Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ASAM URAT


PADA NY.S DI DESA KENDALSERUT

Di susun oleh :
Kelompok 4
1. Euis Mela Sari (C1017064)
2. Fatmawati (C1017066)
3. Heri Supriyanto (C1017071)
4. Niken Setyowati (C1017083)
5. Selawati (C1017092)
6. Waluyani Nurmala (C1017100)

Kelas : 3B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA
2020
Minggu Pertama
Kunjungan Ke 1 ( Satu)
Tanggal: 05 Maret 2020

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Berdasarkan pertemuan dengan Ny.S di desa Kendalserut Rt 01 Rw 02 pada
hari jum’at tanggal 6 Maret 2020. Dengan tujuan dan meminta ijin kepada
Ny.S dan keluarga bahwa kami mahasiswa dari STIKES BHAMADA
SLAWI yang ingin membantu Ny.S apabila memiliki masalah atau keluhan
kesehatan yang dialami anggota keluiarganya. Selanjutnya menjelaskan
kepada Ny.S dan anggota keluarga bahwa selama beberapa hari kedepan
kami akan mengunjungi keluarga Ny.S untuk mengetahui masalah kesehatan
yang sedang dialami keluarga Ny.S.
2. Data yang perlu dikaji
 Data umum
 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 Riwayat kesehatan keluarga
 Keluhan saat ini
3. Masalah kesehatan keluarga
Masalah kesehatan belum muncul

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Medis
Tidak ada
2. Tujuan Umum
Setelah melakukan perkenalan dengan keluarga Ny.S beserta anggota
keluargnya diharapkan terbina hubungan saling percaya.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukannya pertemuan keluarga mampu :
a. Menyampaikan keluhan-keluhan yang dirasakan saat ini
b. Menerima kedatangan mahasiwa
c. Memberi informasi tentang permasalahan di dalam keluarga

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metode : diskusi, wawancara dan tanya jawab
2. Media dan Alat : kertas dan alat tulis
3. Waktu dan tempat :
a. Hari / tanggal : Jumat, 6 Maret 2020
b. Pukul : 14.00- selesai
c. Tempat : Desa Kendalserut Rt 01 Rw 02
D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. LP sudah siap satu hari sebelum pengkajian
b. Media dan alat telah siap
c. Alamat rumah Ny.S sudah diketahui
2. Kriteria Proses
a. Selama kegiatan, keluarga aktif dan mahasiswa melakukan komunikasi
2 arah untuk saling mengenal dan menjelaskan tujuan kunjungan
mahasiswa ke keluarga
b. Selama wawancara keluarga aktif menjawab pertanyaan dan aktif
mengikuti kegiatan
c. Keluarga mengikuti kegiatan dari aal sampai akhir
d. Kontrak waktu telah dilakukan oleh mahasiswa dan keluarga

E. KRITERIA HASIL
1. Keluarga dapat mengenal mahasiswa dan mau menerima kunjungan keluarga
2. Data keluarga Ny.S telah didapat dan telah didokumentasikan
3. Kontrak pertemuan selanjutnya dengan keluarga sudah disepakati
FORMAT PENGKAJIAN PADA KELUARGA
Tempat Praktek           : Desa Kendalserut RT/RW 01/02
Nama Mahasiswa        : Kelompok 6
Tanggal pengkajian     : 06 Maret 2020

PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 76 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku : Jawa
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7. Alamat dan telepon : Desa Kendalserut RT/RW 01/02
8. Komposisi anggota keluarga :
NO Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan
. Kelamin Keluarga
1. Tn. S L Suami 72 th SMA -
(alm)
2. Ny. S P Istri 76 th SMP Ibu Rumah Tangga
3. Ny. R P Anak 44 th SMA Ibu Rumah Tangga
4. An. A L Cucu 20 th Mahasiswa Mahasiswa

