Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “PENGOLAHAN TANAMAN KACANG PANJANG”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
2.1 Sistematika Tumbuhan
2.2 Morfologi Tumbuhan
2.3 Syarat pertumbuhan
2.4 Pembibitan
2.5 Pengolahan media tanam
2.6 Teknik penanaman
2.7 Pemeliharaan
2.8 Pengolahan hama dan penyakit
2.9 Panen dan pasca panen
BAB IV PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dipilihnya tanaman semusim adalah sebagai berikut :
1. Karana dalam membudidayakannya tidak memerlukan waktu yang lama.
2. Karena bisa melakukan penanaman secara terus menerus.
3. Karena tidak dibatasin oleh musim atau tidak ada musim untuk berbuah.
4. Karena dalam perawatannya lebih mudah kerena rata-rata tanaman semusim tidak terlalu
tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kacang panjang adalah tanaman yang banyak dikosumsi dimasyarakat indonesia
selain rasanya yang enak dibuat campuran sayur atau ditumis tanaman kacang panjang juga
memiliki beberapa khasiat kandunagan dan khasiat diantaranya adalah sebagai berikut:
kacang panjang mengandung enam antosianin (sianidin 3-O-galaktosida, sianidin 3-O-
glukosida, delfinidin 3-O-glukosida, malvidin 3-O-glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan
petunidin 3-O-glukosida), flavonol atau glikosida flavonol (kaempferol 3-O-glukosida,
quersetin, quersetin 3-O-glukosida, kuersetin 3-O-6′-asetilglukosida) (Wong and Chang,
2004), aglikon flavonoid (kuersetin, kaempferol, isorhamnetin) (Lattanzio et al., 2000). Daun
dan akarnya mengandung saponin dan polifenol (Hutapea, 1994). Selain itu juga
mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi, fosfor, potasium, sodium,
vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan niasin (Handri and Rafira, 2003). Kandungan
senyawa-senyawa di dalam kacang panjang ini berperan dalam proses proliferasi,
diferensiasi, dan sintesis protein di sel target yang berbeda-beda. (Aryati, 2001).
BAB III
PEMBAHASAN
2.4 Pembibitan
Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut:
• penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak atau cacat,
tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20
kg.
• Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang
tanam yang sudah di siapkan.
2.5 Pengolahan media tanam
• Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul atau dibajak hingga tanah menjadi
gembur.
• Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi
30 cm, panjang tergantung lahan dan kemudian untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm
dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan dengan jarak antara guludan 30-40 cm
• Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2
ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm
• Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan
dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap
1000 m2(10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara
penggunaannya sebagai berikut:
alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk
menyiram 10 meter bedengan.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melihat dari cara pembudidayaan tanaman kacang panjang tidak terlalu sulit dalam
membudidayakan maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembudidayaan tanaman kacang
panjang sangat menguntungkan dan harus dibudidayakan secara besar-besaran karena
tanaman kacang panjang dalam pemanenanya tidak hanya satu kali panen saja bahkan bisa
sampai dua atau tiga kali panen selain itu tanaman kacang panjang juga memiliki beberapa
khasiat untuk manusia.
3.2 Saran
Melihat dari cara pembudidayaanya dapat disarankan bahwa dalam pembudidayaan tanaman
kacang panjang harus siap dalam mengatasi hama dan penyakit yang akan menyerang
tanaman kacang panjang tersebut oleh karena penangan demi penangan terus dilaksanakan
dan dikembangkan agar tanaman-tanaman kacang panjang dapat tumbuh dengan baik selain
itu dapat disarankan agar dalam penggunaan pestisida untuk menangani hama harus
menggunakan pestisida organik karena agar tidak membahayakan banyak kehidupan baik
manusia, hewan bahkan tumbuhan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Riandri, Henny,2009. Theory and Application of Biology 3 for Grade XII of Senior High
School and Islamic Senior High School. Solo: Bilingual.
Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.