Anda di halaman 1dari 1

Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia memperkenalkan


Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan yang
baru saja disahkan.

Menurut Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR
Adjar Prajudi, di Balikpapan, Jumat, Permen tersebut mengatur agar pemangku
pelayanan publik mempersingkat waktu layanan pengurusan IMB.

Pembuatan IMB dari semula 90 hari kerja menjadi tiga sampai 30 hari sesuai dengan
tingkat kompleksitas bangunan gedung.

"Bahkan bisa selesai dalam berapa jam seperti IMB untuk rumah sederhana. Kalau
prototipe ada dan persyaratan lengkap beberapa jam saja langsung diterbitkan,"
katanya pula.

Namun, IMB untuk bangunan khusus yang memiliki kompleksitas teknis dengan
sendirinya tidak bisa selesai dalam hitungan jam tersebut, sehingga ada masa
selama 30 hari untuk memberi waktu bagi pihak terkait mengkaji dan memeriksa
persyaratan yang diperlukan.

"Tujuannya agar fungsi bangunan benar-benar layak dan aman bagi penggunanya,"
kata Prajudi pula.

Menurut Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) Balikpapan I Ketut Astana,
menindaklanjuti Permen PUPR itu pihaknya akan menyusun langkah-langkah lebih
maju dalam pengurusan IMB sesuai dengan amanat Permen PUPR tersebut.

"Kami sedang godok bersama Asisten I Sekkot termasuk semua perizinan akan
dipermudah dan dipercepat sesuai dengan Permen PUPR," kata Astana lagi.

Terdapat tiga jenis perizinan IMB yang tertuang dalam Permen PUPR, yaitu
perizinan untuk bangunan sangat sederhana, bangunan sederhana, dan perizinan
bangunan khusus.

"Perizinan rumah sangat sederhana sangat mungkin untuk dipercepat, tapi untuk
bangunan yang sederhana dan khusus harus kami cek dulu bangunannya,
administrasinya seperti apa, retribusinya, dan lingkungan sekitar juga seperti apa.
Jadi harus sesuai dengan SOP," ujar dia pula.

Astana mengatakan sesuai dengan SOP pembuatan IMB di Balikpapan, penerbitan


IMB itu selama 14 hari kerja.

"Kami tidak sembarangan menerbitkan IMB karena itu merupakan langkah final yang
harus clear semua persyaratan yang berlaku," katanya.

Menurut data DTKP Kota Balikpapan tahun 2016 ini telah mengeluarkan 700 IMB.
Sedangkan pada 2015 IMB yang dikeluarkan sebanyak 2.360, tahun 2014 sebanyak
1.790, dan tahun 2013 sebanyak 1.816, serta 2012 sebanyak 1.839 IMB. (*)

Anda mungkin juga menyukai