Genogram :
Keterangan :
: klien
: laki-laki / perempuan
: laki-laki meninggal / perempuan meninggal
: menikah
: cerai
: tinggal serumah

9. Tipe keluarga : Keluarga Ny. S memiliki


tipe keluarga duda-janda (single family)
10. Suku bangsa : Keluarga Ny. S berada dalam suku Jawa.
11. Agama                     : Anggota keluarga Ny. S beragama Islam. Alm.
Tn. S dan Ny. S selalu mengarajkan anaknya untuk selalu dekat dengan Allah
SWT. dan selalu mengikatkan anak-anaknya sholat 5 waktu.
12. Status ekonomi keluarg : Ny. S mengatakan saat ini hanya sebagai ibu
rumah tangga dan hanya mengandalkan pensiunan dari Alm suaminya kurang
lebih Rp.1.500.000,- per bulan. Dan uang itu digunakan untuk kebutuhan
makan sehari-hari dan alat transportasi yang digunakan satu sepeda motor.
13. Aktivitas rekreasi keluarga : kegiatan yang biasa dilakukan keluarga yaitu
menonton TV bersama dan satu minggu sekali pergi jalan-jalan bersama anak
dan cucunya ke tempat rekreasi terdekat seperti pantai Alam Indah dan pantai
Kodok.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga.


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga ini berada dalam tahap 8 yaitu keluarga orang
tua usia lanjut.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Terdapat beberapa tugas perkembangan keluarga dengan lansia menurut
Friedman, Bowden, dan Jones (2003) ialah:
a. Mempertahankan sebuah peraturan dalam kehidupan yang memuaskan.
Tujuan dari menerapkan peraturan yang sesuai untuk menjadikan
kehidupan lebih bermanfaat bagi dirinya dan anggota keluarga lainnya.
Pasalnya, pada teori perkembangan dari Erikson di usia lanjut, seseorang
berada pada tahap integritas versus keputusasaan (Berman, Synder, dan
Frandsen, 2012). Peraturan yang diterapkan menjadi sangat penting bagi
lansia untuk meningkatkan rasa integritas bagi kehidupan yang
memuaskannya.
b. Menyesuaikan diri dengan keadaan bahwa pendapatan untuk kehidupan
menjadi berkurang. Seorang lanjut usia akan mengalami masa pensiun
sehingga menyebabkan penurunan pendapatan bagi dirinya. Kondisi ini
dapat disesuaikan dengan kebutuhan hidup yang bersifat penting bagi
kehidupan seorang lansia. Seperti contoh, pendapatan atau tabungan yang
dimiliki digunakan untuk menunjang kesehatan, memenuhi kebutuhan
nutrisi yang sesuai, serta kebutuhan akan rohani.
c. Menjaga hubungan pernikahan. Tujuan dari menjaga hubungan pernikahan
untuk mempertahankan kesejahteraan hidup dengan pasangannya.
Berdasarkan teori Robert Peck pada tahun 1968, salah satu tugas
perkembangan lansia ialah mempertahankan kesejahteraan hidup agar
dapat merasakan kebahagiaan serta kepuasan hidup (Berman, Synder, dan
Frandsen, 2012)
d. Menyesuaikan diri akan kehilangan pasangannya. Berdasarkan teori tugas
perkembangan dari Robert Peck dalam Berman, Synder, dan Frandsen
(2012), yaitu transendensi ego. Transendensi ego merupakan penerimaan
terhadap kehilangan dari orang yang dicintainya atau kematian
pasangannya.
e. Mempertahankan silsilah keluarga atau ikatan keluarga dari setiap generasi.
Tujuan dari mempertahankan ikatan di dalam keluarga untuk meningkatkan
hubungan yang akrab di antara anggota keluarga. Hal ini akan
meningkatkan kesejahteraan hidup bagi seorang lanjut usia ketika sedang
berkumpul bersama keluarga.
f. Mempertahankan eksistensi di usia lanjut. Perubahan masa transisi yang
terjadi pada seorang lansia membuatnya tetap mempertahankan
keberadaannya di dalam keluarga. Tujuannya untuk meningkatkan
integritas diri yang baik.
Ada tugas perkembangan keluarga dengan lansia yang belum terpenuhi,
yaitu Menyesuaikan diri akan kehilangan pasangannya. Berdasarkan teori
tugas perkembangan dari Robert Peck dalam Berman, Synder, dan
Frandsen (2012), yaitu transendensi ego. Keluarga belum bisa menerima
kematian pasangannya walaupun sudah menikah lagi akan tetapi masih
terbayang bayang akan kematian pasangannya.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
 Ny. S mengatakan riwayat dari masing-masing anggota keluarganya dalam
keadaan sehat, tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat
penyakit menular atau sakit yang serius. Ny. S sering mengeluhkan sakit
pada kaki dibagian lutut kanannya. Nyeri biasanya dirasakan karena Ny. S
sering mengkonsumsi sayur kangkung dan kacang-kacangan. Dan Ny. S
mengatakan sering tiba-tiba berkeringat dingin lalu merasa badannya lemas
sehingga Ny. S langsung beristirahat.
 Ny. R mengatakan dulu pernah mengalami kecelakaan yang
mengakibatkan sendi pada kakinya geser. Ny. R juga mengatakan sering
merasa nyeri dan kesemutan pada tangan kanannya dan kakinya.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. S mengatakan keluarganya dari dulu tidak pernah memiliki riwayat
penyakit yang serius. Sedangkan Ny. S mengalami sakit asam urat baru
beberapa bulan yang lalu. Dan cucunya An. A pernah dirawat di Rumah Sakit
karena sakit tipus.

