Anda di halaman 1dari 6

Ulangan Tengah Semester

Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan

Nama : Muhammad Reza Adyatama Pimpie


Nim : J1 A1 18 277
Kelas : Kesehatan Lingkungan

1. Jelaskan secara lengkap makna dari PERPPU NO. 1 TAHUN 2020!


Jawab :
PERPPU NOMOR 1 TAHUN 2020 tentang Kebijaikan keuangan negara dan
stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi corona virus disease 2019 (covid -
l9) dan atau dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian
nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan. Pada bab 1 perppu ini bermakna,
pembuatan perppu ini dalam rangka untuk menghadapi corona virus disease 19 (COVID-
19) dan menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau
stabilitas sistem keuangan sebagai mana yang tertuang pada ayat 3 poin (1) dan (2).

perppu ini adalah untuk menghadapi ancaman pandemi. dari postur Anggaran
yang digelontorkan perppu ini sebesar Rp 405,1 triliun, untuk bidang kesehatan yaitu
pront terdepan menghadapi serangan Covid-19 , hanya Rp 75 triliun, Rp. 110 triliun
untuk jaring pengamanan sosial, Rp. 150 Trilliun untuk pemulihan ekonomi nasional dan
Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR. Pembiayaan dalam bidang
kesehatan sangat kecil hanya 75 triliun.

Dalam perppu ini juga mengatur penganggaran dan pembiayaan dalam


menetapkan batasan defisit anggaran dengan beberapa ketentuan diantarannya
melampaui 3% (tiga persen) dari Produk Domestik Bruto (PDB) selama masa
penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau untuk menghadapi
ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem
keuangan paling lama sampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2022. Ada juga
kebijakan perpajakan yang mengatur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
Perppu ini juga bisa menangkal apabila sewaktu-waktu virus corona ini memberi
dampak lebih dalam bagi sektor ekonomi Indonesia. Hal itu dikarenakan di dalam
Perppu tersebut dimasukkan berbagai kebijakan atau stimulus untuk memperkuat
ketahanan ekonomi domestik.

2. Jelaskan alur bantuan pendanaan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah dalam
penanganan kasus Covid 19!
Jawab :
Rapat Paripurna DPR RI tanggal 24 September 2019 telah menyetujui Rancangan
Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020 untuk
disahkan menjadi Undang-Undang. Salah satu bagian penting dari belanja negara tersebut
adalah Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), yang jumlahnya mencapai Rp856,94
triliun. TKDD tersebut terdiri dari transfer ke daerah sebesar Rp784,94 triliun dan dana
desa sebesar Rp72,00 triliun. Alur dari bantuan pendanaan ini dimulai dari pemerintah
pusat, yang kemudian didistribusikan ke pemerintah daerah provinsi, selanjutnya
pemerintah provinsi menyalurkan ke pemerintah kabupaten atau kota yang selanjutnya
akan di salurkan ke pemerintah kecamatan sampai desa, Adapun transfer ke daerah
meliputi (DJPK, 2019 ):

1) Dana bagi hasil (DBH) sebesar Rp.117,58 triliun terdiri dari DBH pajak sebesar
Rp.56,23 triliun DBH, SDA sebesar Rp.48,84 triliun, dan kurang bayar sebesar
Rp.12,50 triliun, adanya alokasi kurang bayar merupakan kebijakan baru di tahun
2020. (DJPK, 2019 )

2) Dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp.427,09 triliun, termasuk dau tambahan sebesar
Rp. 8,38 triliun. DAU tambahan tersebut, terdiri dari: (i) bantuan pendanaan
kelurahan, (ii) bantuan pendanaan penyetaraan penghasilan tetap kepala desa dan
perangkat desa, (iii) bantuan pendanaan untuk penggajian pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja (PPPK). (DJPK, 2019 )

3) Dana alokasi khusus fisik (dak fisik) sebesar Rp.72,25 triliun, yang mencakup 7
(tujuh) bidang dak fisik reguler, 13 (tiga belas) bidang dak fisik penugasan, dan 7
(tujuh) bidang dak afirmasi. (DJPK, 2019 )
4) Dana alokasi khusus nonfisik sebesar Rp.130,28 triliun, arah kebijakan baru yakni
dengan menambah menu kegiatan pengawasan obat dan makanan pada dana bantuan
operasional kesehatan (BOK) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.(DJPK, 2019)

5) Dana otsus, dana tambahan infrastruktur dalam rangka otsus dan dana keistimewaan
diy sebesar Rp.22,75 triliun. (DJPK, 2019 )

6) Dana insentif daerah (did) sebesar Rp.15,00 triliun, yang dialokasikan kepada daerah
tertentu sebagai penghargaan atas perbaikan dan/atau pencapaian kinerja tertentu di
bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar
publik dan kesejahteraan masyarakat. (DJPK, 2019 )

7) Dana desa sebesar Rp.72,00 triliun, yang dialokasikan kepada daerah melalui
perbaikan formulasi dengan memperhatikan aspek pemerataan dan keadilan. Dana
desa dialokasikan untuk meningkatkan pelayanan publik di desa, mengentaskan
kemiskinan, memajukan perekonomian desa, dan mengatasi kesenjangan
pembangunan antardesa. (DJPK, 2019 )

3. Sebut dan jelaskan bantuan fisik yg sudah diberikan dari Pemerintah Pusat untuk Faskes
di Daerah!
Jawab :
Yang pertama menurut saya, seperti alat pelindug diri untuk para medis yang
berada digarda terdepan dalam menangani pasien yang terjagkit virus ini. Kedua,
memastikan pengendalian virus dimasyarakat seperti pendistribusian masker yang sudah
banyak dilaksanakan oleh pemerintah (CNN, 2020), ketiga, pemerintah mendatangkan
20 mesin polymerase chain reaction (PCR) yang diklaim mampu menguji 9.000 hingga
10.000 spesimen setiap hari, tentunya ini dalam rangka mendeteksi siapa-siapa saja yang
terjangkit virus kemudian di lakukan tindak pengobatannya guna memutus rantai
penularan. (Anugerah, 2020)

Selain polymerase chain reaction (PCR), pemerintah juga menyiapkan


sedikitnya 1 juta alat rapid test. Sebanyak 150 ribu unit di antaranya telah tiba, sebagian
dari Cina. Pembagian alat ini akan dikoordinasi dengan kantor dinas kesehatan di tiap
provinsi. tim yang berisi pejabat lintas kementerian dan lembaga menimbang beberapa
opsi untuk menguji Covid-19: mendatangkan alat rapid test serologi atau menambah
kapasitas alat dan laboratorium untuk uji cepat molekuler dengan real-time polymerase
chain reaction (RT-PCR). Pilihan merek alat untuk setiap metode uji itu pun beragam.
(Kurniawati, 2020)

Uji cepat yang pertama menggunakan sampel darah pasien untuk memeriksa
apakah antibodi telah bereaksi dengan virus covid-19. Alat ini dinilai efektif memeriksa
sampel dalam jumlah banyak dengan hasil tes yang lebih cepat. Adapun PCR
menggunakan sampel cairan dari nasofaring atau dinding tenggorokan bagian atas untuk
mendeteksi keberadaan virus. (Dewi, 2020)

Pada metode PCR, ketika sampel cairan dari saluran pernapasan bawah tiba di
lab, para peneliti mengesktrak asam nukleat di dalamnya. Asam nukleat tersebut
mengandung genom virus yang dapat menentukan adanya infeksi atau tidak dalam tubuh.
Kemudian, peneliti dapat memperkuat daerah genom tertentu dengan menggunakan
teknik yang dikenal sebagai reaksi berantai transkripsi polimerase terbalik. Pada
dasarnya, hal ini memberi para peneliti sampel besar yang kemudian dapat mereka
bandingkan dengan virus corona baru, yang dikenal sebagai sars-cov-2. Virus sars-cov-2
memiliki hampir 30.000 nukleotida, blok bangunan yang membentuk dna dan rna.
Sementara itu, tidak semua orang dapat melakukan tes PCR ini. Hanya mereka yang
berisiko saja yang akan diuji. Jika hasil rapid test negatif maka yang bersangkutan akan
diminta mengisolasikan diri sementara waktu dan mengulang tes tersebut 7-10 hari
kemudian. Namun jika hasil rapid test positif maka harus dikonfirmasi dengan metode
real time polymerase chain reaction (RT-PCR) atau metode PCR. Jika tes pcr pun
menunjukkan hasil positif, maka orang tersebut akan dirawat di rumah sakit. (Dewi,
2020)

4. Berikan analisis Saudara/i terkait dengan KMK NO. 6 TAHUN 2020!


Jawab :
Dari hasil analisis saya, keputusan menteri keuangan nomor 6 tahun 2020 ini
dibuat dalam rangka pencegahan pandemi virus covid-19 pada tiap-tiap daerah, menteri
keuangan republik indonesia menetapkan sebagian anggaran dalam Dana Alokasi
Khusus (DAK) Fisik pada bidang Kesehatan dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
dapat digunakan untuk kegiatan pencegahan dan penanganan Covid-19. Estimasinya,
total dana transfer khusus yang bisa dimanfaatkan itu mencapai Rp 8,53 triliun. Dengan
begitu, total TKD yang dialokasikan pemerintah untuk daerah manfaatkan sebagai dana
pencegahan dan penanganan Covid-19 sebesar Rp 17,7 triliun.

Jadi tindakan pemerintah pusat untuk mengatasi masalah covid-19 yang telah
menyebar hampir ke seluruh provinsi yang ada di indonesia, tentunya ini diharapkan bagi
setiap kepala daerah mampu menggunakan dana itu dalam tindak cepat tanggap
pencegahan pandemi covid-19 di daerahnya masing-masing. Seperti belanja barang serta
belanja modal yang bukan prioritas dan tidak mendesak yang kegiatannya
direkomendasikan untuk dapat dikurangi. Tetapi dengan adanya bantuan tersebut tidak
menutup kemungkinan adanya kecurangan dalam mengelola dana sebesar itu, maka dari
itu perlunya pemerintah pusat melakukan pengecekan penggunaan dana.

5. Sebutkan 5 peraturan yg berhubungan dengan pembiayaan dan penganggaran kesehatan


dalam penanganan dan pencegahan Covid 19!
Jawab :
1. Perppu No.1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitas Sistem
Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19)
Dan/Atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian
Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan
2. KMK Nomor 6/KM.7/2020 tentang Penyaluran DAK Fisik Bidang Kesehatan dan
Dana BOK Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan dan/atau Penanganan COVID-19
3. Peraturan menteri keuangan republik indonesia nomor 19/PMK.07/2020. Tentang
penyaluran dana penggunaan dana bagi hasil, dana bagi umum, dana alokasi umum,
dan dana intensif daerah tahun anggaran 2020 dalam rangka penanggulangan Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19)
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Refocussing
Kegiatan, Realokasi Anggaran, Serta Pengadaan Barang Dan Jasa Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2020 Tentang Perubahan
Postur Dan Rincian Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020
DAFTAR PUSTAKA

Anugerah, P. (2020, April 9). Virus corona: Datangkan alat deteksi dari luar negeri,
Indonesia 'bisa capai puncak wabah lebih cepat'. Retrieved April 10, 2020, from
bbc.com: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-52210510

CNN, I. (2020, April 4). Pemerintah Distribusikan Ribuan APD dan Masker ke Daerah.
Retrieved April 10, 2020, from cnnindonesia:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200404170240-20-490333/pemerintah-
distribusikan-ribuan-apd-dan-masker-ke-daerah

Dewi, D. S. (2020, April 3). Beda Rapid Test dan PCR Test untuk Deteksi Virus Corona
COVID-19. Retrieved April 10, 2020, from tirto.id: https://tirto.id/beda-rapid-test-
dan-pcr-test-untuk-deteksi-virus-corona-covid-19-eKCY

DJPK, H. (2019 , September 24). Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa APBN
Tahun 2020. Retrieved April 10, 2020, from kemenkeu.go.id:
http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=13692

Kurniawati, E. (2020, April 6). Kisruh Pengadaan Rapid Test Corona, Daerah Andalkan
Bantuan Cina . Retrieved April 10, 2020, from tempo.co:
https://nasional.tempo.co/read/1328330/kisruh-pengadaan-rapid-test-corona-daerah-
andalkan-bantuan-cina

Anda mungkin juga menyukai