Anda di halaman 1dari 4

Prosedur tindakan di bidang paru

(PUNKSI PLEURA)

Tanggal : ___________________________
Nama Mahasiswa : ___________________________
Penilai : ___________________________

Nama pasien : ___________________________


Diagnosis : ___________________________

Keterangan:
1. Mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami definisi, tujuan dan indikasi tindakan
punksi pleura
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan melakukan punksi pleura
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengerti indikasi dan kontraindikasi tindakan punksi pleura
4. Mahasiswa diharapkan dapat mengintrepretasikan hasil cairan pleura yang didapat dari
tindakan tersebut (makroskopis, mikroskopis, jenis cairan)
5. Mahasiswa diharapkan dapat mendiagnosis dan membuat diagnosis banding berdasarkan
intrepretasi hasil
6. Tandai () pada kolom yang sudah tersedia
7. Tandai pada kolom dengan angka didalamnya:
 Tidak dikerjakan =0
 Dikerjakan, tidak benar =1
 Dikerjakan :
o Cukup baik =2
o Baik =3
Tidak Dikerjakan
dikerjakan
Tidak Cukup Baik
Baik Baik
A. Persiapan 0 1 2 3

 Memperkenalkan diri kepada pasien


 Menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan
dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Menyiapkan bahan dan alat:
- Stetoskop
- Sarung tangan steril
- Semprit dan jarum sekali pakai 5 cc dan
10 cc
- Kateter vena no.14
- Set infuse
- Lidocain 2%
- Botol steril isi dengan cairan aquades +
Betadin (4:1) 100 cc
- Alkohol 70%
- Kasa steril
- Plester
- Cairan Rivala 2 ml
- Botol kecil untuk uj Rivalta
- Foto toraks PA/Lateral terbaru
 Menulis tanggal dan saat tindakan

B. Prosedur Tindakan
 Pasien dipersilahkan dengan posisi duduk, sisi
yang sakit menghadap dokter yang akan
melakukan pungsi
 Siapkan alat-alat pada tempat yang mudah
dijangkau
 Beri tanda (spidol atau bolpen) daerah yang
akan dipunksi berdasarkan pemeriksaan
jasmani (daerah yang paling redup atau
hipersonor pada perkusi dan vesikuler
melemah pada auskultasi) dan bantuan foto
toraks
 Bila cairan/udara cukup banyak, pungsi
dilakukan pada sela iga V atau VI pada garis
aksila posterior atau sesuai dengan lokasi efusi
pleura
 Desinfeksi dareah yang telah diberi tanda
dengan betadin dan alkohol dengan cara
memutar kasa yang diberi betadin dari titik
pusat tanda, memutar dan melebar ke arah
luar
 Anestesi daerah yang telah ditandai, dimulai
dari subkutis, lalu tegak lurus kearah pleura
(lakukan tepat di daerah sela iga), keluarkan
lidokain perlahan hingga terasa jarum
menembus pleura. Pastikan tidak ada
perdarahan

Jika jarum telah menembus pleura maka


cairan/udara akan mudah ditarik (aspirasi)
kemudian ditempat yang sama masukan
kateter vena no.14 dan apabila telah
menembus pleura, piston jarum ditarik lalu
disambung dengan set infus
 Bila jumlah cairan yang dibutuhkan untuk
diagnostik telah cukup, tarik jarum dengan
cepat dengan arah tegak lurus pada saat
ekspirasi dan bekas luka tusukan, segera
ditutup dengan kasa betadin
 Lakukan uji Rivalta, teteskan sedikit cairan
pleura ke cairan Rivalta, bila terbentuk cincin
berkabut  (+)
 Menuliskan permintaan pemerikaan di
formulir laboratorium sesuai dengan indikasi

Skor Total: ...................

Anda mungkin juga menyukai