III. DATA LINGKUNGAN


1. Karakteristik rumah
Tempat tinggal Ny. S milik sendiri. Rumah Ny. S memiliki ruangan sebanyak 9
ruangan, ventilasi atau penerangan cukup, dengan pemanfaatan ruangan : ruang
tamu, 3 kamar tidur, ruang keluarga, dapur, 1 kamar mandi, 1 gudang. Rumah
Ny. S memiliki 2 septik tenk, jarak pembuangan (septik tenk) dengan sumber
mata air kurang lebih 10 meter. Keluarga Ny. S menggunakan sumber air
minum PDAM. Tersedia tempat sampah, untuk limbah rumah tangga biasanya
dibakar. Lingkungan rumah Ny. S cukup bersih dan dekat dengan jalan raya.
Denah Rumah

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Keluarga Ny. S tinggal di daerah pedesaan, tetangga yang ada disekitar rumah
semuanya ramah dan saling tolong menolong satu sama lain. Warga sekitar
khususnya ibu-ibu meiliki kebasaan mengadakan pengajian rutin setiap hari
kamis yang diadakan secara bergilir. Warga disekitar juga selalu mengatakan
kerja bakti membersihkan lingkungan setiap satu bulan sekali.
3. Mobilitas geografis keluarga
Ny. S mengatakan setelah menikah membangun rumah yang sekarang
ditinggalinya. Pada saat ibu dari Ny. S sakit Ny. S pindah ke rumah ibunya
untuk merawat saampai ibunya meninggal, setelah ibunya meninggal Ny. S
kembali menempati rumahnya sendiri dan tinggal sampai sekarang dan
memiliki 8 anak. Dari 8 anak tersebut 6 orang sudah menikah dan memiliki
rumah sendiri dan salah satu orang anaknya meninggal diusia 29 tahun karena
sakit demam tinggi.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan setiap bulannya selalu mengadakan arisan keluarga yang
diadakan bergilir dirumah siapa yang mendapat arisan tersebut untuk
mempererat tali persaudaraan dan acara tersebut juga sekaligus acara berdoa
bersama mendoakan almarhum almarhumah saudara yang sudah meninggal.
Ny. S juga mengatakan setiap hari kamis selalu mengikuti acara pengajian rutin
khusus lansia.
5. Sistem pendukung keluarga
Semua ini anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga
saling menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Ny. S memiliki
fasilitas: TV dan tempat tidur yang nyman, sumber air bersih, serta motor
sebagai sarana trasnportasi.

IV. Srtuktur Keluarga


1. Struktur peran
a. Peran Formal : Ny. S sebagai anggota masyarakat
b. Peran Informal : Ny. S menjadi ibu rumah tangga, istri, dan seorang ibu.
2. Nilai atau norma keluarga
Ny. S menganut agama Islam dan norma yang berlaku dimasyarakat dan adat
istiadat orang jawa. Keluarga Ny. S sangat mematuhi peraturan yang ada di
keluarganya. Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga keluarga mempercayai
bahwa ini adalah cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat.
Keluarga selalu berusaha dan bertawakal saat menghadapi musibah apapun.
3. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Ny. S dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung atau tidak
langsung menggunakan bahasa kromo alus. Dalam keadaan emosi keluarga Ny.
S menggunakan kalimat yang positif.
4. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga yang paling dekat dengan Ny. S adalah Ny. R dan cucunya An. A
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afeksi
Keluarga mengajarkan anak anaknya agar memperhatikan serta saling
membantu keluarga yang sedang mengalami kesusahan serta kekurangan .
Sikap saling menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan.

2. Fungsi ekonomi
Keluarga Ny. S mampu memenuhi kebutuhan sehari-harinya, yang di dapat dari
pensiunan Alm. Suaminya. Akan tetapi penghasilan tersebut di gunakan untuk
memenuhi kebutuhan anak bungsunya yang bernama Ny. R yang difable jadi
tidak memiliki penghasilan sendiri.
3. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga Ny. S tidak mempermasalahkan status sosialnya dimasyarakat, karena
masyarakat disekitar rumah Ny. S selalu hidup rukun dan akur serta jika bergaul
tidak memandang status sosial.
4. Fungsi pendidikan
Ny. S hanya mampu menyekolahkan kedelapan anaknya hanya sampai tingkat
SMA saja.
5. Fungsi sosialisasi
Interaksi Ny. S dengan anak-anaknya terjalin dengan sangat baik dengan sangat
baik, saling mendukung, bahu membahu dan saling ketergantungan. Ny. S
selalu bersikap adil pada anak-anaknya.Masing-masing anggota keluarga masih
memperhatikan dan menerapkan sopan santun dalam berperilaku. Keluarga
selalu mengajatkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik, keluarga cukup
aktif didalam masyarakat, di waktu senggang biasanya keluarga berkumpul.
6. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan kesehatan)
a. Mengenal masalah kesehatan
keluarga Ny. S mengatakan tidak tahu atau tidak mengerti terlalu mengerti
tentang kesehatan. Ny. S mengatakan selalu bertanya kepada petugas
kesehatan tentang penyakit yang dideritanya.
b. Mengambil keputusan  mengenai tindakan kesehatan
Keluarga Ny. S mengatakan tidak pergi ke puskesmas atau dokter keluarga
jika merasa penyakit asam uratnya kambuh.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Ny. S mengatakan setiap ada keluarga yang sakit dapat merawat
dengan baik selama perawatan entah di rumah ataupun di pelayanan
kesehatan.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat
Keluarga Ny. S beranggapan bahwa dengan hanya megurangi aktifitasnya
pada saat asam uratnya kambuh serta memberi obat oles akan mengurangi
rasa tidak nyaman tersebut.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Ny. S mau membawa anggota keluarga yang sakit ketempat
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (puskesmas/rumah sakit) yang
jaraknya tidak terlalu jauh.
7. Fungsi Religius
Kelurga Ny. S biasa berdoa untuk meminta kesehatan dan lain-lain setelah
selesai menjalankan ibadah sholat.
8. Fungsi Rekreasi
Keluarga Ny. S melakukan rekreasi di dalam kota tempat tinggalnya secara
bersama-sama , mereka pergi ke luar kota hanya pada saat lebaran. Sehari-hari
hanya menonton Televisi bersama.
9. Fungsi Reproduksi
Ny. S mengatakan Jumlah anak 8 orang, 4 wanita dan 4 laki-laki, tetapi anak ke
2 Ny. S meninggal dunia. Masing masing anak sudah mempunyai anaknya
masing masing.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan Panjang
Ny. S mengatakan masalah yang membebaninya sekarang adalah keadaan anak
bungsu nya Ny. R karena dia seseorang yang difable bahkan dia seorang janda
sehingga dia hidup bersama Ny. S.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga Ny. S hanya mengatasi dengan memenuhi kebutuhan Ny. R agar
tercukupi.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah Ny. S membicarakannya dengan anak anaknya dan
memecahkan masalah yang ada dengan diskusi bersama anak anaknya.

