Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknik Informatika UNIS

JUTIS, April 2018, Vol. 6 No.1, ISSN: 2252-5351


________________________________________________________________________________

Knowledge Sharing pada Knowledge


Management System PT Telekomunikasi
Indonesia International
Dina Fitria Murad1, Anita B. Wandanaya2, Willy Johan Widjaja Saputra3, Rasyid Tarmizi4
1,3
Dosen Jurusan Sistem Informasi, Binus Online Learning, Universitas Bina Nusantara, Jakarta
2,4
Dosen Jurusan Teknik Informatika, STMIK Raharja, Tangerang
1dmurad@binus.edu
2wandanayaa@gmail.com
3willyjohan@gmail.com
4rasyid@raharja.info

Intisari— Knowledge Management memberikan banyak manfaat bagi sebuah perusahaan, termasuk PT. Telekomunikasi
Indonesia International yang bergerak dibidang telekomunikasi, dimana dengan penerapannya, perusahaan dapat lebih
efisien dalam hal biaya, meningkatkan kualitas kerja serta memberi kemudahan kepada karyawan dalam melakukan
pekerjaan, seperti penyampaian informasi antar karyawan atau karyawan bisa bertukar informasi antar bagian, sehingga
memberikan pengetahuan lebih bagi masing-masing divisi, terutama divi marketing dan sales. menggunakan model
Knowledge Management SECI dilakukan analisis mendalam terhadap penerapan knowledge management di perusahaan ini.
hasilnya proses knowledge sharing merupakan langkah yang paling tepat dalam penerapan knowledge management di PT
Telkomsel Indonesi International.
Kata Kunci : Knowledge Management, Sharing Knowledge, SECI.

Abstract— Knowledge Management provides many benefits for a company, including PT. Telekomunikasi Indonesia
International engaged in telecommunication, where with its application, the company can be more efficient in terms of cost,
improve the quality of work and provide convenience to employees in doing work, such as the delivery of information between
employees or employees can exchange information between sections, thus providing more knowledge for each division,
especially the marketing and sales divisions. using the SECI Knowledge Management model is conducted in-depth analysis of
the application of knowledge management in this company. the result of knowledge sharing process is the most appropriate
step in the application of knowledge management in PT Telkomsel Indonesi International.
Keywords: Knowledge Management, Sharing Knowledge, SECI.

perusahaan dibidang Sistem Informasi, terutama


I. PENDAHULUAN
pada proses kerja demi meningkatkan kualitas
Perkembangan Teknologi Informasi saat ini perusahaan, dibidang operasional untuk
sangat pesat dan sangat berpengaruh pada mendapatkan hasil finansial yang lebih baik.
perkembangan sebuah perusahaan. Hal ini Untuk itu diperlukan sistem manajerial yang
menuntut perusahaan untuk meningkatkan baik dalam penanganan setiap proses kerja. Pada
kinerja, sehingga meningkatkan value dasarnya suatu perusahaan memerlukan
dariperusahaanitusendiri. Salah satu cara adalah Knowledge Management dalam melakukan
dengan mengimplemtasikan Teknologi setiap kegiatan dan menjadi suatu kebutuhan.
Informasi.PenggunaanTeknologi Informasi dapat Knowledge Management memberikan
membantu berjalannya proses bisnis, sehingga banyak manfaat bagi sebuah perusahaan,
pengelolaan data dan informasi dalam termasuk PT. Telekomunikasi Indonesia
perusahaan berjalan lebih efektif dan efisien. International yang bergerak dibidang
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi, dimana dengan penerapannya,
telekomunikasi, PT. Telekomunikasi Indonesia perusahaan dapat lebih efisien dalam hal biaya,
International ingin mengembangkan investasi meningkatkan kualitas kerja serta memberi

