Anda di halaman 1dari 10

Journal Geofisika Vol 1

KARAKTERISASI RESERVOAR FORMASI BELUMAI DENGAN


MENGGUNAKAN METODE INVERSI IMPENDANSI AKUSTIK DAN NEURAL
NETWORK PADA LAPANGAN ‘YPS’

Andri Kurniawan1, Bagus Sapto Mulyatno,M.T1, Muhammad Marwan, S.Si2


1
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung dan2Pertamina EP Region Sumatera

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur layer Formasi Belumai, menganalisis nilai
sebaran impedansi akustik dan porositas reservoar yang diperoleh dari proses inversi seismik
dan neural network, untuk menentukan zona lokasi sumur baru berdasarkan peta struktur
waktu, atribut seismik, dan sebaran porositas. Data seismik yang digunakan merupakan data
seismik non preserve 2D PSTM, data sumur YPS-04 dan YPS-06 yang memiliki
kelengkapan data log (checkshot, sonic, density, dan porosity). Trasing horizon menunjukkan
dua bagian tutupan (antiklin) pada arah timur dan barat mengarah ke NW-SE. Dari hasil
penelitian dengan menggunakan metode inversi modelbased dan analisa atribut RMS
amplitude, instantaneous frequency, envelope dan neural network menunjukkan sebaran
porositas di layer TBF (Top Belumai Formation) memiliki nilai porositas 0,12-0,21 fraksi
dengan nilai impedansi 8000-12000 (m/s)*(gr/cc). Pada layer BBF (Bottom Belumai
Formation) memiliki nilai porositas 0,09-0,21 fraksi dengan nilai impedansi 7000-12000
(m/s)*(gr/cc). Nilai impedansi 7000-9000 (m/s)*(gr/cc) dan nilai porositas 0,17-0,21 fraksi
diindikasikan sebagai batupasir. Karakterisasi reservoar berdasarkan nilai impedansi, anomali
atribut dan sebaran porositas, zona pertama dan kedua diindikasikan sebagai batupasir
reservoar pada Formasi Belumai.

Kata kunci:
Trasing horizon, Formasi Belumai, Inversi modelbased, RMS amplitude, instantaneous
frequency, envelope dan neural network.

PENDAHULUAN semaksimal mungkin data-data lapangan


yang tersedia, seperti data log sumur dan
Dalam usaha pengembangan suatu
data seismik. Salah satu metode yang
reservoar minyak dan gas bumi, informasi
paling berkembang dan diminati oleh
tentang karakter reservoar (parameter
perusahaan-perusahaan minyak dan gas
petrofisik) sangat dibutuhkan untuk
bumi saat ini adalah metode inversi
pengembangan dalam menentukan lokasi
seismik.
sumur baru. Kemajuan teknologi
Letak dan posisi lapangan YPS yang
eksplorasi saat ini telah memungkinkan
strategis serta didukung dengan
untuk melakukan analisa karakterisasi
keberhasilan sumur YPS-07 yang telah
reservoar secara lebih akurat dengan
dilakukan pengeboran dengan produksi
memadukan dan memanfaatkan

15
Journal Geofisika Vol 1

gas di atas target, mendorong GEOLOGI REGIONAL


dilakukannya kembali evaluasi potensi
Cekungan Sumatra Utara dibangun
hidrokarbon yang dihasilkan reservoar
oleh kerangka tektonik dengan konfigurasi
batupasir Formasi Belumai di layer TBF
batuan dasar dan hasil proses kegiatan
(Top Belumai Formation) dan BBF
pembentukan cekungan sangat dipengaruhi
(Bottom Belumai Formation). Untuk
proses rifting sepanjang sedimentasi
mengetahui kemampuan pasokan gas,
Tersier. Tahapan rifting dimulai pada
perlu dilakukan studi yang mencakup
Eosen Akhir/Oligosen Awal hingga
aspek geologi dan kemampuan produksi
Miosen Awal, disusul fase Sagging pada
reservoar Formasi Belumai di Struktur
akhir Miosen Tangah. Pada Miosen Akhir
YPS. Belum adanya kajian impedansi
terjadi proses tektonik kompresional
akustik dan neural network pada layer
dilanjutkan pengangkatan Bukit Barisan
TBF dan BBF. Hal ini yang mendorong
hingga Miosen Tangah/MiosenAkhir
peneliti melakukan penelitian pada
Formasi Belumai.

Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui struktur pada layer TBF
dan layer BBF
2. Menganalisis nilai sebaran impedansi
Gambar 1. Tektonik cekungan Sumatera
akustik di layer TBF dan BBF yang Utara (Modified after Davies,1984)
diperoleh dari proses inversi seismic
TEORI DASAR
3. Menganalisis nilai sebaran porositas
reservoar di layer TBF dan BBF yang Seismik Inversi
diperoleh dari proses persamaan Inversi seismik adalah suatu teknik
regresi dan neural network untuk membuat model geologi bawah
4. Menentukan zona lokasi sumur baru permukaan dengan menggunakan data
berdasarkan peta struktur waktu, seismik sebagai input dan data sumur
atribut seismik, dan penyebaran sebagai kontrol (Sukmono,2000). Inversi
porositas. seismik bertujuan untuk mendapatkan
kembali nilai impedansi (akustik / elastik)

16
Journal Geofisika Vol 1

dari data seismik.


ik. Karena impedansi dijumlahkan dan melewati proses fungsi
merupakan salah satu parameter yang nonlinier untuk menghasilkan output.
menyatakan sifat fisis batuan, maka
impedansi yang didapatkan ini dapat
dengan lebih mudah dikonversi menjadi
parameter fisis
isis batuan yang lebih spesifik
lainnya.

Gambar 3.. Ilustrasi artificial neural


network (Poulton, 1992)

DATA DAN METODA

Data seismik yang digunakan


merupakan data seismik non preserve 2D
PSTM (Post
Post Stack Time Migration),
Migration data
sumur acuan yang digunakan untuk inversi

Gambar 2. konsep dasar inversi seismik seismik adalah sumur YPS-04


04 dan YPS-06
YPS
(Abdullah, 2008). yang memiliki kelengkapan data log
(checkshot, sonic, density, dan porosity),
Neural Network
dan metode inversi yang digunakan adalah
Regresi attribut dapat berjalan metode inversi modelbased
modelbased, hard
dengan baik apabila ada relasi linear constraint dengan batasan window ± 15
fungsional yang baik di antara log yang ms di atas TBF dan di bawah BBF.
diprediksi dan atribut seismik. Pada kasus Analisa atribut yang dilakukan penulis
hubungan yang non linear kita dapat adalah RMS amplitude, instantaneous
mengaplikasikan transformasi tersebut frequency, envelope dan neural network
dengan metoda neural network sebagai untuk menghasilkan sebaran porosity
porosity.
algoritma prediksi.
Neural network adalah suatu HASIL DAN PEMBAHASAN
algoritma yang diperoleh dari perkalian
beberapa input dan menghasilkan satu atau Analisis Crossplot

beberapa output. Tiap-tiap input dikalikan Analisa crossplot digunakan untuk


oleh suatu bobot, hasil tersebut menentukan properti log yang akan

17
Journal Geofisika Vol 1

digunakan untuk memisahkan reservoar yang terdapat pada sumur overlapping


batupasir dengan shale disekitarnya, Selain terhadap sand. Dari hasil crossplot dapat
itu juga tujuan dilakukan crossplot disimpulkan bahwa proses inversi tidak
nantinya akan mendapatkan persamaan dapat seutuhnya digunakan untuk
matematis. Dari persamaan matematis ini mengkonversi impedansi ke porositas
dapat digunakan untuk mendapatkan dengan menggunakan persamaan regresi,
model porositas. dikarenakan terdapat nilai impedansi shale
yang overlapping dengan litologi sand.

Well seismik tie

Ekstraksi wavelet dilakukan di dua line


seismik yaitu YP-61 dan YP-96, sebab
kedua sumur tersebut terdapat di line
Gambar 4. Hasil crossplot impedance vs seismik yang berbeda. Untuk wavelet
porosity sumur YPS-04 sumur YPS-04 diekstrak dari line YP-61 di
time 2030-2330 ms, sedangkan sumur
YPS-06 diekstrak dari line YP-96 di time
1950-2230 ms dengan parameter wavelet
length 150 ms, taper length 25 ms dan
sample rate 4 ms tipe constant phase.
Berikut adalah hasil dari ekstraksi wavelet;