4. Strategi adaptasi disfungsional


Bila ada masalah berat Ny. S sering sakit kepala dan kadang-kadang menangis
tetapi bila masalah sudah dibicarakan bersama, biasanya Ny.S tenang kembali.

VII. Pemeriksaan Kesehatan


(Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga)
Pemeriksaan fisik Ny. S
Tanda-tanda vital TD: 130/90 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36,5 C
R : 20 x/m
Kepala Muka simetris, sensasi normal
gerakan pipi, alis simetris
Rambut Rambut & kulit kepala bersih, hitam
ada sebagian putih, distribusi merata
Mata Letak simetris, bola mata dapat
bergerak mengikuti arah tangan
pemeriksa, tdk nyeri, reaksi cahaya
+, konjungtiva tdk anemis, kornea
tidak ikterik, pakai kacamata.
Hidung Bentuk simetris, warna kulit sama dg
sekitar, tdk ada lesi, mukosa lembab,
ada bulu hidung, penciuman baik.
Telinga Daun telinga simetris KIKA, bersih,
tdk ada benjolan, tdk bengkak, tdk
nyeri tekan pd masteudeus, tdk ada
serumen dan pendengaran normal.
Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, lidah
simetris, dpt bergerak kiri kanan tdk
pucat, lidah dpt mrasakan rasa dg
baik.
Leher Simetris, warna sama dg kulit, tdk
ada pembesaran JVP, tiroid. Dpt
bergerak proporsional ke kiri kanan
atas bawah.
Dada (pernafasan) Simetris, warna sama dengan kulit,
tdk terdapat tonjolan abnormal, dpt
bergerak seimbang ke atas, nafas
20 x /mnt, taktil fremitus sama kiri
kanan, suara nafas normal.
Dada (kardiovaskuler) Tidak ada tonjolan dan massa,
intercosta rata, dullnes, BJ 1 dan BJ2
Normal, tdk terdapat BJ 3 dan 4..
Perut Inspeksi : Perut datar, warna sama dg
kulit skitar, tidak terdapat lesi dan
massa.
Palpasi : lembut, tdk nyeri tekan, tdk
traba massa, hepar tidak traba.
Auskultasi : bising usus 8 x / menit
Perkusi :Suara timpani
Reproduksi Tidak dikaji
Eliminasi BAB 1 x/hari dan BAK 3-5 x/hari
Sistem integumen Terlihat bersih, lembab, tidak bau,
tidak terdapat lesi.
Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas dan bawah Bahu simetris, warna sama dengan
kulit, tidak ada tonjolan, dapat
mengangkat dan menahan beban
dengan baik, reflex baik.

Pemeriksaan fisik Ny. R (anak)


Tanda-tanda vital TD: 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36 C
R : 18 x/memit
Kepala Muka simetris, sensasi normal
gerakan pipi, alis simetris
Rambut Rambut & kulit kepala bersih, 
distribusi merata
Mata Letak simetris, bola mata dapat
bergerak mengikuti arah tangan
pemeriksa, tdk nyeri, reaksi cahaya
+, konjungtiva tdk anemis, kornea
tidak ikterik, pakai kacamata.
Hidung Bentuk simetris, warna kulit sama dg
sekitar, tdk ada lesi, mukosa lembab,
ada bulu hidung, penciuman baik.
Telinga Daun telinga simetris KIKA, bersih,
tdk ada benjolan, tdk bengkak, tdk
nyeri tekan pd masteudeus, tdk ada
serumen dan pendengaran normal.
Mulut Bibir simetris, mukosa lembab, lidah
simetris, dpt bergerak kiri kanan tdk
pucat, lidah dpt mrasakan rasa dg
baik.
Leher Simetris, warna sama dg kulit, tdk
ada pembesaran JVP, tiroid. Dpt
bergerak proporsional ke kiri kanan
atas bawah.
Dada (pernafasan) Simetris, warna sama dengan kulit,
tdk terdapat tonjolan abnormal, dpt
bergerak seimbang ke atas, nafas
18 x /mnt, taktil fremitus sama kiri
kanan, suara nafas normal.
Dada (kardiovaskuler) Tidak ada tonjolan dan massa,
intercosta rata, dullnes, BJ 1 dan BJ2
Normal, tdk terdapat BJ 3 dan 4..
Perut Inspeksi : Perut datar, warna sama dg
kulit skitar, tidak terdapat lesi dan
massa.
Palpasi : lembut, tdk nyeri tekan, tdk
traba massa, hepar tidak traba.
Auskultasi : bising usus 10 x / menit
Perkusi :Suara timpani
Reproduksi Tidak dikaji
Eliminasi BAB 2 x/hari dan BAK 4-6 x/hari
Sistem integumen Terlihat bersih, lembab, tidak bau,
tidak terdapat lesi.
Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas dan bawah Atas : simetris, warna sama dengan
kulit, tidak ada benjolan
Bawah : an simetris (difable panjang
kanan), warna sama dengan kulit,
nyeri pada bagian lutut sebelah
kanan.

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga Ny. S setiap memeriksakan kesehatanya di pelayanan kesehatan yang ada,
keluarga berharap petugas dapat membantu dan keadaan Ny. S dapat membaik.
Serta Ny. S mengatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap
bisa membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dalam
keluarganya.
ANALISA DATA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA
No Tanggal Data Problem
.
1. 12 maret Ds: Ny. S sering mengeluhkan sakit pada Gangguan rasa
2020 kaki dibagian lutut kanannya. Nyeri nyaman
biasanya dirasakan karena Ny. S sering
mengkonsumsi sayur kangkung dan kacang-
kacangan. Dan Ny. S mengatakan sering
tiba-tiba berkeringat dingin lalu merasa
badannya lemas sehingga Ny. S langsung
beristirahat.
Do:
- Ny. S tampak memegangi lututnya
kanannya.
- Nilai 7,2 mg/dL
2. 12 maret Ds: - Ny. S mengatakan dalam mengurangi Ketidakefektifan
2020 pencegahan asam urat Ny. S hanya pemeliharaan
mengurangi aktifitasnya saja kesehatan
- Keluarga mengatakan tidak
memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan dengan baik
Do: - pasien tampak membatasi aktifitasnya

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

Diagnosa keperawatan: 
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


.