17
Jurnal Teknik Informatika UNIS
JUTIS, April 2018, Vol. 6 No.1, ISSN: 2252-5351
________________________________________________________________________________

kemudahan kepada karyawan dalam melakukan sejarah KM itu sendiri dapat dilihat pada
pekerjaan, seperti penyampaian informasi antar Gambar.1 dibawah ini :
karyawan atau karyawan bisa bertukar informasi
antar bagian, sehingga memberikan pengetahuan
lebih bagi masing-masing divisi, terutama divi
marketing dan sales.
Dengan menerapkan dan mengelola
Knowledge Management System, perusahaan
akan lebih terorganisir. Hal ini bisa menjadi
indicator terhadap kinerja masing-masing
karyawan, karena perusahaan bisa lebih mudah
menilai tiap karyawan yang memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan dan
melaksanakan tugas sesuai bagian masing-
masing.
PT. Telekomunikasi Indonesia
International adalah sebuah perusahaan yang Gambar .1 Sejarah Knowledge Management
bergerak dibidang telekomunikasi, dimana Sumber : (Jalaludin, 2015)
merupakan salah satu dari anak perusahaan PT.
Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) yang Menurut (Alusi, 2013) dalam jurnalnnya,
untuk bisnis International. Knowledge Management System merupakan
Menurut (Nawawi, 2012) dalam strategi untuk meningkatkan efektifitas dan
pengembangan manajemen pengetahuan, peluang/kesempatan pengembangan kompetensi.
Polanyi menyatakan bahwa ia merupakan orang Menurut Davenport dan Prusak (1998),
yang pertama memperkenalkan pengetahuan Knowledge Management merupakan sebuah
(knowledge) yang terdiri dari dua jenis yaitu upaya untuk mencatat pengetahuan eksplisit
pengetahuan terbatinkan atau pemikiran faktual dan pengetahuan taksit yang ada di dalam
pengetahuan (Tacit Knowledge) dan perusahaan untuk mencapai objektif bisnis.
pengetahuan yang sudah terekam dan Knowledge Management merupakan
termodifikasi dalam dokumen (Explicit manajemen pengetahuan yang merupakan proses
Knowledge). sistematik untuk menemukan, memilik,
Frasa “Knowledge Management” mengorganisasikan, menyarikan dan menyajikan
sekarang menjadi sangat popular digunakan pada pengetahuan dengan cara tertentu, sehingga para
akhir 1980 (Hal ini dapat dilihat pada konferensu pekerja mampu memanfaatkan dan
yang mulai marak terkait dengan KM, buku- meningkatkan penguasaan pengetahuan dalam
buku tentang KM banyak di publikasi, dan suatu bidang kajian yang spesifik, untuk
istilah ini juga mulai terlihat pada jurnal yang kemudian ada proses institusionalisasi agar
berorientasi bisnis). pengetahuan yang diciptakan menjadi
KM telah ada selama beberapa dekade. pengetahuan perusahaan.
Pustakawan, filsuf, guru, dan penulis telah lama Seseorang yang memiliki pengetahuan
memanfaatkan banyak teknik yang sama. Namun, akan mudah mengolah data menjadi informasi
hal ini bisa juga dikatakan bahwa knowledge agar lebih bernilai dan bisa dimanfaatkan.
management telah ada jauh lebih lama daripada Berikut tingkatan pengolahan data sampai
istilah yang sebenarnya telah digunakan. Adapun memiliki nilai yang diibaratkan menjadi sebuah
piramida.

18
Jurnal Teknik Informatika UNIS
JUTIS, April 2018, Vol. 6 No.1, ISSN: 2252-5351
________________________________________________________________________________

