuan Prinsip mutu merupakan sejumlah
menyusun perencanaan, 10) Kemampuan asumsi yang dinilai dan diyakini memiliki
menyusun strategi utama, 11) Kemampuan kekuatan untuk mewujudkan mutu. Terdapat
menyusun dan mengelola pembiayaan. 8 (delapan) prinsip mutu menurut ISO (Tim
Dosen 2010:298) yaitu:
Mutu Pembelajaran
1. Customer focused organization (fokus
Mutu adalah gambaran dan karakteristik pada pelanggan)
menyeluruh dari barang atau jasa yang 2. Leadership (kepemimpinan)
menunjukan kemampuannya dalam 3. Involvement of people (keterlibatan orang-
memuaskan kebutuhan yang diharapkan oleh orang)
pelanggan (Tim Dosen 2010:295).Mutu atau 4. Process approach (Pendekatan proses)
kualitas menitikberatkan fokusnya pada 5. System approach to
kepuasan pelanggan (konsumen).Barang atau management(pendekatan system dalam
jasa yang dihasilkan diupayakan agar sesuai manajemen)
dengan keinginan pelanggan. 6. Continual invorentment (peningkatan
Beberapa ahli berpendapat mengenai secara berkelanjutan)
definisi mutu ini (Engkoswara 2010:3-4-305) 7. Factual approach to decision
sebagai berikut: making (pendekatan faktual dalam
pengambilan keputusan)
Eni Retno Diwati, Implementasi Jiwa Wirausaha Kepala Sekolah| 99
kerugian. Kemampuan berpikir dan 5. Kerjasama para wirausaha harus bisa hidup
kemampuan bekerja keras hanya akan dengan tidak merugikan orang lain.
bermanfaat apabila kita dapat memanfaatkan Pada hakikatnya kekuatan manusia itu
komitmen tinggi tepat waktu untuk terletak pada kemampuan fisik atau
menghasilkan sesuatu. kemampuan pada jiwanya semata. Kekuatan
Seorang wirausaha yang mempunyai manusia terletak dalam kemampuan untuk
komitmen tinggi adalah orang yang mentaati bekerja sama dengan manusia lainnya
atau memenuhi janjinya untuk memajukan Dirumah/Keluarga, orang tua sebaiknya
usaha bisnisnya sampai berhasil dengan cara : membantu implementasi program wirausaha
sekolah yang dilaksanakan dirumah dengan
1. Menerapkan perilaku tepat waktu
mengetahui tugas-tugas yang harus
Wirausaha yang sukses harus dapat
diselesaikan putra putrinya dengan
memanfaatkan dan memandang waktu
menerapkan disiplin waktu, kerja keras,
sebagai ukuran, artinya menentukan berapa
pantang menyerah, kreatif, inovatif, jujur,
lama harus bekerja untuk menghasilkan
energik, wawasan luas, rencana bisnis,
sesuatu yangmaksimal .Penerapan perilaku
agresif, ulet, supel, antusias, hemat, asa,
tepat waktu dapat dilaksanakan di sekolah
ambisi, negosiatif berani mengambil risiko
melalui menutup pintu gerbang sekolah saat
dengan penuh perhitungan, mampu
kegiatan belajar dimulai, siswa yang
memanfaatkan peluang, komunikatif, mampu
terlambat dapat mengikuti pelajaran dengan
memasarkan, mampu bernegosiasi dan
membawa surat dari guru piket, guru piket
sebagainya yang berkaitan dengan
mencatat dalam agenda untuk siswa yang
menumbuhkan jiwa wirausaha ini
terlambat dan dibuat laporan setiap
dilaksanakan dalam implementasi praktek
bulan, manfaatkan waktu senggang dengan
sehari hari dirumah sehingga orang tua tahu
hal-hal yang berguna, kebiasaan mempunyai
perkembangan putra putra putrinya.
