Sylva AA Irnadiastputri
0906657256
Commuter Orang yang bertempat tinggal di kota yang berbeda dengan kota
dimana dia bekerja; orang yang harus melaju dari tempat
tinggalnya menuju tempat kerja.
Municipal Sebuah entitas publik lokal yang memiliki hubungan erat dan
langsung dengan penduduk lokal dan menangani urusan yang
berkaitan langsung dengan penduduk; Salah satu tingkat
administratif setingkat kota.
Tama area Bagian kota Tokyo, selain 23 special ward yang terletak di sebelah
barat.
The Special Ward Distrik khusus setingkat kota yang dibentuk untuk tujuan khusus
yang berkaitan dengan pemerintah daerah, hanya ada di Tokyo.
Memiliki peraturan yang sama dengan city tapi dibawah sistem
khusus yang dirancang untuk melayani kebutuhan metropolis.
Town Municipality dengan populasi lebih sedikit dari kota dengan kriteria
tertentu yang diatur oleh prefektur.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | ii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | iii
I. PENDAHULUAN
Kota tediri dari dua aspek, yaitu aspek sosial (urban), diwakili oleh manusia sebagai
subjek pembangunan dan pengguna kota, dan aspek fisik (city), wujud ruang beserta dengan
elemen-elemennya (Hariyono, 2007; Soetomo, 2009). Sebuah kota seharusnya meruoakan
sesuatu yang mandiri atau serba lengkap (self contained), berarti penduduk kota bertempat
tinggal dan bekerja di dalam kota. Ruang kota, atau space secara umum, dapat dibagi menjadi
dua bagian yang saling melengkapi. Pertama, social production of space adalah faktor-faktor,
seperti sosial, ekonomi, idelogi, dan teknologi, yang mendorong terjadinya pembentukan ruang
fisik. Sedangkan yang kedua, social construction of space adalah pengalaman orang-orang
secara fenomenologis dan semiotik terhadap tempat yang termediasi melalui proses sosial,
seperti pertukaran, konflik dan kontrol.
Kota harus dilihat sebagai proses yang berlangsung terus menerus dan tidak akan
pernah selesai (Zahnd, 2006). Sehingga kota tidak akan pernah berhenti berkembang yang
sejalan dengan perkembangan manusia. Pertumbuhan penduduk, dimana urbanisasi menjadi
salah satu penyebabnya, membuat kota harus berusaha memenuhi kebutuhan penduduk kota.
Akan tetapi, kota yang semakin kehilangan ruangnya tidak mampu melayani pertumbuhan
penduduk yang semakin pesat dengan optimal. Akibatnya terjadi ketidak-seimbangan
kemampuan pelayanan perkotaan, secara kuantitas dan kualitas, dengan pertumbuhan jumlah
penduduk yang tinggi dan perubahan preferensi yang berkembangan akibat peningkatan
kegiatan ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
Sistem pemerintahan memiliki pengaruh besar terhadap bentuk sistem keuangan suatu
negara. Sebagai gambaran adalah perbedaan antara sistem keuangan di Amerika Serikat dan
Indonesia. Sistem pemerintahan Amerika Serikat yang bersifat federasi menyebabkan timbulnya
1
Studi tentang bagaimana mengatur rumah tangga negara, yaitu bagaimana merencanakan kegiatan, bagaimana
menyusun pengeluaran yang efisien dan efektif, dan bagaimana cara memperoleh uang untuk membiayai semua
kegiatan tersebut.
Pe mbi aya an P emb ang u na n Tok yo |1
sifat desentralisasi dalam sistem keuangannya. Sementara Indonesia yang memiliki sistem
pemerintahan kesatuan memiliki sifat sentralisasi pada sistem keuangannya. Setiap negara
dengan perbedaan sistem pemerintahannya memiliki perbedaan sistem keuangan, begitu
halnya dengan Tokyo .
2
Prefektur Jepang adalah 47 yurisdiksi sub-nasional Jepang: satu "metropolis" (都; To), Tokyo; satu "sirkuit" (道;
Dō), Hokkaidō; dua prefektur perkotaan (府; Fu), Osaka dan Kyoto; dan 43 prefektur lainnya (県; Ken). Dalam bahas
Jepang, mereka disebut Todōfuken (都道府県).
3
Lihat Lampiran 1 & 2
Pe mbi aya an P emb ang u na n Tok yo |2
Tokyo4 (東京), terletak pada koordinat 35°42’2”N 139°42’54”E, secara harafiah berarti
ibu kota timur5. Tokyo memiliki sejarah yang panjang dan telah mengalami perkembangan,
pasang surut, dalam berbagai bidang. Tokyo yang secara resmi disebut Metropolis Tokyo6
(Tokyo Metropolis) merupakan sebuah prefektur metropolitan yang meliputi tingkat
7
administrasi special ward dan municipal. Pusat area dibagi menjadi 23 special ward (tokubetsu-
ku), dan area Tama (barat) terdiri dari 26 kota (shi), 3 kota kecil (machi), dan 1 desa (mura),
dan area kepulauan yang terdiri dari Kepulauan Izu dan Kepulauan Ogasawara yang terletak di
Samudra Pasifik. Pulau-pulau yang terletak di paling selatan dan paling timur Jepang juga
berada di bawah kabupaten Ogasawara-mura; kepulauan Okinotoroshima yang memiliki zona
ekonomi ekslusif sekitar 400.000 km2 dan pulau Minamitorishima. Kondisi Tokyo, Jepang pada
umumnya, cukup rawan terhadap bencana, terutama gempa bumi, akibat letaknya.
Pembahasan mengenai ekonomi Tokyo tidak akan terlepas dari perekonomian Jepang,
karena Tokyo merupakan ibu kota Jepang dimana pusat pemerintahan Jepang berada. Jepang
4
Awalnya bernama Edo, koto yang mulai berdiri setelah Tokugawa Ieyasu menjadi Shogun Tokugawa di tahun 1603.
Periode Edo bertahan hingga hampir 260 tahun hingga Restorasi Meiji pada tahun 1868. Tahun 1870-an Kasiar
pindah ke Edo dan kemudian diganti nama menjadi Tokyo
5
Jepang sepanjang sejarahnya memiliki dua buah kota yang sempat menjadi ibu kota, yaitu Tokyo dan Kyoto.
6
Pada awalnya Tokyo memiliki dual sistem administratif, yaitu Prefektur Tokyo (Tokyo-fu) dan Kota Tokyo (Tokyo-
shi/city) yang kemudian bergabung pada tahun 1943 akibat dampak Perang Pasifik yang terjadi di tahun 1941.
7
Lihat Lampiran 2
Pe mbi aya an P emb ang u na n Tok yo |3
mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika
Serikat sejak periode Meiji8. Jepang memasuki periode pertumbuhan ekonomi yang pesat di
tahun 1960, yang kadang disebut “keajaiban ekonomi Jepang9”, yang diakibatkan oleh inovasi
teknologi dan pengenaan terhadap industri dan teknologi baru. Hal ini membawa transformasi
yang cukup besar terhadap kehidupan sehari-hari penduduk Tokyo, yang pada tahun 1962
menembus angka 10 juta. Krisis Minyak di tahun 1973, sebagai salah satu puncak dari isu-isu
lingkungan akibat terjadinya pertumbuhan ekonomi di bidang industri dan teknologi, membuat
pertumbuhan ekonomi yang cepat itu terpaksa berhenti.
Tokyo menjadi salah satu kota besar yang paling aktif di dunia. Dari tahun 1986 dan
seterusnya, tanah dan harga saham terus berputar naik, sebuah fenomena yang dikenal
sebagai “bubble economy”. Jepang kemudian menikmati perumbuhan ekonomi yang luar biasa
dibawah “bubble economy”, akan tetapi dengan ledakan gelembung pada tahun 1990-an,
kemerosotan ekonomi berkepanjangan menyebabkan tenggelamnya pendapatan pajak
mengarah pada kondisi kritis keuangan metropolitan. Setelah dua program rekonstruksi
keuangan, Tokyo mampu mengatasi krisis keuangannya, dan sekarang terus berusaha untuk
mencapai tujuan dari 10-Years Plan.