Gambar 3. Model SECI yang Sedang Berjalan


Menurut (Tjakraatmadja, et al., 2013)
untuk mendukung proses aktifitas dan Masalah Knowledge Management pada PT.
pengembangan sumber daya manusia disuatu Telekomunikasi Indonesia International
organisasi yang merupakan perwujudan dari
model socialization, externalization, Berdasarkan hasil analisis dari Knowledge
combination, internalization (SECI) menurut Management yang berjalan dengan
Nonaka dan Takeuchi, digunakan perangkat menggunakan metode/model Knowledge
teknologi informasi yang ada di organisasi Management SECI, maka di temukan beberapa
melalui empat cara konversi sebagaimana pada masalah, yaitu :
gambar.2.  Socialization : Penyampaian Knowledge
(Tacit) dilakukan tidak bertema, meskipun
rutin dilakukan setiap minggunya melalui
Sharing Session.
 Externalization: Tidak rutin melakukan
menuliskan/ mendokumentasikan (Explicit)
Knowledge ke dalam sebuah modul.
 Combination : Media untuk penyebaran
modul (Explicit) knowledge terbatas kepada
karyawan tetap saja, tidak bisa di akses oleh
karyawan kontrak/tidak memiliki portal yang
bisa diakses oleh seluruh karyawan.
 Internalization : Dalam hal ini, peran HR
Gambar 2. Proses Konversi Knowledge SECI (Human Resources) tidak memonitor apakah
Sumber: (Tjakraatmadja, et al., 2013) knowledge yang telah di buat modulnya/telah
di dokumentasikan/dituliskan (Explicit) di
II. METODOLOGI PENELITIAN pelajari oleh karyawan lain/baru.
Metode analisis yang digunakan adalah
Metode penelitian yang digunakan dalam
metode Sosialization, Externalization,
melakukan survey perusahan PT.
Combination, Internalization (SECI).
Telekomunikasi Indonesia International (TELIN)
Model SECI yang sedang berjalan pada PT.
adalah Metode Kuantitatif, yang mempunyai
Telekomunikasi Indonesia International
tujuan untuk mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori dan hipotesis yang

19
Jurnal Teknik Informatika UNIS
JUTIS, April 2018, Vol. 6 No.1, ISSN: 2252-5351
________________________________________________________________________________

terkait dengan subjek penelitian. Proses Menurut (Wahana, 2014) Validitas


pengukuran adalah bagian yang penting dalam merupakan derajat ketepatan antara data obyek
penelitian kuantitatif, karena hal ini memberikan penelitian dengan data yang dapat dilaporkan
hubungan yang fundamental antara pengamatan oleh penelitian. Jadi validitas berkenaan dengan
empiris dan ekspresi matematis dari hubungan- derajat ketepatan.
hubungan kuantitatif. Penelitian kuantitatif Untuk menghitung uji validitas, bandingkan
merupakan definisi pengukuran data kuantitatif nilai correlated item-total correlations (r hitung)
dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah dengan hasil perhitungan r tabel. Menurut
yang berasal dari sampel orang-orang atau (Sugiyono, 2013), item yang mempunyai
customer yang diminta untuk menjawab atas korelasi positif dengan kriterium (skor total)
sejumlah pertanyaan tentang survei untuk serta korlasi yang tinggi, menunjukkan bahwa
menentukan frekuensi dan presentase tanggapan item tersebut mempunyai validitas yang tinggi
mereka. pula, dan syarat minimal dianggap memenuhi
syarat adalah kalau r > 0,3.
Metode Analisa Data Hasil uji validitas pada indikator- indikator
A. Analisa Kuantitatif penelitian ini terdapat pada tabel berikut :
Dilakukan dengan melakukan perhitungan Tabel 1. Hasil Uji Validitas
terhadap hasil kuisioner yang disebar kepada Dimensi Indikator Std. Result
N Deviation
karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia
Pengetahu Saya memahami alur pekerjaan
International (TELIN) dengan memberikan skor 100 0.43531
an saya dengan baik Valid
untuk masing-masing pernyataan. Saya memahami teori yang
100 0.47397
berkaitan dengan pekerjaan saya Valid
Menurut (Sugiyono, 2013), metode
Saya mempraktekkan teori yang
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai saya dapat dengan baik
100 0.35548
Valid
penelitian yang berlandaskan filsafat positivism, Saya memahami aturan yang
100 0.39492
digunakan untuk meneliti pada populasi atau berkaitan dengan pekerjaan saya Valid
Saya memiliki pengetahuan
sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel diluar unit kerja saya
100 0.49196
Valid
pada umumnya dilakukan secara random, Saya selalu mendokumentasikan
100 0.57516
pengumpulan data menggunakan instrumen pengetahuan saya Valid
penelitian, analisis data bersifat Pengetahuan yang saya miliki
membantu saya dalam 100 0.46057 Valid
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji menyelesaikan pekerjaan
hipotesis yang telah ditetapkan. Budaya Saya mengetahui aturan ditempat
100 0.35887
saya bekerja Valid
Indikator yang diberikan terdiri dari beberapa
skor, yaitu : Saya selalu datang tepat watu
100 0.51286
Valid
a. Skor 1 untuk jawaban Sangat Setuju (SS) Saya membuat laporan sesuai
100 0.45782
b. Skor 2 untuk jawaban Setuju (S) waktu yang ditentukan Valid
Saya bekerja dengan baik
c. Skor 3 untuk jawaban Kurang Setuju (KS) = bersama tim
100 0.46482
Valid
3 Saya selalu berbagi ilmu kepada
100 0.49431
d. Skor 4 untuk jawaban Tidak Setuju (TS) = 4 rekan saya Valid
Saya menerima informasi dan
100 0.44947
ilmu yang diberi rekan saya Valid
B. Uji Validitas Perusahaan memberikan
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah penghargaan jika pekerjaan saya 100 0.53889 Valid
baik
atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
Bekerja tim sangat membantu
dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner dalam pekerjaan saya
100 0.50562
Valid
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan Teknologi Saya bisa menggunakan
100 0.32660
diukur oleh kuesioner tersebut. komputer dengan baik Valid

20
Jurnal Teknik Informatika UNIS
JUTIS, April 2018, Vol. 6 No.1, ISSN: 2252-5351
________________________________________________________________________________

Sejauh ini pemahaman saya Valid Cumulative


100 0.38612
tentang internet sudah baik Valid Frequency Percent Percent Percent
Saya sudah terbiasa Valid SS 20 20.0 20.0 20.0
menggunakan layanan internet 100 0.43993
untuk menunjang pekerjaan saya Valid S 78 78.0 78.0 98.0
Saya bisa mengupload dan KS 2 2.0 2.0 100.0
mendownload materi yang saya Total 100 100.0 100.0
100 0.60336
dapatkan pada aplikasi Valid
perusahaan Dari data indikator 1 diperoleh jawaban sebagai
Saya selalu menggunakan media berikut :
internet untuk berbagi materi 100 0.56818
kepada rekan saya Valid
Sangat Setuju (SS) = 20%
Internet sangat membantu dalam Setuju (S) = 78%
100 0.49889
pekerjaan saya Valid Kurang Setuju (KS) = 2%
SOP SOP yang diberikan perusahaan
100 0.36223 Tidak Setuju (TS) = 0%
sesuai dengan pekerjaan saya Valid
SOP membuat pekerjaan saya
Indikator 2 : Saya memahami teori yang
100 0.49431
menjadi lebih terarah Valid berkaitan dengan pekerjaan saya
SOP yang diberikan perusahaan
memberikan hasil yang efektif 100 0.40151 Tabel 3. Persentase Mengenai Pengetahuan
terhadap pekerjaan saya Valid Untuk Indikator 2
Saya selalu mengkomunikasikan
masalah yang saya hadapi 100 0.32660
dilapangan dengan atasan saya Valid Valid Cumulative
Saya memiliki komunikasi yang Frequency Percent Percent Percent
baik dengan rekan dan kostumer 100 0.36667 Valid SS 26 26.0 26.0 26.0
saya Valid
S 72 72.0 72.0 98.0
KS 2 2.0 2.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
100 0.42450
Perusahaan melakukan training Dari data indikator 2 diperoleh jawaban sebagai
untuk karyawan sesuai dengan
keperluan dan kebutuhannya.
berikut :
Training yang diberikan sesuai Sangat Setuju (SS) = 26%
100 0.54717
dengan materi SOP perusahaan Valid Setuju (S) = 72%
Valid N (listwise) 100 Kurang Setuju (KS) = 2%
Tidak Setuju (TS) = 0%
C. Analisis Jawaban Responden
Dari jawaban responden dari PT. Indikator 4 : Saya mempraktekkan teori yang
Telekomunikasi Indonesia International (TELIN). saya dapat dengan baik
dapat disimpulkan bahwa proses Knowledge
Tabel 3. Persentase Mengenai Pengetahuan
Management belum dilakukan dengan baik,
Untuk Indikator 3
karena masih ada beberapa karyawan yang
belum maksimal mendapatkan informasi terkait
Valid Cumulative
dengan perusahaan ataupun materi yang Frequency Percent Percent Percent
berhubungan dengan pengetahuan. Agar semua Valid SS 10 10.0 10.0 10.0
karyawan mendapatkan pengetahuan secara S 87 87.0 87.0 97.0
merata, maka dibutuhkan suatu aplikasi yang KS 3 3.0 3.0 100.0
bisa diakses oleh semua karyawan. Total 100 100.0 100.0

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data indikator 3 diperoleh jawaban sebagai
berikut :
Tabel 2. Persentase Mengenai Pengetahuan
Sangat Setuju (SS) = 10%
Untuk Indikator 1
Setuju (S) = 87%

21
Jurnal Teknik Informatika UNIS
JUTIS, April 2018, Vol. 6 No.1, ISSN: 2252-5351
________________________________________________________________________________

Kurang Setuju (KS) = 3% Tabel 6. Persentase Mengenai Pengetahuan


Tidak Setuju (TS) = 0% Untuk Indikator 1

Indikator 5: Saya memahami aturan yang Valid Cumulative


Frequency Percent Percent Percent
berkaitan dengan pekerjaan saya
Valid SS 9 9.0 9.0 9.0
Tabel 4. Persentase Mengenai Pengetahuan S 68 68.0 68.0 77.0
Untuk Indikator 4 KS 22 22.0 22.0 99.0
TS 1 1.0 1.0 100.0
Valid Cumulative
Total 100 100.0 100.0
Frequency Percent Percent Percent
Valid SS 17 17.0 17.0 17.0 Dari data indikator 6 diperoleh jawaban sebagai
S 82 82.0 82.0 99.0 berikut :
KS 1 1.0 1.0 100.0 Sangat Setuju (SS) = 9%
Total 100 100.0 100.0 Setuju (S) = 68%
Kurang Setuju (KS) = 22%
Dari data indikator 4 diperoleh jawaban sebagai Tidak Setuju (TS) = 1%
berikut :
Sangat Setuju (SS) = 17% Indikator 8: Pengetahuan yang saya miliki
Setuju (S) = 82% membantu saya dalam menyelesaikan pekerjaan
Kurang Setuju (KS) = 1% Tabel 7. Persentase Mengenai Pengetahuan
Tidak Setuju (TS) = 0% Untuk Indikator 1

Indikator 6: Saya memiliki pengetahuan diluar Valid Cumulative


Frequency Percent Percent Percent
unit kerja saya
Valid SS
Tabel 5. Persentase Mengenai Pengetahuan 30 30.0 30.0 30.0
Untuk Indikator 1
S 70 70.0 70.0 100.0

Valid Cumulative Total 100 100.0 100.0


Frequency Percent Percent Percent
Dari data indikator 7 diperoleh jawaban sebagai
Valid SS 12 12.0 12.0 12.0
berikut :
S 79 79.0 79.0 91.0 Sangat Setuju (SS) = 30%
KS 8 8.0 8.0 99.0 Setuju (S) = 70%
TS 1 1.0 1.0 100.0 Kurang Setuju (KS) = 0%
Total 100 100.0 100.0 Tidak Setuju (TS) = 0%

Dari data indikator 5 diperoleh jawaban sebagai Dari analisis penelitian yang dilakukan
berikut : penulis, komponen Knowledge Management,
Sangat Setuju (SS) = 12% bukan hanya terdiri dari manusia, proses, dan
Setuju (S) = 79% teknologi, melainkan terdapat 4 komponen, yaitu
Kurang Setuju (KS) = 8% orang, budaya, proses dan teknologi.
Tidak Setuju (TS) = 1% 1. People / Manusia
Manusia sangat berpengaruh pada
Indikator 7: Saya selalu mendokumentasikan perkembangan Knowledge Management, hal
pengetahuan saya ini dikarenakan manusia sebagai aktor dalam
melakukan proses manajemen, yaitu