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang. KESIMPULAN
2. Menerapkan perilaku tepat janji Tugas kepala
Menerapkan perilaku tepat janji dapat sekolahadalahmeningkatkan mutu
dilakukan melalui kegiatan sehari-hari.Hal ini pembelajaran dengan mempengaruhi
harus tumbuh dalam jiwa seorang wirausaha menggerakkan memberdaya kan dan
karena dapat mempengaruhi kepercayaan mengembangkan segala sumberdaya yang ada
terhadap konsumen, masyarakat dan rekan dilingkungannya, salah satunya adalah
bisnis. Adapun ciri-ciri kepribadian perilaku pembelajaaran kewirausahaan, berdasarkan
tepat janji bagi calon wirausaha adalah hasil observasi berbagai jenjang pendidikan
sebagai berikut : bermoral tinggi dalam di Indonesia sebagian besar jenjang
menepati janji, bersikap mental tinggi dalam pendidikan belum mengoptimalkan
menepati janji, terampil dalam belajar dan pendidikan kewirausahaan karena sebagian
berusaha. kepala sekolah serta guru masih berasumsi
bahwa kewirausahaan sebagai kegiatan bisnis
3. Menerapkan kepedulian mental dalam
murni.
bentuk hasil kerja, penampilan dan kinerja
Dengan kompetensi kewirausahaan
lainnya
kepala sekolah secara nyata dapat
4. Menerapkan komitmen tinggi terhadap
mengimplementasikan jiwa wirausaha, kepala
pengendalian diri
sekolah sebaiknya memberikan teladan
Jika calon wirausaha yang ingin
kepada guru karena kepala sekolah juga
menerapkan komitmen tinggi terhadap
mempunyai kewajiban mengajar dikelas
pengendalian diri harus melalui beberapa hal
sehingga mata pelajaran yang diampu oleh
berikut ini:a) Ketabahan, b) Keuletan,
kepala sekolah sejak persiapan pembelajaran
c) Disiplin.
102 | Jurnal Karya Pendidikan Volume 2, Nomor 2, Maret 2016 hlm 97-102
DAFTAR PUSTAKA
Edward S. 2006. Total Quality Management In Education (alih Bahasa Ahmad Ali Riyadi ).
Jogjakarta : IRCiSoD
Engkoswara. 2010. Adminsitrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Hadis, A dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Jam’an, S. 2001. Penjaminan Sistem Jaminan Mutu dalam prakter supervise sekolah
(Makalah). Bandung: tidak diterbitkan.
Nana, S.S, Ayi N.J., dan Ahman. 2006. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah
(Konsep, Prinsip dan Instrumen). Bandung: Penerbit Rafika Aditama.
Natawijaya, R. 2003. Kompetensi dan etika professional konselor masa depan. Bandung:
Rosdakarya.
Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Sa’ud, U.S. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Tim Dosen Administrasi Penidikan UPI. 2010. Manajemen Pendidikan. Bandung; Alfabeta
Wiranataputra, U. (2008). Teori dan pembelajaran. Jakarta: Universitas Trebuka.
Zamroni.2007 . Meningkatkan Mutu Sekolah .Jakarta : PSAP Muhamadiya
https://adejuve.wordpress.com/2012/08/02/mutu-pembelajaran/ ( 13 Juli 2015 jam 19.33)
http://the-divider.blogspot.com/2013/03/ciri-ciri-orang-yang-berjiwa-wirausaha.html (9 juli 2015
jam 11.33)
http://nazama.blogspot.com/2012/12/mutu-pendidikan-dan-upaya-peningkatannya.html (13 juli
2015 jam 09.15 )
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/05/peningkatan-mutu-pembelajaran-di-sekolah/ (13
Juli 2015 jam 09.30)
https://adejuve.wordpress.com/2012/08/02/mutu-pembelajaran/ ( 13 Juli 2015 jam 19.33)
https://budisantosa49.wordpress.com/2011/04/28/penerapan-kewirausahaan-di-sekolah/ (9 juli 2015
jam 11.57 )
(http://promosinet.com/bisnis/wirausaha/255-menumbuhkan-jiwa-wirausaha-sejak-dini-.html( tgl 9
juli 2015 jam 11.22)