MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Manajemen Investasi Syari’ah
Dosen Pengampu :
Yulia Maris Herdianti, SE., ME
Disusun oleh:
Kelompok 5 Kelas ES-3A :
1. Nurifa Hesti (12402173009)
2. Eka Fitriyani (12402173011)
3. Rahayu Mega Lestari (12402173020)
4. Farida Eka Ariyani (12402173021)
5. Annjani Ni’matus S. (12402173036)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Reksa Dana Syari’ah.......................................................... 3
B. Investasi dalam Perspektif Islam ......................................................... 4
C. Pandangan Syari’ah Tentang Reksa Dana .......................................... 5
D. Investasi di Reksa Dana Syari’ah......................................................... 6
E. Prinsip Reksa Dana Syari’ah .............................................................. 7
F. Jenis-Jenis Reksa Dana Syari’ah ........................................................ 8
G. Keuntungan dan Resiko melalui Investasi Reksa Dana Syari’ah .......13
H. Pilihan Reksa Dana Syari’ah di Indonesia ..........................................16
I. Permasalahan dan Prospek Reksa Dana Syariah di Indonesia ...........17
J. Pengawasan Reksa Dana Syari’ah ......................................................19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................22
B. Pandangan Kelompok...........................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam
perekonomian dunia yang modern. Banyak industri dan perusahaan yang
menggunakan institusi pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi
dan media untuk memperkuat posisi keuangan.
Sebagaimana institusi modern, pasar modal tidak terlepas dari
berbagai kelemahan dan kesalahan. Untuk itu hadirlah reksa dana yang
berbasis pada prinsip syari’ah yang diharapkan akan menjadi instrumen
keuangan yang dapat menekan praktik-praktik spekulasi dalam pasar modal
di Indonesia.
Reksa dana syari’ah merupakan salah satu alternatif investasi bagi
pemodal. Pada dasarnya produk reksa dana syari’ah tidak bertentangan
dengan aturan syari’ah karena tidak memberikan bunga yang pasti pada
investor, tetapi bergantung pada hasil investasi yang dilakukan oleh manajer
investasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari reksa dana syari’ah?
2. Bagaimana investasi dalam perspektif islam?
3. Bagaimana pandangan syari’ah tentang reksa dana?
4. Bagaimana investasi di reksa dana syari’ah?
5. Bagaimana prinsip reksa dana syari’ah?
6. Bagaimana jenis-jenis reksa dana syari’ah?
7. Bagaimana keuntungan dan resiko melalui investasi reksa dana syari’ah?
8. Bagaimana pilihan reksa dana syari’ah di indonesia?
9. Bagaimana permasalahan dan prospek reksa dana syariah di indonesia?
10. Bagaimana pengawasan reksa dana syari’ah?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menhetahui pengertian dari reksa dana syari’ah
2. Untuk memahami investasi dalam perspektif islam
3. Untuk mengetahui pandangan syari’ah tentang reksa dana
4. Untuk mengetahui investasi di reksa dana syari’ah
5. Untuk mengetahui prinsip reksa dana syari’ah
6. Untuk mengetahui jenis-jenis reksa dana syari’ah
7. Untuk mengetahui keuntungan dan resiko melalui investasi reksa dana
syari’ah
8. Untuk mengetahui pilihan reksa dana syari’ah di indonesia
9. Untuk mengetahui permasalahan dan prospek reksa dana syariah di
indonesia
10. Untuk mengetahui pengawasan reksa dana syari’ah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk menyelesaikan kegiatan investasi yang diputuskan oleh Manajer
Investasi.1
Sedangkan Fatwa DSN (Dewan Syari’ah Nasional) MUI No. 20/DSN-
MUI/IX/2000 mendefinisikan Reksa Dana Syari’ah sebagai reksa dana yang
beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syari’ah islam, baik dalam bentuk
akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal/ rabb al-mal)
dengan Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna
investasi.
Jadi, Reksa Dana Syari’ah pada dasarnya adalah islamisasi reksa dana
konvensional. Reksa dana syari’ah adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpunn dana dari masyarakat pemodal sebagai pemilik dana (shabul
mal) untuk selanjutnya di investasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer
Investasi sebagai wakil shahibul mal menurut ketentuan dan prinsip syari’ah
islam.2
4
dan lain-lain mutlak adanya, karena lembaga tersebut bertindak sebagai
intermediate antara unit supply dengan unit demand. Kegiatan yang demikian
inilah yang tergolong sebagai tindakan investasi.
