Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TATA CARA PENULISAN SKRIPSI

Dosen Pengampu : Utami Nurhafsari putri, S. Psi., M. Psi

DISUSUN OLEH :

NAMA : GABRIEL SEPTIADI HUTAGALUNG

NIM : 1193151046

JHONINDO PARAGATTA NABABAN

NIM : 1193151042

PRODI : BIMBINGAN DAN KONSELING

KELAS : REGULER - E

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ada anggapan sebagian mahasiswa, terutama calon sarjana, bahwa menyusun karya ilmiah
dengan bahasa yang baik dan benar itu rumit. Sebagian mereka nengeluh setelah diberi tugas
menyusun makalah atau skripsi oleh dosen pembimbing atau olehperguruan tingginya. Mereka
seakan-akan “menyerah sebelum bertanding”.
Sesungguhnya menyusun karya ilmiah tidak jauh berbeda dengan menyusun karya yang lain,
seperti karya jurnalistik atau laporan perjalanan,bedanya,penyusunan karya ilmiah,mengikuti
metode ilmiah(scientific metode) yang atas langkah-langkah untuk mengorganisasi dan mengatur
gagasan melalui garis pemikiran yang konseptual dan prosedural yang disepakati oleh para
ilmuwan.
Jadi, siapapun mampu menyusun karya ilmiah,asal mereka mau mempelajari cara-
caranya.Didalam makalah ini, kami mencoba menguraikan cara penyusunan karya
ilmia(skripsi/buku) dari sumber-sumber yang kami dapat,walaupun kami sendiri juga masih
kurang ahli dealam hal ini.

B. TUJUAN MAKALAH
Adapun tuluan kami membuat makalah ini adalah selain untuk memnuhi tugas oleh dosen
pembimbing,juga untuk menyikapi masalah yang tertera pada latar belakang di atas.yaitu,agar
mahasiswa tidak beranggapan bahwa menyusun skripsi itu tidaklah rumit,sehingga mereka bisa
lebih bersemangat dalam menyusun skripsi.HIDUP MAHASISWA.

C. RUMUSAN MASALAH
BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI ATAU BUKU
KANDUNGAN MASING-MASING BAGIAN SKRIPSI ATAU BUKU
TEKNIK PENULISAN KUITIPAN, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN
Skripsi adalah karya tulis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang
lain, yang disertai data-data dan fakta-fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian
langsung maupun tidak langsung. Disamping tertib dan cermat, dalam metodologisnya juga
diperlukan sumbamgan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil atau hukum
tertentu tentang salah satu aspek atau lebih dibidang spesialisasinya.[1]

2. TAHAP PENYUSUNAN SKRIPSI


Pada dasarnya, dalam penyusunan skripsi atau buku, terdapat limatahap,yaitu:
2.2.1 Persiapan(pemilihan topik, judul dan kerangka)
2.2.2 pengumpulan data
2.2.3 pengorganisasian dan pengonsepan
2.2.4 pemeriksaan / pengetikan (Aritin 2003:7)
3. BAGIAN-BAGIAN POKOK SEBUAH SKRIPSI
Sistematika umumnya dibagi tiga bagian,yaitu sebagai berikut:
Bagian awal
Bagian ini terdiri dari:
Halaman sampul
Halaman judul
Lembar persetujuan
1) Lembar persetujuan pembimbing
2) Lembar persetujuan dan pengesahan
Abstrak
Prakata
Daftar isi
Daftar table
Daftar gambar
Daftar lampiran
Daftar lain (misalnya daftar lambing, daftar singkatan dan sebagainya)
Bagian inti
Bagian ini terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN
A .Latar belakang masalah
B.Identifikiasi masalah
C.Cakupan masalah
D.Rumusan masalah
E.Tujuan penelitian
F.Hipotesis penelitian (jika ada)
G.Kegunaan penelitian
H.Definisi istilah atau definisi operasional