Metropolis Tokyo terletak di sebelah selatan wilayah Kanto, berada kira-kira di tengah
kepulauan Jepang. Tokyo dibatasi Sungai Edogawa dan Prefektur Chiba di sebelah timur,
gunung dan Prefektur Yamanashi di sebelah barat, Sungai Tamagawa dan Prefektur Kanagawa
di sebelah selatan, dan Prefektur Saitama di sebelah utara. Tokyo, 23 distrik kota istimewa dan
area Tama, berupa hamparan lahan sempit dan panjang sekitar 90 km dari timur ke barat dan
25 km dari utara ke selatan. Luas area Tokyo sekitar 2.188 km2 dan terletak di area lembah di
antara pegunungan serta beriklim sejuk.
Area dengan luas sekitar 622 km2 dan didiami oleh 8,802 juta penduduk, dengan
kecenderungan bertambah -kepadatan penduduk 14.152 orang/km2, per 1 Oktober 2009-. Area
ini terletak di daerah pesisir Teluk Tokyo. Fasilitas komersial dan bisnis banyak terkonsentrasi di
area ini, hal ini juga dikarenakan adanya jaringan transportasi publik yang sangat baik sehingga
membuat area ini menjadi nyaman untuk transit dan berbelanja. Hal ini mengakibatkan
8
Tahun 1868-1912 ditandai dengan dengan terjadinya Restorasi Meiji
9
Dari tahun 1960-an hingga tahun 1980-an, yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an,
dan 4% pada tahun 1980-an
Pe mbi aya an P emb ang u na n Tok yo |4
penurunan penggunaan lahan permukiman serta penurunan kualitas lingkungan tempat tinggal
akibat berkurangnya lingkungan pesisir dan hijau.
Luas area ini mencakup sekitar 1.160 km2 dengan jumlah penduduk mencapai 4,16 juta-
kepadatan penduduk sekitar 3.586 orang/km2 per 1 Oktober 2009- dengan kecenderungan
bertambah. Daerah yang sudah dikembangan namun masih menyisakan lingkungan alam ini
memiliki kemampuan industri yang kuat dan kaya akan sumber daya manusia yang tersedia
melalui konsentrasi universitas, industri teknologi tinggi, dan lembaga penelitian. Namun, area
ini menghadapi kendala mengenai pembangunan infrastrukturnya yang tertunda termasuk jalan
dan kereta api serta penurunan lingkungan alam.
The Islands
Luas total kepulauan sekitar 406 km2 dengan jumlah penduduk yang terus menurun,
yang pada 1 Oktober 2009 berjumlah 28.000, dengan kepadatn penduduk 68 orang/km2.
Daerah ini memiliki lingkungan alam yang kaya dengan sumber daya kelautan yang melimpah,
namun terisolasi secara geografis. Ada kemungkinan akan mengalami kekurangan tenaga kerja
di masa depan akibat penduduk yang masih muda meninggalkan pulau. Masalah transportasi
menjadi kendala dalam meningkatkan pariwisata yang mungkin dikembangkan.
Penduduk Tokyo, terhitung sejak 1 Oktober 2009, diperkirakan mencapai 12,989 juta,
atau sekitar 10% dari total penduduk Jepang, dan merupakan populasi terbesar di antara 47
prefektur. Tokyo merupakan prefektur terpadat di Jepang dengan kepadatan penduduk sebesar
5.937 orang/km2. Tokyo memiliki 6,247 juta rumah tangga, dengan rata-rata 2,08 orang/rumah
tangga. Jumlah penduduk asing yang terdaftar mencapai 417.000 terhitung 1 Oktober 2009,
1,5 kali lebih banyak dibandingnya 10 tahun yang lalu.
Melihat migrasi yang terjadi antara Tokyo dan 3 prefektur sekitarnya (Saitama, Chiba,
dan Kanagawa), 201.000 orang datang ke Tokyo sementara 211.000 orang pergi, merupakan
Populasi Tokyo di pagi hari lebih banyak 2.562 juta dibandingkan di malam hari, sekitar
1,2 kali lebih banyak. Perbedaan ini disebabkan oleh commuter, baik pekerja maupun pelajar,
dari ketiga prefektur tetangga (Saitama, Chiba, dan Kanagawa). Rincian populasi di pagi hari,
berdasarkan area, 11,285 juta di ward area, 3,664 juta di Tama area, dan 29.000 di kepulauan.
Perubahan ini jika dibandingkan sejak tahun 1965 meningkat sebesar 14,2% (1,55 juta) di
malam hari dan lebih besar lagi di siang hari sebesar 27,5% (3,23 juta).
Sistem Pemerintahan Daerah di Jepang terdiri dari 2 tingkat, prefektur dan municipal11
yang membentuk prefektur. Keduanya memiliki status yang setara dan saling bekerja sama
10
Grafik lihat Lampiran 5
11
Di Jepang, sejak 1 April 2009, tercatat memiliki 783 cities, 802 towns, dan 192 desa.
Pe mbi aya an P emb ang u na n Tok yo |6
dalam administrasi lokal sesuai dengan pembagian tugas masing-masing. Tokyo merupakan
pemerintahan regional berupa prefektur yang meliputi 23 special wards, dan 39 municipal (26
cities, 5 town, dan 8 desa), yang memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan
prefektur lainnya.
Tokyo Metropolitan Assembly, didirikan pada tahun 1943, terdiri dari 127 anggota
dengan masa jabatan selama 4 tahun. TMA merupakan tingkat teratas atau kepada dari
struktur organisasi pemerintah Tokyo. TMA, sering disebut sebagai badan legislative Pemerintah
Tokyo, pada dasarnya tersusun dari anggota Majelis, Presiden dan Wakil Presiden dan partai
politik. Anggota TMA dipilih oleh penduduk Tokyo melalui pemilihan umum, sementara Presiden
dan Wakil Presiden dipilih dari anggota Majelis. Presiden mewakili Majelis, memimpin sesi dan
mengawasi kegiatannya, serta mengungkapkan pendapat Majelis secara eksternal. Sebagai
dukungan, terdapat Sekreatriat yang anggotanya dipilih, diangkat maupun diberhentikan, oleh
Presiden Majelis. Majelis membentuk Komite, terdiri dari Komite Bidang dan Komite Khusus,
untuk mendebatkan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah.
TMA merupakan institusi pengambil keputusan formal dalam Metropolis Tokyo. TMA
memiliki wewenang untuk, antara lain, menetapkan, mengubah dan mencabut peraturan
metropolitan, menyetujui anggaran, dan memilih anggota Komisi Pemilihan Administrasi dan
badan sejenis lainnya. Persetujuan dari Majelis juga diperlukan untuk janji penting, nominasi,
dan penugasan lainnya yang dibuat oleh Gubernur, Wakil Gubernur, maupun anggota komisi
administarsi lainnya. TMA mewakili masyarakat Tokyo memiliki wewenang untuk menyelidiki
dan memeriksa segala aspek dalam pemerintah metropolitan.
Di ward area, pemerintah metropolitan mengambil bagian dalam fungsi yang biasanya
merupakan tanggung jawab kotamadya termasuk pengelolaan air, untuk menjaga administrasi
terpadu dan kotnrol atas seluruh daerah. Sebuah sistem administrasi khusus ada di antara
12
Governir’s bureaus 24.414; administrative commission and the Assembly 1.017; public enterprises 13.546;
polisi/pemadam kebakarn 63.998; dan staf sekolah 62.312
Pe mbi aya an P emb ang u na n Tok yo |8
pemerintah dan the special ward, yang tidak dapat ditemukan di daerah lain, dengan
karakteristik utama sistemnya, biasa disebut the special ward system, yaitu:
TMG Financial Adjustment System for the Special Wards. Melaui sistem ini pemerintah
metropolitan membuat penyesuaian keuangan baik antara metropolitan dan special wards juga
di antara the special wards sendiri. Pemerintah dan the special wards berbagi tanggung jawab
dalam mengelola pekerjaan dan administrasi, juga berbagi sumber penerimaan pajak yang
dibutuhkan untuk biaya yang dikeluarkan. Sistem ini dirancang untuk menjamin pendistribusian
yang seimbang dari sumber keuangan. Saat ini, dengan proporsi tertentu dari tiga pajak
metropolitan13 dialokasikan untuk pemerintah ward. Penyesuaian keuangan di antara 23
special wards juga dirancang untuk memperbaiki ketidak-seimbangan dalam pendapatan fisakn
setiap ward yang tidak merata akibat distribusi sumber keuangan. Saat kebutuhan dasar ward
melampaui pendapatan dasar fiskalnya, perbedaan itu akan dipenuhi dengan alokasi dari
pemerintah metropolitan.