Setiap orang atau kelompok orang dalam melakukan investasi akan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor inilah yang harus
dipertimbangkan dalam melakukan investasi. Menurut Pontjowinoto, ada
tujuh pertimbangan dalam investasi, yaitu
1. Tujuan mengadakan investasi.
2. Jangka waktu investasi.
3. Sumber daya keuangan untuk mengadakan investasi.
4. Kemampuan menanggulangi resiko yang timbul akibat investasi.
5. Alternatif investasi yang tersedia bagi mereka.
6. Informasi yang tersedia mengenai keadaan alternatif investasi
tersebut, dan
7. Kemampuan menentukan pilihan yang sesuai.
3
Muhamad, Manajemen Keuangan Syari’ah : Analisis Fiqh & Keuangan..., hlm. 577-578.
5
dasar-dasar syaro’ah dan dapat disamakan hukumnya (diqiyaskan) dengan
syarat-syarat yang sah.”
Dalam suatu transaksi bisnis yang paling penting didalam hukum
islam (muamalah) adalah akad. Sehingga Al-Qur’an dengan tegas mengatur
tata cara atau menentukan prinsip berakad. Diantara prinsip-prinsip dalam
melakukan akad adalah disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut : “ Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka di antara kamu”. Kemudian ayat yang lain
menyebutkan : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu”.4
Kemudian Rasulullah SAW memberikan acuan bagi para umatnya
dalam melakukan transaksi atau akad : “Perdamaian itu boleh antara orang-
orang islam kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram. Orang-orang islam wajib memenuhi syarat-
syarat yang mereka sepakati, kecuali syarat yang mengharamkan yang halal
dan menghalalkan yang haram”.
Berdasarkan penjelasan diatas, reksa dana adalah berisi akad
muamalah yang dibolehkan dalam islam yaitu jual beli dan bagi hasil
(mudharabah/musyarakah). Dengan demikian, didalamnya terdapat banyak
maslahat.
4
Ibid, hlm. 578-579.
6
Sementara itu, kondisi investasi di instrumen saham pada reksa dana
sejak 12 bulan pertama beroperasinya, menunjukkan bahwa setelah pajak
untuk Reksa Dana Pendapatan Tetap mencapai 17,8%, sedang reksa dana
saham mencapai 28,5%, sementara reksa dana campuran mencapai 30,49%.
Sebagaimana diketahui, kejadian ini terjadi sekitar pertengahan bulan juli
1996 sampai dengan pertengahan juli 1997. Pada periode ini, baik kondisi
pasar modal maupun pasar uang di Indonesia telah mengalami gejolak akibat
kondisi sosial, politik maupun kondisi global.
Menurut Pontjiwinoto, Reksa Dana mampu memberikan alternatif
pilihan manfaat yaitu manfaat peragaman, manfaat likuiditas, manfaat
kemudahan investasi, manfaat keluwesan investasi dan manfaat bagi hasil.5
Reksa Dana syari’ah tidak akan melakukan investasi ke dalam
perusahaan-perusahaan yang bisnis utamanya, memproduksi, menjual,
mendistribusikan atau dealing dalam :
1. Makanan dan minuman haram.
2. Perjudian dan permainan dengan perjudian.
3. Lembaga keuangan non syari’ah (bank kustodian non
syari’ah).
4. Jasa dan barang-barang porno/merusak mental.
5
Ibid, hlm.579-580.
7
berdasarkan prinsip syari’ah, misalnya memilih aset/saham perusahaan yang
tidak memiliki aktivitas haram seperti riba, gharar dll.
Jika reksa dana syari’ah membeli saham, maka saham yang dibeli
harus saham perusahaan yang sudah dinyatakan sesuai syari’ah. Obligasi dan
deposito pun hanya yang berprinsip syari’ah. Selain ciri tersebut, yakni
adanya proses cleansing atau membersihkan pendapatan yang diperoleh
dengan cara membayar zakat.
Disamping itu, dalam pengelolaan reksa dana ini tidak mengizinkan
penggunaan strategi investasi yang menjurus kearah spekulasi. Selanjutnya
hasil keuntungan investasi tersebut dibagi hasilkan diantara para investor dan
manajer investasi sesuai dengan proporsi modal yang dimiliki. Reksa dana
syari’ah memang sangat sesuai untuk investasi jangka panjang seperti
persiapan menunaikan ibadah haji atau biaya sekolah anak di masa depan. 6
6
Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syari’ah..., hlm. 151-152.