1. Sifat masalah Keluarga mengatakan


dalam melakukan upaya
Skala : 3 3/3 x 1 = 1 mengurangi rasa nyeri
Wellness 3 1 pada Ny. S dengan
Aktual 2 membatasi aktivitas
Resiko 1 dalam sehari-harinya.
Potensial
2. Kemungkinan Keluarga mengatakan
masalah dapat Ny.S jarang
diubah: memeriksakan
Skala : 2 0 1/2 x 2 = 1 kesehatannya karena
1 faktor ekonomi yang
Mudah 0 hanya cukup untuk
Sebagian memenuhi kebutuhan
Tidak dapat sehari-hari.
3. Potensial masalah Keluarga Tn.F tidak
untuk dicegah: mengetahui cara
Skala : penyebab, tanda dan
Tinggi 3 gejala, pencegahan dan
2 1 2/3 x 1 = 0,6 perawatan penyakit
Cukup 1 asam urat
Rendah

4. Menonjolnya Keluarga Ny. S


masalah mengatakan ketidak
2/2 x 1 = 1 cukupan ekonomi
Skala : 2 sehingga memilih unruk
Segera 1 1 mengkonsumsi obat
Tidak perlu 0 warung.
Tidak dirasakan
TOTAL 3,6

Diagnosa keperawatan: 
Gangguan rasa nyaman

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


.
1. Sifat masalah Masalah penyakit asam
urat sudah terjadi dan
Skala : 3 3/3 x 1 = 1 apabila tidak segera
Wellness 3 1 ditangani akan
Aktual 2 mengakibatkan kelainan
Resiko 1 pada persendian (kaki
Potensial dan lutut)
2. Kemungkinan Yang bisa dilakukan
masalah dapat untuk mengatasi
diubah: masalah asam urat pada
Skala : 0/2 x 2 = 0 Ny. S yaitu dengan
2 2 mempertahankan agar
Mudah 1 aktivitas klien
Sebagian 0 terkontrol dan bisa
Tidak dapat dilakukan dengan
perawatan yang benar.
Sementara saat ini Ny.
S belum mengetahui
cara perawatan asam
urat.
3. Potensial masalah Dalam hal
untuk dicegah: mengkonsumsi
Skala : makanan Ny. S tidak
Tinggi 3 terlalu memperhatikan
2 1 1/3 x 1 = 0.3 pantangan makanan
Cukup 1 oleh penderita asam
Rendah urat dan gejala yang
muncul pada Ny. S
pegal-pegal pada kaki
dan terasa nyeri pada
daerah lututnya.

4. Menonjolnya Keluarga menyadarai


masalah perlunya perawatan
asam urat, karena
Skala : 2 1 2/2 x 1 = 1 keluarga beranggapan
Segera 1 bahwa kesehatan itu
Tidak perlu 0 sangat penting.
Tidak dirasakan
TOTAL 2,3

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Priorita Diagnosa Keperawatan Skor
s
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 3,6
2. Gangguan rasa nyaman 2,3
INTERVENSI
No.Dx Tujuan Umum Kriteria Hasil intervensi
. Kep
1. Setelah - Keluarga mampu - Keluarga mampu
dilakukan mengenal masalah mengenal masalah
tindakan pengetahuan (1602) pengajaran: proses
keperawatan, - Kemampuan melakukan penyakit
keluarga berpartisipasi dalam - Kemampuan
mampu memutuskan perawatan memutuskan tindakan
memelihara kesehatan (2202) keyakinan keluarga
kesehatan - Keluarga memiliki untuk meningkatkan
dengan baik kemampuan untuk atau memperbaiki
memanfaatkan kesehatan dukungan
pelayanan kesehatan pengambilan keputusan
(5250)
- Keluarga memiliki
kemampuan untuk
memanfaatkan
pelayanan kesehatan
konsultasi (7910)
2. Setelah - - Kaji pengetahuan
dilakukan keluarga tentang
tindakan pengertian, penyebab,
keperawatan, tanda dan gejala
keluarga - Beri kesempatan
mampu keluarga untuk bertanya
mengontrol - Bimbing kelarga untuk
rasa nyaman mengulangi apa yang di
sampaikan
- Berikan reinforcement

IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/Jam No. Dx. Kep Implementasi Respon Klien TTD

Anda mungkin juga menyukai