Transfer of Juridiction. The special ward system telah mengalami banyak reformasi. Melaui
reformasi yang dilakukan pada tahun 1974, the 23 special wards diberi wewenang untuk
memilih walikota melalui pemungutan suara dan mengelola urusannya seperti kota lain. Akan
tetapi, ward terus dipandang sebagai bagian internal dari Metropolis Tokyo, sehingga
memunculkan permasalahan, seperti kurang jelasnya alokasi dan pembagian peran serta
tanggung jawab administrasi antara pemerintah ward dan metropolitan, serta ketidakmampuan
pemerintah metropolitan dalam melaksanakan administrasi sebagai satu kesatuan wilayah kota
besar. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah pusat memutuskan yuridiksi operasi
administrasi yang bersentuhan erat dengan kehidupan penduduk, seperti pengelolaan sampah,
harus dipindahkan sejauh mungkin ke wards. Perda baru tahun 1998 membawa reformasi
parsial dari UU Otonomi Daerah. Dengan peningkatan kemandirian dan otonomi wards melalui
13
Corporate Inhabitant Tax, Fixed Assets Taxi, dan Special Land Ownership Tax.
Pe mbi aya an P emb ang u na n Tok yo |9
penguatan otonomi fiskal, undang-undang ini menjadikan wards sebagai entitas dasar publik
lokal. Sistem ward yang baru ini mulai beroperasi April 2000.
Sistem administrasi dan keuangan untuk pemerintah metropolitan dan kotamadya sama
dengan yang berlaku di prefektur lain. Pemerintah dan masing-masing kotamadya memiliki
kedudukan sejajar dalam menjalankan fungsi masing-masing; penanganan administrasi yang
lebih luas dan memberikan pelayanan yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari bagi
penduduk lokal. Merupakan sebuah proses yang terpadu dengan unsur-unsur, antara lain:
-Joint Operations. Untuk pelayanan yang dapat ditangani dengan efektivitas dan efisiensi
yang lebih besar secara regional, municipal membentuk koperasi14 dan asosiasi regional
khusus15, berdasarkan ketentyan UU Otonomi Daerah.
-TMG Assistance Programs. Setiap municipality mencari sebuah manajemen fiskal dan
administrasi yang efisien untuk memenuhi kebutuhan diversifikasi administrasi, mencakup
perhitungan angka kelahiran yang menurun dan populasi orang tua yang berkembang, serta
pengembangan komunitas yang aman dan nyaman. Tak ada yang dapat meramalkan kondisi di
masa depan, namun, karena penurunan pendapatan pajak kota akibat stagnasi ekonomi lokal
yang berkepanjangan dan meningkatnya pengeluaran wajib bagi program anak dan bantuan
masyarakat, besar kemungkinan akan ada kesulitan yang lebih buruk. Program ini merupakan
program pemerintah metropolitan untuk membantu municipality dalam menghadapi
masalahnya. Pemerintah metropolitan memberikan dukungan seperti bantuan keuangan dan
sara teknis untuk meningkatkan sistem pengelolaan lingkungan daerah.
14
Jumlah koperasi di municipalities adalah 30 dan mengelola berbagai urusan, meliputi pembentukan dan
pengelolaan tempat pembuangan sampah dan incinerator, pengoperasian rumah sakit umu, dan projek-proyek yang
memberikan profit. Saat ini,
15
Saat ini, sebuah asosiasi regional yang terdiri dari seluruh metropolitan dan municipalities dan special wards telah
dibentuk untuk mengatasi urusan administrasi yang berkaitan dengan sistem perawatan medis dan orang tua.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 10
III. PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN KOTA
Pada tahun anggaran 2007, jumlah pengeluaran bersih pemerintah pusat dan daerah
masing-masing sebesar 61,3556 trilyun dan 87,8820 trilyun yen. Skala pengeluaran pemerintah
daerah mencapai sekitar 1,4 kali pemerintah nasional; hal ini menunjukkan besarnya peran
pemerintah daerah dalam administrasi publik Jepang. Pajak nasional dan pajak lokal masing-
masing memberikan 56,7% dan 43,3% dari total pajak yang dikumpulkan sebesar 92,9226
trilyun yen pada tahun anggaran 2007. Akan tetapi, melalui sistem/kebijakan yang telah
ditetapkan, alokasi dari pendapatan itu sebesar 29,4% untuk pemerintah pusat dan 70,6%
untuk pemerintah daerah.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 11
III.1 Sistem Pembiayaan Pembangunan Kota
Sumber pendapatan pemerintah daerah berasal dari dua sumber, yaitu dari lokal dan
pusat. Sumber lokal pendapatan bagi pemerintah daerah berasal dari pajak daerah Pendapatan
utama bagi pemerintah daerah berasal dari pajak daerah yang memberikan 44,2% dari total
pendapatan daerah pada tahun anggaran 2007. Sementera sumber pusat merupakan
pendapatan yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui sistem seperti pajak transfer lokal
(local transfer tax) (0,8% dari total pendapatan), alokasi pajak daerah (local allocation tax)
(16,7%), dan pengeluaran kas nasional (national treasury disbursements) (11,3%), serta dapat
juga berupa hibah (special grants) untuk pemerintah daerah.
Pajak Daerah (Local Taxes). Pajak ini dikumpulkan oleh pemerintah daerah dengan alokasi
pengeluarannya tidak ditentukan. Pajak daerah merupakan sumber utama pendapatan bagi
pemerintah daerah untuk melaksanakan kebijakan dalam memenuhi kebutuhan daerah.
Pajak Transfer Lokal (Local Transfer Taxes). Pajak ini mengacu pada transfer pajak dari
jalan daerah, minyak dan gas, tonasi khusus, kendaraan bermotor, dan bahan bakar pesawat.
Pajak transfer dengan proporsi tetap yang diberikan dari pemerintah pusat yang relevan
dengan pemerintah daerah ini, dengan pengecualian tonasi khusus, digunakan dengan
komprehensif dengan ketentuan yang telah ada.
Alokasi Pajak Daerah (Local Allocation Taxes). Pajak ini merupakan inti dari sistem
penyesuaian keuangan daerah negara. Sistem ini dirancang untuk mempertahankan sumber
pendapatan umum dan memperbaiki ketidak-seimbangan keuangan/fiskal antar pemerintah
daerah, serta memastikan seluruh pemerintah daerah mampu memberikan pelayanan yang
memadai. Sumber pendapatan umum ini terdiri dari hibah dengan perhitungan formula
tertentu, mengalokasikan persentase pendapatan 16 yang dikumpulkan secara nasional.
Obligasi Daerah (Local Bonds). Pendapatan berasal dari obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah untuk membiayai pembangunan fasilitas umum, seperti jalan dan sekolah.
16
Persentase pendapatan yang dialokasikan kepada pemerintah daerah adalah 32% dari pajak penghasilan, 32%
dari pajak minuman keras, 34% dari pajak perusahaan, 29,5% dari pajak konsumsi, dan 25% dari pajak tembakau.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 12
Secara umum, sumber pendapatan dalam anggaran TMG tidak jauh berbeda dengan
anggaran pemerintah daerah pada umumnya. Baik pemerintah daerah secara umum maupun
TMG, sumber pendapatan utamanya berasal dari pajak17.
17
Distribusi Pajak lihat Lampiran 6
18
Local Tax System; Lihat Lampiran 7
19
Corporate Enterprise Tax dan Corporate Inhabitant Tax
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 13
Sumber pengeluaran kas nasional dalam pendapatan metropolitan memberikan
kontribusi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pemerintah daerah lainnya20. Pada
pemerintah daerah lainnya, pengeluaran kas nasional tercatat sebesar 11,3% dari total
keuangan, sementara pada keuangan metropolitan hanya menyumbang sebesar 5,7%. Obligasi
metropolitan merupakan sumber keuangan yang penting untuk mengembangkan infrastruktur
dan peremajaan kota. Untuk menghindari kenaikan beban keuangan di masa depan,
pemerintah metropolitan berusaha untuk menahan diri dari ketergantungan terhadap obligasi
metropolitan. Tokyo pernah menerima hibah alokasi pajak daerah yang dirancang untuk
mengkompensasi pemerintah daerah atas kekurangan pendapatan.
Pada tahun anggaran 2007, berdasarkan dari penjabaran kategori administratif dari
pengeluaran terlihat bahwa pengeluaran paling besar diberikan untuk kesejahteraan
masyarakat sebesar 19% diikuti oleh sektor pendidikan sebesas 18,4%, pekerjaan sipil (civil
engineering works) 15%, dan pelayanan umum (general services) 10%. Alokasi dana untuk
sektor pendidikan dan kesejahteraan masyarakat mencapai sekitar 37% dari total pengeluaran
pemerintah daerah.
20
Grafik lihat Lampiran 8
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 14
Kesehatan Publik dan Sanitasi (Public Health and Sanitation). Pengeluaran pada sektor
ini bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan penduduk dan meningkatkan
lingkungan hidup. Dana digunakan utnuk berbagai kebijakan medis, program kesehatan publik
dan mental, pengolahan limbah, pengumpulan dan pembuangan sampah, dan tindakan
pengendalian polusi.
Perdagangan dan Industri (Commerce and Industry). Digunakan untuk promosi dan
mengembangkan sektor industri dan perdagangan, terutama perdagangan dan industri
setempat.
Debt Services. Membayar modal dan bunga dari penerbitan obligasi lokal.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 15
Dari grafik dapat terlihat bahwa ada kecenderungan bahwa pengeluaran meningkat
setiap tahunnya, walaupun ada kalanya sempat terjadi penurunan namun itu diakibatkan
terjadinya krisis atau masalah dalam perekonomian baik kota maupun negara. Kecenderungan
meningkat ini sesuai dengan hasil pengamatan Adolf Wagner21 dan dalil Law of Ever Increasing
Government Expenditure (Sumarsono, 2010). Peningkatan pengeluaran pemerintah ini
dianggap sebagai indikator semakin meningkatnya peranan atau kegiatan pemerintah.
21
Ahli ekonomi Jerman yang mengamati perilakuu pengeluaran negara yang secara empiris tidak pernah turun,
tetapi justru selalu meningkat setiap tahunnya.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 16
Tabel 4. Detail Pengeluaran Tokyo Metropolitan Government (berdasarkan Jenis)
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 17
III.3 Peran Swasta dalam Pembangunan
Tokyo merupakan salah satu dari dari tiga pusat keuangan terbeesar di dunia, bersama
dengan New York dan London. Tokyo memiliki perekonomian metropolitan terbesar di dunia.
Menurut Studi yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers, daerah perkotaan Tokyo (35,2 juta
penduduk) memiliki PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 1,479trilyun US dolar pada tahun
2008, dan tercatat 47 perusahaan yang termasuk dalam Global 500 berada di Tokyo. Tokyo
merupakan pusat keuangan besar internasional, dimana terdapat headquarter dari beberapa
bank investasi dan perusahaan asuransi terbesar di dunia22, dan berperan sebagai pusat bagi
usaha transportasi, penerbitan, dan penyiaran Jepang.
22
Setelah Perang Dunia II, terjadi tren dimana banyak perusahaan besar yang memindahkan kantor mereka ke
Tokyo. Saat ini, tren ini melambat akibat pertumbuhan penduduk dan tingginya biaya hidup
23
Seperti Honda, Suzuhi, Yamaha, dan Toyota yang merupakan industri otomotif besar yang sudah mencapai
internasional
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 18
pendapatan pajak yang diperoleh dari 3 pajak24-yang dialokasikan untuk masing-masing ward
sebagai sumber keuangan sendiri.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengeluaran TMG dari pemerintah daerah
lainnya. Perbedaan terpenting Tokyo dengan prefektur lain adalah keberadaan 23 special-ward
area. Akibatnya, TMG tidak hanya bertanggung jawab terhadap administrasi pada tingkat
prefektur saja tetapi juga bertanggung jawab terhadap sebagian administrasi di ward area,
yang merupakan tingkat kotamadya di prefektur lain. Hanya pada struktur anggaran Tokyo,
pengeluaran, ditemukan alokasi penyesuaian keuangan pada ward area. Alokasi ini bertujuan
untuk pendistribusian antara pemerintah metropolitan dan 23 special-ward dan untuk
memperbaiki ketidakseimbangan dan memastikan pelayanan publik yang memadai.
Dalam perkembangannya Tokyo sempat mengalami naik turun dalam perekonomian dan
pemerintahannya. Sebagai hasil dari upaya rekonstruksi keuangan berdasarkan dua kali “Fiscal
Reconstruction Promotion Plans” terjadi peningkatan yang ditunjukkan dengan surplus pada
anggaran sejak tahun 2005. Hal ini menandai suatu titik dalam proses rekonstruksi keungan
dan memasuki tahap baru.
Namun, krisis keuangan dunia yang dimulai pada musim panas tahun 2008
mengakibatkan terjun bebas dalam perekonomonian nasional. Dengan kemungkinan penurunan
ekonomi yang berkepanjangan, kondisi keuangan TMG sulit untuk mencapai peningkatan yang
drastis dalam waktu dekat. Dalam perencanaan jangka panjang dan menengahnya, demi masa
depan Tokyo dan untuk menangani berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah
metropolitan, TMG mengkaji lebih jauh kebijakan dan programnya, sekaligus menjaga
penerbitan obligasi metropolitan dalam batas-batas dan secara sistematis memanfaatkan
surplus fiskal dengan menyisihkan dana.
Pada Desember 2006, TMG merumuskan “Tokyo Big Change: 10-Year Plan” yang
menyajikan visi Tokyo di tahun 2016 beserta arah kebijakan untuk mencapainya. Dengan 10-
Year Plan, Tokyo berusaha untuk mencapai tingkat kedewasaan kota yang lebih tinggi dan
mengubah dirinya menjadi sebuah metropolis yang lebih fungsional dan menarik. 10-Year Plan
tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur perkotaan, tetapi juga pencapaian
tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi di berbagai bidang termasuk lingkungan, keamanan,
kesejahteraan, budaya, pariwisata, industri, dan olahraga.
Kebijakan-kebijakan ditetapkan untuk dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan
10-Year Plan. Ada tiga inisiatif yang perlu diambil agar dapat mencapai tujuan tersebut;
24
Municipal Inhabitant Tax on Corporations, the Fixed Assets Tax, dan the Special land Ownership Tax
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 19
pertama, mengatasi warisan negatif dari abad ke-20; kedua, menyajikan sebuah kota Tokyo
yang lebih fungsional dan menarik; dan ketiga, membuat Tokyo sebagai kota yang indah dan
aman untuk meningkatkan profil Tokyo di dunia internasional dan membuatnya menjadi
warisan bagi generasi selanjutnya. Yang dimaksud dengan warisan negatif adalah kondisi
kemacetan lalu lintas yang kronis, yang diakibatkan ketidakmampuan pembangunan
infrastruktur bersaing dengan pesatnya urban sprawl.
Penyusunan 10-Year Plan sejalan dengan tiga buah perspektif, yaitu membuka masa
depan dengan pengetahuan ilmiah dan kemampuan teknologi mutakhir; memperkenalkan
sistem baru untuk pengembangan sumber daya manusia Tokyo; dan mencapai kesejahteraan
melalui kerjasama dan solidaritas dengan kota-kota Asia. Dari ketiga perspektif itu, perspektif
paling akhir mampu menggambarkan salah satu tujuan Tokyo yang berkaitan dengan ekonomi,
walaupun sebenarnya usaha dalam perspektif itu tidak hanya dilakukan dalam bidang ekonomi
saja, tetapi juga bidang lain seperti olahraga dan budaya.
Agar strategi perkotaan dapat dilaksanakan dengan efektif, maka dalam 10-Year Plan
telah ditetapkan 8 tujuan dan berbagai kebijakan yang akan dilakukan untuk mencapainya.
Kedelapan tujuan itu adalah sebagai berikut:
1. Mengembalikan keindahan Tokyo, air dan penghijauan yang menghilang akibat
perkembangan yang cepat
2. Mentransformasikan Tokyo melalui 3 jalan lingkar
3. Menjadikan Tokyo sebagai kota dengan beban lingkungan terendah di dunia
4. Memperkuat kesiapsiagaan bencana Tokyo untuk meningkatkan keamanan
5. Membuat lingkungan yang nyaman bagi penduduk senior dan keluarga yang membesarkan
anak
6. Meningkatkan profil Tokyo melalui budaya dan industri
7. Menciptakan lingkungan dimana individu yang memiliki motivasi dapat mengejar ambisinya
8. Mempromosikan olahraga untuk menyediakan mimpi bagi anak-anak
Setelah sebelumnya melakukan fokus dan penetapan kebijakan yang mengarah pada
perkembangan kota secara ekonomi dan fisik, dalam 10-Year Plan pemerintah Tokyo lebih
menekankan pengembangan di sektor lingkungan dan sosial masyarakat. Hal ini merupakan
suatu tanggapan atas perubahan yang terjadi selama perkembangan, ekonomi dan fisik, yang
sangat cepat selama ini yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Kebijakan ekonomi yang
dilakukan oleh pemerintah Tokyo tidak akan lepas dari kebijakan ekonomi yang ditetapkan oleh
pemerintah pusat.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 20
IV. ANALISIS PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN TOKYO
Pembiayaan pembangunan kota di Jepang secara garis besar memiliki sistem yang sama
antara satu kota dengan kota yang lain, antara satu pemerintah daerah yang satu dan
pemerintah daerah yang lain. Perbedaannya terdapat pada karakteristik masing-masing kota
serta pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi yang menimbulkan kebutuhan yang
berbeda. Pertumbuhan penduduk-peningkatan jumlah penduduk baik akibat tingginya angka
kelahiran, migrasi penduduk-berupa urbanisasi, maupun rentang hidup yang panjang-membuat
perkembangan dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat dan menimbulkan kebutuhan-
kebutuhan penduduk yang harus mampu disediakan oleh kota. Akibatnya, kota membutuhkan
anggaran untuk membiayai pembangunan demi memenuhi kebutuhan penduduk kota. Hal ini
pula yang dialami oleh Tokyo yang merupakan sebuah prefektur dengan karakteristik istimewa
dan juga berperan sebagai ibu kota negara Jepang.
Tokyo memiliki sejarah yang panjang dimana Tokyo telah mengalami pasang surut
dalam kegiatan perekonomiannya. Tokyo mulai berkembang pesat setelah terjadi perubahan
nama dan perubahan fungsinya pada masa Restorasi Meiji di tahun 1868. Penetapan Tokyo
sebagai ibu kota negara memberikan dampak terhadap peningkatan pembangunan, yang
secara tidak langsung peningkatan terhadap pengeluaran pembiayaan untuk pembangunan
tersebut. Selain itu, proses asimilasi terhadap budaya Barat yang dilakukan selama era Meiji
(1868-1912) juga memberikan pengaruh dalam pembangunan, seperti perubahan penggunaan
material dalam membuat suatu bangunan.
Selama era Taisho (1912-1926), terjadi peningkatan jumlah penduduk yang datang dan
bekerja di Tokyo, sehingga terjadi peningkatan jumlah penduduk yang mengarah pada gaya
hidup konsumtif dan peningkatan standar pendidikan, peningkatan jumlah anak perempuan
yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pembangunan kota Tokyo
difokuskan pada infrastrukturnya, terutama jaringan transportasi, untuk mendukung fungsinya
sebagai pusat pemerintahan dan melayani wilayah yang berada dalam yuridiksinya, serta
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 21
mengakomodasi penduduk commuter. Untuk membiayai pembangunan tersebut, Tokyo
bergantung kepada pajak, baik pajak lokal maupun pajak metropolitan, sebagai sumber utama
pendapatannya.
Kondisi geografis Tokyo yang rawan membuat pemerintah metropolitan Tokyo harus
mengalokasikan dana tersendiri untuk menanggulangi bencana yang terjadi, bahkan bencana
itu mampu menghancurkan, bukan hanya kondisi fisik tetapi juga kondisi perekonomian, Tokyo.
Contohnya adalah gemba bumi besar Kanto25 yang terjadi pada September 1923 yang
menghancurkan kota Tokyo, sehingga harus dirumuskan rencana rekonstruksi kota. Akan
tetapi, karena perkiraan biaya dari rencana itu melebihi anggaran nasional, hanya sebagian
kecil yang dapat direalisasikan. Setelah itu, pembiayaan pembangunan Tokyo yang cukup besar
terjadi setelah Perang Dunia II, dimana mana akhir fase perang Tokyo mengalami pengeboman
sebanyak 102 kali. Sebagian besar pembangunan Tokyo yang memerlukan biaya besar terjadi
akibat diperlukannya rekonstruksi akibat suatu bencana.
Sistem keuangan antar negara berbeda satu sama lain dan dipengaruhi oleh sistem
pemerintahan serta paham yang dianutnya. Hal ini juga menyebabkan perbedaan sistem
keuangan, dalam hal pembiayaan pembangunan, pada perkotaan.
Shanghai (上海 |) adalah kota terbesar di RRC dan terletak di tepi delta Changjiang.
Dalam beberapa dekade terakhir, Shanghai telah berkembang menjadi pusat ekonomi,
perdagangan, finansial dan komunikasi terpenting Cina. Shanghai, secara administratif,
merupakan salah satu dari empat kotamadya Cina, yang mempunyai status provinsi.
Shanghai merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di dunia, bersama Singapura dan
Rotterdam. Luas wilayah Shanghai 6.340,5 km2 dan berada di urutan ke-31 diantara seluruh
Cina. Jumlah penduduknya, pada tahun 2002, 16,250 juta jiwa, menempati urutan ke-25
25
Api yang diakibatkan oleh gempa bumi menghanguskan kota; lebih dari 140.000 penduduk dilaporkan meninggal
atau hilang dan 300.000 rumah hancur.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 22
dengan kepadatan penduduk 2.563 orang/km2, menempati urutan ke-1. PDB pada tahun 2002
sebesar 640,9 milyar, menempati urutan ke-8, dengan PDB per kapita 33.285, urutan pertama.
Seattle adalah kota terbesar di wilayah Timur Laut Pasifik America Serikat dan terletak di
negara bagian Washington antara Puget Sound dan Danau Washington, sekitar 180 km di
sebelah selatan perbatasan Amerika Serikat-Kanada. Kota yang memiliki banyak julukan26 ini
didirikan pada tahun 1850-an. Kota yang berpenduduk sekitar 598.541 jiwa dengan luas
wilayah 369,2 km2 ini mempunyai reputasi akan konsumsi kopinya yang tinggi. Di Seattle
terdapat beberapa perusahaan besar seperti produsen pesawat Boeing dan produsen komputer
Microsoft, serta jaringan kedai kopi Starbucks.
26
Julukan Seattle antara lain The Emerald City, Seatown, Rain City, Jet City, Gateway to Alaska, Gateway to Pacific
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 23
V.3 LONDON, ENGLAND
London adalah ibu kota Inggris dan Britania Raya yang dibangun oleh orang Romawi
dan disebut Londinium di masa lampau. Pada tanggal 1 Januari 2005 berpenduduk sekitar 7,4
juta jiwa dengan luas wilayah 1,579 km2. Keberagaman penduduknya yang terdiri dari
berbagai macam etnis, budaya, dan agama menjadikannya sebagai kota paling cosmopolitan
dan dinamis di dunia. London merupakan basis berbagai organisasi, institusi dan perusahaan
yang berpengaruh di dunia. London, yang termasuk salah satu kota besar di dunia bersama
New York, Paris, dan Tokyo, juga sangat berkembang dalam berbagai bidang seperti finansial,
komunikasi, dan seni.
Johannesburg saat ini merupakan kota terbesar di Afrika Selatan, selain juga merupakan
salah satu kota terbesar di benua Afrika. Johannesburg berkembang setelah ditemukannya
emas di Witwatersrand yang berdekatan pada tahun 1886. Kota yang luasnya 269 km2 ini
berpenduduk 1, 6 juta jiwa yang 60% merupakan warga kulit hitam dan sisanya warga Eropa,
Asia, dan Yahudi,
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 24
Pemerintah Tokyo terdiri atas Tokyo Metropolitan Government dan Tokyo
Metropolitan Assembly, sejak tahun 1943
Manajemen Tokyo merupakan salah satu kota besar yang paling aktif di dunia. Sempat
Kota / Kondisi mengalami bubble economy, yaitu fenomena dimana harga tanah dan saham terus
Perekonomian naik pada tahun 1986
Tokyo sempat mengalami krisis keuangan yang berhasil diatasi setelah dua kali
program rekonstruksi
Sumber pendapatan utama dari:
1. Pajak Daerah/Pajak Metropolitan
Sumber
2. Pajak Transfer Lokal
Pembiayaan
3. Alokasi Pajak Daerah
Pembangunan
4. Pengeluaran Kas Nasional
5. Obligasi Daerah/Obligasi Metropolitan
Pengeluaran paling besar dialokasikan untuk:
1. Kesejahteraan Masyarakat
Jenis 2. Kesehatan Publik dan Sanitasi
Pengeluaran 3. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
dan Belanja 4. Perdagangan dan Industri
Kota 5. Pekerjaan Sipil/Infrastruktur
6. Pendidikan
7. Debt Services
Tokyo merupakan pusat dari kehidupan perekonomian, dimana di Tokyo banyak
Peran Swasta
terdapat perusahan dan industri yang merupakan sektor swasta. Walaupun
dalam
pengelolaan dalam pembangunan kota merupakan tanggung jawab pemerintah
Pembangunan
daerah, sektor swasta berperan dalam mendanainya, melalui pajak maupun investasi
Kota
terhadap sektor-sektor yang diperuntukkan bagi kepentingan umum.
Struktur anggaran Tokyo terdiri atas Pendapatan dan Pengeluaran, dengan
Struktur sumber utama pendapatan berasal dari pajak
Anggaran Metropolis Tokyo juga bertanggung jawab terhadap angaran di 23 distrik
khususnya
Kebijakan Special ward System: pajak dan pengeluaran
Kota 10-Year Plan
Tokyo menetapkan pajak langsung terhadap beberapa jenis barang yang seharusnya
Implementasi
merupakan bagian dari pajak kota, yang dialokasikan untuk kepentingan keuangan di
Kebijakan
distrik khusus. Pengeluaran dari dana ini diperuntukkan bagi layanan infrastruktur
Pembiayaan
perkotaan, terutama transportasi, pengelolaan limbah, dan saluran air.
Sumber: Pengolahan pribadi
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 25
Kota Shanghai juga dikelola sebagai tempat tujuan wisata mancanegara,
banyaknya bangunan bersejarah dan bangunan-bangunan modern yang unik
membuat wajah kota ini menarik bagi para investor, sehingga menjadikan Shanghai
sebagai pusat perdagangan dan keuangan terbesar di wilayah Cina daratan, yang
digambarkan sebagai "showpiece" pertumbuhan ekonomi tercepat dunia.
1. Hibah Pemerintah Nasional;
2. Menaikkan Pinjaman Pemerintah Nasional dari Harta Obligasi;
3. Dana Pemerintah Kota;
4. Obligasi Pemerintah Daerah (Pemerintah Kotamadya);
Sumber 5. Bantuan Internasional;
Pembiayaan 6. Tarif dan Biaya Pengguna;
Pembangunan 7. Pinjaman Domestik dari Bank;
8. Obligasi Korporasi;
9. Pasar Modal;
10. Keterlibatan Sektor Swasta; dan
11. Sumber Dana Lainnya.
Untuk sektor-sektor strategis yang mendukung dalam pembangunan perkotaan:
Jenis 1. Infrastruktur kota;
Pengeluaran 2. Sektor Sumber Daya Air dan Air Bersih;
dan Belanja 3. Sektor Air Limbah;
Kota 4. Sektor Limbah Padat; dan
5. Livability Kota.
Kerjasama antara sektor swasta dengan pemerintah Kota Shanghai dalam
pembangunan infrastruktur, manufaktur, dan pelayaran kota melalui Public Private
Peran Swasta Partnership. Kerjasama joint venture juga dilakukan dengan investor swasta / asing
dalam untuk memperoleh modal dalam peningkatan di bidang teknologi, manajemen asing
Pembangunan dan teknik pemasaran, peningkatan kapasitas devisa, serta mempromosikan penelitian
Kota dan proyek-proyek pembangunan.
Contohnya: Pengadaan fasilitas telekomunikasi (Shanghai Bell Telephone Equipment
and Manufacturing Company) dan Shanghai Port Authority.
Kota Shanghai memiliki model pertumbuhan struktur ekonomi yang terus
meningkat.
Struktur Struktur investasi di kota Shanghai Pada tahun 2005 investasi dalam bentuk aktiva
Anggaran tetap.
Investasi Konstruksi Perkotaan di Kota Shanghai berorientasi pada sistem
fungsional dan pembangunan jaringan infrastruktur.
Kebijakan spatial planning yang dikeluarkan pemerintah kota telah secara umum
memperngaruhi peningkatan perekonomian Shanghai. Pada bulan Mei 2001, dewan
negara menyetujui rencana induk baru Master Plan Kota Shanghai (1999-2020).
Dalam masterplan tersebut, ditetapkan visi dari Kota Shanghai adalah akan menjadi
salah satu pusat ekonomi dunia, pusat keuangan dunia, pusat perdagangan dunia dan
pusat pengiriman dunia. Pusat kota Shanghai akan dijadikan multi koridor, multi level
Kebijakan dan multi-core. Akibat ketetapan kebijakan tersebut pembangunan Industri yang
Kota tersebar beberapa wilayah pinggiran Kota Shanghai sejauh 290 km persegi dari pusat
kota, yaitu diantaranya:
a. Industri besi dan baja di Baoshan,
b. Industri bahan kimia di Jingshanwei,
c. Industri peralatan mesin di Lingang New Town,
d. Industri Mikro-elektronik industri di Pudong,
e. Industri automobile di Jiading-Anting.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 26
Sejak abad ke-19 setelah kota Shanghai dibuka menjadi kota perdagangan, kota
ini menjadi pusat kegiatan perekonomian di Cina.
tahun 1980 Cina menetapkan Kota Shanghai sebagai kota yang termasuk ke
Implementasi
dalam Zona Ekonomi Terbuka dan Zona Berikat.
Kebijakan
Pelaksanaan reformasi pada tahun l990 memberi daya hidup bagi laju
Pembiayaan
perkembangan ekonomi Shanghai, mendorong banyak industri-industri modern
tumbuh dan berpengaruh terhadap meningkatnya devisa sejalan dengan
banyaknya investor yang menanamkan modalnya di Shanghai.
Sumber: Laporan Pembiayaan Pembangunan Kota Shanghai, 2010
27
Data diambil dari Laporan Pembiayaan Pembangunan Kota London oleh Dameria Panjaitan
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 28
Lebih dari 76 persen dari tenaga kerja di London adalah pada sektor swasta, hal ini
Peran Swasta menekankan pentingnya kolaborasi yang efektif antara sektor publik dan swasta.
dalam Perusahaan swasta dari perusahaan global sampai perusahaan kecil adalah detak
Pembangunan jantung ekonomi London dan pemkot berkeinginan untuk melindungi dan
Kota meningkatkan lingkungan di mana mereka semua bisa makmur dan melibatkan semua
stakeholder dalam mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi dan inovatif.
Sebagian besar belanja publik di London didanai oleh pemerintah pusat,
terutama di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial, walaupun beberapa
Struktur
bidang kini sudah beralih ke tingkat lokal
Anggaran
Rada ribet, tapi intinya sama kaya yng diatas, struktur anggarannya masih
sistem sentralisasi,
London plan
Kebijakan
Transport Strategy
Kota
Economic Development strategy
London sangat menjaga tarif pajaknya secara kompetitif. Dalam kaitannya dengan
Implementasi magnet London sebagai pusat bisnis, dapat dilihat dengan memperhatikan nilai
Kebijakan average effective tax rate (AETR) pada perusahaan-perusahaan dan beban pajak.
Pembiayaan Perhitungan ini pada akhirnya membuat UK menjadi tempat yang sangat kompetitif
untuk iklim bisnis.
Sumber: Laporan Pembiayaan Pembangunan Kota London, 2010
28
Data diambil dari Laporan Pembiayaan Pembangunan Kota Johannesburg oleh Priska Mia Gandini
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 29
- Belanja dalam jumlah besar
- Jasa kontrak
- Hibah dan subsidi
- Pengeluaran lain-lain
Peran Swasta Turut serta berinvestasi dalam berbagai proyek pemerintah, antara lain di bidang
dalam jalan, IT, persampahan.
Pembangunan Turut serta dalam program urban renewal untuk inner city Johannesburg.
Kota
Terdiriatas 2 jenis yaitu:
Struktur
- Anggaran operasional
Anggaran
- Anggaran modal
1. Kebijakan akan terus mendukung prioritas dan strategi kota;
2. Departemen-departemen seharusnya menjamin pengurangan pengeluaran di
bidang administratif untuk kemudian digunakan di bidang pelayanan yang lain
(kesehatan, perpustakaan, sosial, dsb);
3. Ongoing cost harusnya dibiayai oleh ongoing revenue. Continuing
expenditures dengan continuing revenues, pada level yang keberlanjutannya
cukup masuk akal, dan mengurangi ketergantungan pada on-time-funding;
4. Perkiraan revenue tidak boleh terlalu optimis atau pun terlalu konservatif.
Harus cukup realistis berdasar pada informasi yang tersedia. Penurunan
tingkat ekonomi biasanya berpengaruh pada penerimaan, sehingga butuh
antisipasi dalam pengeluarannya;
Kebijakan
5. Program yang diusulkan harus diterapkan pada level pendanaan yang
anggaran
disediakan oleh pemerintah dan sejenisnya, sepanjang tidak membahayakan;
Kota
6. kurangi penggunaan kontraktor – konsultan. Pemilihan penyedia jasa
harusnya berdasarkan pada layanan mana yang pelayanannya paling efektif
dengan harga terendah. Tidak dibedakan jenis penyedia jasanya, apakah itu
suatu kota, organisasi non-profit, bisnis pribadi, atau yang lainnya;
7. Dana pinjaman hanya akan digunakan untuk capital budget;
8. Pemerintah kota akan merawat semua asetnya pada level yang
memungkinkan, untuk melindungi investasi modal dan meminimalisasi
perawatan di masa yang akan datang serta biaya penggantian;
9. Pemerintah kota seharusnya mendanai kewajiban yang tidak didanai;
10. tiap-tiap wilayah dan departemen pusat harus membuat anggaran yang
seimbang.
Implementasi Penyusunan Medium Term Budget, yaitu rencana pembiayaan kota selama 3 tahun,
Kebijakan yang terintegrasi dengan IDP (integrated Development Plan).
Pembiayaan
Sumber: Laporan Pembiayaan Pembangunan Kota Johannesburg, 2010
VI. KESIMPULAN
Sistem pembiayaan dan sistem keuangan setiap kota berbeda-beda dan dipengaruhi
oleh tingkat dan sistem pemerintahannya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tanggung jawab
antar pemerintah. Tokyo yang merupakan sebuah prefektur dengan tingkat sub-nasional
memiliki sistem pembiayaan yang berbeda dengan Shanghai yang merupakan kotamadya di
Cina. Tokyo dan London sama-sama merupakan kota besar yang juga merupakan pusat
ekonomi dunia. Akan tetapi, keduanya memiliki sistem pembiayaan, sumber pendapatan dan
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 30
pengeluaran, yang berbeda. Walau demikian, walaupun memiliki sistem pemerintahan yang
mirip belum tentu memiliki sistem pembiayaan pembangunan yang sama, contohnya Tokyo dan
Seoul29.
Secara umum, memang dapat dikatakan bahwa sistem pembiayaan perkotaan di kelima
kota-Tokyo, Shanghai, Seattle, dan Johannesburg, memiliki struktur anggaran yang serupa,
yaitu struktur anggaran yang terdiri atas pendapatan dan pengeluaran. Pajak merupakan
sumber pendapatan yang dapat ditemukan di lima kota tersebut, walaupun jenis pajak dan
objek pajaknya berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing kota. Alokasi pengeluaran
dalam sistem pembiayaan antar kota berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan kota. Kota
yang rawan akan bencana, seperti Tokyo, memerlukan pembiayaan tersendiri untuk
penanggulangan bencana jika dibandingkan dengan kota lainnya. Kebutuhan kota pesisir
seperti Tokyo dan Seattle akan berbeda dengan London dan Johannesburg. Besarnya
pengeluaran juga dipengaruhi oleh kebutuhan penduduk, semakin besar jumlah penduduk
maka semakin banyak kebutuhan yang harus dilayani berarti semakin besar biaya anggaran
kotanya.
Pembiayaan pembangunan kota memiliki kaitan yang erat dengan tingkat dan sistem
pemerintahan kota, kondisi fisik dan letaknya, serta jumlah penduduk. Kebijakan kota yang
dikeluarkan oleh pemerintah ditujukan untuk memenuhi pembiayaan pembangunan kota agar
kota dapat berjalan dengan baik, dimana penduduk dapat berkegiatan dan merasa nyaman
saat berada di kota.
29
Lihat Lampiran 10
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 31
DAFTAR REFERENSI
Gandini, Priska Mia. (2010). Pembiayaan Pembangunan Kota Johannesburg, Afrika. Laporan
Tugas Akhir Pembiayaan Pembangunan Perkotaan. Program Pasca Sarjana Kajian
Pengembangan Perkotaan. Universitas Indonesia.
Hariyono, Paulus. (2007). Sosiologi Kota untuk Arsitek. Jakarta: Bumi Aksara.
Murtiningrum, Alexandra. (2010). Pembiayaan Pembangunan Kota Seattle, USA. Laporan Tugas
Akhir Pembiayaan Pembangunan Perkotaan. Program Pasca Sarjana Kajian Pengembangan
Perkotaan. Universitas Indonesia.
Nakamoto, Michiyo. (March 24th, 2010). Tokyo to keep one-third of Japan Post.
http://www.ft.com/cms/s/0/1a29d2a0-36fa-11df-bc0f-00144feabdc0.html. Juni 2010.
Panjaitan, Dameria F. (2010). Pembiayaan Pembangunan Kota London, England. Laporan Tugas
Akhir Pembiayaan Pembangunan Perkotaan. Program Pasca Sarjana Kajian Pengembangan
Perkotaan. Universitas Indonesia.
Perawati, Murni. (2010). Pembiayaan Pembangunan Kota Shanghai, China. Laporan Tugas Akhir
Pembiayaan Pembangunan Perkotaan. Program Pasca Sarjana Kajian Pengembangan
Perkotaan. Universitas Indonesia.
Soetomo, Sugiono. (2009). Urbanisasi dan Morfologi, Proses Perkembangan Peradaban &
Wadah Ruang Fisiknya: Menuju Ruang Kehidupan yang Manusiawi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Widyasari, Nurlita. (2010). Pembiayaan Pembangunan Kota Seoul, Korea. Laporan Tugas Akhir
Pembiayaan Pembangunan Perkotaan. Program Pasca Sarjana Kajian Pengembangan
Perkotaan. Universitas Indonesia.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 32
LAMPIRAN
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 33
Lampiran 2. Tingkatan Administrasi di Jepang
Tingkat prefektur
Prefektur
(todōfuken)
Tingkat subprefektur
Subprefektur
(shichō)
Distrik
(gun)
Tingkat kota dan desa
Kota terpilih
(seirei-shitei-toshi)
Kota inti
(chūkaku-shi)
Kota istimewa
(tokurei-shi)
Kota
(shi)
Distrik kota (Tokyo)
(tokubetsu-ku)
Kota kecil
(chō, machi)
Desa
(son, mura)
Tingkat kota terpilih
Distrik kota
(ku)
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 34
Lampiran 3. Daftar Prefektur di Jepang
1 2 3
Kotam
Prefektur B. Jepang Ibukota Wilayah Pulau Penduduk Luas Kep. Distrik
adya
Aichi 愛知県 Nagoya Chubu Honshu 7.043.235 5.153,81 1.366 15 88
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 35
Niigata 新潟県 Niigata Chubu Honshu 2.475.724 12.582,37 197 16 111
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 36
Lampiran 4. 23 Special Ward Area Tokyo
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 37
Lampiran 5. Grafik Demografi Tokyo
Sumber: Ministry of Internal Affairs and Communications; “Population Census”; Statistics Division, Bureau
of General Affairs, TMG; “Population of Tokyo (estimates)”
Sumber: Ministry of Internal Affairs and Communications, “Population Census,” Estimated Population as
of October 1, 2008
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 38
Trends in Breakdown of Employed Persons by Three Industry Sectors
Sumber: Statistics Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communications; “Population Census”
Sumber: Statistics Division, Bureau of General Affairs, TMG; "Daytime Population in Tokyo"
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 39
Proportion of Workers in Tokyo Metropolis by Place of Residence
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 40
Lampiran 6. Distribusi Pajak (Unit: 100 million)
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 41
Lampiran 7. Local Tax System
Note 2: (Of municipal taxes) those marked with an asterisk are metropolitan taxes in the 23 special
wards. Municipal inhabitant tax applying to corporations is imposed as metropolitan tax in the
23 special wards.
● indicates that the tax is not levied in Tokyo Metropolis.
Note 3: Accommodation Tax, which is a unique tax levied by the TMG, is a discretionary special-
purpose tax.
Note 4: Special Land Ownership Tax has been suspended since fiscal 2003.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 42
Lampiran 8. Grafik Pendapatan
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 43
Rincian dari Perkiraan Pendapatan Pajak Metropolitan Tahun Anggaran 2008
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 44
Lampiran 9. Grafik Pengeluaran
Tokyo Metropolitan Government: FY 2008 Settlement of Accounts; All Local Governments: FY2007 Settlement of
Accounts
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 45
Lampiran 10. Pembiayaan Kota Seoul
Seoul
2
Luas Wilayah 605,52 km
Jumlah
10.276.968 jiwa (2009)
Penduduk
Kota Seoul terdiri dari badan pemerintahan yang bertingkat, yaitu Pemerintah
Metropolitan Seoul atau kantor utama pemerintahan pada tingkat atas dan 25
distrikyang independen –dikenal dengan istilah Gu- sebagai pemerintah daerah
pada tingkat yang lebih rendah.
Terdapat pembagian tanggung jawab antara kantor pemerintahan utama dengan
Manajemen kantor Gu sesaui dengan kriteria yang jelas. Pemerintahan Metropolitan Seoul
Kota / Kondisi berurusan dengan kebijakan dan pelayanan pada wilayah yang lebih besar,
Perekonomian sementara kantor distrik melaksanakan kebijakan dan menyediakan pelanan bagi
warga yang tinggal di distrik-distrik.
Seoul merupakan kota dengan peningkatan modal nasional menjadi kota dunia
dengan hubungan bisnisnya yang terkenal di wilayah Asia Timur Laut
Wadah pelaksanaa manajemen kota dilakukan melalui “Association of Distric
mayors” dan “Conference for District Vice Mayors”
Sumber pendapatan utama dari:
Sumber 1. Pengumpulan Pajak Nasional
Pembiayaan 2. Pengumpulan Pajak daerah
Pembangunan 3. Anggaran Pendapatan dari Transaksi Umum
4. Anggaran Pendapatan dari Transaksi Khusus
Pengeluaran paling besar dialokasikan untuk:
1. Consumption Expenditures (pengeluaran food and beverages,
Jenis perumahan, biaya bahan bakar, biaya listrik, dan biaya penggunaan air,
Pengeluaran furniture dan utensil, clothing and footwear, biaya pendidikan, biaya
dan Belanja kesehatan, biaya rekreasi dan budaya, biaya transportasi dan komunikasi,
Kota biaya konsumsi lainnya.)
2. Nonconsumption Expenditures (pajak langsung, dana pension, asuransi
sosial, dan pengeluaran non konsumtif lainnya. )
Peran swasta dalam pembangunan Seoul adalah penanaman investasi dan pendorong
kegiatan ekonomi melalui kegiatan perindustrian, seperti adanya industri-industri
Peran Swasta
konglomerat yaitu Samsung dan LG. Investasi langsung ke Seoul dari dalam negeri
dalam
yang berdasarkan data yang diperoleh mencapai USD 6.4 Milyar. Selain itu, sektor
Pembangunan
swasta turut menyumbang dalam Gross Regional Domestic Product Kota Seoul yang
Kota
totalnya mencapai 35.7% , terdiri dari kontribusi perindustrian, usaha konstruksi, real
estate, penyewaan dan pelayanan usaha serta sektor perdagangan.
Struktur anggaran Seoul terdiri atas Pendapatan (terdiri dari current income -
pendapatan gaji, hasil usaha dan subsidi, pengembalian dari asset, dan pendapatan
Struktur
transfer- dan noncurrent income); Pengeluaran; Rental Value of Rent Deposit
Anggaran
Housing; Rental Value with Deposit Housing; dan Rental Value of Owner Occupied
Housing
Kerjasama dalam pembangunan Kota Seoul dengan kota-kota tetangga lainnya
Kebijakan (sharing biaya pembangunan)
Kota Pembatasan hukum pada pembangunan pabrik baru, kantor-kantor dan
universitas di wilayah ibukota.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 46
Kebijakan melanjutkan spesialisasi SDM terkait kegiatan ekonomi dengan
melakukan pengembangan dan penelitian SDM atau resources and development
(R&D) sebagai salah satu peran kunci dalam mendorong inovasi.
Kebijakan pengembangan infrastruktur lunak (seperti pendidikan dan pelatihan,
informasi, komersialisasi riset, dan pemasaran internasional).
(1) memperkuat hubungan antar perusahaan, terutama dengan mendorong
kemitraan UKM , sementara inovasi didorong melalui dana publik untuk R & D
bersama proyek-proyek atau venturing perusahaan;
Implementasi (2) mendorong arus pengetahuan antara perusahaan lembaga pendidikan, dan
Kebijakan badan-badan penelitian melalui konsorsium, program pelatihan teknologi,
Pembiayaan mahasiswa magang dan kontrak penelitian antara universitas-universitas dan
perusahaan;
(3) mengembangkan kewirausahaan melalui pengembangan UKM dengan
meningkatkan dan menciptakan kreativitas melalui festival kewirausahaan.
P e m b i a y a a n P e m b a n g u n a n T o k y o | 47