BAB II KERANGKA TEORETIS


A…………………….
B…………………
C.dan seterusnya

BAB III METODE PENELITIAN


A.Ruangan Penelitian
B.Ruang Lingkup penelitian
C.Populasi dan Sampel
D.Instrumen Penelitian
E.Prosedur Pengumpulan Data
F.Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis

BAB V PEMBAHASAN
A…………………
B…………………
C. dan setrusnya

BAB VI PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Bagian akhir
Bagian ini terdiri dari:
Daftar Pustaka
Pernyatan Keaslian Tulisan
Lampiran
Riwayat Hidup

4. KANDUNGAN MASING-MASING BAGIAN SKRIPSI


Isi bagian awal
Halaman Sampul
Halaman sampul biasanya berisi judul,kata skripsi,nama dan NIM, lambing perguruan tinggi,
fakultas, jurusan dan waktu ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf capital, dengan komposisi
dan tata letak yang diatur secara simetris, rapid an serasi.[2]
Halaman Judul
Halaman judul terdiri atas dua halaman. Halaman pertama, isi dan formatnya sama dengan
halaman sampul.
Halaman kedua memuat:
1. Judul skripsi
2. Teks skrips diajukan kepada perguruan tinggi untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
program sarjana pendidikan…
3. Nama dan NIM, (ditlis dngan huruf kecil kecuali huruf pertama)
4. Nama lengkap perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan (dengan huruf capital)
5. Bulan (dengan huruf kecil)

A. Abstrak
Kata abstarak ditulis di tengah halaman dengan huruf besar, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasidari kata abstrak, di
tepi kiri dengan urutan: nama akhir diikuti koma,nama awal, nama tengah (jika ada) diakhiri
titik.judul digarisbawahi atau dicetak miring dan dicetak dengan huruf kecil (kecusli huruf-huruf
pertama dari setiap kata) diakhiri dengan titik. Kata skripsi ditulis setelah judul dan diakhiri
dengan koma, diikuti dengan nama jurusan (tidak boleh disingkat), nama fakultas, nama institute,
dan diakhiri dengan titik. Kamudian dicantumkan nama dosen pembimbing I dan II lengkap
dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan dibawah nama dosen pembimbing.
Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampailima buah. Kata kunci diperlukan untuk
komputerisasi sstem informasi ilmiah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari skripsi yang mencakup latar belakang,
masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yyang diperoleh, kesimpulan yang
dapat ditarik. Diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari dua
halaman kertas ukuran kuarto.

B. Kata pengantar/Prakata
Kata pengantar berisi ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak yang telah membantu
dalam mempersiapkan,melaksanakan dan menyelesaikan penulisan skripsinya.
Tulisan KATA PENAGNTAR ditulis dengan huruf besar, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar dengan spasi ganda (dua spasi) panjang
teks tidak lebih dari dua halaman kertas kuarto.

C. Daftar isi
Daftar isi memuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai nomor halaman
tempat pemuatannya dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf besar. Judul subbab dan
anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf besar.

D. Daftar Tabel
Daftar tabel memuat: nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul
yang lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang
lainnya diberi jarak satu setengah spasi.

E. Daftar Gambar
Daftar gambar memuat: nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatan
dalam teks. Tata cara penulisannya sama dengan daftar tabel.

F. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat: nomor lampiran, dan halaman tempat lampiran itu berada.

G. Daftar Lainnya
Jika pada skripsi banyak dipakai tanda-tanda yang memiliki makna penting,maka perlu ada
daftar khusus yang memuat tanda-tanda dan lambang-lambang itu.

H. Isi Bagian Inti


Skripsi memiliki enam bagian inti yaitu pendahuluan, hasil penelitian, pembahasan, dan penutup.

I. Bab I Pendahuluan
Bab ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan nengapa penilitian
itu dilakukan.

J. Latar Belakang Masalah


Dalam bagian ini diuraikan secara ringkas tentang teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan
seminar ataupun diskusi ilmiah, pengalaman ataupun pengamatan pribadi yang berkaitan erat
dengan masalah yangf diteliti sehingga masalah yang diteliti memiliki landasan perpijak yang
kokoh.

K. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berfungsi menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang ingin
dicarikan jawabannya dan hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam
bentuk kalimat tanya.

L. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis mengungkapkan jawaban sementara terhadap maswalah penelitian.

M. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan beroikir dan
bertindak dalam melakukan penelitian.

N. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.

O. Penegasan Istilah
Penegasan istilah diperlukan jika diperkirakan akan timbul perbedaan pengartian atau kekurang
jelasan makna jika penegasan istilah tidak diberikan.

P. Bab II Kajian Pustaka


Kajian pustaka memuat dua hal yaitu deskripsi teoritis tentang variabel atau objek yang diteliti
dan kesimpulantentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang diajukan
dalam bab yang mendahuluinya.pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji berdasarkan dua
kriteria yaitu: 1) prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis). 2) prinsip relevansi.
Bab III Metode Penelitian
Dalam bab ini berisi rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian,
pengumpulan data, dan analisis data.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian didefinisikan sebagai strategi mmengatur latar penelitian agar peneliti
memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.
Populasi dan Sampel
Istilah populasi dan sampel dipakai jika penelitian yang dilakukan memakai sampel sebagai
subjek penelitian. Hal-hal yang dibahas dalam populasi dan sampel: 1) identifikasi dan batasan-
batasan tentang populasi, 2) prosedur atau teknik pengambilan sampel, dan 3) besarnya sampel.
Instrumen Penelitian
Dalam bagian ini dipaparkan tentang imstrumen yang digunakan untuk mengukur variabel,
prosedur pengembangan instrumen pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian, juga cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir
pertanyaan/pernyataan.
Pengumpulan Data
Bagian ini memaparkan 1) langkah yang ditempuh dan teknik yang dipakai untuk
mengumpulkan data, 2) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan
data, dan 3) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data.
Analisis Data
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dan tetap
berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yabg hendak diuji.

Bab IV Hasil Penelitian


Laporan tentang hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian yang menguji hipotesis hendaknya
dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) uraian tentang karakteristik masing-masing variabel, dan 2)
uraian tentang hasil pengujian hipotesis.
Deskripsi Data
Dalam deskripsi data untuk masing-masing variabel dilaporkan hasil penelitaian yang telah
diolah dengan teknik statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik
yang berupa histogram, nilai rerata, simpangan baku, atau yang lainnya.
Pengujian Hipotesis
Penjelasan terhadap hasil pengujian jipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik
yang diperoleh dari perhitungan statistik.

Bab V Pembahasan
Tujuan pembahasan adalah 1)menjawab masalah penelitian, 2) menafsirkan temuan-temuan
penelitian, 3)mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah
mapan, 4) memodifikasi teori yang ada, dan 5) menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian.

Bab VI Penutup
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran.

Kesimpulan
Isi kesimpulan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Saran
Saran yang dianjurkan hendaknya selalu bersumber dari temuan penelitian, pembahasan, dan
kesimpulan hasil penelitian.
Isi Bagian Akhir
Daftar rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks.
Lampiran-Lampiran
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keteranagan-keterangan yang dianggap penting untuk
skripsi.
Riwayat Hidup
Hasil yang perlu dimuat dalam bagian ini adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir,
riwayat pendidikan, pengalaman organisasi, dan prestasi yang pernah diraih (ditulis dengan spasi
tunggal).
2.5 Fungsi dan Teknik Penulisan Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar Pustaka
2.5.1 Penulisan Kutipan
Teknik penulisan kutipan menurut saukah dkk. (1996:72-74) dap[at dilakukan dengan dua cara:
1) Cara merujuk kutipan langsung
a) Kutipan kurang dari 40 kata
Nama pengarang daoat ditulis dalam tejs sevara terpadu. Contoh:
Chaer (1994:147) menyimpulkan “…………………………….”.
Nama pengarang disebut bersama dengan tahun terbit dan nomor halaman. Contoh:
Kesimpulan tentang identifikasi morfem adalah “……………………………………….” (chaer
1996:147).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal. Contoh:
Kesimulan tentang hakikat bahasa sebagai lambang adalah “………………….”
(chaer:1994:147)
b) Kutipan lebih dari 40 kata
Contoh:
Chaer (1994:147) menarik kesimpulan sebagai berikut.
ikon adalah tanda yang paling mudah dipahami karena kemiripannya dengan sesuatu yang
diwakili. Karena itu……….. dan seterusnya.
c) Kutipan yang sebagian dihilangkan
Contoh:
Kalau ditanya apakah kata itu? … para linguis yang sehari-haribergelut dengan kata, hingga
dewasa ini tidak mempunyai kesamaan pndapat mengenai apa kata itu? (Chaer, 1994:162)
2) Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung
Nama pengarang disebut teroadu dengan teks. Contoh:
Chaer (1994:122) menyatakan bahwa kalimat adalah rangkaian kata-kata yang tersusun secara
teratur dan berisi pikiran yang utuh.
Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun terbitnya. Contoh:
Kalimat adalah rangkaian kata-kata yang tersusun secara teratur dan berisi pikiran yang utuh.
2.5.2 Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki ditulis sebagai penghargaan terhadap karya orang lain untuk memenuhi kode etik
yang berlaku dalam hal penulisan karya tulis
Fungsi catatan kaki menurut Akhaidah dkk. (1991:245) adalah sebagai berikut:
1) Pendukung keabsahan penemuan.
2) Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan.
3) Referensi silang.
4) Tempat menyatakan penghargaan atas karya yang diterima dari orang lain.
Adapun unsur-unsur catatan kaki sebagai berikut:
1) Untuk buku
a) Nama pengarang,ditulis dalam urutan biasa, diikuti (,).
b) Judul buku ditulis dengan huruf besar (kecuali kata tugas), digaris bawahi.
c) Nama atau nomor seri, kalau ada.
d) Data publikasi: (1) jumlah jilid, kalau ada
(2) nomor cetakan, kalau ada
(3) kota penerbitan, diikuti titik dua (:)
(4) nama penerbitan, diikuti koma (,)
(5) tahun penerbitan.
e) Nomor jilid, kalau perlu.
f) nomor halaman, diikuti titik (.)
2) Untuk Artikel Dalam Majalah
a) Nama pengarang d) Nomor majalah, jika ada
b) Judul artikel, diantara tanda kutip e) Tangal penerbitan
c) Nama majalah f) Nomor halaman
Contoh:
Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta:Gramedia,2000),hal. 6.
Dalam catatan kaki singkat juga dikenal istilah-istilah berikut.
a. Ibid (singkatan dari ibidium,artinya sama dengan di atas)
b. Op.cit. (singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip),untuk catatan kaki
dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki darisumber lain.urutannya:
nama pengarang, op.cit, nomor halaman.
c. Loc.cit. (singkatan dari loco citato, yaitu tempat yang telah dikutip). Urutannya: nama
pengarang, loc.cit. (tanpa nomor halaman).
2.5.3 Penulisan Daftar Pustaka
Pada dasarnya unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka menurut Saukah dkk. (1996:74)
secara berturut-turut 1) nama pengarang ditulis dengan urutan:nama akhir,nama awal, dan nama
tengah tanpa gelar akademik. 2) tahun penerbitan, 3) judul, termasuk subjudul, 4) tempat
penerbitan, dan 5) nama penerbit.
1) Rujukan dari buku
Contoh:
Yuzintani,azizah. 2009. Intisari Bahasa Indonesia. Banjarmasin:tanpa penerbit.
Jika ada beberapa buku yang ditulis oleh yang sama dan diterbitkan pada tahun yang sama pula,
maka penulisannya seperti contoh berikut:
Keraf, groys. 1994. Linguisti Umum.jakarta:Rineka cipta.
Keraf, Groys. 1994. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta:Gramedia.
2) Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel
Contoh:
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bahasa dan
Sastra. Malang:HISKI Komisariat Malang dan YA3.
3) Rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada artikelnya)
Contoh:
Hasan, M. Z. 1990. Karakteristik Penelitian kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.),
Pengembangan Penelitian Kualittatif Dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm.12-
15). Malang:HISKI Komisariat Malang dan YA3.
4) Rujukan dari artikel dalam jurnal
Contoh:
Hanafi, A. 1989. Partisipasi Dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi.
Forum Penelitian, 1 (1) : 33-47.
5) Rujukan dari artikel dalam koran atau makalah
Contoh:
Manhuri. 2007, 19 November. Peningkatan Pendidikan Moralitas dan Prilaku
Masyarakat. Radar Banjarmasin, hlm. 15.
6) Rujukan dari koean tanpa pengarang
Contoh:
Radar Banjarmasin. 2007, 19 November. Pasenger Car Mulai Digemari. Hlm. 16.
7) Rujukan dari dopkumen resmi pemerintah yang diterbitkan olehsuatu panerbit tanpa
pengarang dan tanpa lembaga
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Tentang sistem pendidikan
Nasional. 1990. Jakarta:diperbanyak oleh PT. Armas Putra Jaya.
8) Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut
Contoh:
Pusat Pengembangan dan Penbinaan Bahasa. 2001.Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
9) Rujukan berupa karya tulis
Contoh:
Connel, D. W. dan G. J. Miller. 1990. Kimia dan Entooksikologi Pencemaran. Terjemah
oleh Y. Koester. 1995. Jakarta:Universitas Indonesia Press.
10) Rujukan dari skripsi, tesis, atau disertasi
Contoh:
Pitayaningrum, C. W. 2004. “Efek Perebusan 30 Menit dengan daun kumis kucing
terhadap penurunan kandungan Logam Berat Dalam Hati dan Usus Sapi
yang Digembalakan di TPA Jatibarang, Semarang”. Skripsi. Semarang:Fakultas Peternakan,
Universitas Diponegoro.
11) Rujukan dari makalah yang disajikan dalam seminar, penataran, atu lokarkarya
Contoh:
Dwiloka, B. 2003. “Menulis Karya Ilmiah”. Makalah disajikan dalam Penataran dan
Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Universitas Stikubank Smarang. Semarang, 2
Agustus.
BAB III