8
b. Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Reksa dana berbentuk KIK merupakan instrumen penghimpun
dana dengan menerbitkan unit pernyataan kepada masyarakat pemodal dan
selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis investasi baik
dipasar modal maupun dipasar uang. pada reksa dana perseroan pihak
menghimpun dana dengan melakukan penjualan saham, sedangkan reksa
dana KIK menghimpun dana melalui penjualan unit penyertaan. Manajer
investasi yang bertindak sebagai perusahaan efek adalah yang telah
memperoleh izin operasional dari badan pengawas pasar modal dan
terlebih dahulu berkonsultasi dengan Dewan Pengawas Syari’ah. Fungsi
utama manajer investasi ini adalah mengelola dana yang dipercayakan
masyarakat pemodal untuk diinvestasikan pada berbagai instrumen
investasi. 7
2. Dilihat dari segi sifatnya, reksa dana dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Open-end Fund
Biasa dikenal di Indonesia dengan sebutan reksa dana terbuka yang
berarti reksa dana memberi kemungkinan bagi investor untuk membeli
saham atau unit penyertaan dari reksa dana dan dapat menjual kembali
kepada reksa dana tanpa dibatasi berapa banyak jumlah saham atau unit
penyertaan yang diterbitkan.
Saham atau unit penyertaan reksa dana terbuka tidak dicatatkan
pada bursa efek, karena investor dapat menjual langsung kepada reksa
dana yang bersangkuktan. Saham atau unit penyertaan yang diterbitkan
oleh reksa dana terbuka ini dijual berdasarkan Net Asset Value (NAV)
atau NAB (Nilai Aktiva Bersih). NAV yang pertama kali ditentukan
adalah sebesar Rp.1.000 per saham. Kemudian selanjutnya, NAV harus
dihitung setiap hari dan diumumkan secara luas sehingga transaksi
selanjutnya menggunakan NAV yang dihitung pada akhir hari tersebut.
7
Ibid, hlm. 141-142.
9
Rumus perhitungan NAV : NAVn =NAVn-1 + NCIN
NAVn = Net Asset Value baru (yang ke n)
NAVn-1 = Net Asset Value sebelumnya (yang ke n)
NCIN = Net Changein NAV (perubahan bersih NAV)
Adapun untuk menghitung Net Change in NAV digunakan rumus
sebagai berikut:
b. Closed-end Fund
Adalah suatu bentuk reksa dana di Amerika Serikat yang serupa
dengan reksa dana tertutup di Indonesia. Berbeda dengan transaksi pada
reksa dana terbuka, transaksi jual beli saham pada reksa dana tertutup
dilakukan di bursa efek, seperti saham layaknya saham biasa. Harga diri
saham reksa dana tertutup bisa berubah-ubah karena dipengaruhi kekuatan
permintaan dan penawaran, sama halnya dengan fluktuasi harga saham
perusahaan publik lainnya. Berikut ini rumus untuk menghitung premium
atau discount saham reksadana tertutup:
Premium =
Pn = Harga pasar saham perdana
NAV = Net Asset Value persaham reksadana 8
8
Ibid, hlm. 144-146.
10
Perbedaan dan persamaan antara reksa dana terbuka dengan reksa dana
tertutup dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Keterangan Reksa dana Reksa dana
tertutup terbuka
Nominal saham Dengan nilai Tanpa nilai nominal
nominal
Harga saham Sesuai harga pasar Sesuai NAV
diperdagangkan
Premium harga saham Dengan premium, Tanpa premium
terhadap NAV diskon atau nilai
premium
Ditransaksikan efek Ya Tidak
Proses pembelian Pemegang saham Pemegang saham
kembali menjual melalui dapat menjual
bonus kembali kepada
perusahaan penerbit
reksadana
Reinvestasi dana Pasar modal dan Pasar modal dan
dana pasar uang pasar uang
11
UIT merupakan suatu perusahaan di bidang investasi yang
membelli portofolio efek (berdasarkan pada perjanjian Trust Indenture)
dengan menggunakan kumpulan dana dari pemegang saham atau unit
penyertaan.
Unit penyertaan reksa dana pertama kali ditawarkan dengan harga
yang sama dengan harga Rp1.000 sama dengan nilai aktiva bersih awal
yaitu Rp1.000 per unit penyertaan dan biasanya ditentukan besarnya
investasi minimum untuk pertama kali,
UP =
UP = Banyaknya unit penyertaan
Invesment = uang yang akan diinvestasikan
Fee = biaya transaksi penjualan
NAV = Nilai aktiva bersih reksadana
12
d. Reksa dana campuran. Reksa dana yang mempunyai penerbangan
target asset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak
dapat dikategorikan kedalam ketiga reksa dana lainnya. 9
9
Ibid, hlm. 147-149.
13
c. Likuiditas
Unit penyertaan dapat dijual kembali atas permintaan pemodal.
Pembayaran atas penjualan kembali Unit Penyertaan akan
dilakukan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari
Bursa setelah formulir penjualan kembali / Redemption Form
telah lengkap dan diterima dengan baik oleh Manajer
Investasi.10
d. Efisiensi biaya dan waktu
Karena Reksa Dana merupakan kumpulan dana dari banyak
investor, maka biaya investasinya akan lebih murah bila
dibandingkan dengan jika investor melakukan transaksi secara
individual di bursa. Pengelolaan yang dilakukan oleh manajer
investasi secara profesional, tidak perlu bagi investor untuk
memantau sendiri kinerja investasinya tersebut.
e. Transparansi informasi
Reksa Dana diwajibkan memberikan informasi atas
perkembangan portofolio dan biayanya, secara berkala dan
kontinyu, sehingga pemegang unit penyertaan dapat memantau
keuntungan, biaya, dan risikonya.
10
Jeni Susyanti,Pengelolaan Lembaga Keuangan Syariah,(Malang: Empat Dua,2016),hlm.235.
14
c. Risiko politik dan ekonomi
Perubahan kebijakan ekonomi politik dapat memengaruhi
kinerja bursa dan perusahaan sekaligus. Dengan demikian
harga sekuritas akan terpengaruh yang kemudian
mempengaruhi portofolio yang dimiliki Reksa Dana.
d. Risiko pasar
Hal ini terjadi karena nilai sekuritas di pasar efek memang
berfluktuasi sesuai dengan kondisi ekonomi secara
umum.Terjadinya fluktuasi di pasar efek akan berpengaruh
langsung pada nilai bersih portofolio, terutama jika terjadi
koreksi atau pergerakan negatif.
e. Risiko inflasi
Terjadinya inflasi akan menyebabkan menurunnya total real
return investasi. Pendapatan yang diterima dari investasi dalam
Reksa Dana bisa jadi tidak dapat menutup kehilangan karena
menurunnya daya beli (lossofpurchasingpower).
f. Risiko nilai tukar
Risiko ini dapat terjadi jika terdapat sekuritas luar negeri
dalam portofolio yang dimiliki. Pergerakan nilai tukar akan
mempengaruhi nilai sekuritas yang termasuk
foreigninvestment setelah dilakukan konversi dalam mata uang
domestik.
g. Risiko spesifik
Risiko ini adalah risiko yang dimiliki oleh setiap sekuritas. Di
samping dipengaruhi pasar secara keseluruhan, setiap sekuritas
mempunyai risiko sendiri-sendirl. Setiap sekuritas dapat
menurun nilainya jika kinerja perusahaannya sedang tidak
bagus, atau juga adanya kemungkinan mengalamldefault, tidak
dapat membayar kewajibannya.
15
h. Risiko Wanprestasi
Wanprestasi (default) dapat terjadi akibat adanya kondisi Iuar
biasa (forcemajeur) yang menyebabkan kegagalan emiten
dalam memenuhi kewajibannya.11
Abdul Ghofur Anshori, Aspek Hukum Reksa Dana Syariah Di Indonesia, (Bandung: PT Refika
11
16
2. Danareksa Syariah Berimbang (2000)
3. Batasa Syariah (2003)
4. BNI Dana Plus Syariah (2004)
5. AAA Syariah Fund (2004)
6. BSM Investa Berimbang (2004)
Modal untuk memulai investasi pada produk ini bisa bevariasi ada
yang minimal Rp. 5 juta seperti BSM investa berimbang,atau Rp. 1 juta
untuk BNI Dana Syariah , bahkan ada yang hanya Rp 250 ribu .untuk
pemesanannya pun relatif mudah tinggal mendatangi kantornya masing-
masing. Untuk BNI Dana Syariah dan BSM yang sudah relatif tersebar.
Untuk menjatuhkan pilihan pemodal perlu berhati-hati . meneliti
produk sebelum membeli. Jangan sampai membeli produk tanpa terlebih
dahulu membaca prospektur. Sebagai produksi investasi reksa dana Syariah
bukan lah sesuatu yang imun dan kebal dari kerugian. Investasi syariah tetap
saja mengandung resiko kerugian ketika di kelola sang menajer investasi hal
ini bisa kita buktikan dengan pembubaran reksa dana Rifan Syariah oleh
Bapepam akhir tahun 2004 karena NAB –Nya telah menjadi Rp. 0,- akibatnya
ketidakberhasilan mengelola dana investasi.12
12
Adul Aziz, Manajemen Investasi Syari’ah..., hlm. 154-156.
17
yang tidak sesuai dengan syariat islam, baik dari akad, sasaran investasi,
teknis transaksi, pendapatan maupun dalam hal pembagian keuntungan.
Operasionalitas reksa dana syariah tidak terlepas dari
permasalahan-permasalahan yang muncul. Masalah-masalah pokok yang
berkaitan dengan reksa dana, yaitu :
a. Masalah kelembagaan
b. Hubugan Investor dengan Lembaga
c. Kegiatan Investasi Reksa Dana
d. Mekanisme Transaksi
13
Muhamad, Manajemen Keuangan Syari’ah : Analisis Fiqh & Keuangan..., hlm.583-585.
18
J. Pengawasan Reksa Dana Syariah
Sama halnya dengan eksistensi reksa dana konvensional, reksa
dana syariah juga memerlukan pengawasan dari Badan. Pengawasan dari
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) selaku institusi yang memiliki
otoritas di pasar modal. Pengawasan yang diberikan oleh Bapepam tersebut
dilakukan dalam kerangka fungsi ajudikator (adjudicatory). Oleh karena itu,
Bapepam dapat melakukan segala tindakan yang bersifat judisial (judicial
power), seperti mencabut izin usaha atau melarang pihak-pihak tertentu yang
melakukan pelanggaran di bidang pasar modal untuk melakukan kegiatan
usahanya.
Selain pengawasan yang dilakukan oleh Bapepam, reksa dana syariah
juga memerlukan pengawasan dari lembaga yang memiliki pemahaman
tentang kaidah-kaidah investasi syariah, yaitu Dewan Syariah Nasional.
Pada dasarnya, eksistensi Dewan Syariah Nasional tidak hanya
dibutuhkan untuk melakukan pengawasan terhadapan reksa dana syariah,
tetapi juga untuk melakukan pengawasan terhadap lembaga keuangan syariah
lainnya, seperti perbankan syariah. Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan
Syariah Nasional adalah bersifat substantif, dalam arti bahwa Dewan Syariah
Nasional hanya mengawasi seluruh tindakan dan kegiatan yang dilakukan
oleh reksa dana syariah tersebut telah sesuai dan tidak bertentangan dengan
nilai-nilai syariah atau sebalikan.
Pemikiran untuk dibentuknya Dewan Syariah Nasional, diajukan
pertama kali pada lokakarya alim ulama yang diselenggarakan pada tanggal
29-31 juli 1997 di jakarta. Alasan pembentukan dewan syariah nasional pada
lokakarya tersebut adalah membentuk suatu lembaga yang dapat
mengintegrasikan dan mengordinasikan setiap dewan pengawasan syariah
yang terdapat di setiap lembaga keuangan syariah, juga mengawasi seluruh
19
kegiatan lembaga keuangan syariah,termasuk reksadana syariah, agar tidak
menyimpang dari ketentuan syariah.14
Terkait dengan fungsinya sebagai institusi pengawasan lembaga
investasi syariah, Dewan Syariah Nasional memiliki tugas pokok dan
kewenangan. Tugas pokok dari Dewan Syariah Nasional adalah:
1. Mengembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan
perekonomian pada umumnya dan investasi keuangan pada
khususnya.
2. Mengeluarkan fatwa atau jenis-jenis keuangan investasi dan
keuangan.
3. Mengeluarkan fatwa atau produk investasi dan keuangan syariah.
4. Mengawasi penerapan fatwa yang telah di keluarkan
14
Juhaya S. Pradja, Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah, (Bandung : CV
Pustaka Setia, 2013), hlm. 147-148.
20
6. Mengusulkan kepada pihak yang berwenang untuk mengambil
tindakan apabila peringatan yang telah di berikan tersebut tidak di
indahkan.
15
Ibid, hlm. 148-150.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reksa Dana Syari’ah pada dasarnya adalah islamisasi reksa dana
konvensional. Reksa dana syari’ah adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpunn dana dari masyarakat pemodal sebagai pemilik dana (shabul
mal) untuk selanjutnya di investasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer
Investasi sebagai wakil shahibul mal menurut ketentuan dan prinsip syari’ah
islam.
Al Qur’an melarang terjadinya perbuatan tabzir dan mubazir yang
secara ekonomi diartikan untuk mendorong terpupuknya surplus ekonomi
dalam bentuk simpanan, untuk dihimpun, kemudian dipergunakan dalam
membiayai investasi, baik untuk perdagangan (trade), produk (manufacture)
dan jasa (service).
Reksa dana adalah masuk dalam kerangka muamalah islam. Menurut
hukum islam, pada prinsipnya setiap sesuatu dalam muamalah adalah
dibolehkan selama tidak bertentangan dengan syariah.
Perbedaan reksadana konvensional dan syari’ah adalah Reksadana
konvensional hanya menggunakan pertimbangan tingkat keuntungan dan
resiko dalam mengatur portofolio investasi. Sementara reksadana syari’ah
harus mempertimbangan kehalalan suatu produk keuangan disamping tingkat
keuntungan dan resikonya.
Reksadana syari’ah dibedakan atas berbagai jenis yaitu : Berdasarkan
bentuk hukumnya di Indonesia a) Reksadana Berbentuk Perseroan, dan b)
Reksadana Kontrak Investasi Kolektif. Sedangkan jenis-jenis reksadana
22
ditinjau dari segi sifatnya ada tiga yaitu : 1) Open-end Fund, 2) Closed-end
Fund, 3) Unit Investment Trust. Adapun dilihat dari dana yang terkumpul
dalam reksadana tersebut diinvestasikan ada empat jenis yaitu : (1)
Reksadana Pasar Uang, (2) Reksadana Pendapatan Tetap, (3) Reksadana
Saham, dan (4) Reksadana Campuran.
Keuntungan dalam investasi melalui reksa dana antara lain dikelola
secara professional, kemudahan administratif, likuiditas, efisiensi biaya dan
waktu dan transparansi informasi. Sedangkan resikonya adalah risiko
berkurangnya nilai unit penyertaan, risiko likuiditas, risiko politik dan
ekonomi, risiko pasar, risiko inflasi, risiko nilai tukar, risiko spesifik, risiko
wanprestasi.
Reksa dana syariah telah di tawarkan kepada masyarakat terkategori
pada reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran. Kegiatan Reksa
Dana yang ada sekarang masih banyak mengandung unsur-unsur yang tidak
sesuai dengan syariat islam, baik dari akad, sasaran investasi, teknis transaksi,
pendapatan maupun dalam hal pembagian keuntungan.
Maka dari itu Reksa dana syari’ah diawasi oleh Bapepam, dan reksa
dana syariah juga memerlukan pengawasan dari lembaga yang memiliki
pemahaman tentang kaidah-kaidah investasi syariah, yaitu Dewan Syariah
Nasional.
B. Pandangan Kelompok
Reksa dana di Indonesia terdiri dari dua macam yaitu reksa dana
konvensional dan reksa dan syariah. Terdapat perbedaaan antara reksa dana
konvensional dan reksa dana syariah, yaitu di dalam reksa dana konvensional
tidak memperhatikan prinsip syariah dan tidak memperhatikan halal maupun
haramnya suatu investasi. Sedangkan reksa dana syariah berpedoman pada
prinsip syariah berdasarkan pada al-Quran dan Hadits, yang menghindari
praktik riba, gharar dan maysir. Dan reksadana syari’ah membeli saham,
maka saham yang dibeli harus saham perusahaan yang sudah dinyatakan
sesuai syari’ah.
23
Dan seharusnya para investor muslim di Indonesia lebih suka
berinvestasi menggunakan reksa dana syariah dari pada reksa dana
konvensional, karena dengan investasi di reksa dana syariah, para investor
tidak hanya mendapatkan keuntungan dan keberkahan di dunia tetapi juga di
akhirat.
24
DAFTAR PUSTAKA
Anshori , Abdul Ghofur. 2008. Aspek Hukum Reksa Dana Syariah Di Indonesia,
Bandung: PT Refika Aditama
Aziz, Abdul. 2010. Manajemen Investasi Syari’ah. Bandung: Alfabeta
Muhamad. 2014. Manajemen Keuangan Syari’ah : Analisis Fiqh & Keuangan.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Pradja, Juhaya S.2013. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah.
Bandung : CV Pustaka Setia
Susyanti, Jeni. 2016. Pengelolaan Lembaga Keuangan Syariah. Malang: Empat
Dua