KANKER SERVIKS
OLEH
III.Materi
1. Pengertian kanker serviks
2. Penyebab kanker serviks
3. Tanda dan gejala kanker serviks
4. Cara deteksi dini (skrining) kanker serviks
5. Pencegahan kanker serviks
6. Penatalaksanaan kanker serviks
IV. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab
V. Media
1. LCD / Flipchart
2. Leaflet
VI. Pengorganisasian
Pembimbing Lahan :
Moderator :
Observer :
Fasilitator :
Job Description
1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
3. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalam
diskusi
A. PENGERTIAN
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling umum yang mengenai organ
reproduksi wanita. Beberapa jenis human papilloma virus, suatu infeksi menular seksual,
mempunyai peran penting dalam kebanyakan kasus kanker serviks
Kanker leher rahim ( kanker servik ) adalah kanker yang terjadi pada servik uterus,
suatu daerah pada organ reproduksi wanita yg merupakan pintu masuk ke arah rahim yang
terletak antara uterus ( rahim ) dengan liang vagina.
B. PENYEBAB
Pada umumnya, kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi genetic yang
mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Sel sehat tumbuh dan berkembang dengan
kecepatan yang teratur. Sel kanker tumbuh dan bertambah banyak tanpa control dan mereka
tidak mati. Adanya akumulasi sel abnormal akan membentuk suatu massa (tumor). Sel kanker
menginvasi jaringan sekitar dan dapat berkembang dan tersebar di tempat lain di dalam tubuh
(metastasis).
Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui. Faktor ekstrinsik yang
diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks adalah infeksi virus Huma Papilloma
Virus (HPV). Lebih dari 95 % kanker serviks berkaitan erat dengan infeksi HPV ditularkan
melalui aktivitas seksual. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 & 11) hampir tak berisiko menjadi Ca
Serviks, tapi menimbulkan genital warts. Infeksi tipe risiko tinggi (tipe 16 & 18) mengarah
pada Ca Serviks (Hartono, 2000).
Faktor risiko kanker leher rahim :
1. Kontak seksual terlalu dini kurang dari umur 15 tahun.
2. Berhubungan seks dengan banyak pasangan atau mempunyai pasangan yg suka
berganti2 pasangan
3. Merokok
Dari berbagai penelitian di negara - negara maju telah di temukan bahan konstituen
rokok di dalam sel - sel epitel leher rahim.
4. Faktor Genetik ( Faktor Keturunan)
Faktor ini sangat memegang peranan seorang bisa mengalami kanker jenis ini atau
tidak. Jika ibu Anda atau saudara perempuan dari pihak ibu atau ayah menderita kanker
leher rahim, maka Anda mempunyai resiko 2x lebih banyak menderita penyakit yang
sama
5. Sistem imun yang menurun juga dapat meningkatkan terjadinya kanker karena
kebanyakan wanita yang terinfeksi HPV tidak terkena kanker serviks. Namun, jika
seseorang tekena infeksi HPV dan sistem imunnya menurun akibat keadaan medis
lainnya, maka kecenderungan untuk berkembangnya kanker serviks semakin besar.
6. pencucian vagina dengan antiseptik atau deodoran yang terlalu sering
7. diet tinggi lemak
8. kekurangan vitamin C, asam folat, dan beta karoten
9. personal hygine yang kurang
10. grande multi para
DIAGNOSIS
Jika seseorang mengalami tanda dan gejala kanker serviks atau jika hasil pemeriksaan Pap
Smear memperlihatkan sel kanker, pasien dapat menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk
menegakkan diagnosis. Untuk menegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan :
1. Memeriksa serviks. Selama pemeriksaan yang disebut kolposkopi, dokter dapat
menggunakan mikroskop khusus (colposcope) untuk memeriksa serviks dari sel
abnormal. Jika terlihat area yang tidak biasanya, dapat diambil sample sel untuk analisis
(biopsy). Gambar 1. Colposcopy untuk mengambil jaringan yang abnormal
2. Mengambil sample sel serviks. Selama prosedur biopsy dokter mengambil sample dari
sel abnormal dari serviks dengan menggunakan alat khusus. Pada punch out biopsy,
dokter menggunakan pisau sirkuler khusus untuk mengambil sebagian kecil dari
serviks. Biopsi jenis lainnya dapat digunakan tergantung dari lokasi dan ukuran dari
area yang abnormal.
STADIUM
Jika kanker serviks telah ditentukan, maka pasien akan manjalani pemeriksaan lebih jauh lagi
untuk menentukan apakah kanker telah menyebar dan sampai dimana penyebarannya suatu
proses yang disebut stadium kanker. Stadium kanker merupakan faktor kunci yang menentukan
pengobatan. Pemeriksaan untuk menentukan stadium dapat berupa :
· Gambaran Radiologi. Pemerksaan seperti X-Ray, computerized tomography (CT) Scan atau
MRI dapat membantu untuk menentukan apakah kanker telah menyebar disekitar serviks.