Gambar 5. Hasil crossplot impedance vs


porosity sumur YPS-06

Hasil crossplot log impedansi (sumbu-


x) versus log porosity (sumbu-y) dengan
menggunakan color key log Vshale dengan Gambar 6. Hasil ekstraksi wavelet YPS-
04
cut off 0,51 fraksi. Hasil crossplot pada
sumur YPS-04 (Gambar 4) menjelaskan
bahwa log impedansi dapat digunakan
untuk membedakan litologi sand-shale.
Sedangkan, pada YPS-06 (Gambar 5)
tidak dapat membedakan litologi shale- Gambar 7. Hasil ekstraksi wavelet YPS-
sand, sebab sebagian nilai impedansi shale 06

18
Journal Geofisika Vol 1

Dari hasil ekstraksi wavelet menunjukan Formasi Belumai. Hasil pemetaan trasing
bentuk wavelet yang terbilang baik, side horizon pada layer TBF memberikan
lobe pada wavelet tersebut sangat sedikit interval TWT 1970-2160
2160 ms, pada layer
dan nilai phase yang mendekati nol. BBF memberikan interval TWT 2040-
Kemudian wavelet dikonvolusikan dengan 2250 ms dan menunjukkan dua bagian
log impedansi untuk mendapatkan tutupan (antiklin) sebelah timur dan barat.
seismogram sintetik.. Setelah dilakukan Antiklin sebelah timur ditembus oleh
proses stretch and squeeze,, korelasi antara sumur-sumur YPS-02, YPS--02ST, YPS-
seismogram sintetik terhadap trace seismi
seismic 03, YPS-06, dan YPS-06ST.
06ST. Sumur YPS
YPS-
mencapai nilai 0,9 dengan nilai time shift 01 tidak sampai menembus zona target.
nol, nilai yang cukup valid. Berikut adalah Tutupan di sebelah barat ditembus sumur
hasil korelasi pada well seismic tie YPS-04, serta YPS-05
05 sayap selatan dan
terdapat juga patahan yang berarah relatif
timurlaut-baratdaya (NE-SW)
SW)

Interpretasi
tasi Inversi Seismik
Tabel 1. Hasil korelasi pada well seismic
tie Daerah zona reservoar batupasir
cenderung berasosiasi dengan harga AI
Interpretasi Struktur
yang relatif rendah daripada serpih ((shale).
Dari hasil penelusuran horizon secara Kehadiran hidrokarbon pada zona
lateral di semua line seismik, Formasi reservoar batupasir yang mempunyai
Belumai lapangan YPS terletak pada time densitas rendah dan kecepatan gelombang
1900-2300
2300 ms di penampang seismik dan rendah akan menimbulkan nilai anomali
membentuk struktur antiklin.. Selain itu, AI rendah. Dari hasil ekstrak value pada
dari penelusuran horizon didapatkan dua layer TBF (Gambar 9 (A)) mempunyai
peta permukaan zona target untuk top TBF nilai impedansi akustik 8000
8000-12000
dan bottom BBF dengan kemampuan (m/s)*(gr/cc). Nilai impedansi 8000
8000-9000
untuk
tuk melihat struktur regional daerah (m/s)*(gr/cc) dikategorikan dengan litologi
zona target penelitian. Pada data 2D sand dan nilai impedansi 9000
9000-12000
penelusuran horizon berfungsi untuk dikategorikan litologi shale.. Sumur YPS
YPS-
mengontrol sebaran AI, atribut dan 04 mempunyai nilai impedansi berkisar
porositas di daerah penelitian antara 11000-12000
12000 (m/s)*(gr/cc),
Pada gambar 8 menunjukan peta sedangkan sumur YPS-06
06 mempunyai
struktur waktu layer TBF dan BBF

19
Journal Geofisika Vol 1

nilai impedansi berkisar antara 9000- rendahnya. Atribut RMS dan envelope
10000 (m/s)*(gr/cc). juga didominasi dengan nilai anomali
Pada layer BBF (Gambar 9 (B)) amplitudo rendah yang ditunjukkan
mempunyai nilai impedansi akustik 7000- dengan warna ungu.
12000 (m/s)*(gr/cc). Sumur YPS-04
Interpretasi Neural Network
mempunyai nilai impedansi berkisar antara
7000-8000 (m/s)*(gr/cc) dikategorikan Berdasarkan gambar 12 hasil proses

mempunyai litologi sand, sedangkan neural network, terlihat kecocokan yang

sumur YPS-06 mempunyai nilai impedansi cukup baik antara porositas prediksi

cukup besar berkisar antara 11000-12000 dengan porositas sumur. Dimana porositas

(m/s)*(gr/cc) diktegorikan mempunyai sumur mempunyai nilai porositas 0,1-0,2

litologi shale. fraksi. Atas dasar tersebut di asumsikan


penampang yang dihasilkan proses neural
Interpretasi Atribut Seismik network cukup valid untuk