PENUTUP DAN KESIMPULAN

Dari uraian makalah kami tadi mungkin ada beberapa hal yang kami simpulkan, diantaranya:
1. Dalam penulisan skripsi atau buku harus melalui prosedur-prosedur yang telah ada.
2. Data-data yang termuat dalam skripsi atau buku harusm jelas, baik sumber maupun data itu
sendiri.
3. Dalam penyusunan skripsi atau buku, sudah ada cara-caranya, jadi jika kkita ingin menyusun
skripsi atau buku maka kita harus melalui cara-cara tersebut.
4. Skripsi atau buku itu harus tersususn secara rapi dan sistematis.
5. Dalam menyusun skripsi atu buku, diperlukan ketelitian yang sangat tinggi.
Dari semua kesimpulan di atas, bahwa jika kita ingin menyusun skripsi atau buku mencari data-
data yang jelas sumbernya, kemudian menyelesaikan skripsi atau buku dengan mengikuti
prosedur-prosedirnya agar menghasilkan skripsi atau buku yangbaik dan berkualitas.

SARAN
1. Ikutilah prosedur-prosedur penyusunan skripsi apabila kita ingin menyusun skripsi.
2. Kalau ingin menyusun skripsi, carilah data-data yang jelas dari sumber yang terpercaya.

DAFTAR PUSTAKA

Yuzzintani, azizah. 2009. Intisari Bahasa Indonesia. Banjarmasin:tanpa penerbit.


Sudjana, nana, dkk. 2004. Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Bandung:Sinar Baru Algosindo.
Dwiloka, Bambang, dkk.2005. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Jakarta:Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai