Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

(KBK) 2004

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah

“Pengembangan Kurikulum PAI”


Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Nur Ahid, M.Ag.

Disusun Oleh :
1. Ayu Fika Nurfadila (932134318)
2. Akhsan Aza (932135218)
3. Irma Ayu Setyaningrum (932135318)
4. Yuni Rahma Wati (932137618)

Kelompok III
Kelas : J (Semester 4)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, taufik, serta hidayahnya. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. beserta segenap keluarga, para
sahabat dan para pengikutnya atas teladan yang menghantarkan kebahagiaan
dunia dan akhirat dalam bimbingan agama islam sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah Pengembangan Kurikulum PAI ini. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Adapun tujuan dari makalah di buat adalah :
1. Untuk menyelesaikan tugas Makalah dengan tema “Konsep Dasar
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004” yang diberikan Dosen
IAIN Kediri.
2. Mampu memahami materi Konsep Dasar Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) 2004.
Dalam penulisan makalah ini dengan segala keterbatasan pengetahuan.
Maka ucapan terima kasih di haturkan kepada:
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan nasihat.
2. Bapak/Ibu rektor IAIN Kediri yang telah menyediakan sarana dan prasarana.
3. Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
terwujud makalah ini.
4. Bagian perpustakaan, yang telah menyediakan buku–buku untuk bahan
pembelajaran.
Semoga melalui makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
perkembangan dan media pembelajaran pada Fakultas Tarbiyah di IAIN Kediri
khususnya mahasiswa-mahasiswi di Jurusan Pendidikan Agama Islam. Sebagai
upaya penyempurnaan, tegur sapa dan kritik akan selalu terbuka.

Kediri, 25 Februari 2020


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi ............................................... 2


B. Latar belakang Kurikulum Berbasis Kompetensi ........................................ 2
C. Ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi ................................................... 3
D. Komponen utama Kurikulum Berbasis Kompetensi ................................... 4
E. Kelebihan dan kekurangan Kurikulum Berbasis Kompetensi ..................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses pendidikan, kurikulum merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk
mencapai tujuan. Kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori
dan praktek pendidikan. Disamping itu, kurikulum harus mampu memberikan
arahan dan patokan keahlian kepada peserta didik setelah menyelesaikan
program pengajaran disuatu lembaga pendidikan.
Indonesia telah banyak mengalami perubahan kurikulum, seperti
Kurikulum 1947, 1964, 1968, 1973, 1984, 1994, 1997, 2004, 2006, dan
Kurikulum 2013. Perubahan ini merupakan konsekuensi logis dari terjadinya
perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan ilmu pengetahuan
teknologi dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum
sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis
sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua
kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yakni
Pancasila dan UUD 1945, yang membedakan hanya pada penekanan pokok
dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
2. Bagaimana latar belakang Kurikulum Berbasis Kompetensi?
3. Apa saja ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi?
4. Apa saja komponen tama Kurikulum Berbasis Kompetensi?
5. Apa kelebihan dan kekurangan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Dapat memahami latar belakang Kurikulum Berbasis Kompetensi.
3. Memahami ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi.
4. Mengetahui komponen utama Kurikulum Berbasis Kompetensi.
5. Memahami kelebihan dan kekurangan dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


Kurikulum adalah seperangkat aturan dan tatacara dalam melakukan
pendidikan atau dalam arti luas mengandung arti hal yang berkaitan dengan
tujuan dan isi pendidikan. Serta sarana untuk mencapai tujuan tersebut.1
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SNP, kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
(KBM).
Sedangkan kompetensi adalah pengetahuan (kognitif) yang telah
dimiliki seseorang kemudian diwujudkan dengan bertindak (psikomotorik)
dan bersikap aktif (afektif). Kompetensi merupakan perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak. Menurut Crunkilton, kompetensi adalah
sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi
yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.2
Dengan demikian, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dapat
diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada
pengembangan kemampuan peserta didik dalam melakukan (kompetensi)
tugas-tugas dengan standart performance tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh peserta didik yang berupa penguasaan terhadap perangkat
kompetensi tertentu.3
B. Latar belakang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Penerapan kurikulum 2004 yang dikembangkan dari "hulu" kurikulum
berbasis kompetensi dan kurikulum teknologis relatif lebih banyak
mengundang kontroversi dari berbagai kalangan. Misalnya dari para ahli

1
Andes S.A dan Iwan Junaedi, “Trend Kurikulum dalam Pendidikan Matematika”, Jurnal Sekolah
Dasar Vol. 2 No. 1 2017, 1
2
E Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasinya
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), 10
3
Ida mawaddah, “Trend Kurikulum dalam Pendidikan Sekolah di Indonesia”, Jurnal Ilmu Sosial
dan Pendidikan Vol. 3 No. 3 2019, 295
kurikulum, diawal sosialisasi mereka banyak mengecam penamaan kurikulum
dengan label kurikulum berbasis kompetensi dengan alasan terlalu "gegabah"
dan mereduksi makna holistik sistem pendidikan. Para prakatisi pendidikan,
terutama guru, menentang karena sering gonta-ganti kurikulum. Sedangkan
dari pihak masyarakat banyak mengkritik dari sudut pandang politis"ganti
menteri ganti kurikulum". Orang tua murid bahkan merasa was-was jangan-
jangan anaknya menjadi korban "uji coba" kurikulum dan berakibat gagal
masuk diperguruan tinggi negeri yang terbaik. Semua itu sebagai bukti
adanya masalah yang krusial dalam pelaksanaan pendidikan Indonesia.4
Ketika kurikulum berbasis kompetensi ditetapkan dibeberapa sekolah
atau madrasah sejak 2004 dan bahkan ada sekolah atau madrasah yang sudah
mulai menerapkannya. Sejak 2003 kurikulum ini masih dalam taraf uji coba
(eksperimen) dan belum ditetapkan dalam bentuk peraturan pemerintah.
Meskipun demikian, pemerintah menghargai sekolah atau madrasah yang
telah melaksanakan eksperimen KBK tersebut hingga didalam peraturan
menteri Pendidikan Nasional RI No.20/2005 tentang Ujian Nasional Tahun
Ajaran 2005/2006 (pasal 8) dinyatakan bahwa:"bahan ujian nasional disusun
berdasarkan kurikulum 1994 atau standar kompetensi kelulusan kurikulum
2004". Dengan kata lain, satuan pendidik dapat memilih diantara dua
kurikulum tersebut. Bagi sekolah atau madrasah yang menerapkan kurikulum
2004, bahan ujian disesuaikan dengan kurikulum 2004.5
C. Ciri-Ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
1. Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara
individual maupun klasikal.
2. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain
yang memenuhi unsur edukasi.
3. Berorientasi pada hasil dan keberagaman.6

4
Muhammedi, “Perubahan Kurikulum di Indonesia Study Kritis Tentang Upaya Menemukan
Kurikulum Pendidikan Islam yang Ideal”, Jurnal Raudha Vol. IV No. 1 2016, ISSN: 2338-2164
5
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011),
41-42
6
Teguh Sihono, “Contextual Teaching and Learning (CTL) Sebagai Model Pembelajaran
Ekonomi dalam KBK”, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol. 1 No. 1 2004
4. Penyampaian pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
variatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar (penguasaan
kompetensi).7
D. Komponen Utama Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi atau sering disingkat dengan KBK ini
memiliki empat komponen utama yang terdapat didalam kurikulum tersebut,
dapat digambarkan sebagai berikut:

Penilaian
berbasis
kelas

Kuriklum Kurikulum Kegiatan


dan hasil Berbasis belajar
belajar Kompetensi mengajar

Pengelolaa
n berbasis
sekolah

1. Kurikulum Hasil Belajar


Hasil belajar memuat perencanaan pengembangann siswa yang
perlu dicapai secara keseluruhan, mulai dari kompetensi, hasil belajar,
indikator keberhasilan. Komponen ini akan bermanfaat bagi guru untuk
menentukan pembelajaraan yang akan dipelajari siswa. Sebagaimana guru
mengevaluasi atau susunan pembelajaran.8
2. Penilaian Berbasis kelas
Komponen ini merupakan kegiatan pengumpulan informasi
mengenai proses dan hasil belajar siswa yang dilakukann oleh guru
tersebut. Informasi ini digunakan sebagai “alat ukur” mengenai

7
Mochamad Emoh, “Pendekatan Pembelajaran Pengetahuan Sosial dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi”, Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 12 No. 1 2005
8
Dwi Rahdiyanta, “Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),” t.t., 10.
pembelajaran siswa. Penilaian ini bisa diambil dari kerja siswa, hasil
karya, penugasan, unjuk kerja, dan tes tulis. Dan kemudian akan diberikan
kepada para wali siswa berupa laporan sebagai bentuk komunnikasi
antawa wali dan sekolah.
3. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses antara guru dan siswa
untuk mengembangkan pengetahuan siswa menjadi tahu dan mampu untuk
melakukan sesuatu. Memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran
dan pengajarann untuk mencapai kompetensi yang sudah ditentukan.
Prinsip dasarnya adalah memberdayakan semua potensi yang dimiliki
siswa sehingga mereka mampu meningkatkan kajiain ilmu dengan
kemampuan untuk berpikir secara logis, kritis, dan kreatif.
4. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah
Komponen ini memuat berbagai bentuk pemberdayaan tenaga
pendidikan dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan mutu
pendidikan hasil belajar. Bentuk ini dilengkapi dengan gagasan
pembentukan jaringan kurikulum, pengembangan perangkat kurikulum,
pembinaan keprofesionalan tenaga pendidik, dan pengembangan sistem
informasi kurikulum.
Dengan adannya komponen ini, maka banyak pihak/instasi yang
akan berperan dan bertanggung jawab dalam melaksanakannya, seperti
sekolah, kepala sekolah, dinas pendidikan daerah, dan dinas pendidikan
nasional.9
E. Kelebihan Dan Kekurangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kelebihan Kurikulum Berbasis Kompetensi :
1. Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek
pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu
sendiri.
2. Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
oriented). Siswa dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan
memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta

9
Depdiknas, "Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 "(Jakarta: Depdiknas, 2003). 13
pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, siswa dapat belajar
dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan mendengar,
belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta belajar dalam
memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat
diperoleh melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa,
berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut
dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.
3. Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi di sekolah atau daerah masing-masing.
4. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu
mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan
peserta didik.
5. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan
penilaian yang terfokus pada konten.
Kekurangan Kurikulum Berbasis Kompetensi :
1. Didalam kurikulum ini hasil belajar indicator sudah disusun, padahal
indikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling
mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan.
2. Konsep kurikulum ini sering mengalami perubahan termasuk pada urutan
standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru
untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
3. Paradigma guru dalam pembelajaran kurikulum ini masih seperti
kurikulum-kurikulum sebelumya yang lebih pada teacher oriented.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berorientasi pada pemberian
keterampilan dan keahlian peserta didik. Dengan kata lain Kurikulum
Berbasis Komputer ini dapat memberikan solusi untuk mengaplikasikan
materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari pada peserta didik.
Kurikulum ini memberikan penekanan pembelajaran yang berpusat pada
siswa sehingga memungkinkan dapat mengeksplorasi potensi siswa secara
optimal sehingga tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam undang-
undang Sisdiknas dapat terealisasi.
B. Saran
Dengan sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami menyarankan kepada pembaca untuk
memberikan sumbang saran serta kritikan dalam memperbaiki makalah kami
untuk yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.

Emoh, Mochamad. 2005. Pendekatan Pembelajaran Pengetahuan Sosial dalam


Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 12 No. 1

E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan


Implementasinya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Idi, Abdullah. 2011. Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktik. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Iwan Junaedi, Andes S.A. 2017. Trend Kurikulum dalam Pendidikan Matematika.
Jurnal Sekolah Dasar Vol. 2 No.1
Mawaddah, Ida. 2019. Trend Kurikulum dalam Pendidikan Sekolah di Indonesia.
Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 3 No. 3

Muhammedi. 2016. Perubahan Kurikulum di Indonesia Study Kritis Tentang


Upaya Menemukan Kurikulum Pendidikan Islam yang Ideal. Jurnal
Raudha Vol. IV No. 1

Rahdiyanta, Dwi. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Sihono, Teguh. 2004. Contextual Teaching and Learning (CTL) Sebagai Model
Pembelajaran Ekonomi dalam KBK. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol.
1 No. 1

Anda mungkin juga menyukai