Dari hasil seismik atribut layer TBF memprediksikan penyebaran reservoar dan

(Gambar 10) terlihat sebaran anomali diharapkan dapat memisahkan antara

atribut amplitudo dan frekuensi. Atribut reservoar dan non reservoar.

frekuensi sesaat menunjukkan penyebaran Pada layer TBF memiliki nilai porositas

nilai anomali yang rendah hingga sedang 0,12-0,21 fraksi. Sebaran porositas

yaitu 16-40 Hz. Nilai frekuensi rendah menyebar di bagian utara, selatan dan

ditunjukkan dengan warna biru yang barat. Sedangkan pada layer BBF

mendominasi daerah tutupan bagian barat memiliki nilai porositas 0,09-0,21 fraksi

dan timur. Atribut RMS amplitudo dan dengan sebaran porositas bagian timur

envelope merupakan atribut amplitudo yang berarah NW-SE. Berdasarkan data

yang pada dasarnya memiliki kesamaan di geologi bahwa lapangan YPS mempunyai

dalam interpretasinya. Sebaran atribut reservoar batupasir. Reservoar batupasir

envelope mempunyai nilai anomali 1000- cenderung berasosiasi dengan porositas

18000 dan RMS mempunyai nilai anomali yang lebih besar. Porositas yang

1000-10000. Pada layer BBF (Gambar 11) diindikasikan sebagai reservoar

memiliki nilai anomali yang sama seperti hidrokarbon mempunyai nilai 0,17-0,21

layer TBF tetapi sebaran amplitudo dan fraksi dan ditunjukan dengan warna hijau,

frekuensinya berbeda. Atribut frekuensi kuning dan merah..

sesaat didominasi dengan frekuensi tinggi Dari hasil analisa dapat diambil

akan tetapi tidak sedikit frekuensi kesimpulan bahwa metode alogritma

20
Journal Geofisika Vol 1

neural network cukup efektif untuk selanjutnya berdasarkan peta atribut. Pada
membantu memecahkan permasalahan penelitian ini atribut seismik sangat
dalam distribusi penyebaran properti fisik berguna untuk zonasi area prospek. Zona
yang dikehendaki. Selain itu dapat pertama pada layer TBF (Gambar 10)
menggambarkan sebaran properti fisik mempunyai anomali atribut instantaneous
batuan sebenarnya (porositas sumur). frekuensi 24-28 Hz, envelope 8000-9000
dan RMS 4000-5000. Sedangkan, untuk
Interpretasi Sumur Usulan zona kedua memupunyai anomali atribut
instantaneous frekuensi 16-20 Hz,
Untuk menentukan suatu pengeboran
Envelope 4000-6000 dan RMS 3000-4000
memerlukan perhitungan secara matang
Zona pertama pada layer BBF (Gambar
serta aspek-aspek yang mendukung apakah
11) mempunyai anomali atribut
zona tersebut layak dilakukan pengeboran.
instantaneous frekuensi 16-20 Hz,
Penentuan zonasi dilakukan berdasarkan
envelope 2000-4000 dan RMS 3000-4000.
peta sebaran impedansi akustik, peta
Sedangkan, untuk zona kedua mempunyai
atribut seismik dan peta sebaran porositas.
anomali atribut instantaneous frekuensi
Proses penentuan zonasi yang pertama
28-30 Hz, envelope 10000-12000 dan
dilakukan di peta impedansi akustik
RMS 8000-9000.
(Gambar 9). Hasil analisis crossplot
Tahap penentuan zonasi terakhir
dengan cut off 0,51 fraksi menunjukan
berdasarkan peta sebaran porositas hasil
bahwa litologi sand pada Formasi Belumai
konversi neural network (Gambar 12).
diketahui mempunyai nilai impedansi
Zona pertama dan kedua pada layer TBF
akustik 7000-9000 (m/s)*(gr/cc). Pada
mempunyai nilai porositas 17-19 %.
layer TBF zona pertama dan kedua
Sedangkan untuk layer BBF zona pertama
mempunyai nilai impedansi akustik 8500-
mempunyai nilai porositas 19-20 % lebih
9000 (m/s)*(gr/cc). Kedua zona tersebut
besar dibanding zona kedua yaitu 17-19 %.
menembus antiklin bagian barat Formasi
Dari hasil analisis karakterisasi reservoir
Belumai. Layer BBF zona pertama
berdasarkan nilai impedansi, anomali
mempunyai nilai impedansi 7000-8500
atribut dan sebaran porositas, zona
(m/s)*(gr/cc) lebih rendah dari zona kedua
pertama dan kedua diindikasikan sebagai
yaitu 8500-9000 (m/s)*(gr/cc). Zona
batupasir reservoar pada Formasi Belumai.
pertama terletak di lereng antiklin bagian
Sehingga layak untuk dilakukan
timur dan zona 2 terletak di ujung patahan
pengeboran baru.
bagian barat. Proses penentuan zonasi

21
Journal Geofisika Vol 1

Gambar 8. Peta struktur waktu Formasi Belumai layer TBF (A) dan layer BBF (B)

Gambar 9. Peta struktur waktu Layer TBF (A) dan BBF (B) overlay impedansi akustik.

Gambar 10. Peta struktur waktu layer TBF overlay Atribut Ins.Frequency(a), Envelope
Envelope(b)
dan RMS Amplitude(c)

22
Journal Geofisika Vol 1

Gambar 11. Peta struktur waktu layer BBF overlay Atribut Ins.Frequency (a), Envelope
(b) dan RMS Amplitude (c)

Gambar 12. Peta struktur waktu layer TBF (A) dan BBF (B) overlay peta isoporositas
hasil konversi dari neural network

KESIMPULAN tutupan (antiklin) sebelah timur dan


barat mengarah ke NW-SE
Adapun kesimpulan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut 2. Ekstrak value pada layer TBF dan
BBF nilai impedansi 7000-9000
1. Trasing horizon TBF memberikan
(m/s)*(gr/cc) dikategorikan dengan
interval TWT 1970-2160 ms, BBF
litologi sand dan nilai impedansi
memberikan interval TWT 2040-2250
9000-12000 dikategorikan litologi
ms dan menunjukkan dua bagian
shale

23
Journal Geofisika Vol 1

3. Pada layer TBF memiliki nilai


Pertamina EP (Persero), Fungsi Geologi
porositas 0,12-0,21 fraksi dengan
dan Geofisika, NAD-SBU, 2006.
sebaran porositas menyebar di bagian
Poulton, M.M., 1992. Location Of
utara, selatan dan barat. Sedangkan
Subsurface Targets In Geophysical
pada layer BBF memiliki nilai Data Using Neural Networks. SEG
Vol. 57, no. 12 : 1535-1536.
porositas 0,09-0,21 fraksi dengan
sebaran porositas bagian timur yang Sosromihardjo, 1988. Proceedings of the
annual convention - Indonesian
berarah NW-SE. Porositas yang
Petroleum association, Volume 21.
diindikasikan sebagai reservoar
hidrokarbon mempunyai nilai 0,17-
Sukmono. S., 2000. Seismik Inversi Untuk
0,21 fraksi Karakterisasi Reservoar ,
Departemen Teknik Geofisika- ITB.
4. Karakterisasi reservoar berdasarkan
Bandung.
nilai impedansi, anomali atribut dan
sebaran porositas, zona pertama dan
kedua diindikasikan sebagai batupasir
reservoar pada Formasi Belumai.

UCAPAN TERIMA KASIH

saya mengucapkan terima kasih terutama


kepada keluarga yang selalu mendo’akan,
kepada Pak Muhammad Marwan dan Pak
Bagus Sapto Mulyatno yang telah
meluangkan waktu utuk membimbing di
dalam penyelesaian penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Agus., 2007-2008, Ensiklopedia


Seismik Online,
http;/ensiklopediseismik.blogspot.co
m

Koesoemadinata, R.P., 1978, Geologi


Minyak dan Gas Bumi, Edisi kedua,
Jilid 1 dan 2, ITB, Bandung

Petrel, 2009. Train Neural Network. Petrel


Software, Schlumberger.

24

Anda mungkin juga menyukai