· Pemeriksaan visual pada kandung kemih atau rektal. Dokter dapt menggunakan alat
khusus untuk melihat kandung kemih secara langsung (cystoscopy) dan rektum (proctoskopi).
E. PENATALAKSANAAN
Kanker noninvasive, terbatas
Penatalaksanaan kanker serviks yang terbatas hanya pada lapisan luar dari serviks memerlukan
penangan untuk membuang area abnormal. Pada kebanyakan wanita pada situasi ini, tidak
diperlukan penanganan tambahan. Prosedur untuk membuang kanker noninvasif termasuk :
· Biopsi Cone. Selama operasi ini, dokter menggunakan scalpel untuk mengambil selembar
jaringan serviks berbentuk cone dimana abnormalitas ditemukan.
· Operasi Laser. Operasi ini menggunakan gelombang sempit pada cahaya laser untuk
membunuh sel kanker dan sel pre-kanker.
· Loop electrosurgical excision procedure (LEEP). Teknik ini menggunakan lintasan kabel
untuk memberikan arus listrik, yang memotong seperti pisau bedah , dan mengambil sel dari
mulut serviks.
· Cryosurgery. Teknik yaitu dengan membekukan dan membunuh sel kanker dan prekanker..
· Hysterectomy. Operasi besar ini termasuk membuang jaringan dari area kanker dan
prekanker, serviks, dan uterus. Hysterectomy biasanya dilakukan pada kasus yang dipilih dari
kasus kanker servikal noninvasif.
Kanker invasif
Kanker servikal yang menginvasi lebih dalam dari lapisan luar sel pada serviks disebut sebagai
kanker invasive dan membutuhkan lebih banyk penanganan. Penanganan untuk kanker serviks
bergantung pada beberapa faktor, termasuk stadium kanker, permasalahan medis lain yang
mungkin dimiliki, dan pilihan pasien sendiri. Opsi penatalakasanaan terdiri dari
1) Operasi.
Operasi untuk mengambil uterus biasanya dilakukan untuk mengatasi stadium dini dari
kanker serviks. Hysterectomy sederhana yaitu dengan membuang jaringan kanker, serviks, dan
uterus. Hysterectomy biasanya pilihan hanya jika kanker dalam stadium yang dini – Invasi
kurang dari 3 milimeter (mm) ke dalam serviks. Hysterectomy radikal – Membuang serviks,
uterus, bagian vagina, dan nodus limfe pada area tersebut – merupakan operasi standar dimana
terdapat invasi lebih besar dari 3 mm kedalam serviks dan tidak ada bukti adanya tumor pada
dinding pelvis.Hysterectoy dapat mengobati kanker serviks stadium dini dan mencegah kanker
kembali lagi, namun membuang uterus membuat pasien tidak mungkin hamil lagi. Efek
samping sementara dari hysterectomy termasuk nyeri pelvis, dan kesulitan dalam pencernaan,
dan urinasi
2) Radiasi.
Terapi radiasi menggunakan energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi
dapat diberikan secara eksternal atau internally (brachytherapy) dengan menempatkan alat diisi
dengan material radioaktif yang akan ditempatkan di serviks. Terapi radiasi sama efektifnya
dengan operasi pada kanker serviks stadium dini. Bagi wanita dengan kanker serviks yang lebih
berat, radiasi merupakan penatalaksaanaan terbaik. Kedua metode terapi radiasi ini dapat
dikombinasi. Terapi radiasi dapat digunakan sendiri, dengan kemoterapi, sebelum operasi untuk
mengecilkan tumor atau setelah operasi untuk membunuh sel kanker lainnya yang masih hidup.
Efek samping dari radiasi terhadap area pelvis termasuk nyeri lambung, nausea, diare, iritasi
kandung kemih, dan penyempitan vagina, dimana akan menyebabkan hubungan seks
lebih sulit dilakukan. Wanita premenopausal dapat berhenti menstruasi sebagai akibat dari
terapi radiasi.
3) Kemoterapi.
Kemoterapi dengan agen tunggal digunakan untuk menangani pasien dengan metastasis
extrapelvis sebagaimana juga digunakan pada tumor rekurren yang sebelum telah ditangani
dengan operasi atau radiasi dan bukan merupakan calon exenterasi. Cisplatin telah menjadi
agen yang paling banyak diteliti dan telah memperlihatkan respon klinis yang paling konsisten.
Walaupun ada beberapa penilitan yang bervariasi, terapi cisplatin agen tunggal memberikan
hasil dengan respon sempurna pada 24% kasus, dengan tambahan 16% dari terapi ini
memperlihatkan respon parsial. Ifosfamide, agen alkylating yang mirip dengan
cyclophosphamide, telah memberikan respon total hingga 29% pada pasien kanker serviks;
namun, efektivitas belum dapat dikonfirmasi oleh semua peneliti. Agen lainnya yang
memberikan paling tidak aktivitas parsial terjadap kanker serviks termasuk carboplatin,
doxorubicin hydrochloride, vinblastine sulfate, vincristine sulfate, 5-fluorouracil, methotrexate
sodium, dan hexamethyl melamine. Kombinasi paling aktif yang digunakan untuk mengatasi
kanker serviks semuanya mengandung cisplatin. Agen tersebut paling sering digunakan
bersama bleomycin, 5-fluorouracil, mitomycin C, methotrexate, cyclophosphamide, dan
doxorubicin. Penelitian National Cancer Institute Gynecologic Oncology Group sedang
dikerjakan untuk membandingkan kemampuan dari berbagai kombinasi kemoterapi
Efek samping kemoterapi tergantung dari obat yang diberikan namun secara umum
dapat menyebabkan diare, lelah, mual, dan rambut rontok. Beberapa obat kemoterapi dapat
mengakibatkan infertilitas dan menopause dini pada wanita premenopause.
4) Kemoradiasi.
Pemakaian kemoradiasi telah diketahui secara luas memberikan harapan hidup lebih
tinggi dibandingkan pemberian radiasi saja pada penanganan kanker serviks. Kombinasi antara
kemoterapi dan terapi radiasi berdasarkan teori dari pembunuhan sel sinergis – efek terapeutik
dari dua modalitas terapi digunakan bersamaan lebih besar dibandingkan jika 2 modalitas
tersebut digunakan tidak bersamaan. Bila dikombinasikan dengan radiasi, penggunaan
mingguan cisplatin mengurangi resiko progresi selama 2 tahun sebesar 43% ( harapan hidup 2
tahun = 70%) untuk stadium II B sampai stadium IV A. Pada keadaan ini, cisplatin sepertinya
bekerja sebagai radiosensitizer, dapat menurunkan kemungkinan dari rekurensi lokal dan lebih
mengurangi jumlah kejadian metastasis jauh.
PENCEGAHAN
Resiko terjadinya kanker serviks dapat dilakukan dengan menghindari infeksi HPV. HPV
menyebar melalui kontak kulit dengan bagian badan yang terinfeksi, tidak hanya dengan
hubungan seks. Menggunakan kondom setiap melakukan hubungan dapat mengurangi resiko
terkena infeksi HPV.
Sebagai tambahan dari penggunaan kondom, cara terbaik untuk mencegah kanker serviks
yaitu :
· Menghindari hubungan sex pada umur muda.
· Memiliki partner seks tunggal
· Menghindari merokok
Vaksniasi HPV
Suatu vaksin baru disebut Gardasil memberikan perlindungan dari tipe HPV yang paling
berbahaya. The national Advisory Committee on Immunization Practices merekomendasikan
vaksinasi pada wanita umur 11 dan 12 tahun, sebagaimanapula pada wanita umur 13 hingga 26
tahun jika mereka belum menerima vaksin. Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum wanita
aktif secara seksual. Vaksin ini diberikan selama tiga kali. Penyuntikan kedua berselang dua
bulan sejak vaksin pertama diberikan dan vaksin ketiga disuntikkan pada bulan keenam. Dosis
vaksin 0,5 cc disuntikkan intra muscular pada lengan atas.
Walaupun vaksin dapat mencegah hingga 70 % kasus kanker serviks, vaksin ini tidak dapat
mencegah infeksi dari virus lain yang dapat juga menyebabkan kanker serviks selain itu
membutuhkan biaya yang mahal Rp 4 juta untuk tiga dosis tersebut. Pap Smear secara rutin
untuk skrining kanker serviks lah yang paling penting.
Hartono, Poedjo (2000). Kanker Serviks & Masalah Skrinning di Indonesia. Kursus pada Pra
Kongres KOGI I & Pasar Mimbar. Volume 5 No.2
Mansyur, A., (2005). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:Media Aesculapius
Neville, Hacker (2001). Esensial Obstetri & Ginekologi Edisi 2.Jakarta: Hipokrates
Rasjidi, Imam (2007). Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta:EGC
Sarwono (2002). Ilmu Kandungan.Jakarta:Yayasan bina Pustaka
------------- (2008) Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks Sejak Dini www.mediahidupsehat.com.
-------------- (2003). Vaksin HPV dengan Ajuvan Inovatif ASO4.www.situs.kesrepro.info/aging.
DAFTAR HADIR PESERTA
PENYULUHAN KESEHATAN KANKER SERVIKS
DI RUANG MERPATI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
No
. Nama Tanda Tangan
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
OLEH: