Anda di halaman 1dari 20

Cover

MAKALAH ETIKA DAN PROFESI KEGURUAN


KOMPETENSI PADA GURU
Dosen Pengampu: MUHAMMAD FAHMI HIDAYATULLAH

COVE

DI SUSUN OLEH :

FAUZIAH QHOTRUN NADA : 21801011113


NUZULUL MADALIA : 21801011125
INDRIANI RAHMAN SAPUTRI : 21801011126

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillahi rabbil alamin puji syukur atas kehadirat Allah swt, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
dengan sebagaimana mestinya. Dan tidak lupa shalawat serta salam terlimpahkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad saw.
Pada kesempatan kali ini kami membuat makalah yang berjudul KOMPETENSI
PADA GURU, untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak MUHAMMAD FAHMI
HIDAYATULLAH selaku dosen pengampu kami pada mata kuliah teknologi pembelajaran.
Dan kami harap bisa diterima dengan baik, dan selain itu dengan dibuatnya makalah ini
semoga bisa memberikan tambahan pengetahuan, wawasan, serta ilmu yang bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya. Selanjutnya kami selaku penulis juga sadar bahwasannya
dalam makalah ini mungkin masih banyak kesalahan baik dalam bentuk penulisan, materi,
maupun ejaan sehingga kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan dengan rasa penuh
harap kami menerima saran, kritikan, maupun sanggahan yang nantinya akan menjadi bekal
ilmu kami dalam mengerjakan makalah-makalah selanjutnya.
Akhir kata ihdinasshirathal mustaqim,
Wassalamualaikum wr.wb

Malang, 1 april 2020

Penyusun

Makalah Etika Dan Profesi Keguruan Page ii


DAFTAR ISI

COVE.....................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. Pengertian Kompetensi Guru dan Manfaatnya....................................................................6
B. Kompetensi Pendagogik..........................................................................................................7
1. Pengertian Kompetensi Pedagogik.....................................................................................8
2. Tujuan Kompetensi Pedagogik...........................................................................................9
3. Manfaat Kompetensi Pedagogik.......................................................................................10
4. Contoh Kompetensi Pedagogik.........................................................................................11
C. Kompetensi kepribadian guru..............................................................................................11
1. Pengertian..........................................................................................................................11
2. Kompetensi Kepribadian Guru dan Contoh Penerapannya..........................................12
D. Kompetensi Profesional.........................................................................................................12
1. Pengertian..........................................................................................................................12
2. Kompetensi Guru profesional dan Contoh Penerapannya.............................................14
E. KOMPETENSI SOSIAL GURU..........................................................................................14
1. Pengertian..........................................................................................................................14
2. Uraian Kompetensi Sosial.................................................................................................15
3. Contoh penerapan..............................................................................................................16
F. KOPETENSI KEPEMIMPINAN GURU............................................................................16
1. Pengertian..........................................................................................................................16
2. Contoh penerapan kepemimpinan guru..........................................................................17
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................18
A. Kesimpulan............................................................................................................................18
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................................................19

Makalah Etika Dan Profesi Keguruan Page iii


Makalah Etika Dan Profesi Keguruan Page iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia di mana setiap orang
yang telah lahir akan mendapat pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak
sejak kecil adalah bagian dari pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang
lambat laun akan memperoleh pendidikan di institusi tertentu dan masyarakat.
Pendidik adalah seorang manusia yang dengan kesadarannya mampu mempengaruhi
orang lain dengan tujuan transfer pengetahuan dan karakter. Pembelajaran dengan
memberikan pengetahuan yang tinggi tanpa dibarengi dengan karakter yang baik,
maka akan menjadikan ilmu yang diperoleh kurang bermanfaat. Begitu juga
sebaliknya, orang berkarakter tetapi tidak berilmu, maka sama saja kebermanfaatanya
kurang maksimal. Sehingga perlu adanya keseimbangan antara keduanya.
Peran pendidik dalam menjadikan peserta didik yang berwawasan luas dan
berkarakter sangat penting. Sehingga kualitas pendidik sangat diperhatikan demi
terciptanya peserta didik yang diharapkan. Ada beberapa syarat agar sesorang bisa
dikatakan pendidik. Noeng Muhadjir menyebutkan sebagaimana dikutip oleh Siswoyo
(2013: 117), bahwa prasyarat seseorang bisa sebagai pendidik apabila seseorang
tersebut: (1) memiliki pengetahuan lebih, (2) mengimplisitkan nilai dalam
pengetahuan itu dan (3) bersedia menularkan pengetahuan beserta nilainya kepada
orang lain.
Data Kemdikbud lainnya menunjukkan bahwa hanya ada 7 (tujuh) provinsi di
Indonesia yang dapat mencapai standar UKG yang ditetapkan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kualitas dari guru yang ada saat ini hampir di seluruh Indonesia
belum terlalu baik.
Dilihat dari sisi kuantitasnya, permasalahan kekurangan guru juga masih
menjadi problematika saat ini di Indonesia. Menurut data PGRI, hingga bulan
Agustus 2019, Indonesia disebut masih kekurangan sebesar 1,1 juta orang guru.
Selain data Uji Kompetensi Guru (UKG) dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagai salah satu alat evaluasi yang digunakan dalam mengukur
kompetensi guru (yang telah dipaparkan sebelumnya di atas), dari 3,9 juta guru yang
ada pada tahun 2017, sebanyak 25 persen masih belum memenuhi syarat kualifikasi
akademik serta 52 persen guru belum memiliki sertifikat profesi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kompetensi guru ?
2. Apa yang dimaksud kompetensi pendagogik guru ?
3. Apa yang dimaksud kompetensi kepribadian guru?
4. Apa yang dimaksud kompetensi professional guru?
5. Apa yang dimaksud kompetensi sosial guru?
6. Apa yang dimaksud kompetensi kepemimpinan guru?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kompetensi guru.
2. Untuk mengetahui kompetensi pendagogik guru.
3. Untuk mengetahui kompetensi kepribadian guru.
4. Untuk mengetahui kompetensi professional guru.
5. Untuk mengetahui kompetensi sosial guru.
6. Untuk mengetahui kompetensi kepemimpinan guru.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Guru dan Manfaatnya


Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris,
competence yang berarti kecakapan dan kemampuan. Kompetensi adalah kumpulan
pengetahuan, perilaku, dan ketrampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi di peroleh melalui pendidikan, pelatihan, dan
belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.
Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat 10, disebutkan:
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
Dari beberapa penjelasan mengenai kompetensi dapat ditarik kesimpulan bahwa
kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap, yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan
lingkungannya. Ketiga aspek kemampuan ini saling terkait dan mempengaruhi satu sama
lain. Kondisi fisik dan mental serta spiritual seseorang besar pengaruhnya terhadap
produktivitas kerja seseorang, maka tiga aspek ini harus dijaga pula sesuai standar yang
disepakati.
Sedangkan guru, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti seseorang
yang memiliki profesi mengajar. Sedangkan di dalam bahasa Arab guru bisa disebut
dengan Al – Mudarris yang dapat diartikan sebagai seseorang yang mengajar atau
memberikan pengajaran atau juga dapat disebut Ustadz yang berarti seseorang yang
mengajar dalam bidang Agama Islam.
Pada hakekatnya Allah SWT merupakan satu – satunya guru yang sebenarnya, seperti
dalam firman Allah Surat Al – ‘Alaq: 4 – 5 yang memiliki arti :
"Yang Mengajarkan (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya".
Menurut Ahmad Tafsir, guru adalah pendidik yang memegang mata pelajaran di
sekolah. Istilah guru biasa disebut dengan pendidik, kedua istilah ini artinya sedikit
berbeda. Istilah guru sering dipakai dalam lingkungan formal, sedangkan pendidik
dipakai di lingkungan formal, informal maupun nonformal. Dengan demikian guru dapat
disebut dengan pendidik dan pendidik dapat disebut dengan guru.
Dalam bahasa Jawa guru adalah menunjuk pada seseorang yang harus digugu dan
ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakatnya. Harus digugu artinya segala sesuatu
yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh
semua murid. Seorang guru harus ditiru, artinya seorang guru harus menjadi suri teladan
(panutan) bagi semua muridnya.
Undang-Undang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dinijalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dari penjelasan mengenai kompetensi dan guru, dapat disimpulkan bahwa kompetensi
guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan
spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup
penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,
pengembangan pribadi dan profesionalisme.
Guru adalah profesi yang ditandai dengan dimilikinya suatu kompetensi, guru yang
berkompetensi adalah seorang yang memiliki ketrampilan serta kemampuan sebagai guru
dalam melaksanakan tugasnya. Kompetensi guru merupakan suatu ukuran yang
ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perilaku
perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional
sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang pendidikan.
Adapun manfaat disusunnya Standar Kompetensi Guru ini adalah sebagai acuan
pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan pembinaan, maupun acuan bagi
pihak yang berkepentingan terhadap kompetensi guru untuk melakukan evaluasi,
pengembangan bahan ajar dan sebagainya bagi tenaga kependidikan.
B. Kompetensi Pendagogik
Kompetensi Pedagogik adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari empat
kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi Pedagogik dapat diartikan sebagai
kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik.
kompetensi pedagogik sangat dibutuhkan guru untuk mengelola proses pembelajaran.
Tim Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (2006) merumuskan secara substantif tentang kompetensi pedagogik yang
mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Oleh sebab itu penting bagi
seorang guru untuk menguasai kompetensi pedagogik disamping tiga kompetensi yang
lainnya.

1. Pengertian Kompetensi Pedagogik

Secara bahasa kata paedagogi berasal dari bahasa Yunani (παιδαγωγέω


paidagōgeō; dari παίς país: anak dan άγω ági: ) atau paedagogia memiliki arti
pergaulan dengan anak-anak. Pasa masa Yunani kuno, kata παιδαγωγός umunya
diterapkan pada budak yang mengawasi pendidikan anak majikannya. Termasuk
mengantarkan anak ke sekolah (διδασκαλείον) atau tempat latihan (γυμνάσιον),
mengasuhnya, dan membawakan perbekalannya (seperti membawakan alat
musiknya). Selain itu Paedagagos berasal dari kata “paid” yang memiliki arti “anak”
dan “agogos” yang memiliki arti “memimpin atau membimbing”. Maka darikata ini
lahir istilah paedagogi yang memiliki arti sebagai suatu ilmu dan seni dalam
mengajar anak-anak.

Seiring perkembangannya istilah paedagogi berubah menjadi sebuah ilmu dan


seni dalam mengajar. Paedagogi merupakan kajian tentang pengajaran, khususnya
pengajaran dalam pendidikan formal atau sekolah. Secara umum pedagogi
merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib bagi mereka yang ingin menjadi
guru di sekolah. Sebagai satu bidang kajian yang luas, di dalam pedagogi
melibatkkan kajian mengenai proses pengajaran dan pembelajaran, pengurusan bilik
darjah, organisasi sekolah dan juga interaksi guru-pelajar. Beberapa pengertian
menurut pendapat pemateri :

a) Danilov (1978)
Menurut Danilov istilah paedagogis diartikan sebagai sebuah proses interaksi
terus-menerus dan saling berasimilasi antara pengetahuan ilmiah dan
pengembangan siswa. Asimilasi yang dimaksud Danilov ialaha pengetahuan
siswa berkaitan dengan antusiasme mereka untuk mengetahui diverifikasi dalam
proses kerja yang intensif dan aktif.
Pendapat Danilov menekankan pada aspek pengajaran yang dilakukan terus-
menerus dari proses asimilasi yang merupakan upaya intelektual yang intensif
pada diri siswa. Menjaga proses pengajaran dan pendidikan secara keseluruhan
dan berujung pada pembentukan kepribadian siswa merupakan salah satu fungsi
dari paedagogi.
b) Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda)
Menurut Hoogveld pedagogik merupakan ilmu yang mempelajari tentang
masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu “mampu secara mandiri
dalam menyelesaikan tugas hidupnya”. Sehingga menurut Hoogveld pedagogik
merupakan ilmu untuk mendidik anak.
c) Langeveld (1980)
Berbeda dengan pendapat Langeveld, ia membedakan istilah “pedagogik“
dengan istilah “ pedagogi”. Menurutnya pedagogik dimaknai sebagai sebuah
ilmu mendidik, yang lebih menitik beratkan pada pemikiran, perenungan
tentang pendidikan. Suatu pemikiran bagaimana kita membimbing anak, dan
mendididk anak. Sedangkan menurutnya istilah pedagogi diartikan sebagai
pendidikan, yang menekankan pada praktik, menyangkut kegiatan mendidik,
kegiatan membimbimg anak.
2. Tujuan Kompetensi Pedagogik
Setiap ilmu tentu memiliki tujuan tak terkecuali tentang kompetensi pedagogik.
Berikut adalah tujuan dari kompetensi pedagogik :
a) Memanusiakan Manusia
ManusiaMemanusiakan manusia artinya adalah menjadikan seseorang dewasa
demi kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Dalam hal ini mengindikasikan
bahwa kompetensi pedagogik bertujuan untuk membantu perkembangan
seseorang agar dia siap menjalani hidupnya secara mandiri dan dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapinya
b) Memahami Jati Diri
Agar anak di kemudian hari mampu memahami dan menjalani kehidupan dan
kelak dapat menghidupi diri mereka sendiri, dapat hidup secara bermakna, dan
dapat turut memuliakan kehidupan. Tidak jauh berbeda dari tujuan yang pertama
yaitu mempersiapkan diri anak untuk menghadapi kehidupanya
c) Melatih Kebenaran
Membantu murid mempertanyakan dan menantang dominasi serta keyakinan
dan praktek-praktek yang mendominasi. Kompetensi pedagogik memiliki tujuan
untuk melatih anak memiliki keberanian. Keberanian untuk bertanya dan
mencari tahu jawaban dari pertanyaanya
d) Mengembangkan Kepribadian Siswa yang Sehat
Dalam hal ini artinya bahwa kompetensi pedagogik memiliki tujuan untuk
mengembangkan kepribadian anak. Kepribadian yang dimaksud adalah
kepribadian yang baik yang membantunya siap menghadapi kehidupan.
3. Manfaat Kompetensi Pedagogik
a) Manfaat Kompetendi Pedagogik bagi Guru
Guru dapat memahami sifat-sifat, karakter, tingkat pemikiran, perkembangan
fisik dan psikis anak didik. Dengan memahami hal semacam itu guru akan
mudah mengerti kesulitan dan kemudahan anak didik dalam belajar dan
mengembangkan diri sehingga guru akan lebih mudah membantu siswa
berkembang.
Guru dapat menghindari atau setidaknya mengurangi kesalahank dalam
praktik, karena dengan memahami teori pendidikan, seorang guru akan
mengetahui mana yang boleh dan yang tidak boleh di lakukan, walau teori
tersebut bukan suatu resep yang jitu.
Kompetensi pedagogik dapat di jadikan sebagai tolak ukur, sampai di mana
seseorang telah berhasil melaksanakan tugas dalam pendidikan

Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan mana
yang akan di capai. Kompetensi pedagogik akan membantu guru dalam
menentukan tujuan dan arah dapi pembeajaran yang dilakukan.

b) Manfaat Kompetensi Pedagogik bagi Siswa


Siswa dapat terpenuhi rasa ingin tahunya. Karena guru harus mampu
membangkitkan dan mengelola rasa ingin tahu anak dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Guru tidak hanya bercerita atau menjelaskan mata pelajaran
tapi juga merangsang daya berpikir kritis siswa memlaui ketrampilan bertanya
dan uji coba
Siswa jadi memiliki keberanian berpendapat dan kemampuan menyelesaikan
masalah. Maka guru harus mampu menggunakan metode pengajarannya yang
membuat siswa aktif berpendapat atau menjawab ragam soal/permasalahan
pengetahuan lengkap dengan alasannya
Siswa merasa gembira dalam kegiatan belajarnya. Guru harus menghormati
imajinasi siswa, memanamkan tenggang rasa, memasukan nuansa pendidikan
dengan humor serta mengembangkan bakat yang dimiliki siswa, meskipun
siswa mempunyai kelemahan pada satu atau berbagai mata pelajaran. Dengan
demikian siswa akan memiliki rasa percaya diri dan perasaan berharga dari
bakat atau kemampuan yang menonjol yang dimilikinya.
4. Contoh Kompetensi Pedagogik
a) Guru menggunakan berbagai metode dan model dalam pembelajaran, seperti
diskusi, ceramah, jigsaw, berpasangan. Hal tersebut sebagai upaya untuk
menghidupkan pembelajaran dan siswa aktif berpartisipasi
b) Guru memberikan ruang bagi siswa untuk mengeluarkan pendapat dihadapan
kelas. Hal tersebut untuk melatih keberanian siswa dan megakomodir keaktifan
siswa. Siswa perlu memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat, agar
ketika berada di masyarakat dia dapat ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan
c) Guru menggunakan berbagai media dakam pembelajaran seperti alat peraga,
puzzel, video, dan lain-lain. hal tersebut sebagai upaya untuk memaksimalkan
materi yang diajarkan. Dan perbedaan karateristik siswa juga menjadi fator agar
guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran.
C. Kompetensi kepribadian guru
1. Pengertian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik [Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 10 ayat (1)]. Dalam Penjelasan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan
bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu kemampuan kepribadian yang: 1) mantap;
2) stabil; 3) dewasa; 4) arif dan bijaksana; 5) berwibawa; 6) berakhlak mulia; 7)
menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; 8) mengevaluasi kinerja sendiri;
dan 9) mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Sedangkan yang mengacu pada standar nasional pendidikan, kompetensi
kepribadian guru meliputi: 1) Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil yang
indikatornya bertindak sesuai norma hukum, norma sosial, bangga sebagai pendidik,
dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma; 2) Memiliki
kepribadian yang dewasa, dengan ciri-ciri menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik yang memiliki etos kerja; 3) Memiliki kepribadian yang
arif, yang ditunjukan dengan tindakan yang bermanfaat bagi peserta didik, sekolah
dan masyarakat serta memajukan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak; 4)
Memiliki kepribadian yang berwibawa, yaitu perilaku yang berpengaruh positif
kepada peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani; dan 5) Memiliki akhlak
mulia dan menjadi teladan, dengan menampilkan yang sesuai dengan norma religius
(iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
Indikator kompetensi kepribadaian antara lain adalah rendah hati, pemaaf,
jujur, ceria energik, selalu ingin maju, cermat, istiqamah, ulet, disiplin, adil, kreatif,
ikhlas, jujur, empati, berani, terbuka, gigih, pemurah, supel, sabar, humoris,
penyayang, apresiatif, berwibawa, dan santun.
2. Kompetensi Kepribadian Guru dan Contoh Penerapannya
a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia.
b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlakmulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat.
c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil dewas, arif, dan berwibawa.
d) Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri.
e) Menjujung tinggikode etikprofesi guru.
D. Kompetensi Profesional
1. Pengertian
Kompetensi professional, yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam
proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu
menyampaikan bahan pelajaran.
Guru harus selalu meng-update dan menguasai materi pelajaran yang
disajikan. Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan mencari informasi
melalui berbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru, mengakses internet,
selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan.
Dalam penyampaian pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas
sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola Proses
pembelajaran. Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagai suatu seni
pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan
kemauan belajar yang tidak pernah putus.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, keaktifan siswa harus diciptakan
dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat.
Guru menciptakan suasana yang dapat mendorong siswa untuk bertanya, mengamati,
mengadakan ekperimen, serta menemukan fakta dan konsep yang benar, oleh karena
itu guru harus melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia, sehingga
terjadi suasana belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil
bermain, sesuai konteks materinya.
Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memerhatikan prinsip-
prinsip pembelajaran sebagai ilmu keguruan. Misalnya bagaimana menerapkan
prinsip apersepsi, perhatian, kerja kelompok, korelansi, dan prinsip-prinsip lainya.
Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat menyusun
item secara benar, lebih jauh agar tes yang digunakan harus dapat memotivasi siswa
belajar. Kompetensi profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru
berkenaan dengan aspek:
Dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas
sebagai sumber materi yang tidak pernak kering dalam mengelola proses
pembelajaran. Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagai suatu seni
pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan
kemauan belajar yang tidak pernah putus.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran keaktifan siswa harus selalu
diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar
yang tepat. Guru menciptakan suasana yang dapat medorong siswa untuk bertanya,
mengamati, mengadakan eksperimen sehingga menemukan fakta dan konsep yang
benar, oleh karena itu guru harus melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan
multimedia, sehingga terjadi suasana belajar sambil bekerja, belajar sambil
mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai dengan konteks materinya.
Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memerhatikan prinsip-
prinsip didaktik metodeik sebagai ilmu keguruan. Misalnya bagaimana menerapkan
prinsip apersepsi, perhatian, kerja kelompok, korelasi, dan prinsip-prinsip lainya.
Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat menyusun
item secara benar, lebih jauh agar tes yang digunakan harus dapat memotivasi siswa
belajar.
2. Kompetensi Guru profesional dan Contoh Penerapannya
Adapun kriteria kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut:
a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu
b) Menguasai standar kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu
c) Mengembangkan matei pembelajaran yang diampu secara kreatif.
d) Mengembangkan keprofesional secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif
e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
E. KOMPETENSI SOSIAL GURU
1. Pengertian
Kompetensi sosial terdiri dari kata kompetensi dan sosial. Umumnya
kompetensi dalam kamus besar bahasa Indonesia sering artinya disamakan dengan
kemampuan, kecakapan, dan keahlian. Sedangkan dalam kamus lengkap bahasa
Indonesia sosial adalah segala sesuatu yang mengenai masyarakat atau
kemasyarakatan. (Suntoro,2007:395)
Dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (3) butir d, dikemukakan
bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai
bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar (Mulyasa, 2007: 173).
Menurut Buchari Alma (2008:142), kompetensi sosial adalah kemampuan
guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah (Wibowo dan Hamrin, 2012: 124). Seorang guru
harus berusaha mengembangkan komunikasi dengan orang tua peserta didik sehingga
terjalin komunikasi dua arah yang berkelanjutan. Dengan adanya komunikasi dua
arah, peserta didik dapat dipantau secara lebih baik dan dapat mengembangkan
karakternya secara lebih efektif pula. Suharsimi juga memberikan argumennya
mengenai kompetensi sosial. Menurut beliau, kompetensi sosial haruslah dimiliki
seorang guru, yang mana guru harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi
dengan siswa, sesama guru, kepala sekolah, dan masyarakat sekitarnya.
Berdasarkan beberapa pengertian kompetensi sosial di atas, dapat disimpulkan
bahwa kompetensi sosial guru adalah kemampuan dan kecakapan seorang guru dalam
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif pada pelaksanaan proses pembelajaran
serta masyarakat sekitar. Kompetensi sosial adalah kemampuan seseorang
berkomunikasi, bergaul, bekerja sama, dan memberi kepada orang lain. Kompetensi
sosial ialah kemampuan seorang guru dan dosen untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, guru, orang tua, dan
masyarakat sekitar.
2. Uraian Kompetensi Sosial
Dari penjelasan tersebut kompetensi sosial dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Tenaga Kependidikan sebagai petugas kemasyarakat,
Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa setiap guru memegang peranan
sebagai wakil masyarakat yang representatif sehingga jabatan guru sekaligus
merupakan jabatan kemasyarakatan, guru bertugas membina masyarakat agar
masyarakat berpartisipasi dalam membangunan. Untuk melaksanakan tugas itu,
guru harus memiliki kompetensi sebagai berikut.
Aspek normatif kependidikan. Untuk menjadi guru yang lebih baik tidak
cukup digantungkan kepada bakat, kecerdasan, kecakapan saja, tetapi juga
harus beritikad baik sehingga hal ini perbuatan dengan norma yang
dijadikan landasan dalam melaksanakan tugasnya.
Pertimbangan sebelum memiliki jabatan guru.
Mempunyai program yang menjurus untuk meningkatkan kemajuan
masyarakat dan kemajuan pendidikan
b) Tenaga kependidikan di mata masyarakat
Kedudukan guru ternyata bukan hanya terbatas disekolah saja kan tetapi juga
berada ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu, guru harus memiliki kompetnsi
sebagai berikut:
Mampu berkomunikasi dengan masyarakat
Mampu bergaul dan melayani masyarakat dengan baik
Mampu mendorong dan menunjang kreatifitas masyarakat
Menjaga emosi dan prilaku yang kurang baik.
c) Tanggung jawab sosial guru
Peran guru di sekolah tidak lagi terbatas untuk memberikan pembelajaran,
tetapi juga harus memikul tanggung jawab yang lebih banyak, yaitu bekerja
sama dengan pengelolah pendidikan lainya di dalam lingkungan masyarakat,
untuk itu guru harus lebih banyak melibatkan dirinya diluar sekolah. Perangkat
kompetensi yang dijabarkan secara operasional di atas merupakan bekal bagi
calon guru, dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah
sekaligus guru di masyarakat. (Mulyasa, 2013:71-72)
3. Contoh penerapan
Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, danstatus sosial ekonomi.
a) Berkomunikasi secara efektif, simpatik dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
b) Beradaptasi di tempat bertugas diseluruh wilayah Republik Indonesiayang
memiliki keragaman sosial budaya,
c) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lainsecara lisan dan
tulisan atau bentuk lain.
F. KOPETENSI KEPEMIMPINAN GURU
1. Pengertian
Kompetensi merupakan ciri mendasar yang terdapat pada diri seseorang yang
memiliki hubungan sebab akibat dengan kinerjanya yang efektif atau unggul dalam suatu
pekerjaan.
Kompetensi kepemimpinan adalah kemampuan dari seseorang untuk mempengaruhi
orang lain, sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh
pemimpin tersebut (Abu Ahmadi, 2009,h.113).
Untuk membangun karakter peserta didik yang baik, diperlukan pendidik yang
mampu menerapkan kompetensinya dengan baiksehingga menjadikan peserta didik yang
berkarakter mulia. Oleh karena itu, hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi guru
dengan menerapkan kompetensi kepemimpinan.
Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Agama tersebut, kompetensi
kepemimpinan didalamnya memiliki empat indikator yaitu:
a) Kemampuan membuat perencanaan pembudayaan pengamalan ajaran agama dan
perilaku akhlak mulia pada komunitas sekolah sebagai bagian dari proses
pembelajaran agama.
b) Kemampuan mengorganisasikan potensi unsur sekolah secara sistematis untuk
mendukung pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah.
c) Kemampuan menjadi inovator, motivator, fasilitator, pembimbing dan konselor
dalam pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah.
d) Serta kemampuan menjaga, mengendalikan, dan mengarahkan pembudayaan
pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah dan menjaga keharmonisan
hubungan antar pemeluk agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia, h. 10-11)
Menurut Pusbangtendik (2014: 41) Kepemimpinan guru dalam proses pembelajaran
sangat penting untuk diterapkan di kelas karena mampu meningkatkan prestasi belajar
siswa secara signifikan. Selain itu juga dapat membangun komunitas belajar warga dan
bahkan mampu menjadikan kelasnya sebagai kelas pembelajar (learning class).
Proses pembelajaran di kelas, pada hakikatnya membutuhkan seorang guru dan siswa.
Dan dituntut adanya interaksi dua arah di antara keduanya. Interaksi inilah yang membuat
guru enggan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
pendapat siswa pada saat pembelajaran. Kegiatan tersebut termasuk interaksi dua arah
yang menuntut siswa untuk aktif dalam berbicara, berani mengungkapkan pendapat, dan
pembelajaran akan berlangsung lebih aktif dan efektif.
2. Contoh penerapan kepemimpinan guru
a) Guru sebagai seorang pemimpin di dalam pembelajaran di kelas. Contohnya
Guru menerapkan sistem kepemimpinana yang demokratis. Kepemimpinan yang
demokratis adalah tipe pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Guru memberikan kesempatan dan hak yang seluas-
luasnya kepada siswa untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan.
b) Guru menjalin hubungan baik dengan orang tua siswa dengan sering adanya
komunikasi melalui buku penghubung.
c) Guru juga menghidupkan suasana kelas dengan melibatkan siswa dalam setiap
kegiatan. Dan mereka juga mempersiapkan masa depan anak didik mereka
dengan membiasakan hidup disiplin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang
bermanfaat bagi diri dan lingkungannya
2. Kompetensi Pendagogik
Kompetensi Pendagogik adalah kemampuan seorang guru dalam mengelola
proses pembelajaran peserta didik. kompetensi pedagogik sangat dibutuhkan guru
untuk mengelola proses pembelajaran
3. Kompetensi kepribadian guru
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik
4. Kompetensi professional guru
Kemampuan untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai
tujuan p/embelajaran
5. Kompetensi Sosial Guru
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar
6. Kompetensi Kepemimpinan
Kompetensi kepemimpinan adalah kemampuan dari seseorang untuk
mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana
dikehendaki oleh pemimpin tersebut
DAFTAR RUJUKAN

Agus Wibowo dan Hamrin. 2012. Menjadi Guru Berkarakter : Strategi Membangun
Kompetensi dan Karakter Guru. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Prespektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1994).

Ahmadi, Abu.(2009),Psikologi Sosial, Jakarta: PT. Rineka Cipta

.Al –Qur’an Surat Al – ‘Alaq: 4 – 5

H E Mulyasa. 2013. Uji Kompetnsi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: Remaja
Rosdakrya, h. 71-72

https://www.indonesiana.id/read/52222/mengapa-guru-harus-punya-kompetensi

https://www.kompasiana.com/snffebui/5ddbe58fd541df335354c472/hari-guru-nasional-
bagaimana-kondisi-pahlawan-kita-saat-ini?page=all

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008.

Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Peraturan Menteri Agama (Permenag) Republik Indonesia No. 16 Tahun 2010.

Pusbangtendik. 2014. Manajemen Dan Kepemimpinan Sekolah. Jakarta: Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan Sucipto Suntoro. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Solo: Beringin 55, h. 395

Siswoyo, Dwi. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen, (Citra
Umbaran, 2006)

Anda mungkin juga menyukai