BENCANA CHERNOBYL
DISASTER NURSING
Disusun Oleh :
DICKY WAHYUDI SAPUTRA ALNUR
NPM : 1814201210102
Pada pukul setengah dua pagi, sebuah alarm berbunyi di Chernobyl, ketika para petugas sedang
melakukan pengujian. Panel kontrol menandakan terjadi krisis besar di reaktor nomor empat.
Terjadi lonjakan energi secara tiba-tiba yang membuat reaktor terlalu panas dan akhirnya
meledak. Diperkirakan, daya ledaknya setara dengan 500 bom nuklir.
Saat udara tersedot ke dalam reaktor yang hancur, itu memicu gas karbon monoksida yang mudah
terbakar. Akibatnya, kebakaran terjadi di Chernobyl selama sembilan hari.
Atap reaktor yang meledak itu melepaskan debu partikel radioaktif ke atmosfer. Menurut data
resmi setelah kecelakaan, sekitar 60% materi radioaktif jatuh di Belarusia. Hujan beracun merusak
tanaman dan menyebabkan mutasi hewan di sana.
Selain itu, efek yang menghancurkan juga dirasakan di negara Skandinavia, Swiss, Yunani, Italia,
Prancis dan Inggris.
Jumlah radiasi dari bencana ini, 100 kali lebih besar dibanding bom atom yang dijatuhkan AS di
Nagasaki dan Hiroshima, Jepang.
Pemerintah Uni Soviet menunggu selama 24 jam untuk mengevakuasi penduduk di kota terdekat
Chernobyl, Pripyat. Lebih dari 100 ribu orang dievakuasi dari wilayah tersebut setelah bencana
terjadi. Mereka tidak diperbolehkan untuk kembali ke rumahnya.
Radius 18 mil dari reaktor Chernobyl ditetapkan sebagai “Zona Eksklusif”. Akses ke zona ini
diperbolehkan apabila mendapat izin dari pemerintah Ukraina. Dan hanya boleh berada di sana
selama 12 jam.
Jumlah korban
Setidaknya, ada lusinan orang yang meninggal akibat bencana Chernobyl. Dua di antaranya tewas
di tempat, sementara sisanya meninggal beberapa bulan kemudian akibat Sindrom Radiasi Akut.
Jumlah korban sebenarnya sulit diprediksi karena tingkat kematian disembunyikan oleh pihak Uni
Soviet. Dan laporannya hilang ketika negara tersebut bubar.
Pada 2005, World Health Organization (WHO) menyatakan, sekitar 4000 orang meninggal karena
paparan radiasi.
Selain itu, sekitar 4000 kasus kanker tiroid juga terjadi setelah bencana nuklir. Menyerang mereka
yang saat kecelakaan terjadi, masih anak-anak dan remaja
Mutasi hewan
Selain pada manusia, dampak radiasi juga terjadi kepada hewan-hewan di lokasi bencana. Para
petani melihat adanya kelainan genetik pada hewan ternak mereka setelah ledakan nuklir terjadi.
Pada 1990, sekitar 400 hewan lahir dengan cacat. Beberapa dari mereka lahir dengan anggota
badan ekstra, warna yang abnormal, dan ukuran tubuh lebih kecil.
Burung-burung terkena pengaruh radiasi. Paruh mereka memiliki cacat, albinisme, dan otaknya
lebih kecil.