22
Jurnal Teknik Informatika UNIS
JUTIS, April 2018, Vol. 6 No.1, ISSN: 2252-5351
________________________________________________________________________________

mempelajari dan mengalirkan pengetahuan. sehingga mampu mengembangkan potensi


Berdasarkan hasil penelitian, manusia yang dimiliki oleh manusia (people
sebagai aktor yang memiliki pengetahuan, development) dalam perkembangan KM,
bisa dilihat berdasarkan indikator-indikator berdasarkan indikator-indikator dengan
dengan prosentase tertinggi (>70%)berada di prosentase terbesar (> 70%) berada di
tanggapan/pilihan “Setuju”, sehingga tanggapan “Setuju” dengan indikator SOP
manusia memiliki peran dan KM yang di berikan perusahaan sudah sesuai
memberikan pengaruh yang cukup besar, dengan pekerjaan, SOP membuat pekerjaan
seperti memahami alur pekerjaan, memahami lebih terarah, SOP memberikan hasil efektif,
teori yang berkaitan dengan pekerjaannya, sehingga komunikasi yang berjalan ke atasan
mampu mempraktekan teori yang saya dapat maupun costumer/partner berjalan baik dan
dengan baik, memahami aturan dalam juga adanya training yang sesuai dengan
pekerjaan, memiliki pengetahuan selain unit kebutuhan pekerjaan dan sesuai SOP.
kerja, mendokumentasikan pengetahuan dan 4. Technology / Teknologi
pengetahuan yang manusia miliki membantu Teknologi memberikan pengaruh terhadap
dalam penyelesaian pekerjaan. bagaimana cara proses Knowledge
2. Culture / Budaya Management mengalir, diantaranya dengan
Budaya berpengaruh dalam perkembangan menyimpan dokumentasi dari setiap ilmu
Knowledge Management pada penelitian ini, yang akan disebarluaskan. Berdasarkan hasil
karena dengan kebiasaan yang dimiliki penelitian, perkembangan teknologi yang
karyawan, dapat membantu dalam setiap dimiliki suatu perusahaan, ternyata memiliki
kegiatan yang berkaitan dengan proses pengaruh yang cukup besar sejalan dengan
bisnis. Berdasarkan hasil penelitian, budaya perkembangan KM, berdasarkan indikator-
yang dimiliki dan yang merupakan identitas indikator dengan prosentase terbesar (> 55%)
dari suatu perusahaan, ternyata memiliki berada di tanggapan “Setuju” dengan
pengaruh yang cukup besar dalam indikator memahami tentang internet,
perkembangan KM, berdasarkan indikator- terbiasa menggunakan internet, terbiasa
indikator dengan presentase terbesar (>60%) meng-upload/download materi, dan terbiasa
berada di tanggapan “Setuju” dengan menggunakan internet untuk berbagi materi
indikator mengetahui aturan di tempat kepada rekan kerja.
bekerja, selalu datang tepat waktu, membuat
laporan tepat waktu, memiliki teamwork,
IV. KESIMPULAN
berbagi ilmu dengan rekan yang lain,
menerima dengan baik ilmu/informasi dari 1. Analisa penerapan ini diharapkan bisa
rekan, dan reward terhadap karyawan dengan menjadi fasilitas karyawan PT. Telkom
kinerja baik. Internasional Indonesia dalam menjalin
3. Process / Proses komunikasi yang lebih intens.
Proses Knowledge Management akan 2. Analisa penerapan ini membantu karyawan
mempermudah dalam melakukan inovasi dalam melakukan Sharing Knowledge
untuk setiap kegiatan yang dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien.
didalam perusahaan, dimana manusia sebagai 3. Analisa penerapan ini membantu Senior
pelaku untuk memproses data, materi yang Leader dan tim Human Resource (HR) dalam
akan dibagikan. Berdasarkan hasil penelitian, memberikan materi kepada karyawan.
proses yang berjalan dalam kinerja 4. Analisa penerapan dapat memberikan
perusahaan, memiliki pengaruh yang besar kemudahan mendapatkan informasi bagi
karyawan.

23
Jurnal Teknik Informatika UNIS
JUTIS, April 2018, Vol. 6 No.1, ISSN: 2252-5351
________________________________________________________________________________

5. Proyek ini diharapkan mampu memotivasi [19] Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML.
Bandung : Informatika, 2011.
karyawan dalam mengembangkan ilmu [20] Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha
pengetahuan. Ilmu, 2012.
[21] Zakiyudin, Ais. 2012. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta :
6. Proyek ini diharapkan dapat lebih Mitra Wacna Media., 2012..
dikembangkan, sehingga memberikan
manfaat lebih bagi perkembangan
perusahaan, terutama pada perkembangan
pengetahuan karyawan
REFERENSI
[1] S. M. Metev and V. P. Veiko, Laser Assisted Microtechnology,
2nd ed., R. M. Osgood, Jr., Ed. Berlin, Germany: Springer-Verlag,
1998.
[2] Alusi, Fahmi. 2013. Kajian Pengembangan Knowledge
management System (KMS) Untuk Litbang Kedirgantaraan Pada
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nassional (LAPAN). Lapan :
Pranata Komputer Pertama, 2013. Vol. 14. 1.
[3] Budiman dan Riyanto, Agus. 2013. Kapita Selekta Kuesioner
Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Salemba Medika, 2013.
[4] Dalkir, Kimiz. 2011. Knowledge management in Theory and
Practice. Burlington, United State of America : Elsevier
Butterworth Heinemann USA, 2011.
[5] Diana, Anastasia dan Setiawati, Lilis. 2010. Sistem Informasi
Akutansi (Perancangan, Proses, dan Penerapan). Yogyakarta :
ANDI, 2010.
[6] Ictpena. 2015. Mengelola pengetahuan organisasi nirlaba.
www.slideshare.net. [Online] LinkedIn Corporation, 25 May 2015.
[Dikutip: 22 April 2017.]
https://www.slideshare.net/ictpena/mengelola-pengetahuan-
organisasi-nirlaba.
[7] Irwansyah, Edy dan V. Moniaga, Jurike. 2014. Pengantar
Teknologi Informasi. Yogyakarta : Deepublish, 2014.
[8] Jalaludin, Asep. 2015. Manajemen pengetahuan
asep_jalaludin_1&2. www.slideshare.net. [Online] LinkedIn
Corporation, 13 February 2015. [Dikutip: 22 April 2017.
https://www.slideshare.net/abu_ali/manajemen-pengetahuan-
asepjalaludin12.
[9] Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta :
Andi Offset, 2014.
[10] Kristanti, Tanti dan Pamela, Niko. 2011. Penerapan Knowledge
Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi
CV. Indotai Pratama Jaya. Bandung : s.n., 2011. Vol. 6. 89-99.
[11] Kurniawan, Aris. 2016. Guru Pendidikan. gurupendidikan. [Online]
gurupendidikan, 12 February 2016. [Dikutip: 9 May 2017.]
www.gurupendidikan.com.
[12] Lumbantobin, Paul. 2011. Manajemen knowledge sharing berbasis
komunitas. Jakarta : Knowledge Management Society 2011, 2011.
[13] Nawawi, Ismail. 2012. Manajemen Pengetahuan. Bogor : Ghalia
Indonesia, 2012.
[14] Rainer, Prince, Cegielski. 2014. Introduction to Information
System. Chinnei : Wiley, 2014.
[15] Rosa dan Shalahuddin, M. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak –
Terstruktur dan Berorientasi Objek. [penyunt.] 5. Bandung :
Informatika, 2015.
[16] Sam, Hisam. 2016. 7 Pengertian Karyawan Menurut Para Ahli.
dosenpendidikan. [Online] dosenpendidikan, 26 November 2016.
[Dikutip: 9 May 2017.] www.dosenpendidikan.com.
[17] . 2014. mengolah Data Statistik Hasil Penelitian menggunakan
SPSS. yogyakarta : Andi Offset, 2014.
[18] Wahono, Puji dan Ika, S. 2012. Knowledge Management : Proses
penciptaan Pengetahuan. Jember : Bagian Penerbitan Center For
Society Study, 2012.

24

Anda mungkin juga menyukai